Variabel Liquidity Tidak Berpengaruh terhadap Peringkat Obligasi

investment grade memiliki laba bersih yang lebih besar dari pada jumlah total aset yang dimiliki. Hasil tersebut menunjukkan operasional perusahaan berjalan secara efektif dan efisien. Perusahaan yang operasionalnya berjalan secara efektif dan efisien memicu pandangan investor bahwa kondisi keuangan perusahaan sedang baik dan memiliki resiko default yang rendah. Perbandingan laba bersih perusahaan dengan total aset perusahaan tepat digunakan untuk memprediksi peringkat obligasi. Beberapa alasan yang mendasari antara lain: 1 jika perusahaan dalam keadaan profit, maka prediksi perusahaan bertahan dalam jangka panjang lebih besar termasuk melaksanakan kewajibannya pada saat jatuh tempo; 2 perusahaan yang mampu menghasilkan laba dengan sejumlah aset yang dimiliki mengindikasikan perusahaan mampu mengoptimalkan segala sumber daya yang dimiliki, artinya perusahaan juga memiliki resiko likuidasi yang rendah; 3 laba yang dihasilkan dapat didistribusikan untuk pembayaran kupon bunga dan pokok pinjaman atas surat utang yang diterbitkan, sehingga para pemegang surat utang merasa terjamin untuk mendapatkan pendapatan tetap secara berkala.

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan bukti empiris mengenai pengaruh konservatisme akuntansi dan rasio keuangan leverage, liquidity, profitability terhadap peringkat obligasi. Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan yang terdaftar di Indonesia Bond Market Directory kecuali perusahaan yang bergerak dalam sektor perbankan dengan periode pengamatan 2008-2010. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi logistik dengan bantuan spss 16.0 for windows. Berdasarkan data yang diperoleh dan dari hasil analisis data yang dilakukan maka diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel konservatisme akuntansi, leverage, liquidity, dan profitability berpengaruh secara simultan terhadap peringkat obligasi. Hasil output SPSS versi 16 tabel 4.14. menunjukkan angka sebesar 0,012. Angka tersebut lebih kecil dari angka signifikansi 5 0,05. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Suharli 2008 membuktikan bahwa pemeringkatan obligasi dapat diterangkan oleh konservatisme akuntansi dan rasio keuangan. 2. Variabel konservatisme akuntansi tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Dikarenakan hasil output SPSS 16 tabel 4.13. menunjukkan bahwa variabel konservatisme akuntansi memiliki nilai signifikansi sebesar 0,250. Angka tersebut lebih besar dari angka signifikansi 5 0,05. Hasil penelitian ini konsisten Suharli 2008 yang menyebutkan bahwa prinsip konservatisme akuntansi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemeringkatan obligasi.