37
BAB 3 METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan tentang desain penelitian, waktu dan tempat penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, data penelitian, teknik
pengumpulan data, instrumen penelitian, serta teknik analisis.
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu eksperimen. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan Sugiyono, 2014: 109. Desain penelitian yang akan digunakan yaitu quasi
experimental. Menurut Sugiyono 2014: 116, bentuk desain eksperimen ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Oleh karena itu, pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain tersebut, karena
peneliti tidak mampu mengontrol secara ketat masuknya pengaruh variabel- variabel yang datang dari luar. Desain penelitian quasi experimental dibagi
menjadi dua bentuk dan yang peneliti pilih sebagai desain penelitian yaitu bentuk nonequivalent control group design. Sugiyono 2014: 118 mengemukakan
“nonequivalent control group design hampir sama dengan pretest-posttest control group design pada true experimental design, hanya saja pada desain ini kelompok
eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random ”. Menurut
38 Sugiyono 2014: 118, gambaran dari nonequivalent control group design yakni
sebagai berikut:
Keterangan: O
1
dan O
3
= keadaan awal kelas eksperimen dan kontrol X
= perlakuan yang diberikan, yaitu strategi card sort O
2
= hasil penilaian kelas eksperimen setelah mendapatkan perlakuan O
4
= hasil penilaian kelas kontrol tanpa perlakuan
Kedua kelas yang peneliti pilih sudah memenuhi syarat dilakukan penelitian eksperimen dari berbagai aspek. Di antaranya yaitu, kedua sekolah
berada dalam satu komplek, kedua sekolah terakreditasi B, kualifikasi guru yang relatif sama, sarana dan prasarana sekolah cukup memadai seperti media
pembelajaran pendukung lainnya yang dapat digunakan oleh kelas eksperimen dan kontrol, serta kemampuan awal siswa yang relatif sama. Untuk mengetahui
apakah kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol sama atau tidak dilakukan uji kesamaan rata-rata. Uji kesamaan rata-rata dilakukan dengan
menggunakan analisis secara empiris dan statistik. Dalam penelitian ini, pengujian kesamaan rata-rata menggunakan data nilai IPS hasil UAS gasal siswa kelas III
Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2 sebagai kelas eksperimen dan Sekolah Dasar Negeri Pekauman 5 sebagai kelas kontrol tahun ajaran 20142015. Data nilai IPS
hasil ujian akhir semester gasal selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2. Data distribusi frekuensi nilai UAS gasal siswa kelas III tahun 20142015 di
kedua kelas disajikan dalam Tabel 3.1 dan 3.2. O
1
X O
2
O
3
O
4
39 Tabel 3.1 Distribusi Frekuensi Nilai IPS hasil UAS Kelas Eksperimen
No. Nilai
Frekuensi
1 53-58
2 2
59-64 8
3 65-70
9 4
71-76 3
5 77-82
2 6
83-88 2
Jumlah 26
Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Nilai IPS Hasil UAS Kelas Kontrol
No. Interval
Frekuensi
1 53-60
5 2
61-68 13
3 69-76
4 4
77-84 5
5 85-92
1 Jumlah
28
Rata-rata nilai kelas eksperimen dan kontrol yang diperoleh dari nilai UAS digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata. Rata-rata kelas eksperimen sebesar
68,3 dan kelas kontrol sebesar 68,8. Secara empiris kedua kelas mempunyai selisih sebesar 0,5. Artinya, secara empiris kemampuan awal siswa di kedua kelas
dapat dikatakan relatif sama. Setelah penghitungan secara empiris, kemudian uji kesamaan rata-rata
dilakukan secara statistik. Penghitungan secara statistik dengan menggunakan rumus one sample t test untuk dua pihak diperoleh nilai t
hitung
sebesar 0,197 dan harga t
tabel
dengan α = 0,05 dan df= 24 yaitu 2,06866. Menurut Priyatno 2010:
31, jika –t
tabel
≤ t
hitung
≤ t
tabel
, maka tidak ada perbedaan yang signifikan.
Berdasarkan nilai t
hitung
dan t
tabel
, diketahui - 2,06866 ≤ 0,197 ≤ 2,06866, sehingga
40 tidak ada perbedaan yang signifikan. Artinya, penghitungan secara statistik
membuktikan kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kontrol relatif sama Hasil penghitungan uji kesamaan rata-rata secara empiris dan statistik dapat
dilihat pada lampiran 3. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
mempunyai kemampuan awal yang relatif sama, baik secara empiris maupun statistik. Itu artinya, kedua kelas telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan
penelitian eksperimen. Pada penelitian ini, desain tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh
strategi card sort terhadap hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2. Strategi card sort diterapkan pada kelas eksperimen yaitu kelas III
Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2 dan pembelajaran model konvensional diterapkan pada kelas kontrol yaitu kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 5.
Sebelum dilakukan penelitian, baik kelas eksperimen maupun kontrol mendapat perlakuan yang sama yaitu pelaksanaan tes awal. Setelah itu, kedua kelas tersebut
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Kelas eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan strategi card sort, sedangkan kelas kontrol tidak diberi perlakuan
tidak menggunakan strategi card sort, tetapi menggunakan pembelajaran model konvensional. Tes akhir dilaksanakan pada saat akhir pembelajaran untuk
mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar antara kelas yang mendapat perlakuan dan yang tidak. Jadi, pengaruh penggunaan strategi card sort terhadap
hasil belajar siswa kelas III Sekolah Dasar Negeri Pekauman 2 yaitu O
2
- O
1
– O
4
– O
3
.
41
3.2 Waktu dan Tempat