Pemilihan Bahan Makanan Penyimpanan Bahan Makanan Pengolahan Makanan

e. Pengangkutan makanan, dan f. Penyajian makanan.

2.4.1. Pemilihan Bahan Makanan

Bahan makanan perlu dipilih yang sebaik-baiknya dilihat dari segi kebersihan, penampilan dan kesehatan. Penjamah makanan dalam memilih bahan yang akan diolah harus mengetahui sumber-sumber makanan yang baik serta memperhatikan ciri-ciri bahan yang baik. Beberapa hal yang harus diingat tentang pemilihan bahan makanan: 1. Hindari penggunaan bahan makanan yang berasal dari sumber yang tidak jelas. 2. Gunakan catatan tempat pembelian bahan makanan. 3. Mintalah informasi atau keterangan asal-usul bahan yang dibeli. 4. Belilah bahan di tempat penjualan resmi dan bermutu seperti : rumah potong pemerintah atau tempat potong resmi yang diawasi pemerintah, tempat pelelangan ikan resmi dan pasar bahan dengan sistem pendingin. 5. Tidak membeli bahan makanan yang sudah kadaluwarsa atau membeli dagingunggas yang sudah terlalu lama disimpan, khususnya organ dalam jeroan yang potensial mengandung bakteri. 6. Membeli daging dan unggas yang tidak terkontaminasi dengan racuntoksin bakteri pada makanan.

2.4.2. Penyimpanan Bahan Makanan

Menurut Depkes RI 2004, dalam penyimpanan bahan makanan hal-hal yang diperhatikan adalah sebagai berikut : 16 Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010. a. Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan memenuhi syarat b. Barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga mudah untuk mengambilnya, tidak menjadi tempat bersarangbersembunyi serangga dan tikus, tidak mudah membusuk dan rusak, dan untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat penyimpanan dingin c. Setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk riwayat keluar masuk barang dengan system FIFO First In First Out.

2.4.3. Pengolahan Makanan

Menurut Dewi 2004 yang mengutip dari Anwar dkk 1997, pengolahan makanan menyangkut 4 empat aspek, yaitu : a. Penjamah Makanan Penjamah makanan adalah seorang tenaga yang menjamah makanan mulai dari mempersiapkan, mengolah, menyimpan, mengangkut maupun dalam penyajian makanan. Pengetahuan, sikap dan perilaku seorang penjamah mempengaruhi kualitas makanan yang dihasilkan. Penjamah juga dapat berperan sebagai penyebar penyakit, hal ini bisa terjadi melalui kontak antara penjamah makanan yang menderita penyakit menular dengan konsumen yang sehat, kontaminasi terhadap makanan oleh penjamah yang membawa kuman. b. Cara Pengolahan Makanan Persyaratan pengolahan makanan menurut Permenkes No.304PerIX1989 adalah: semua kegiatan pengolahan makanan harus dilakukan dengan cara terlindung 17 Dame Melfa Br Damanik : Tindakan Murid Dan Penjual Makanan Jajajanan Tentang Higiene Sanitasi Makanan Di Sekolah Dasar Negeri Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan, 2010. dari kontak langsung antara penjamah dengan makanan. Perlindungan kontak langsung dengan makanan jadi dilakukan dengan: sarung tangan, penjepit makanan, sendok, garpu dan sejenisnya. Dan setiap tenaga pangolah makanan pada saat bekerja harus memakai celemek, tutup rambut, sepatu dapur, tidak merokok serta tidak makanmenguyah. c. Tempat Pengolahan Makanan Tempat pengolahan makanan, dimana makanan diolah sehingga menjadi makanan jadi biasanya disebut dengan dapur, menurut Depkes RI 1994 perlu diperhatikan kebersihan tempat pengolahan tersebut serta tersedianya air bersih yang cukup. d. PerlengkapanPeralatan dalam Pengolahan Makanan Prinsip dasar persyaratan perlengkapanperalatan dalam pengolahan makanan adalah aman sebagai alatperlengkapan pengolahan makanan. Aman ditinjau dari bahan yang digunakan dan juga desain perlengkapan tersebut.

2.4.4. Penyimpanan Makanan

Dokumen yang terkait

Higiene Sanitasi serta Pemeriksaan Escherichia coli dan Rhodamin B pada Makanan Jajanan di Sekolah Dasar (SD) Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas Tahun 2013

1 58 108

Gambaran Pola Konsumsi Dan Status Gizi Baduta (Bayi 6-24 Bulan) Yang Mendapatkan Makanan Tambahan Taburia Di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun 2012

1 66 122

Tinjauan Sanitasi Makanan Jajanan Di Dijalan Pagaruyung Kelurahan Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah Tahun 2000

1 28 71

Higiene Dan Sanitasi Makanan Jajanan Di Simpang Selayang Kelurahan Simpang Selayang Kecamatan Medan Tuntungan Sumatera Utara Tahun 2003

0 59 57

Persepsi Suami dan Istri Tentang Tubektomi Terhadap Respon Seksual di Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan medan Tuntungan

0 31 74

Pengetahuan dan Sikap Pasangan Usia Subur Tentang Infertilitas di Lingkungan I Kelurahan Kemenangan Tani Kecamatan Medan Tuntungan Tahun 2010

1 54 54

Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Higiene Sanitasi Pedagang Makanan Jajanan di Sekolah Dasar Cipinang Besar Utara Kotamadya Jakarta Timur Tahun 2014

10 40 178

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN PERILAKU TENTANG HIGIENE DAN SANITASI MAKANAN DI SEKOLAH Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Tentang Higiene Dan Sanitasi Makanan Di Sekolah Dengan Kejadian Diare Siswa Sd Negeri Bonagung I Kecamatan Tanon Kabu

0 4 17

KUALITAS MIKROBIOLOGIS MAKANAN DAN SIKAP PENJAMAH MAKANAN TENTANG HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN MAKANAN PADA KANTIN SEKOLAH DASAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWATI II GIANYAR.

1 8 32

Higiene Sanitasi Makanan di Kantin FEB

1 1 30