60 pertama
berpusat pada
anak artinya
anak merupakan sasaran dalam kegiatan pembelajaran
yang dilakukan oleh pendidik. Kedua mendorong perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial
emosional, bahasa dan komunikasi sebagai dasar pembentukan pribadi manusia yang utuh.Ketiga
memperhatikan perbedaan individu anak, baik perbedaan keadaan jasmani, rohani, kecerdasan dan
tingkat perkembangannya.Pengembangan program harus memperhatikan kesesuaian dengan tingkat
perkembangan anak Developmentally Appropriate Program.
Kurikulum yang dilaksanakan yang terwujud dalam SKH dan SKM di TK Kecamatan Bergas
memang sudah menumbuhkan sikap ilmiah dan sikap kreatif guru, yang terlihat dari jawaban
responden, namun demikian untuk TK yang lokasinya berada di pedesaan masih perlu adanya
pengembangan melalui TK Imbas yang ada, khususnya adalah TK Negeri Pembina, sebagai satu-
satunya TK Negeri yang ada di Kecamatan Bergas.
b. Siswa
Hasil akhir dari semua proses pendidikan adalah siswa, dimana siswa yang akan menjadi tolak
ukur kesuksesan semua rangkaian proses belajar mengajar. Output yang berkualitas dari sebuah TK
merupakan cermin dari keseluruhan proses yang telah dilakukan oleh TK. Output ini sebagai ukuran
61 yang mudah untuk diamati.
Disisi lain, walaupun ke lima komponen sangat memadai tetapi komponen siswa ini kurang
mendukung maka hasil output yang ada juga akan kurang
berkualitas, sehingga
masing-masing komponen merupakan satu rangkaian yang saling
mendukung untuk mencapai hasil output yang berkualitas.
c. Guru
Dalam rangka
mendukung terwujudnya
suasana proses belajar mengajar yang berkualitas di Sekolah Dasar diperlukan adanya guru yang
profesional. Karakteristik guru yang profesional adalah; sedikitnya ada lima karakteristik dan
kemampuan profesional
guru yang
harus dikembangkan, yaitu: 1 menguasai kurikulum, 2
menguasai materi semua mata pelajaran, 3 terampil menggunakan multi metode pembelajaran,
4 memiliki
komitmen yang
tinggi terhadap
tugasnya, dan 5 memiliki kedisiplinan dalam arti yang seluas-luasnya Safardi, 2009.
Tiga karakteristik
pertama dapat
dikelompokkan sebagai penguasaan guru. Yang dimaksud dengan menguasai kurikulum dalam hal
ini adalah memahami isi kurikulum, GBPP, maupun pedoman pelaksanaannya di sekolah. Penguasaan
itu juga mencakup kemampuan guru menganalisis, dan menjabarkan kurikulum menjadi sebuah
62 rancangan pengajaran atau persiapan mengajar
yang siap digunakan di dalam kelas. Guru yang profesional adalah guru yang mampu menganalisis
dan menjabarkan kurikulum mata pelajarannya menjadi rancangan pengajaran dan persiapan
mengajar yang siap untuk dipraktekkan dikelasnya. Oleh karena guru pada umumnya adalah guru kelas
maka dia berkewajiban untuk mengajarkan semua mata pelajaran kepada siswanya.
Guru yang profesional adalah guru yang mampu
mengimplementasikan rancangan
pembelajaran yang telah dibuatnya menjadi sebuah pembelajaran
yang aktif,
kratif, efektif
dan menyenangkan PAKEM yang telah diuraikan tidak
selalu menuntut
adanya pengelompokan-
pengelompokan siswa. Yang lebih ditekankan ialah bahwa siswa belajar secara aktif sehingga inisiatif
harus datang
dari siswa
meskipun dengan
diarahkan dan motivasi oleh guru. Oleh karena itu, guru yang profesional harus mampu menggunakan
macam-macam metode pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif.
Karakteristik keempat dan kelima berkenaan dengan visi, sikap dan kepribadian guru. Guru
bertugas sebagai pengajar dan pelatih, juga sebagai pendidik. Guru harus mendayagunakan waktu,
tenaga, dan pikirannya bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajarnya. Sehingga harus dilakukan
secara profesional. Dokter atau insinyur sekalipun
63 tidak bisa menggantikan kedudukan seorang guru.
Kedudukan seorang guru yang profesional tidak mungkin dapat digantikan oleh siapapun. Oleh
Karena itu, seorang guru yang profesional harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas-
tugas kependidikannya.
Guru tidak
mungkin meminta tolong kepada non guru untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapinya. Yang terakhir adalah bahwa guru yang profesional adalah guru
yang memiliki kedisiplinan.
d. Pengelolaan oleh Kepala Sekolah