DAFTAR ISI
Halaman Persetujuan
ii Pernyataan
iii Penghargaan
iv Abstrak
vi Abstract
vii Daftar Isi
viii Daftar Tabel
x Daftar Gambar
xi Daftar Lampiran
xii
Bab 1 Pendahuluan
1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 3
1.3. Pembatasan Masalah 3
1.4. Tujuan Penelitian 4
1.5. Manfaat Penelitan 4
1.6. Metodologi Penelitian 4
1.7. Lokasi Penelitian 4
Bab 2 Tinjauan Pustaka 5
2.1. Kitosan 5
2.1.1. Struktur Kitosan 6
2.1.2. Sifat-sifat Kimia dan Biologi kitosan 7
2.1.3. Kelarutan Kitosan 8
2.2. Glutaraldehide 8
2.2.1. Struktur Glutaraldehide 9
2.3. Logam Tembaga Cu 9
2.3.1. Logam 9
2.3.2. Tembaga Cu 10
2.3.3. Efek toksik Tembaga 11
2.4. Adsorbsi 11
2.4.1. Pengertian Adsorbsi 11
2.4.2. Adsorben 13
2.5. Spektrofotometri Serapan Atom 13
2.5.1. Definisi Spektrofotometri Serapan Atom 13
2.5.2. Prinsip dan Dasar Teori 13
2.5.3. Peralatan Spektrofotometri Serapan Atom SSA 14
2.5.4. Optimasi Peralatan Spektrofotometri Serapan Atom 15
2.5.5. Gangguan-Gangguan Pada Spektrofotometri Serapan Atom 16
Universitas Sumatera Utara
Bab 3 Metodologi Penelitian 18
3.1. Bahan 18
3.2. Alat 18
3.3. Prosedur Penelitian 19
3.3.1. Pembuatan Larutan Asetat 5 19
3.3.2. Pembuatan Larutan NaOH 2M 19
3.3.3. Pembuatan larutan Glutaraldehide 2,5 19
3.3.4. Pembuatan Larutan standar Ion Cu 19
3.3.5. Pembuatan Kitosan Bead 20
3.3.6. Pembuatan Ikat Silang Kitosan dengan Glutaraldehide 20
3.3.7. Kitosan Glutaraldehide sebagai Adsorben ion logam Cu 21
Dengan variasi berat 2 g 3.4. Bagan Penelitian
21 3.4.1. Pembuatan Kitosan Beadmanik
21 3.4.2. Pembuatan Ikat silang Kitosan dengan Glutaraldehide
22 3.4.3. Pembuatan Larutan Seri Standar logam tembaga
23 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1,0 mgL
3.4.4. Kitosan Glutaraldehide sebagai adsorben ion logam Cu 24
Bab 4 Hasil dan Pembahasan 25
4.1. Hasil Penelitian 25
4.1.1. Ion Tembaga Cu
2+
25 4.1.1.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi Dengan Metode
26 Least Square
4.1.1.2. Koefisien Korelasi 28
4.1.2. Ikat silang Kitosan Glutaraldehide dengan 28
Ion tembag Cu
2+
4.1.2.1. Penurunan Persamaan Garis Regresi Dengan Metode 29
Least Square 4.1.2.2. Koefisien Korelasi
30 4.1.2.3. Persentase penurunan konsentrasi logam tembaga
31 4.1.3. Mekanisme reaksi ikatan silang antara Kitosan dengan
33 Glutaraldehide
4.2. Pembahasan 34
Bab 5 Kesimpulan Dan Saran 35
5.1. Kesimpulan 35
5.2. Saran 35
Daftar Pustaka 36
Lampiran
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 4.1. Kondisi Alat SSA Merek Shimadzu Tipe AA-6300 Pada Pengukuran 25
Konsentrasi ion Tembaga Cu
2+
Tabel 4.2. Data Absorbansi Larutan Standar Ion Tembaga Cu
2+
25 Tabel 4.3. Penurunan Persamaan Garis Regresi Untuk Penentuan Konsentrasi
26 Ion Tembaga Cu
2+
berdasarkan Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Ion Tembaga Cu
2+
Tabel 4.4. Data Absorbansi Larutan Standar Ion Tembaga Cu
2+
28 Dengan ikat silang Kitosan Glutaraldehide
Tabel 4.5. Penurunan Persamaan Garis Regresi Untuk Penentuan Konsentrasi 29
Ion Tembaga Cu
2+
berdasarkan Pengukuran Absorbansi Larutan Standar Ion Tembaga Cu
2+
dan ikat silang Kitosan Glutaraldehide Tabel 4.6. Data persentase penurunan konsentrasi logam tembaga dalam
31 Larutan standar setelah penambahan kitosan glutaraldehide
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 1.1. Reaksi pembentukan kitosan dari kitin
1 Gambar 1.2. Struktur Glutaraldehida
3 Gambar 2.1. Struktur kitosan
6 Gambar 2.2. Struktur Glutaraldehide
9 Gambar 2.3. Komponen-Komponen Spektrofotometer Serapan Atom
14 Gambar 4.1. Kurva Kalibrasi Larutan Standar Ion Tembaga Cu
2+
26 Gambar 4.2. Persentase Penurunan Konsentrasi Logam tembaga dalam
32 Larutan standar setelah penambahan Kitosan Glutaraldehide
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 : Spektrum FT-IR Kitosan
37 Lampiran 2 : Spektrum FT-IR Kitosan Glutaraldehide
38
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis kadar ion tembaga menggunakan ikat silang Kitosan glutaraldehida sebagai adsorben. Kitosan bead dibuat dari kitosan yang
telah ditambahkan dengan asam asetat encer dan menjadi gel dengan penambahan NaOH. Kitosan bead ditambahkan dengan larutan Glutaraldehida 2,5 dan direndam dengan
aseton kemudian dikeringkan sehingga diperoleh ikat silang kitosan glutaraldehida. Sebanyak 2 gram ikat silang kitosan glutaraldehida dimasukkan kedalam beaker glass lalu
ditambahkan dengan 20 mL larutan standar tembaga Cu
2+
0,2 grmL, diaduk selama 10 menit dan dibiarkan. Kemudian lapisan bagian atas diambil dan diuji dengan
Spektrofotometer Serapan atom. Hasil penyerapan ion logam Cu
2+
yang diperoleh adalah sebesar 73.
Kata kunci : kitosan, glutaraldehida, adsorben
Universitas Sumatera Utara
THE PREPARATION AND CHARACTERISTIC OF CHITOSAN GLUTARALDEHYDE AS ADSORBENT TO MEASURED THE LEVELS OF
CUPRUM METAL IONS WITH ATOMIC ABSORPTION SPECTROPHOTOMETRY AAS METHODE
ABSTRACT
There was an experiment to analyzed the levels of Cuprum metal ions Cu
2+
with cross- linked of chitosan glutaraldehyde as adsorbent. Chitosan bead has prepared from
chitosan that was dissolved with watery acetic acid and coagulated with sodium hydroxide. Chitosan bead was added with 2,5 glutaraldehyde solution and aseton, then
dry it to get Cross-linked of chitosan glutaraldehyde. Put 2 gram of chitosan glutaraldehyde into beakerglass and put on 20 mL of metal solution Cu
2+
0,2 mgL, then stirred by 10 minutes and leat it. Then take the top of layer and measured by Atomic
Absorption Spectrophotometry. The result of cuprum metal ions Cu
2+
absorption was 73.
Keywords : chitosan, glutaraldehyde, adsorbent
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN