Pertanyaan Penelitian PENDAHULUAN A. Latar Belakang
kecenderungan bertindak terhadap obyek atau fenomena. Jadi sikap itu merupakan organisasi pendapat dan keyakinan seseorang mengenai objek yang
disertai adanya pikiran dan perasaan tertentu dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respon atau bertindak dalam cara tertentu yang
dipilihnya. Sikap merupakan kecenderungan bertindak tend to act, kesediaan bereaksi atau berbuat terhadap sesuatu hal dalam masyarakat dan menunjukkan
bentuk, arah, dan sifat sebagai refleksi dari nilai-nilai yang dimiliki satu-kesatuan masyarakat society as a whole atau
menunjukkan bentuk, arah, dan sifat yang merupakan dorongan, respon dan refleksi dari stimulus.
Rosenberg dan Hovland, 1960; Krech et al. 1962.
Tabel 1.1 merupakan beberapa contoh informasi tentang sinyal-sinyal alam yang ditangkap oleh kelompok individu atau kelompok masyarakat tertentu
menjadi stimulus bagi sikap dan selanjutnya menjadi informasi untuk bertindak atau beraksi.
Tabel 1.1 Beberapa contoh informasi kejadian alam sebagai stimulus
Sumber Informasi untuk stimulus variabel bebas
Kelompok yang dituju
Makna informasi jadi stimulus bagi sikap
Informasi untuk bertindak variabel tak bebas
1. Suara monyet Pemburu
Kehadiran monyet Dekati, jerat atau tembak
2. Cahaya merah terang di langit saat matahari
terbenam Pelaut
Besok hari akan cerah dan baik
Berangkat untuk melaut 3. Banyak binatang
mengungsi turun dari gunung
Masyarakat sekitar
gunung Gunung segera akan
meletus Segera mengungsi
menjauhi gunung ke tempat aman
4. Air laut di pantai surut drastis dan banyak ikan
terdampar Masyarakat
pinggir pantai
Bencana tsunami segera akan terjadi
Segera berlari menjauhi pantai ke tempat aman
5. Buah kedawung menghitam di pohonnya
Masyarakat pendarung
kedawung Buah kedawung
masak dan siap dipanen
Segera memanen buah kedawung
6. Di hutan alam taman nasional hanya ada
pohon-pohon kedawung berdiameter besar
Pengelola dan
masyarakat pendarung
Proses regenerasi terhambat, pohon
kedawung akan langka dan bahkan punah
Lakukan segera pengayaan atau
penanaman kedawung di hutan taman nasional
Sumber: Amzu 2007. Data yang ditampilkan pada Tabel 1.1 di atas mengandung pengertian
bahwa suatu sinyal adalah mengandung informasi, apabila informasi tersebut dapat diketahui, diinterpretasi, dipahami dan disadari oleh individu atau kelompok
masyarakat yang dituju, maka sinyal akan berkembang menjadi stimulus. Stimulus yang kuat akan mendorong terbentuknya sikap. Selanjutnya stimulus-
sikap kemudian akan memberikan informasi untuk bertindak atau beraksi. Kalau semua proses ini dapat terjadi dan berlangsung baik dalam suatu kelompok
masyarakat tertentu tersebut, maka barulah tindakan atau aksi yang diinginkan sesuai dengan bentuk, arah dan sifat stimulus akan dapat terwujud dengan baik.
Amzu 2007 merumuskan bahwa secara garis besar stimulus yang dimiliki individu atau masyarakat tradisional pelaksana konservasi dapat dikelompokkan
menjadi 3 bagian, yaitu stimulus alamiah, stimulus manfaat dan stimulus religiusrela tri-stimulus AMAR. Kristalisasi tri-stimulus AMAR tersebut yang
mendorong masyarakat tradisional untuk rela bersikap dan berperilaku konservasi. Penjelasan mengenai 3 stimulus AMAR dapat dicontohkan pada
Gambar 1.2.
Gambar 1.2 Stimulus, Sikap dan Perilaku Masyarakat Pro Konservasi Amzu, 2007.
Komponen sikap cognitive pada dasarnya berupa rasionalitas yang didasarkan pada pengalaman sendiri atau pengetahuan yang menjadikan
seseorang anggota masyarakat membentuk perilakunya. Komponen sikap affective
subjektif cenderung membangkitkan emosional baik suka maupun sedih atau tidak suka terhadap suatu stimulus yang merangsang untuk berbuat
atau bertindak. Komponen sikap yang ketiga behavioraltend to act adalah kecenderungan bertindak nyata yang merupakan operasional dan kristalisasii
komponen cognitive dan affective. Khusus dalam penelitian ini, yang dimaksud sinyal adalah fenomena atau
kejadian yang diinformasikan atau ditunjukkan oleh N.gracilis yang dapat menjadi stimulus bagi sikap masyarakat untuk aksi konservasinya. Sinyal baru dapat
berkembang menjadi stimulus apabila dapat ditangkap, dipahami dan disadari oleh komponen sikap.
Tri-Stimulus Amar Konservasi
Stimulus Alamiah :
Nilai- nilai ―kebenaran‖ dari alam,
kebutuhan keberlanjutan, sumberdaya alam hayati sesuai
dengan karakter bioekologinya Stimulus Manfaat
: Nilai-
nilai ―kepentingan‖ untuk manusia: manfaat ekonomi,
manfaat obat, manfaat biologis ekologis, terhindar dari hukuman,
bencana Stimulus ReligiusRela :
Nilai- nilai ―kebaikan‖ terutama
ganjaran dari Pencipta Alam, nilai spiritual, nilai agama yang
universal,ridha Tuhan, pahala, kebahagiaan, kearifan budaya
tradisional, kepuasan batin dan lainnya
Sikap konservasi Cognitive
Persepsi, pengetahuan,
pengalaman, pandangan
Affective Emosi, senang-
benci, dendam, sayang, cinta dll.
Overt action Kecenderungan
bertindak
Perilaku Aksi
Konservasi Konservasi