14 pembelajaran, kondisi peserta didik, karakteristik media, strategi pembelajaran,
ketersediaan waktu dan biaya, serta fungsi media tersebut dalam pembelajaran.
2. Tinjauan Tentang Modul
a. Pengertian Modul
Modul merupakan salah satu bentuk bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang
terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materisubstansi
belajar, dan evaluasi Derektorat Pendidikan Menengah Kejuruan 2008 : 4. Menurut I Wayan Santyasa 2009: 9, Modul adalah suatu cara
pengorganisasian materi pelajaran yang memperhatikan fungsi pendidikan. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran mengandung
squencing
yang mengacu pada pembuatan urutan penyajian materi pelajaran, dan
synthesizing
yang mengacu pada upaya untuk menunjukkan kepada pebelajar keterkaitan antara fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang terkandung dalam materi
pembelajaran. Untuk merancang materi pembelajaran, terdapat lima kategori kapabilitas yang dapat dipelajari oleh pebelajar, yaitu informasi verbal,
keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motorik. Strategi pengorganisasian materi pembelajaran terdiri dari tiga tahapan proses
berpikir, yaitu pembentukan konsep, intepretasi konsep, dan aplikasi prinsip. Strategi-strategi tersebut memegang peranan sangat penting dalam mendesain
pembelajaran. Kegunaannya dapat membuat siswa lebih tertarik dalam belajar,
15 siswa otomatis belajar bertolak dari
prerequisites
, dan dapat meningkatkan hasil belajar.
Pengajaran modul merupakan salah satu sistem pembelajaran terbaru yang menggabungkan keuntungan dari berbagai metode pembelajaran. Kelebihan
pembelajaran modul seperti; tujuan spesifik dalam bentuk kelakuan yang dapat diamati dan diukur, belajar menurut kecepatan masing-masing, balikan atau
feedback
yang banyak. S. Nasution, 2008: 65. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002: 751, modul adalah
program pembelajaran yang dapat dipelajari oleh peserta didik dengan bantuan yang minimal dari guru pembimbing meliputi perencanaan tujuan yang akan
dicapai secara jelas, penyediaan materi pelajaran, alat yang dibutuhkan, serta alat untuk penilai, mengukur keberhasilan peserta didik dalam penyelesaian pelajaran.
Sedangkan menurut S. Nasution 2008: 205, modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap berdiri sendiri dan terdiri atas suatu kegiatan
pembelajaran yang disusun untuk membantu peserta didik mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas.
Berdasarkan uraian mengenai pengertian modul di atas, dapat disimpulkan bahwa modul merupakan paket pembelajaran yang bersifat
self instructional
, memberikan balikan
feedback
, adanya remidial, serta dapat disesuaikan dengan kondisi siswa. Modul berisikan sarana atau alat pembelajaran yang disusun secara
sistematis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
16
b. Keuntungan Pengajaran Modul