sungguh, kecepatan dan ketepatan waktu pelayanan, penyampaian informasi sesuai jadwal dan berkaitan dengan keberadaan dan keandalan layanan pusat
informasi yang dibutuhkan pada saat diminta oleh wisatawan.
4.7.3 Pengaruh
Persepsi Wisatawan atas Daya Tanggap
terhadap Kepuasan Wisatawan
Berdasarkan perhitungan analisis jalur, pengaruh total variabel persepsi wisatawan atas daya tanggap
X
terhadap kepuasan wisatawan Z adalah sebesar 0,173. Sehingga hipotesis yang diajukan bahwa persepsi wisatawan atas
daya tanggap mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Pengaruh yang menghubungkan kedua variabel merupakan pengaruh langsung.
Daya Tanggap Responsiveness diukur berdasarkan penilaian wisatawan responden terhadap kemampuan karyawan yang berkaitan dengan ketanggapan
petugas atas keluhan dan masalah yang dihadapi para wisatawan, ketersediaan informasi wisata yang akurat, dan keharusan pemamdu dalam memberikan
kemudahan untuk mengakses dengan cepat obyek wisata.
4.7.4 Pengaruh Persepsi Wisatawan atas Jaminan terhadap Kepuasan
Wisatawan
Berdasarkan perhitungan analisis jalur, pengaruh total variabel persepsi wisatawan atas jaminan
X
terhadap kepuasan wisatawan Z adalah sebesar 0,337. Sehingga hipotesis yang diajukan bahwa persepsi wisatawan atas jaminan
mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Pengaruh yang menghubungkan kedua variabel merupakan pengaruh langsung.
Jaminan assurance, mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff, dan jumlah karyawan yang tersedia
di bidangnya masing-masing dalam menanggapi atau melayani permintaan para wisatawan.
4.7.5 Pengaruh Persepsi Wisatawan atas Empati terhadap Kepuasan
Wisatawan
Berdasarkan perhitungan analisis jalur, pengaruh total variabel persepsi wisatawan atas empati
X
terhadap kepuasan wisatawan Z adalah sebesar 0,219. Sehingga hipotesis yang diajukan bahwa persepsi wisatawan atas empati
mempunyai pengaruh positif dan signifikan. Pengaruh yang menghubungkan kedua variabel merupakan pengaruh langsung.
Empati empathy, meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan kmunikasi yang baik antara karyawan dan pengunjung, perhatian pribadi dari
pihak pengelola wisata secara personal kepada pengunjung wisatawan, dan memahami kebutuhan para pelanggan.
Dari kelima dimensi tersebut, maka kepuasan pelanggan dapat diukur, dipahami dan dijadikan sebagai suatu hasil yang baik untuk kepentingan
peningkatan kualitas pelayanan jasa yang diberikan kepada wisatawan, baik wisatawan yang baru pertama kali maupun wisatawan yang sudah berulang-ulang
datang ke temapat wisata tersebut
4.7.6 Pengaruh Persepsi Wisatawan atas Bukti Fisik terhadap Loyalitas