kawasan ini didominasi oleh
fungsi pemerintahan.
4. Kawasan
Permukiman Jarang Bangunan
berbentuk villa pada
kavling yang luas
Penggunaan dan penggabungan
berbagai elemen arsitektur untuk
menegaskan identitas sosial
pemilik bangunan. Bangunan dibuat
besar dan mewah untuk
mengakomodasi kebutuhan
pemiliknya.
5. Kawasan
Permukiman Sedang
Bangunan berbentuk villa
pada kavling yang tidak
begitu luas Penggunaan dan
penggabungan berbagai
elemen arsitektur untuk
menegaskan identitas sosial
pemilik bangunan. Luas
bangunan disesuaikan
dengan kebutuhan pemiliknya.
6. Kawasan
Permukiman Padat Bangunan
sederhana pada bantaran sungai
Babura. Permukiman ini
muncul karena keterbatasan
lahan kosong. penggunaan
material sederhana berupa kayu dan
atap seng. konsep dasar
dwelling, untuk melindungi
manusia dari panas dan hujan.
3.7. Metode Analisa Data
Analisa data merupakan proses mencari serta menyusun data yang diperoleh secara sistematis dari hasil observasi, dan penyebaran kuesioner dengan cara
mengorganisasikan data-data tersebut ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilah data mana yang
penting dan akan dipelajari, serta membuat kesimpulan sehingga mudah untuk dipahami Sugiono, 2008:244.
Pada penelitian ini data kuantitatif yang telah dikumpulkan akan dianalisis secara statistik deskriptif dan menggunakan metode frekuensi. Dimana teknik
statistik deskriptif merupakan suatu teknik analisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan situasi objek penelitian apa adanya tanpa
bermaksud mengambil kesimpulan tertentu. Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman tentang situasi yang terjadi atau berlaku pada objek penelitian
Sinulingga, 2012:252. Kemudian data kualitatif hasil observasi dan kuantitatif hasil kuesioner
yang telah dikumpulkan akan dibandingkan berdasarkan teori “spirit of place” yang melandasi penelitian ini gambar 3.52
Gambar 3.52. Proses Analisa Data
Hasil Penelitian Teori Spirit of Place
Hasil Temuan Analisis data
kuantitatif Analisis data
kualitatif Pengumpulan data
kuantitatif Pengumpulan data
kualitatif
dibandingkan
Bandingkan dengan teori
Adapun variabel-variabel penelitian yang didapat berdasarkan teori “spirit of place” tersebut Tabel 3.1 akan dianalisis berdasarkan dua komponen
psikologi manusia, yakni “orientasi” dan “identifikasi” Schulz, 1980 gambar 3.53
RUANG -
Path -
Edge -
District -
Nodes -
Landmark KARAKTER
- Waybuild
- Fasade
-
Visualisasi Gambar 3.53.
Kerangka Analisa Data
- Orientasi
- Identifikasi
Spirit of Place
82
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Pendahuluan
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan pada kawasan Kampung Madras berdasarkan metodologi yang telah
disampaikan pada bab sebelumnya. Adapun bagian-bagian yang akan dibahas pada bab ini antara lain mengenai profil responden; tinjauan teori “spirit of place”
terhadap ruang, terkait dengan bagaimana kualitas Path, Edges, District, Nodes, dan Landmark di kawasan kajian; serta membahas tinjauan teori “spirit of place”
terhadap karakter, terkait dengan bagaimana cara membangun, fasade bangunan, dan visualisasi di kawasan kajian.
4.2. Profil Responden
Pada bab sebelumnya telah dituliskan bahwa responden dari penelitian ini diambil dari populasi penduduk Kelurahan Madras Hulu, termasuk pengunjung,
serta pedagang yang berjualan disekitar Kampung Madras, dengan total responden sebanyak 100 orang.
Berdasarkan data yang telah peneliti himpun melalui proses penyebaran kuesioner secara acak, didapatkan 2 dua kelompok responden, yakni kelompok
responden statis S yang terdiri atas warga Kp. Madras, pedagang, pekerja, dan juga pelajar sebanyak 30 orang, dan sisanya merupakan kelompok responden
bergerak B yang terdiri atas pengunjung sebanyak 70 orang gambar 4.1.. Jumlah responden bergerak memiliki persentase yang lebih besar sebab Kampung
Madras ini merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi warga kota Medan,