xxii
masyarakat ini dapat melalui kesadaran membayar pajak, retribusi, serta turut mendukung dan memberi sumbangsih pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah daerah.
2.1.3 APBD
APBD adalah suatu rencana keuangan tahunan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah. Dengan demikian APBD lalu merupakan
alatwadah untuk menampung berbagai kepentingan publik yang diwujudkan melalui berbagai kegiatan dan program dimana pada saat tertentu manfaatnya
benar-benar akan dapat dirasakan oleh masyarakat Bana, 2001:12. APBD terdiri atas:
1. Anggaran Pendapatan, terdiri atas : a. PAD, meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan
kekayaan daerah, dan penerimaan lain-lain b. Dana Perimbangan, meliputi dana alokasi umum, dana alokasi
khusus, dana bagi hasil c. Lain-lain pendapatan yang sah seperti dana hibah atau dana
darurat 2. Anggaran Belanja, yang digunakan untuk keperluan penyelenggaraan
tugas pemerintahan di daerah. 3. Pembiayaan, yaitu setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
danatau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
Universitas Sumatera Utara
xxiii
anggaran yang bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya.
Dalam APBD tergambar semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintah daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kurun satu tahun. APBD juga merupakan instrumen dalam
rangka mewujudkan pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk tercapainya tujuan bernegara Sumarsono, 2010-115.
Suatu anggaran yang telah direncanakan dengan baik, hendaknya disertai pula dengan pelaksanaan yang tertib dan disiplin, sehingga baik tujuan maupun
sasaran akan dapat tercapai secara efektif dan efisien.
2.1.4 Belanja Modal
Belanja modal adalah pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembentukan modal yang sifatnya menambah aset tetapinventaris yang
memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, termasuk didalamnya adalah pengeluaran untuk biaya pemeliharaan yang sifatnya mempertahankan atau
menambah masa manfaat, meningkatkan kapasitas dan kualitas aset Yani, 2008. Menurut Halim 2004 : 73 belanja modal merupakan “belanja
pemerintah daerah yang manfaatnya melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan daerah dan selanjutnya akan menambah belanja
yang bersifat rutin seperti biaya pemeliharaan pada kelompok belanja administrasi umum”.
Universitas Sumatera Utara
xxiv
Belanja modal merupakan pengeluaran yang dimaksudkan untuk memperoleh aset tetap pemerintah daerah seperti tanah, gedung, bangunan,
peralatan, infrastruktur dan harta tetap lainnya dengan cara pengadaan penambahan penggantian peningkatan pembangunan aset tetap tersebut. Aset
tetap yang dimiliki sebagai akibat dari belanja modal tersebut merupakan hasil dari alokasi dana untuk anggaran belanja modal yang terdapat di laporan APBD
dimana besarnya jumlah pengalokasiannya itu didasarkan pada kebutuhan daerah akan sarana dan prasarana baik untuk kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan
maupun sebagai fasilitas publik.
2.1.5 Pendapatan Asli Daerah