Aspek materi Aspek kemanfaatan

86 Selanjutnya dilakukan tahap pengujian kelayakan modul melayani makan dan minum dengan diuji cobakan kepada peserta diklat kelas XI SMK Negeri 1 Pekalongan, jumlah peserta uji coba 31 peserta diklat 1 kelas yang diminta untuk menilai beberapa aspek diantaranya : aspek materi, aspek kemanfaatan dan aspek media pembelajaran. Tujuan dari uji coba modul adalah mengetahui kemampuan dan kemudahan peserta diklat dalam memahami dan menggunakan modul, mengetahui efisiensi waktu belajar menggunakan modul.

2. Tingkat Kelayakan Modul Melayani Makan dan Minum

Untuk mengetahui kelayakan modul melayani makan dan minum ini kemudian dilakukan dengan diujicobakan kepada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Pekalongan. Jumlah peserta uji coba 31 siswa 1 kelas. Siswa diminta untuk menilai beberapa aspek materi, aspek manfaat dan aspek media pembelajaran. Tujuan uji coba modul melayani makan dan minum ini adalah untuk mengetahui kemampuan dan kemudahan siswa dalam memahami dan menggunakan modul melayani makan dan minum.

a. Aspek materi

Perhitungan data pada 31 orang siswa untuk tingkat kelayakan materi meliputi: ketepatan materi relevansi silabus, kejelasan tujuan, keruntutan, kejelasan materi, tingkat kesulitan, kedalaman materi, ranah. Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor ditetapkan pada kriteria ideal berdasarkan skor data penelitian model likert dengan rentang data 1 sampai dengan 4 untuk 7 butir soal, didapatkan skor idealnya berkisar antara 4 sampai dengan 28 sehingga 87 diperoleh nilai rerata ideal Mi sebesar 17,5 dan standart deviasi SDi sebesar 3,5. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 16 dan gambar 3, sedangkan untuk perhitungan secara lengkap dapat dilihat pada lampiran. Tabel 16. Hasil Perhitungan Penelitian pada Aspek Relevansi materi Intrval Skor Kategori Frekuensi Prosentase 22,8 Sangat Layak 12 38,7 17,5 sd 22,8 Layak 19 61,3 12,3 – 17,5 Tidak Layak 12,3 Sangat Tidak Layak Jumlah 31 100 Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan pada aspek materi dapat dilihat pada gambar 4 : Gambar 4. Frekuensi relatif kelayakan modul berdasarkan aspek materi. 38,70 61,30 0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00 60,00 70,00 Sangat Layak Layak Tidak Layak Sangat Tidak Layak P rosentase Kategori 88 Berdasarkan gambar 4, dapat diinterpretasikan bahwa tingkat kelayakan modul berdasarkan aspek materi termasuk pada kategori sangat layak sebesar 38,7 dan kategori layak sebesar 61,3. Hal ini menunjukkan bahwa materi pada modul telah memenuhi kriteria sesuai dengan ketetapan Dikmenjur dan saran yang ditujukan pada pembuatan modul pembelajaran ini yaitu peserta diklat Kelas XI Jurusan Jasa Boga SMK Negeri 1 Pekalongan.

b. Aspek kemanfaatan

Perhitungan data pada 31 peserta diklat untuk tingkat kelayakan aspek kemanfaatan meliputi motivasi belajar, fokus perhatian, menarik minat siswa, mempermudah proses belajar, mempertinggi hasil belajar. Identifikasi kecenderungan tinggi rendahnya skor ditetapkan pada kriteria ideal. Berdasarkan skor data penelitian untuk aspek kemanfaatan model skala liket dengan rentang skor 1 sampai dengan 4 untuk 5 butir soal, didapatkan skor minimal idealnya 5 dan skor maksimal idealnya 20 sehingga diperoleh nilai rerata ideal Mi sebesar 12,5 dan standar deviasi SDi sebesar 2,5. Hasil perhitungan penelitian untuk aspek kemanfaatan dapat dilihat pada Tabel 17. Tabel 17. Hasil Perhitungan Penelitan pada Aspek Kemanfaatan Intrval Skor Kategori Frekuensi Prosentase 16,3 Sangat Layak 12 38,7 12,5 sd 16,3 Layak 19 61,3 8,8 sd 12,5 Tidak Layak 8,8 Sangat Tidak Layak Jumlah 31 100 89 Untuk lebih jelasnya hasil perhitungan pada aspek kemanfaatan dapat dilihat pada gambar 5 : Gambar 5: Frekuensi relatif kelayakan modul berdasarkan aspek kemanfaatan. Berdasarkan aspek kemanfaatan tingkat kelayakan modul pada kategori sangat layak sebesar 38,7 dan kategori layak sebesar 61,3. Hal ini menunjukkan bahwa modul yang digunakan sebagai media pembelajaran dapat membuat peserta diklat lebih tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran dari pada hanya mendengarkan ceramah yang diberikan oleh guru.

c. Aspek media pembelajaran