47
pembelajaran maka hasil PBM tidak akan sesuai dengan tujuan faktor ini diberi bobot dan skor yaitu
0,3 dan 2. Selain itu proses belajar mengajar yang tidak berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran
juga diaggap sebagai kendala dalam proses belajar mengajar faktor ini diberi bobot 0,3 dan skor 3.
4.1.2.2 Aspek Guru
Matrik IFAS Internal Factors Analysis Summary aspek guru dapat dilihat dari analisa faktor kekuatan
dan kelemahan hasil temuan wawancara serta pemberian skor mulai dari 4 sangat baik outstanding
sampai 1 sangat burukpoor dan pemberian bobot mulai dari 1,0 sangat penting sampai dengan 0,0
tidak penting, kemudian mengalikan bobot dan skor dan hasilnya adalah total skor. Hasil dari perhitungan
akhir pada fgd, yang disajikan pada tabel 4.4 dibawah ini :
48
Tabel 4.4 MATRIK IFAS Internal Faktors Analysis Summary Aspek Guru
NO KEKUATAN
BOBO T
SKOR TOTAL SKOR
1. Kualifikasi guru-guru di
Gugus Jayabaya sudah S1.
0,3 3
0,9
2. Tingkat
kedisiplinan guru yang tinggi.
0,4 2
0,8 3.
Guru memiliki keuletan dalam
membimbing peserta
didik, sesuai
dengan kompetensi yang dimilikinya.
0,3 4
1,2
TOTAL SKOR
1 2.9
NO KELEMAHAN
BOBO T
SKOR TOTAL SKOR
1. Guru-guru muda yang
kurang berpengalaman. 0,4
2 0,8
2. Guru-guru yang masih
enggan mengerjakan
administrasi kelas. 0,4
2 0,8
3. Guru mengajar tanpa
persiapan. 0,2
3 0,6
TOTAL SKOR
1 2.2
Total Skor Kekuatan- Kelemahan
0,7
Berdasarkan dari hasil analisis matrik IFAS Internal Factors Analysis Summary di atas, di peroleh bahwa
faktor kekuatan yaitu Kualifikasi guru-guru di Gugus Jayabaya sudah S1 diberi bobot dan skor cukup tinggi
yaitu 3 dan 0,3 karena rata rata guru di Gugus Jayabaya sudah S1 hanya ada beberapa yang belum S1
49
karena dengan alasan hampir pensiun jadi tidak melanjutkan Pendidikan dari DII ke S1. Faktor
pendukung yang ke dua adalah guru memiliki keuletan dalam membimbing peserta didik, sesuai dengan
kompetensi yang dimilikinya. Seorang guru yang mempunyai kompetensi tinggi, biasanya sangat ulet
dalam membimbing peserta didik mencapai tujuan pembelajaranya,
faktor ini menyumbang skor dan bobot yang tinggi yaitu 0,3 dan 4. Faktor kekuatan
yang terahir dalam aspek guru adalah tingkat kedisiplinan guru yang tinggi. Guru yang mempunyai
tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan.
Seorang guru yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada
kaitannya dengan pekerjaan komponen ini diberi bobot 0,4 dan skor 2.
Walaupun kualifikasi guru sudah S1, akan tetapi
banyak guru-guru
muda yang
kurang berpengalaman dalam mengahadapi para peserta didik
terutama siswa kelas rendah yang perlu kesabaran ekstra dalam melaksanakan proses KBM kelemahan
guru tersebut diberi skor dan bobot cukup tinggi yaitu 0,4 dan 2. Selain hal tersebut guru juga mengajar
tanpa persiapan yaitu hanya melihat buku saja tanpa
50
melihat rencana pembelajaran jadi pembelajaran tidak bisa maksimal karena pembelajaran yang konvensional,
faktor ini diberi bobot dan skor 0,2 dan 3. Kemudian guru masih enggan mengerjakan administrasi kelas
contohnya ,rencana pelaksanaan pembelajaran, buku infentaris kelas, keuangan umum, promes, prota,
silabus, notula, buku konseling, buku perbaikan pengayaan, buku konsultasi dan sebagainya. Faktor
ini diberi bobot dan skor 0,4 dan 2.
Matrik EFAS
Eksternal Factors
Analysis Summary aspek guru dapat dilihat dari analisis faktor
peluang dan ancaman hasil temuan wawancara serta pemberian skor dan bobot hingga perhitungan akhir
fgd, yang disajikan dalam tabel 4.5 dibawah ini.
51
Tabel 4.5 MATRIK EFAS Eksternal Analysis Summary Aspek Guru
NO PELUANG
BOBO T
SKOR TOTAL SKOR
1. Terdapat
pelatihan khusus
untuk guru
tentang pengembangan
profesi. 0,3
3 0,9
2. Guru
memanfaatkan pelatihan
yang diselenggarakan
pemerintah untuk
bertanya tentang
kesulitan-kesulitan dalam PBM.
0,4 4
1,6
3. Kegiatan pelatihan yang
dapat meningkatkan
mutu pendidikan di SD gugus Jayabaya.
0,3 4
1,2
TOTAL SKOR
1 3.7
NO ANCAMAN
BOBO T
SKOR TOTAL SKOR
1. Terdapat
banyak guru
berprestasi yang dialih tugaskan
untuk dipromosikan
menjadi Kepala Sekolah.
0,4 4
1,6
2. Banyak
sekolah yang
kekurangan guru 0,2
4 0,8
3. Terdapat
kelas yang
terbengkalai. 0,4
3 1,2
TOTAL SKOR
1 3.6
Total skor
peluang- ancaman
0,1
52
Dari hasil analisis data matrik EFAS Eksternal Factors
Analysis Summary,
para guru-guru
memanfaatkan pelatihan
yang diselenggarakan
pemerintah untuk bertanya tentang kesulitan-kesulitan dalam PBM tentang penguasaan kelas, metode
pembelajaran yang sesuai, pemanfaatan alat peraga dan sebagainya, faktor ini dianggap utama dengan
diberi bobot 0,3 dan skor 3. Selanjutnya para guru juga
berpendapat bahwa
peluang yang
bisa dimanfatkan adalah adanya kegiatan pelatihan yang
dapat meningkatkan mutu pendidikan di Gugus
Jayabaya, misalnya saja pelatihan tentang Kurikulum yang baru. Faktor ini diberi bobot tinggi yaitu 0,4 dan
skor 4. Komponen
yang ketiga adalah Terdapat pelatihan khusus untuk guru tentang pengembangan
profesi. Pengembangan profesi guru dinilai penting karena seorang guru harus terus meningkatkan
profesionalismenya melalui berbagai kegiatan yang dapat
mengembangkan kemampuannya
dalam mengelola pembelajaran maupun kemampuan lain
dalam upaya menjadikan peserta didik memiliki keterampilan belajar, faktor ini diberi bobot dan skor
yaitu 0,3 dan 3.
Analisis matrik EFAS Eksternal Factors Analysis Summary pada hal-hal yang dapat menjadi kendala
bagi para guru yaitu terdapat banyak guru berprestasi
53
yang dialih tugaskan untuk dipromosikan menjadi Kepala Sekolah menyumbang skor dan bobot yaitu 0,4
dan 4. Kemudian
masih banyak sekolah yang kekurangan guru kelas,di lingkungan Gugus Jayabaya
masih banyak kekurangan guru kelas yang sudah pegawai negeri dan ada juga salah satu sekolah yang
seorang guru mengajar dua kelas yang berbeda. Faktor ini diberi bobot cukup tinggi yaitu 0,2 dan skor 4.
Faktor kendala yang terahir adalah terdapat kelas yang terbengkalai faktor ini diberi bobot dan skor 0,4 dan 3.
4.1.2.3 Aspek Sarana dan Prasarana