Penelitian tentang Pengembangan Alat Peraga Matematika Penelitian tentang Siswa dengan ADHD

Dari pengertian tentang anak berkebutuhan khusus di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya berbeda dari anak biasa karena mengalami kelainan atau penyimpangan fisik, mental-intelektual, sosial, dan atau emosional yang menjadikan anak berkesulitan belajar sehingga perlu pendidikan khusus untuk mereka. Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus memiliki pola yang berbeda antara anak satu dengan anak yang lainnya sesuai dengan kesulitan yang dialami anak. .

2.1.2 Penelitian yang Relevan

2.1.2.1 Penelitian tentang Pengembangan Alat Peraga Matematika

Penelitian tentang pengembangan alat peraga matematika dilakukan oleh Rantri 2014. Penelitian yang dilakukan tentang pengembangan alat peraga matematika untuk operasi bilangan bulat yang berbasis metode Montessori. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan alat peraga matematika untuk operasi bilangan bulat berbasis metode Montessori serta kualitas alat peraga yang dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak penggunaan alat peraga yang dikembangkan. Hasil penelitian menunjukkan memiliki rerata skor validasi produk 3,5 yang menunjukkan kualitas sangat baik. Alat peraga papan bilangan bulat memiliki dampak pada proses dan hasil belajar siswa. Siswa menjadi lebih antusias, lebih aktif, lebih berkonsentrasi, dan dapat belajar secara mandiri selama proses pendampingan. Alat peraga yang dikembangkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa sebanyak 71 berdasarkan hasil pretest dan postest. Penelitian kedua dilakukan oleh Ananti 2014. Penelitian yang dilakukan tentang pengembangan alat peraga matematika untuk penjumlahan dan pengurangan pecahan yang berbasis metode Montessori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas alat peraga yang dikembangkan dan dampak penggunaan alat peraga terhadap hasil belajar siswa. Hasil validasi prototipe menunjukkan rerata 3,7 dan masuk dalam kategori sangat baik. Hasil tes siswa yang juga menunjukkan peningkatan sebesar 207 dari pretest ke posttest setelah menjalani pendampingan menggunakan alat peraga blok pecahan. Berdasarkan hasil tes dapat diketahui jika alat peraga memberikan dampak yang baik dalam proses maupun hasil belajar siswa.

2.1.2.2 Penelitian tentang Siswa dengan ADHD

Terkait penelitian pada siswa dengan ADHD ada penelitian yang dilakukan oleh Lalusu dkk 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas dengan prestasi belajar pada siswa kelas 1 di Kecamatan Wenang Kota Manado. Berdasarkan uji analisis chi square, diperoleh nilai X2hitung X2tabel, dan nilai p 0,05 maka berarti hipotesi H ditolak. Dapat disimpulkkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara GPPH dengan prestasi belajar. Terdapat hubungan yang signifikan antara gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktifitas dengan prestasi belajar yakni berjumlah 38 anak laki-laki dan 30 anak perempuan. Dengan jumlah keseluruhan 68 anak sekolah dasar di kecamatan Wenang. Penelitian kedua dilakukan oleh Dirna 2011 tentang meningkatkan ketahanan duduk anak hiperaktif melalui media mozaik di kelas II SLB Hikmah Miftahul Jannah Padang. Pada penelitian ini, kondisi baseline 1 A akan dilihat bagaimana lamanya ketahanan duduk saat proses belajar sebelum diberikan perlakuan. Kondisi B merupakan kondisi intervensi, di mana pada kondisi ini akan diberikan perlakuan melalui media mozaik. Kondisi ketiga yakni baseline 2 A2 setelah intervensi tidak diberikan. Dari hasil penelitian menunjukkan pada A1 dengan panjang kondisi 8 dengan kisaran duduk diantara 1-2 menit, sesi intervensi B dengan panjang kondisi 10 dengan kisaran ketahannan duduk 1-4 menit. Pada sesi baselin 2 A2 dengan kondisi panjang 8 kisaran duduk anak 1-3 menit. Berdasarkan hasil analisis data meunjukkan adanya perubahan lamanya waktu ketahanan duduk anak hiperaktif saat belajar ke arah yang lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan media mozaik dapat digunakan untuk meningkatkan ketahanan duduk anak hiperraktif. Penelitian ketiga dilakukan oleh Lestari 2009 yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika penjumlahan dengan dakon pada anak hiperaktif kelas III. Subjek dalam penelitian ini adalah 3 anak hiperaktif. berdasarkan penelitian yang dilakukan, ada peningkatan prestasi belajar matematika pada anak hiperaktif dengan menggunakan permainan dakon. Hasil tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa diperoleh skor rata-rata 61,7 dan hasil pos tes kedua setelah 69,7. Pelajaran menggunakan alat peraga dakon diperoleh skor dangan rata-rata Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat diketahui jika penggunaan media pembelajaran efektif digunakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan terutama untuk anak hiperaktif. Berdasarkan studi literatur tentang penelitian sebelumnya, belum ada penelitian pengembangan alat peraga matematika materi penjumlahan dan pengurangan untuk siswa dengan ADHD dengan mengadopsi ciri alat peraga montessori. Untuk itu, peneliti akan melakukan penelitian tentang pengembangan alat peraga matematika berupa papan penjumlahan dan pengurangan untuk membantu siswa dengan ADHD belajar penjumlahan dan pengurangan. Bagan 2.1 Literature Map dari Penelitian yang Relevan

2.2 Kerangka Berpikir