berguna, karena bisa menggambarkan prospek earnings perusahaan di masa datang.
b. Analisis Teknikal Analisis ini cukup sering dipakai oleh calon investor, dan biasanya
data yang digunakan dalam analisis ini berupa grafik, atau program komputer. Dari grafik atau program komputer dapat diketahui bagaimana
kecenderungan pasar, sekuritas, atau future komoditas yang dipilih dalam berinvestasi. Meskipun biasanya analisis jangka pendek dan jangka
menengah tetapi sering juga digunakan untuk menganalisis dalam jangka panjang, yang didukung juga dengan data – data lain. teknik ini
mengabaikan hal – hal yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan. Beberapa analisis teknikal antara lain Grafik sederhana dan Moving
Average.
2.2.6. Rasio Keuangan
Menurut Moeljadi 2006:48 analisis terhadap kinerja perusahaan pada umumnya dilakukan dengan analisis laporan keuangan yang
mencakup perbandingan kinerja perusahaan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama dan mengevaluasi kecenderungan posisi keuangan
perusahaan sepanjang waktu. Sebenarnya ada beberapa teknik analisis yang dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, namun yang
paling umum digunakan adalah analisis rasio yaitu rasio keuangan. Analisis tersebut akan memberikan gambaran atau pengukuran relatif dari
operasi perusahaan. Dalam analisis rasio ini terdapat lima kelompok rasio keuangan, yakni a Rasio Likuiditas, b Rasio Aktivitas, c Rasio
Leverage, d Rasio Profitabilitas, e Rasio Nilai Pasar. Rasio keuangan tersebut akan di bahas satu – persatu.
A. Rasio Likuiditas
Adalah rasio yang digunakan untuk menganalisa dan mengintrepetasikan posisi keuangan jangka pendek atau dapat dikatakan
sebagai rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mengembalikan kewajiban jangka pendek. Rasio ini terdiri dari:
a. Current Rasio
Perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar dan untuk menghitung berapa kemampuan perusahaan dalam membayar utang
lancar dengan aktiva lancar yang tersedia.. Aktiva lancar
Curent Ratio= Hutang lancer
b. Quick Rasio
Untuk menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva yang lebih likuid atau yang
mudah dicairkan. Aktiva lancar - Persediaan
Quick Ratio = Hutang lancar
c. Cash Ratio Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan efek yang dapat segera di uangkan.
Kas : Efek Cash Ratio =
Hutang lancar
B. Rasio Aktivitas
Analis keuangan berkepentingan dengan rasio ini,yaitu untuk mengetahui sebarapa besar efisiensi investasi – investasi pada berbagai
aktiva. Artinya sejauhmana sumber daya organisasi telah dimanfaatkan secara optimal. Rasio ini terdiri dari :
a. Perputaran Persediaan Inventory Turn Over
Perusahaan yang perputaran persediaannya semakin tinggi menunjukkan semakin efisien.
Harga Pokok Penjualan Inventory Turn Over =
Rata – rata Persediaan
b. Tingkat Perputaran Aktiva Tetap Fixed Assets Turn Over
Rasio ini menunjukkan bagaimana perusahaan menggunakan aktiva tetapnya seperti gedung, kendaraan, mesin – mesin, perlengkapan
kantor. Penjualan
Fixed Assets Turn Over = Aktiva tetap bersih
c. Perputaran Total Aktiva Total Assets Turn Over
Menunjukkan bagaimana efektivitas perusahaan menggunakan seluruh aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba.
Penjualan Total Assets Turn Over =
Total aktiva
d. Days Sales Outstaning
menunjukkan rata – rata hari yang diperlukan untuk mengubah piutang menjadi kas. Terlalu tinggi rasio ini berarti kebijakan kredit
terlalu liberal yang berakibat timbul bad debt dan investasi dalam piutang menjadi terlalu besar.
Piutang X 360 Days Sales Outstaning =
Penjualan kredit
C. Rasio Profitabitas
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal
sendiri. Rasio ini terdiri dari : a.
Hasil Pengembalian atas Total aktiva Return On Assets Return On Assets atau Return On Investment menunjukkan
kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
Laba Setelah Pajak Return On Assets =
Total aktiva
b. Hasil Pengembalian atas Modal Return On Equity
Return On Equity yaitu mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan.
Rasio ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan semakin besar.
Laba setelah pajak EAT Return On Equity =
Modal sendiri
c. Marjin laba atas Penjualan Net Profit Margin
Rasio ini dihitung dari laba bersih sesudah pajak dibagi dengan penjualan, Rasio ini dipengaruhi oleh penjualan dan biaya operasi,
rasio ini rendah dikarenakan turunnya penjualan. Laba setelah pajak
Net Profit Margin = Penjualan
d. Gross Profit Margin Mengukur tingkat laba kotor dibandingkan dengan volume penjualan.
Laba Kotor Gross Profit Margin =
Penjualan
e. Operating Profit Margin Mengukur tingkat laba operasi dibandingkan dengan volume
penjualan. Laba Operasi
Operating Profit Margin = Penjualan
D. Rasio Leverage
Rasio ini menunjukkan sejauhmana perusahaan dibiayai oleh pihak luar atau dengan kata lain Financial Leverage menunjukkan proporsi atau
penggunaan utang untuk membiayai investasi perusahaaan. Rasio ini meliputi :
a. Total Hutang terhadap Modal Debt to Equity RasioDER
Menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang dengan modal sendiri. Semakin kecil DER Debt to Equity Ratio
semakin baik bagi perusahaan. Total Hutang
Debt to Equity Ratio = Total Modal Sendiri
b. Rasio Penutupan Time Interest Earned Rasio
Rasio ini mengukur sejauh mana laba perusahaan boleh menurunkan tanpa memperburuk keuangan perusahaan karena tidak mampu
membayar bunga tahunan. Laba Operasi
Time Interest Earned Rasio = Beban Bunga per Tahun
c. Rasio Hutang Debt Rasio
Mengukur kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang dengan menggunakan total aktiva.
Total Hutang Debt Ratio =
Total Aktiva d.
Fixed Charge Converage Ratio Mengukur berapa besar kemampuan perusahaan untuk menutup beban
tetapnya termasuk pembyaran deviden saham preferen, bunga, angsuran pinjaman dan sewa.
EBIT : Bunga : Pembayaran Sewa Fixed Charge Converage Ratio =
Bunga : Pembayaran Sewa
E. Rasio Nilai Pasar
Rasio ini menunjukkan bagian laba perusahaan, deviden, dan modal yang dibagikan kepada setiap saham. Rasio – rasio tersebut
adalah: a.
Price Earning Ratio PER Price Earning Ratio menunjukkan perbandingan antara harga
saham di pasar perdana atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. PER yang tinggi
menunjukkan ekspektasi investor tentang prestasi perusahaan dimasa yang akan datang cukup tinggi.
Harga Pasar Saham Biasa Price Earning Ratio =
Earning Per Share
b. Devidend Yield
Deviden Yield menunjukkan tingkat penghasilan berjalan yang diperoleh dari investasi saham perusahaan.
Deviden yang di bayarkan perusahaan Devident Yield =
Harga pasar
per saham
c. Devidend Payout Ratio
Devidend Payout Ratio menunjukkan besarnya laba yang dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden.
Deviden Per Saham Devidend Payout Ratio =
Earning Per Share d.
Earning Per Share Bagi para investor, informasi EPS merupakan informasi yang
dianggap paling mendasar dan berguna, karena bisa menggambarkan prospek earning dimasa depan. Berdasarkan analisis terhadap laporan
keuangan, investor bisa membandingkan antara nilai intiristik saham perusahaan bersangkutan, dan atas dasar perbandingan tersebut
investor akan bisa membuat keputusan untuk membeli dan menjual saham bersangkutan. Tandelilin,2001:233
EAT Earning Per Share =
Jumlah Saham yang beredar
2.2.7. Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham