Uji Organoleptik HASIL DAN PEMBAHASAN

46 konsentrasi telur tidak memberikan efek terhadap kadar serat kasar mie kering yang dihasilkan.

C. Uji Organoleptik

1. Rasa Rasa merupakan parameter yang sangat menentukan kualitas dari bahan makanan, namun setiap orang mempunyai penilaian yang berbeda terhadap rasa dari suatu bahan makanan. Total rangking kesukaan rasa pada mie kering dapat dilihat pada Tabel 4. 10 Tabel 4.10. Total rangking kesukaan rasa terhadap mie kering Perlakuan Tepung terigu : Sukun kukus gram Telur Jumlah Rangking 85 : 15 85 : 15 85 : 15 80 : 20 80 : 20 80 : 20 75 : 25 75 : 25 75 : 25 18 20 22 18 20 22 18 20 22 83 67,9 85,5 97 122 74,5 57 50 50 Keterangan : Nilai didampingi huruf yang berbeda menyatakan ada perbedaan yang nyata p ≤ 0,05 Berdasarkan Tabel 4.8 tingkat kesukaan panelis terhadap rasa mie kering didapatkan hasil rangking kesukaan tertinggi yaitu: 122, pada perlakuan tepung terigu : sukun kukus 80:20 dengan penambahan telur 20. 47 Terlihat bahwa semakin tinggi penambahan sukun kukus tingkat kesukaan panelis terhadap mie kering cenderung menurun. Hal ini disebabkan karena substitusi sukun kukus yang terlalu tinggi akan menimbulkan rasa sukun pada mie yang terlalu menonjol dan tidak disukai oleh panelis, Semakin tinggi penambahan tepung terigu penambahan telur dapat meningkatkan rasa gurih pada mie, hal ini disebabkan karena rasa gurih yang terdapat dari protein telur semakin menonjol, rasa yang disukai panelis adalah rasa yang seimbang tidak terlalu gurih dan tidak terlanjur menonjol rasa sukun. Seperti yang dikemukakan Kartika 1998 bahwa semakin tinggi batas konsentrasi maka rasa enak yang ditimbulkan akan menurun. 2. Tekstur Total rangking kesukaan tekstur mie kering dapat dilihat pada Tabel 4.11 Tabel 4.11. Total rangking kesukaan tekstur terhadap mie kering Perlakuan Tepung terigu : Sukun kukus gram Telur Jumlah Rangking 85 : 15 85 : 15 85 : 15 80 : 20 80 : 20 80 : 20 75 : 25 75 : 25 75 : 25 18 20 22 18 20 22 18 20 22 63,5 103 109 72 83 93 46 47 58,5 Keterangan : Nilai didampingi huruf yang berbeda menyatakan ada perbedaan yang nyata p ≤ 0,05 48 Berdasarkan Tabel 4.9 tingkat kesukaan panelis terhadap tekstur mie kering didapatkan hasil rangking kesukaan tertinggi yaitu : 109, pada perlakuan tepung terigu : sukun kukus 85:15 dengan penambahan jumlah telur 22 . Tekstur mie semakin elastis dengan semakin meningkatnya tepung terigu dan penambahan telur. Hal ini disebabkan semakin tinggi tepung terigu dapat meningkatkan protein tepung terigu yaitu gluten yang dapat meningkatkan elastisitas mie, dan semakin tinggi penambahan telur maka menimbulkan peningkatan elastisitas dari mie, hal ini disebabkan telur mempunyai sifat yang dapat mengikat bahan-bahan lain Binding Agent sehingga tidak mudah terputus. Menurut Haryanto Pabgloli 1992, menyatakan gluten yang ada dalam adonan tidak mudah pecah atau robek pada waktu dipipihkan. Sifat- sifat inilah yang meningkatkan tekstur mie yang dihasilka. Hal ini didukung oleh Winarno 1993 penambahan telur pada penambahan mie dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dan tekstur mie menjadi lebih liat, sehingga tidak mudah putus-putus karena kandungan protein albumin pada telur yang berfungsi sebagai pengikat adonan. 49 3. Warna Produk pangan yang memiliki warna yang menarik akan berpeluang besar untuk dibeli konsumen. Uji kenampakan disini berdasarkan warna dan tekstur pada produk mie kering. Hasil analisis friedman terhadap warna mie kering dapat dilihat pada Tabel 4.12 Tabel 4.12 Total rangking kesukaan warna terhadap mie kering Perlakuan Tepung terigu : Sukun kukus gram Telur Jumlah rangking 85 : 15 85 : 15 85 : 15 80 : 20 80 : 20 80 : 20 75 : 25 75 : 25 75 : 25 18 20 22 18 20 22 18 20 22 77 66 65,5 85 90,5 63 86,5 56,5 85 Keterangan : Nilai didampingi huruf yang berbeda menyatakan ada perbedaan yang nyata p ≤ 0,05 Berdasarkan Tabel 4.12 tingkat kesukaan panelis terhadap warna mie kering didapatkan hasil rangking kesukaan tertinggi yaitu: 90,5, pada perlakuan tepung terigu : sukun kukus 80:20 dengan penambahan telur 20. 50 Semakin tinggi penambahan tepung terigu, tingkat kesukaan terhadap warna mie kering cenderung menurun. Hal ini disebabkan karena semakin banyak tepung terigu yang ditambahkan akan menyebabkan mie berwarna lebih pucat mengurangi warna kuning mie, sedangkan semakin tinggi penambahan telur warna mie terlalu kuning sehingga kurang disukai oleh panelis. Warna yang seimbang adalah warna yang paling disukai panelis. Penambahan konsentrasi telur dapat mempengaruhi warna mie kering yang dihasilkan. Menurut Muchtadi 1992, telur mempunyai sifat yang hanya dimiliki kuning telur yaitu pigmen kuning xantofil, lutein beta karoten dan kriptoxantin. Penambahan ekstrak kunyit juga mempengaruhi warna mie karena kunyit zat warna kuning yaitu zat warna kurkuminoid yang merupakan suatu senyawa diarilheptanoid 3-4 yang terdiri dari kurkumin, dihidrokurkumin, desmetoksikurkumin dan bisdesmetoksikurkumin Sudarsono et.al, 1996. Menurut Winarno 1992, suatu bahan yang dinilai bergizi, enak, dan teksturnya sangat baik tidak akan dimakan apabila memiliki warna yang tidak sedap dipandang atau menyimpang dari warna yang seharusnya. 51

D. Analisis Keputusan