57
2. Observasi
Menurut Sugiyono 2009 : 203 observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan
psikologis. Dua hal diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar. Observasi dalam penelitian bertujuan
untuk mengamati dan mengetahui permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran melayani makan dan minum kelas XI jasa boga di SMK Negeri 1
Pekalongan. Adapun aspek yang diamati dalam proses observasi dapat dilihat pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Aspek yang diamati dalam proses observasi No
Aspek yang diamati Kegiatan pengamatan
1. Bagaimana proses pembelajaran di kelas XI
pada mata diklat melayani makan dan minum
a. Pengamatan terhadap
gurupendidik b.
Pengamatan terhadap siswa
2. Penggunaan
media dalam
proses pembelajaran di kelas XI pada mata diklat
melayani makan dan minum a.
Pengamatan terhadap gurupendidik
b. Pengamatan terhadap
siswa 3.
Sikap siswa kelas XI dalam mengikuti proses pembelajaran pada mata diklat
melayani makan dan minum Pengamatan
terhadap siswa pada saat mengikuti
pembelajaran dikelas
58
3. Angket
Angket adalah metode pengumpulan data dengan memberikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden atau subjek penelitian untuk
dijawab. Dalam penelitian ini menggunakan jenis angket langsung dan tertutup. Langsung berarti angket tersebut diberikan atau disebarkan langsung pada
responden untuk dimintai keterangan tentang dirinya. Instrumen dalam penelitian ini berupa sistem angket yang berisi butir-butir pernyataan untuk diberi tanggapan
atau dijawab oleh subjek. Angket tertutup yang dimaksud di sini adalah jawaban pertanyaan atau pernyataan sudah terstruktur, responden tinggal memilih jawaban
yang sesuai dengan keadaan dirinya. Penggunaan angket tertutup didasarkan pada pertimbangan, yaitu: 1 jawaban sudah standar, sehingga mudah dibandingkan
dengan responden lain, 2 jawaban mudah dikode dan dianalisis, 3 responden menjadi lebih mengerti tentang makna pertanyaan sebab disediakan kemungkinan
jawaban, 4 jawaban lengkap dapat diperoleh peneliti, dan 5 memudahkan responden memberikan jawaban.
Skala pengukuran instrumen menggunakan model skala bertingkat model skala Likert dengan empat alternatif jawaban yaitu sangat setuju, setuju, kurang
setuju, dan tidak setuju. Pemberian skor untuk pertanyaan positif bergerak dari 4 ke 1 4 untuk sangat sesuai, 3 untuk sesuai, 2 untuk kurang sesuai, dan 1 untuk
tidak sesuai, sedangkan untuk pertanyaan negatif pemberian skornya berkebalikan yaitu bergerak dari 1 ke 4 1 untuk tidak sesuai, 2 untuk kurang
sesuai, 3 untuk sesuai, dan 4 untuk sangat sesuai.
59
F. Instrumen Penelitian