Siswa Guru Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB IV

60 pertama berpusat pada anak artinya anak merupakan sasaran dalam kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik. Kedua mendorong perkembangan fisik, daya pikir, daya cipta, sosial emosional, bahasa dan komunikasi sebagai dasar pembentukan pribadi manusia yang utuh.Ketiga memperhatikan perbedaan individu anak, baik perbedaan keadaan jasmani, rohani, kecerdasan dan tingkat perkembangannya.Pengembangan program harus memperhatikan kesesuaian dengan tingkat perkembangan anak Developmentally Appropriate Program. Kurikulum yang dilaksanakan yang terwujud dalam SKH dan SKM di TK Kecamatan Bergas memang sudah menumbuhkan sikap ilmiah dan sikap kreatif guru, yang terlihat dari jawaban responden, namun demikian untuk TK yang lokasinya berada di pedesaan masih perlu adanya pengembangan melalui TK Imbas yang ada, khususnya adalah TK Negeri Pembina, sebagai satu- satunya TK Negeri yang ada di Kecamatan Bergas.

b. Siswa

Hasil akhir dari semua proses pendidikan adalah siswa, dimana siswa yang akan menjadi tolak ukur kesuksesan semua rangkaian proses belajar mengajar. Output yang berkualitas dari sebuah TK merupakan cermin dari keseluruhan proses yang telah dilakukan oleh TK. Output ini sebagai ukuran 61 yang mudah untuk diamati. Disisi lain, walaupun ke lima komponen sangat memadai tetapi komponen siswa ini kurang mendukung maka hasil output yang ada juga akan kurang berkualitas, sehingga masing-masing komponen merupakan satu rangkaian yang saling mendukung untuk mencapai hasil output yang berkualitas.

c. Guru

Dalam rangka mendukung terwujudnya suasana proses belajar mengajar yang berkualitas di Sekolah Dasar diperlukan adanya guru yang profesional. Karakteristik guru yang profesional adalah; sedikitnya ada lima karakteristik dan kemampuan profesional guru yang harus dikembangkan, yaitu: 1 menguasai kurikulum, 2 menguasai materi semua mata pelajaran, 3 terampil menggunakan multi metode pembelajaran, 4 memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya, dan 5 memiliki kedisiplinan dalam arti yang seluas-luasnya Safardi, 2009. Tiga karakteristik pertama dapat dikelompokkan sebagai penguasaan guru. Yang dimaksud dengan menguasai kurikulum dalam hal ini adalah memahami isi kurikulum, GBPP, maupun pedoman pelaksanaannya di sekolah. Penguasaan itu juga mencakup kemampuan guru menganalisis, dan menjabarkan kurikulum menjadi sebuah 62 rancangan pengajaran atau persiapan mengajar yang siap digunakan di dalam kelas. Guru yang profesional adalah guru yang mampu menganalisis dan menjabarkan kurikulum mata pelajarannya menjadi rancangan pengajaran dan persiapan mengajar yang siap untuk dipraktekkan dikelasnya. Oleh karena guru pada umumnya adalah guru kelas maka dia berkewajiban untuk mengajarkan semua mata pelajaran kepada siswanya. Guru yang profesional adalah guru yang mampu mengimplementasikan rancangan pembelajaran yang telah dibuatnya menjadi sebuah pembelajaran yang aktif, kratif, efektif dan menyenangkan PAKEM yang telah diuraikan tidak selalu menuntut adanya pengelompokan- pengelompokan siswa. Yang lebih ditekankan ialah bahwa siswa belajar secara aktif sehingga inisiatif harus datang dari siswa meskipun dengan diarahkan dan motivasi oleh guru. Oleh karena itu, guru yang profesional harus mampu menggunakan macam-macam metode pembelajaran yang mampu membuat siswa aktif. Karakteristik keempat dan kelima berkenaan dengan visi, sikap dan kepribadian guru. Guru bertugas sebagai pengajar dan pelatih, juga sebagai pendidik. Guru harus mendayagunakan waktu, tenaga, dan pikirannya bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajarnya. Sehingga harus dilakukan secara profesional. Dokter atau insinyur sekalipun 63 tidak bisa menggantikan kedudukan seorang guru. Kedudukan seorang guru yang profesional tidak mungkin dapat digantikan oleh siapapun. Oleh Karena itu, seorang guru yang profesional harus mempunyai komitmen yang tinggi terhadap tugas- tugas kependidikannya. Guru tidak mungkin meminta tolong kepada non guru untuk mengatasi permasalahan yang dihadapinya. Yang terakhir adalah bahwa guru yang profesional adalah guru yang memiliki kedisiplinan.

d. Pengelolaan oleh Kepala Sekolah

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB II

0 0 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB IV

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Derajat Pelaksanaan Kewirausahaan Kepala Sekoalh Taman Kanak-Kanak di Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung T2 942011076 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang T2 942008110 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kajian Standar Kualitas Pendidikan di Taman Kanak-Kanak Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang

0 1 8

Pendidikan Taman Kanak Kanak

0 0 6