UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 3.1 Perlakuan terhadap mencit Mencit
Perlakuan Ket
1 Ekstrak : 2000 mgkgbb
Mencit yang diberi
perlakuan 2
Ekstrak : 2000 mgkgbb 3
Ekstrak : 2000 mgkgbb 4
Ekstrak : 2000 mgkgbb 5
Ekstrak : 2000 mgkgbb 6
Na CMC 1 Kontrol
7 Na CMC 1
3.3.4.2 Pengolahan Data
a Penghitungan LD
50
Perhitungan LD
50
menggunakan software AOT 425 StatPgm.
b Penghitungan Perbedaan Bobot Mencit
Data bobot mencit yang diperoleh diolah secara statistik menggunakan SPSS. Analisis yang dilakukan yaitu uji homogenitas dan uji kenormalan,
selanjutnya dilakukan analisis varian one way ANOVA untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan bermakna antara mencit yang diberikan
perlakuan terhadap mencit kontrol.
3.3.5 Pengamatan Histopatologi Organ Mencit
3.3.5.1 Pengambilan Organ Mencit
Pemeriksaan histopatologi ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari pemberian ekstrak etanol kulit akar Ginseng Kuning terhadap organ hati, ginjal,
dan limpa mencit. Mencit yang masih bertahan hidup sampai hari ke 14, dimatikan dengan cara inhalasi menggunakan eter. Setelah mencit mati, kemudian
dilakukan pembedahan untuk mengambil organ mencit. Pengambilan organ mencit dilakukan sebagai berikut:
a Mencit yang telah mati ditelentangkan pada papan bedah. b Kulit perut bagian bawah diangkat dengan pinset, kemudian pada bagian
tersebut digunting menggunakan gunting bedah untuk memberikan jalan bagi pembedahan.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
c Pengguntingan tersebut dilanjutkan kearah perut atas sisi kanan dan kiri hingga ke bagian bawah kedua kaki depan mencit sehingga seluruh bagian
rongga perut mencit terlihat. d Organ yang diambil adalah hati, ginjal, dan limpa.
3.3.5.2 Pembuatan Preparat Histologi Talukder, 2007
a Fiksasi Organ direndam dalam Buffer Neutral Formalin BNF 10 . b Dehidrasi Organ yang telah difiksasi dalam BNF 10 di dehidrasi yaitu
dengan memotong organ kira-kira 1 cm kemudian direndam dalam alkohol bertingkat alkohol 70, 80, 90, 95, dan-100, masing-masing
selama sehari. c Clearing Organ dibersihkan dengan diremdam dalam alkohol : xylen
3:1, 1:1, 1:3 masing-masing selama 30 menit, dan kemudian direndam dalam xylen selama sehari.
d Infiltrasi Organ dimasukkan dalam xylen : paraffin 1:1 selama 30 menit, dan kemudian dimasukkan dalam paraffin 1,2, dan 3 masing-masing
1 jam. Proses ini dilakukan didalam oven dengan suhu 58 C.
e Embedding Organ dimasukkan dalam cetakan yang sebelumnya telah diolesi dengan gliserol dan diisi dengan paraffin cair pada dasarnya. Organ
yang akan diamati diletakkan melintang, kemudian paraffin cair dituang sampai cetakan penuh. Selanjutnya didiamkan pada suhu ruang selama
sehari, sampai paraffin benar-benar mengeras, setelah itu didinginkan dalam lemari pendingin pada suhu 4
C. f Sectioning Hasil cetakan dipotong dengan menggunakan mikrotom
dengan ketebalan 5 µm. g Afiksing Irisan yang diperoleh dari pemotongan tersebut diletakkan di
atas gelas objek yang telah ditetesi air. Kemudian dikeringkan di atas hotplate dengan suhu ± 40
C selama ± 2 hari. h Staining Organ yang telah melekat pada gelas objek, direndam dalam
xylen selama 1 jam, kemudian dilakukan rehidrasi dengan direndam dalam alkohol bertingkat alkohol 100, 95, 90, 80, 70 masing-masing
selama ± 30 detik. Setelah itu direndam dalam aquadest. Kemudian
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
direndam dalam pewarna Hematoksilin selama ± 30 detik, selanjutnya dicuci pada air mengalir selama 15 menit. Setelah itu direndam dalam
aquadest kembali. Dilanjutkan dengan direndam dalam pewarna eosin selama ± 30 detik dan kemudian direndam dalam alkohol bertingkat
alkohol 70, 80, 90, 95, dan 100 masing-masing selama ± 30 detik. Setelah itu direndam dalam xylen selama 15-30 menit.
i Mounting Preparat yang telah terwarnai ditetesi dengan entelan ± 1 tetes. Kemudian ditutp dengan cover glass.
j Preparat diamati dibawah mikroskop cahaya untuk melihat organ secara mikroskopis dengan perbesaran 200 kali.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Kadar Air Simplisia dan Ekstrak Etanol Kulit Akar Ginseng Kuning
Simplisia kulit akar Ginseng Kuning yang digunakan dalam penelitian ini memiliki kadar air 3,771. Sebanyak 259,94 gram kulit akar Ginseng Kuning
yang diekstraksi dengan etanol 96 diperoleh ekstrak kering sebanyak 19,7820 gram, sehingga diperoleh nilai rendemen ekstrak sebesar 7,61 Lampiran 2.
4.1.2 Pengamatan Tanda-Tanda Toksisitas
Pengamatan tanda-tanda toksisitas meliputi keadaan kulit dan bulu, mata, letargi kelesuan, konvulsi kejang, tremor gemetar, diare, dan mati. Saat
pengamatan tanda-tanda toksisitas, yaitu setelah pemberian dosis tunggal ekstrak etanol kulit akar Ginseng Kuning 2000 mgkgbb pada mencit tidak ditemukan
tanda-tanda toksisitas tersebut. Mencit yang diberikan perlakuan mempunyai aktivitas yang sama dengan mencit kontrol Lampiran 3.
4.1.3 Hasil Bobot Mencit
Tabel 4.1 Bobot Mencit Mencit
Bobot mencit gram pada hari ke- 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 11 12 13 14 1
29 30 31 31 31 31 32 32 33 33 33 33 34 34 33 2
29 30 29 30 31 31 32 32 33 33 33 33 33 33 33 3
28 29 29 29 30 30 31 31 30 31 31 32 31 31 31 4
29 29 29 30 30 30 31 32 32 32 32 32 31 32 32 5
30 31 32 32 33 33 35 35 37 36 35 35 34 35 36 6
29 30 30 32 33 32 31 33 34 32 33 33 33 33 34 7
29 30 30 32 33 32 30 32 33 33 32 32 33 33 33