3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial
Menurut Soetarno 1989: 21-24 mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yaitu:
a. Imitasi Dalam kehidupan sehari-hari imitasi berarti peniruan. Imitasi
terbagi menjadi dua, yaitu imitasi positif dan imitasi negatif. Imitasi positif berarti peniruan perilaku terhadap tokoh atau figur yang
bersifat baik. Sedangkan imitasi negatif berarti peniruan perilaku terhadap tokoh atau figur yang bersifat tidak baik. Imitasi negatif dapat
menghambat. Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi kaidah-
kaidah dan nilai-nilai yang berlaku. Namun demikian, imitasi mungkin pula mengakibatkan terjadinya hal-hal yang negatif misalnya yang
ditiru adalah tindakan-tindakan yang menyimpang. Selain itu, imitasi juga dapat melemahkan atau mematikan pengembangan daya kreasi
seseorang. b. Sugesti
Sugesti dapat dirumuskan sebagai suatu proses di mana seorang individu menerima suatu cara pengelihatan atau pedoman-pedoman
tingkah laku dari orang lain tanpa kritik terlebih dahulu. Gerungan, 2009: 65
c. Identifikasi Identifikasi dalam psikologi berarti dorongan untuk menjadi
identik sama dengan orang lain Gerungan, 2009: 72. Pada awalnya, anak mengidentifikasi dirinya dengan orang tuanya, tetapi lambat laun,
setelah ia berkembang di sekolah menjadi seorang remaja, tempat identifikasi dapat beralih dari orang tuanya ke orang-orang yang
dianggapnya terhormat atau bernilai tinggi, misalnya guru. Identifikasi dilakukan orang kepada orang lain yang dianggapnya ideal dalam
suatu segi, untuk memperoleh sistem norma, sikap, dan nilai yang dianggapnya ideal, dan masih merupakan kekurangan pada dirinya.
d. Simpati Simpati adalah perasaan tertarik orang yang satu terhadap yang
lain Gerungan, 2009: 75-76. Simpati hanya dapat berkembang dalam suatu kerja sama antar dua atau lebih orang, yang menjamin
terdapatnya saling mengerti. Justru karena adanya simpati itu dapat diperoleh saling mengerti yang mendalam. Jadi faktor simpati dan
hubungan kerjasama yang erat itu saling melengkapi yang satu dengan yang lainnya. Tujuan simpati baru terlaksana apabila terdapat
hubungan kerjasama tadi.