Instrumentasi KCKT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT 1. Pendahaluan

25 Senyawa-senyawa non polar dalam campuran akan cenderung membentuk atraksi dengan gugus hidrokarbon karena adanva dispersi gaya van der Waals. Senyawa-senyawa ini juga akan kurang larut dalam pelarut karena membutuhkan pemutusan ikatan hidrogen sebagaimana halnya senyawa-senyawa tersebut berada dalam molekul-molekul air atau metanol misalnya. Oleh karenanya, senyawa-senyawa ini akan menghabiskan waktu dalam larutan dan akan bergerak lambat dalam kolom. ini berarti bahwa molekul-molekul polar akan bergerak lebih cepat melalui kolom. Fase balik KCKT adalah bentuk yang biasa digunakan dalam KCKT Hermanto, 2009.

2.8.3. Instrumentasi KCKT

Gambar.2.4. Sistem Instrumentasi KCKT Hermanto, 2009. a. Wadah Pelarut Wadah pelarut adalah tempat penyimpanan pelarut untuk KCKT dengan jumlah yang cukup untuk pengoprasian system KCKT. Wadah pelarut dapat dilangkapi pengawasan secara online dan filteruntuk melindungi pelarut dari pengaruh lingkungan 26 b. Pompa Pompa berfungsi untuk menjaga aliran fase gerak ke sistem secara konstan dan terus menerus. Sebagian besar pompa modern memungkinkan pengaturan pencampuran berbagai macam pelarut dari wadah pelarut yang berbeda. c. Injektor Injektor berfungsi untuk menginjeksikan analit agar bercampur kedalam aliran fase gerak sebelum memasuki kolom. Sebagian injektor modern sudah dilengkapi dengan autosamplerautomatis dimana memungkinkan menginjeksikan sampel dengan volume yang berbeda dari vial yang berbeda d. Kolom Kolom bisa di analogikan ini adalah jantung dari system KCKT. Kolomlah yang memroses pemisahan analit dari sampel. Kolom adalah tempat dimana fase gerak dan fase diam bertemu dan mengalami kontak membentuk suatu kontak antar muka yang besar. Perkembangan beberapa tahun terakir ini mengarahkan dalam pengembangan disain untuk meperbesar kontak antar muka tersebut. e. Detektor Detektor adalah alat yang berfungsi untuk mentekan secara spesifik karakteristik dari analit yang telah di pisahkan di dalam kolom. Sebagian besar detector yang digunakan dalam KCKT adalah 27 detector UV, dimana detector UV memungkinkan untuk secara terus menerus memonitor absorbansi dari sampel dalam rentang panjang gelombang UV. Kemunculan analit dalam detector muncul apabila analit menyerapmengabsorbansi sinar UV lebih banyak dari pada pembawanya, dan ini menunjukan bahwa sampel positif. f. Analisis Data dan Kontrol Sistem Adalah bagian dari KCKT yang berbasis computer dimana semua parameter instrument dalam KCKT komposisi pembawa, campuran dari beberapa pelarut, temperature, urutan injeksi, dll dan merupakan bagian untuk mendapatkan dan mengolah data yang di dapat dari detektor. 28

B. Potensi Penelitian

Medroksiprogesteron asetat dan testoteron undekanoat merupakan hormon kelamin yang dapat berkhasiat kontraseptif bagi pria. Pengembangan kedua zat tersebut sebagai sediaan kontrasepsi bagi pria saat ini sedang gencar digalangkan oleh WHO. Dengan berkembangnya ilmu farmasetik memungkin kan di buatnya sediaan dengan laju pelepasan yang di modifikasi. Maka di formulasikanlah kombinasi Medroksiprogesteron asetat dan Testoteron undekanoat dalam sediaan mikroemulsi untuk rute intramuscular yang di harapakan memiliki kinetika pelepasan mengikuti pelepasan lepas terkendali. Salah satu paramaeter untuk mengetahui kinetka pelepasan suatu obat adalah dengan melakukan test disolusi secara in vitro. Pengujian disolusi sediaan mikroemulsi MPA-TU sebelumnya telah dilakukan namun belum memperoleh hasil yang optimum dengan ketidakmunculan TU pada analisis KCKT Rico, 2010. Uji disolusi kali ini dilakukan dengan menggunakan alat disolsi tipe basket,dimana mikroemulsi di masukan kedalam kantung membran dialisis seperti yang dikembangkan Kang et al 2004 sebagai pembatas antara mikroemulsi dengan medium disolusi. Dalam uji disolusi kali ini menggunakan 3 varian medium NaCl-fis, etanol 15 - dapar pospat pH 7,2 vv,dan SDS 0,05 - dapar pospat pH 7,2 bv dan pengekstrak kloroform dan pentana. Cuplikan dari uji disolusi di analisis dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dengan kolom C 18 . Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat menjadi acuan dalam pengujian secara in vivo di masa yang akan datang. 29

C. KERANGKA KONSEP

Kombinasi Medroksiprogesteron asetat dan Testoteron undekanoat diketahui dapat menekan proses spermatogensis pada pria normal sehingga dapat digunakan sebagai kontrasepsi hormonal pria. Dilakukan pengujian disolusi secara in vitro untuk mengetahui kinetika sediaan dimana Uji disolusi tersebut dioptimasi dengan menggunakan 3 jenis medium yaitu : NaCl fisiologis, etanol 15 - dapar pospat pH 7,2 vv, SDS 0,05 - dapar pospat pH 7,2 bv. Kemudian di analisa dengan kromatografi cair kinerja tinggi KCKT dengan kolom C 18 Di buat sedian yang dapat mengakomodasi kedua hormon tersebut sesuai dengan aspek biofarmasi dan farmokinetik sediaan lepas terkendali. Oleh karena itu dibuat sediaan mikroemulsi untuk rute intra muscular. Menetukan medium dan pengestrak yang meberikan hasil paling optimum. Menentukan kinetika orde reaksi dari sediaan mikroemulsi MPA-TU Hasil dari uji disolusi secara in vitro merupakan acuan untuk uji secara in vivo di peneltian selanjutnya. 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di laboratorium bioavailability dan bioequivalence jurusan farmasi UIN Syarif Hdayatullah Jakarta. Penelitian berlangsung selama Juli 2011-Januari 2012. 3.2. Alat dan Bahan 3.2.1. Alat Kromatografi Cair Kinerja Tinggi Ultimate 3000 Dionex ® dengan kolom C 18 , alat uji disolusi tipe keranjang Erweka, kantong dialisis SpectraPor 4, alat-alat gelas Iwaki Pyrex ® , timbangan analitik AND GH-202 ® , pipet mikro Eppendorf, Sentrifugator Eppendorf lemari pendingin Sanyo Medicool ® , pengaduk magnetik Nuova Stirrer ® , hot plate Wiggen Hauser ® .

3.2.2. Bahan

Medroksiprogesteron asetat BPOM RI, testosteron undekanoat Xianju Co Ptd, minyak jarak PT. Bratachem, isopropyl myristate Merck, tween 80 Merck, benzil benzoat Merck, aquabidestilata PT. Ikapharmindo, NaCl Merck, dinatrium hidrogen pospat Merck,natrium dihidrogen pospat merck, Etanol PT. Bratachem, SDS PT. Bratachem, asetonitril Merck, metanol Merck