Analisis Pengaruh Levarage, Likuiditas dan Aktifitas Terhadap Profitabilitas Serta Implikasinya pada Nilai Perusahaan

(1)

i

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS

DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS

SERTA IMPLIKASINYA PADA NILAI PERUSAHAAN

( Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam Indeks LQ45 Periode

2009-2015)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Erick Nevada NIM : 1112081000034

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYAHTULLAH JAKARTA


(2)

ii

ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS

TERHADAP PROFITABILITAS SERTA IMPLIKASINYA PADA NILAI PERUSAHAAN

( Studi Kasus pada Perusahaan yang Terdaftar Dalam Indeks LQ45 Periode 2009-2015)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Erick Nevada

NIM : 1112081000034

Pembimbing

Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB.

NIP. 19741127.200112.1.002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA


(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Pada hari Jumat 13 Mei 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas Mahasiswa: 1. Nama : Erick Nevada

2. NIM : 1112081000034

3. Jurusan : Manajemen (Keuangan)

4. Judul Skripsi : “Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas serta Implikasinya Pada Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode 2009-2015)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa Mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 13 Mei 2016

1. Murdiyah Hayati, S.Kom, MM ( __________________)

NIP. 197410032003122001 Penguji I

2. Supriyono, S.E, MM ( __________________)


(4)

(5)

(6)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Erick Nevada

TTL : Tangerang, 21 Desember 1992 Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Alamat : Pondok Safari Indah D17/7, Pondok Aren, Tangerang Ayah : Eddy Saputra

Ibu : Nuryati

No. Telepon : 0217315901

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

a. 1998-2005 : SDN 03 Pesanggrahan, Jakarta Selatan b. 2005-2008 : SMP NEGERI 161, Jakarta Selatan c. 2008-2011 : SMA Muhammadiyah 18, Jakarta Selatan d. 2012-2016 : UIN Syarif Hidayahtullah Jakarta

III. SEMINAR DAN WORKSHOP

1. 2012 : Seminar Sosialisasi Hemat Energi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarifhidayatullah Jakarta.

2 2014 : Seminar Pasar Modal, Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen UIN Syarifhidayatullah Jakarta.

3 2014 : Seminar Internasional “ASEAN Economic Community 2015 “Threat or Opportunity? Prepare Yourself!!!, Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen UIN Syarifhidayatullah Jakarta. 4 2014 : Seminar Sosialisasi Kebijakan Fiskal “ASEAN 2015, Threat or

Opportunity dan Peran Indonesia dalam Forum APEC dan kebijakannya”, Kementrian Keuangan Republik Indonesia.


(7)

vi

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

1. 2013-2014 : Divisi Hubungan Luar Kampus HMJ Manajemen UIN Syarifhidayatullah Jakarta.


(8)

vii ABSTRACT

This research is purpose to analyze the effect of leverage, liquidity, and activity on profitability as well its implications on the firm value. Data is obtained from companies which have listed in index LQ45 period 2009-2015. Variabel leverage measured by using Debt to Asset Ratio (DAR), variable liquidity using Current Ratio (CR), variable activity using Total Asset Turnover (TAT), variable profitability using Return On Asset (ROA), and variable values firm using Price Book Value (PBV). Sampel selection method used in this research is purposive sampling method in which 22 companies were included in the LQ 45 as sample. This research used path analysis method. The result of this research the there is a direct influence of leverage, liquidity, activity on the profitability as well as direct and indirect influence on the values of the company. The result of this study also show that profitability can mediate the relationship between leverage, liquidity, and activity on firm value.


(9)

viii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh leverage, likuiditas, dan aktivitas terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan. Data yang diperoleh dari perusahaan yang terdaftar di indeks LQ 45 periode 2009-2015. Variabel leverage diukur dengan Debt to Asset Ratio (DAR), Variabel likuiditas diukur dengan Current Ratio (CR), variabel aktivitas diukur dengan total asset turnover (TAT), variabel profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA) dan variabel nilai perusahaan diukur dengan Price Book Value (PBV). Metode pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling, dimana 22 perusahaan yang termasuk dalam indeks LQ 45 menjadi sampel penelitian. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh secara langsung antara leverage, likuiditas, aktivitas terhadap profitabilitas dan juga pengaruh langsung dan tidak langsung terhadap nilai perusahaan. Hasil ini juga menunjukkan bahwa profitabilitas dapat memediasi hubungan antara leverage, likuiditas dan aktivitas terhadap nilai perusahaan

.


(10)

ix

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah Subhanahu wata’alaa atas segala nikmat, rahmat, karunia, hidayah dan inayah-Nya yang diberikan kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan seluruh saudara saudara kita sesama muslim.

Alhamdulilahi rabbil’alamin tak lupa penulis mengucapkan dan dengan Rahmat dan Ridho-Nya akhirnya skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Leverage, Likuiditas, dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas serta Implikasinya Pada Nilai Perusahaan (Studi Kasus pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45 periode 2009-2015) dapat diselesaikan.

Dalam proses penyelesaian skripsi ini, tidak terlepas dari dukungan, bantuan, bimbingan, dan doa dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengcucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang diberikan, nikmat sehat wal’fiyat, sehingga bisa menyelesaikan penulisan skripsi ini.

2. Untuk kedua orang tua tercinta terimakasih atas seluruh kasih sayang dan cintanya. Dukungan luar biasa dari awal perkuliahan dan telah sabar menunggu terselesaikannya skripsi ini. Semoga Allah membalas semua kebaikan Mamah dan Papah, Amin.

3. Bapak Dr. Indoyama Nasarudin, SE., MAB selaku dosen Pembimbing Skripsi yang selaku meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan juga masukan-masukan yang positf dan membantu menyempurnakan skripsi ini.

4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini LC., MA selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan izin dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.


(11)

x

7. Seluruh jajaran dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dan yang telah memberikan ilmu mulai dari semester awal sampai dengan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Sluruh Staff dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syrif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulisa mengurus keperluan administrasi skripsi.

9. Kakak Penulis, Errine Nessy dan Andy Pradana yang selalu mendukung dan memberikan nasehat.

10. Terimakasih untuk teman-teman Manajemen kelas B 2012, Manajemen Keuangan 2012, dan teman-teman KKN AMPERA 2015 Megamendung. 11. Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan skripsi Wendy, Alif, Bani,

Rangga, Jody, Andi, Imas, Septiani, Bang Oji dan pihak-pihak yang tidak disebutkan satu persatu yang membantu dalam pembuatan skripsi ini.

Akhir kata, kesempurnaan skripsi ini memang semata-mata adalah berkat karunia Allah SWT. Oleh karena itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang membangun dari barbagai pihak untuk menyempurnakan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat dan semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya kepada kita. Amin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tangerang, 1 Desember 2016


(12)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 10

D. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

A. Landasan Teori ... 12

1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan... 12

2. Leverage ... 17

3. Likuiditas ... 20

5. Aktivitas ... 23

6. Profitabilitas ... 26


(13)

xii

B. Penelitian Terdahulu ... 33

C. Kerangka Berpikir ... 37

D. Keterkaitan Antar Variabel ... 38

E. Hipotesis ... 43

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 45

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 45

B. Metode Penentuan Sampel ... 45

1. Populasi ... 45

2. Sampel ... 46

C. Metode Pengumpulan Data ... 48

D. Metode Analisis Data ... 49

1. Analisis Jalur (Path Analysis) ... 49

E. Operasional Variabel Penelitian ... 60

1. Variabel Eksogen ... 60

2. Variabel Endogen ... 61

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 62

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 62

B. Hasil Analisis dan Pembahasan ... 63

1. Deskriptif Sampel ... 63

2. Deskriptif Variabel ... 64

a. Perkembangan Leverage (DAR) ... 65

b. Perkembangan Likuiditas (CR)... 67

c. Perkembangan Aktivitas (TAT) ... 69

d. Perkembangan Profitabilitas (ROA) ... 71

e. Perkembangan Nilai Perusahaan (PBV) ... 73


(14)

xiii

BAB V KESIMPULAN ... 92

A. Kesimpulan ... 92

B. Implikasi ... 94

C. Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 97


(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 33

Tabel 3.1 Tahapan Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria ... 47

Tabel 3.2 Daftar Sampel Perusahaan ... 47

Tabel 3.3 Standar Penilaian Kesesuaian (Fit) ... 58

Tabel 3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 60

Tabel 4.1 Nama Sampel Perusahaan ... 64

Tabel 4.2 Nilai DAR Masing-Masing Perusahaan ... 66

Tabel 4.3 Nilai CR Masing-Masing Perusahaan ... 68

Tabel 4.4 Nilai TAT Masing-Masing Perusahaan ... 70

Tabel 4.5 Nilai ROA Masing-Masing Perusahaan ... 72

Tabel 4.6 Nilai PBV Masing-Masing Perusahaan ... 74

Tabel 4.7 Hasil Korelasi ... 77

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 80

Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Koefisien Pengaruh ... 81

Tabel 4.10 Hasil Faktor Residual ... 87

Tabel 4.11 Hasil Uji Goodness of Fit ... 88


(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 37

Gambar 2.2 Model Hubungan Pemikiran ... 38

Gambar 4.1 Nilai Rata-Rata DAR Masing-Masing Perusahaan ... 67

Gambar 4.2 Nilai Rata-Rata CR Masing-Masing Perusahaan ... 69

Gambar 4.3 Nilai Rata-Rata TAT Masing-Masing Perusahaan ... 71

Gambar 4.4 Nilai Rata-Rata ROA Masing-Masing Perusahaan ... 73

Gambar 4.5 Nilai Rata-Rata PBV Masing-Masing Perusahaan ... 75


(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Sampel Perusahaan ... 98

Lampiran 2 : Data Variabel Leverage (DAR) 2009-2015 ... 98

Lampiran 3 : Data Variabel Likuiditas (CR) 2009-2015 ... 99

Lampiran 4 : Data Variabel Aktivitas (TAT) 2009-2015 ... 100

Lampiran 5 : Data Variabel Profitabilitas (ROA) 2009-2015 ... 100

Lampiran 6 : Data Variabel Nilai Perusahaan (PBV) 2009-2015 ... 101

Lampiran 7 : Data Total Hutang 2009-2015 ... 104

Lampiran 8 : Data Total Aset 2009-2015 ... 104

Lampiran 9 : Data Aset Lancar 2009-2015 ... 105

Lampiran 10 : Data Hutang Lancar 2009-2015 ... 105

Lampiran 11 : Data Total Pendapatan 2009-2015 ... 106

Lampiran 12 : Data Laba Bersih Setelah Pajak 2009-2015 ... 106

Lampiran 13 : Data Harga Saham 2009-2015... 107

Lampiran 14 : Data Nilai Buku Saham 2009-2015 ... 107


(18)

1

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mendirikan sebuah perusahaan, tentunya ada target-target yang ingin dipenuhi oleh pendiri perusahaan tersebut. Ada beberapa hal yang mengemukkan tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan. Tujuan yang pertama adalah untuk mencapai keuntungan maksimal. Tujuan yang kedua adalah ingin memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan tujuan perusahaan yang ketiga adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang tercermin pada harga sahamnya. Ketiga tujuan perusahaan tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda. Hanya saja penekanan yang ingin dicapai oleh masing-masing perusahaan berbeda antara yang satu dengan yang lainnya (Harjito dan Martono, 2005 dalam Alfredo (2012:1).

Pada prosesnya salah satu yang berpengaruh untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan adalah seorang manajer keuangan. Menurut Kasmir (2010:5) Pencapaian tujuan perusahaan lebih banyak dibebankan kepada manajer keuangan dalam rangka mencari dan mengelola dana yang ada. Menurut Fahmi (2013:2) menguraikan manajemen keuangan merupakan penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi dana dengan tujuan mampu memberikan profit atau kemakmuran bagi para


(19)

2 pemegang saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan. Tugas pokok manajemen keuangan adalah merencanakan perolehan dan penggunaan dana tersebut untuk memaksimalkan nilai perusahaan (Moeljadi, 2006:10).

Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan (Husnan dan Pudjiastuti, 2002:7). Indikator yang digunakan untuk mengukur nilai perusahaan dalam penelitian ini adalah PBV (Price to Book Value), PBV merupakan perbandingan harga saham (share price) dengan nilai buku saham (book value pershare). PBV menggambarkan seberapa besar pasar mengahargai nilai buku saham suatu perusahaan. Rasio analisis ini berfungsi melengkapi analisis book value. Jika pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada rasio PBV, investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu saham dengan market valuenya. Dengan rasio PBV investor dapat mengetahui langsung sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book valuenya. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan.

Nilai perusahaan merupakan hasil dari kinerja perusahaan tersebut dalam satu periode. Semakin baik kinerja keuangan suatu perusahaan maka semakin mudah untuk menarik investor untuk menginvestasikan dananya untuk perusahaan. Karena diharapkan semakin baik kinerja suatu perusahaan maka nilai saham akan meningkat dan memberikan return yang diharapkan oleh


(20)

3 investor. Kinerja keuangan dapat di ukur dengan rasio keuangan, rasio keuangan umumnya diklasifikasikan menjadi empat macam antara lain rasio likuiditas, aktivitas, hutang dan profitabilitas (Rodoni dan Ali, 2010:25-26). Terdapat pengaruh dan hubungan yang kuat antara rasio keuangan dengan nilai perusahaan. Rasio keuangan diharapkan dapat memprediksi nilai perusahaan dimasa yang akan datang karena rasio keuangan merupakan perbandingan antara akun dalam laporan keuangan. Dengan informasi yang tercermin pada laporan keuangan, para pemakai informasi akan dapat menilai kinerja perusahaan dalam mengelola bisnisnya, yang berakhir pada fluktuasi perubahan nilai perusahaan dan return saham. Sejauh mana kinerja suatu perusahaan guna meningkatkan nilai perusahaan menentukan seberapa besar return yang diterima dari saham perusahaan tersebut.

Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam mengahasilkan laba adalah rasio profitabilitas. Nilai suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh profitabilitas perusahaan tersebut. Karena dengan laba perusahaan yang semakin tinggi maka tingkat kembali (return) yang diperoleh para investor atau pemodal juga semakin tinggi, keadaan tersebut mampu memakmurkan pemegang saham. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Barakat (2014), menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi para pemegang saham.


(21)

4 Para emiten yang dapat menghasilkan laba yang semakin meningkat, akan menjadi daya tarik para investor untuk menanamkan modalnya pada emiten/perusahaan tersebut. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur profitabilitas adalah ROA (Return On Asset). Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan (Fahmi:2013:82). Alasan penggunaan variabel ROA dalam penelitian ini adalah karena ROA memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan perusahaan.

Menurut Brigham dan Houston (2006:107), profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio ini akan menunjukkan kombinasi efek dari likuiditas, manajemen aktiva dan hutang pada hasil-hasil operasi. Profitabilitas akan menunjukkan perimbangan pendapatan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada berbagai dan kemampuan perusahaan dalam mengahasilkan laba pada berbagai tingkat operasi, sehingga rasio ini akan mencerminkan efektivitas dan keberhasilan manajemen secara keseluruhan.

Leverage merupakan rasio yang dapat mempengaruhi naik turunya tingkat profitabilitas perusahaan dalam setiap periode. Sartono (2010:257) mengemukakan bahwa suatu perusahaan menggunakan hutang dengan tujuan agar keuntungan yang diperoleh perusahaan tersebut lebih besar dari pada


(22)

5 biaya aset dan sumber dananya karena dapat menurunkan pajak perusahaan. Namun, dalam teori Pecking Order menjelaskan bahwa perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang lebih tinggi justru mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Dalam penelitian ini rasio leverage akan diproksikan dengan debt to asset ratio (DAR). Rasio total hutang terhadap total aktiva yang umumnya disebut sebagai rasio hutang (debt ratio), akan mengukur presentase dari dana yang diberikan oleh pada kreditor. Keunggulan dari rasio ini untuk melihat kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya, semakin tinggi DAR ini mengindikasikan semakin besar jumlah aset yang dibiayai oleh hutang, semakin kecil jumlah aset yang dibiayai oleh modal, semakin tinggi resiko perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya, dan semakin tinggi beban bunga hutang yang harus ditanggung perusahaan.

Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo (Kasmir,2010:110). Perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban keuangannya pada saat jatuh tempo berarti perusahaan tersebut keadaan likuid. Bagi perusahaan, tingkat likuiditas merupakan masalah penting karena mewakili kepentingan perusahaan dalam berhubungan dengan pihak internal maupun pihak external perusahaan. Semakin tinggi tingkat likuiditas, maka kemampuan perusahaan dalam memenuhi hutang jangka pendeknya akan semakin baik, sehingga


(23)

6 mampu meningkatkan kredibilitas perusahaan baik di mata kreditur dan investor. Dalam penelitian ini rasio likuiditas diproksikan dengan current ratio (CR) menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannnya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar (current asset) dengan kewajiban lancar (current liabilities). Alasan digunakan rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuannya untuk mengukur kemampuan memenuhi kewajiban lancar, penyangga kerugian, dan cadangan dana lancar.

Rasio aktivitas digunakan oleh manajer untuk mengetahui sejauh mana efisiensi perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan penjualan (Sartono, 2010:114). Jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, sehingga akan berdampak pada keuntungan perusahaan. Sebaliknya, jika aktiva terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan juga akan hiilang (Brigham dan Houston, 2006:97). Dalam penelitian ini rasio aktivitas diproksikan dengan total asset turnover (TAT) rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan dengan total aktiva (Fahmi,2013:80). Alasan digunakan Rasio TAT ini karena mempunyai hubungan dengan sustainable growth, semakin tinggi total asset turnover maka akan semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya sehingga membatasi pembelian aktiva baru yang dapat mengurangi modal sehingga akan


(24)

7 meningkatkan profitabilitas, meningkatnya profitabilitas akan serta merta meningkatkan sustainable growth rate karena kemampuan perusahaan untuk mendanai aktivitas penjualannya meningkat.

Membaiknya kondisi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu menarik kembali investor untuk meramaikan perdagangan saham di lantai bursa bahkan menarik masyarakat umum untuk menginvestasikan kelebihan dananya di pasar saham. Masyarakat umum mulai sadar bahwa dengan berinvestasi di pasar jauh lebih menguntungkan dibandingkan dengan menyimpan dana mereka di bank.

Perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ 45 tahun 2009-2015. Peneliti memilih indeks LQ 45 karena indeks LQ 45 terdiri dari 45 saham pilihan yang seleksi dan kapitalisasi pasar yang besar. Sehingga peneliti ingin mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi saham perusahaan LQ45 termasuk kedalam perusahaan yang sahamnya paling likuid, yang tentunya nilai saham tersebut akan mencerminkan nilai perusahaan. Indeks LQ 45 berisi 45 saham yang disesuaikan setiap enam bulan (awal bulan Februari dan Agustus). Indeks LQ 45 diluncurkan pada bulan Februari 1997 ukuran utama likuiditas transaksi adalah transaksi di pasar reguler. Indeks LQ 45 berutujuan untuk menyediakan sarana yang obyektif dan terpercaya bagi analisis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham yang aktif diperdagangkan.


(25)

8 Beberapa penelitian sebelumnya telah menemukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi profitabilitas dan nilai perusahaan. Ichsani (2011) melakukan penelitian tentang analisis pengaruh debt to equity ratio (DER), net profit margin (NPM), dan total asset turnover (TAT) terhadap return on equity (ROE) serta dampaknya terhadap nilai perusahaan (PBV). Hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio (DER) dan total asset turnover (TAT) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER) berpengaruh positif dan signifikan terhadap price earning ratio (PER), sedangkan total asset turnover (TAT) dan return on equity (ROE) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap price earning ratio (PER).

Alivia (2013) Melakukan penelitian tentang Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening. Hasil penelitian menunjukkan total asset turnover (TAT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset (ROA) dan price to book value (PBV), sedangkan sales growth (SG) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return on asset (ROA), dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif terhadap return on asset (ROA) dan berpengaruh negatif terhadap price to book value (PBV). Sedangkan penelitian yang dilakukan Carningsih (2012) menganalisis pengaruh good governance terhadap hubungan antar kinerja keuangan dengan nilai perusahaan, menunjukkan return on asset (ROA) berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan


(26)

9 Rompas (2015) Hasil penelitian menunjukkan Hasil penelitian menunjukkan current ratio (CR), quick ratio (QR), debt to asset ratio (DAR), debt to equity ratio (DER), gross profit margin (GPM), dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan penelitian yang dilakukan Syarif (2014) menunjukkan tidak adanya pengaruh current ratio (CR) terhadap nilai perusahaan.

Ahsanti (2016). Hasil penelitian menunjukkan cash turnover (CT), working capital turnover (WCT), current ratio (CR), dan total asset turnover (TAT) berpengaruh positif dan signifikan terhadap return on asset (ROA), sedangkan firm size tidak berpengaruh signifikan, dan debt to asset ratio (DAR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap return on asset (ROA). Sedangkan penelitian yang dilakukan Imanduin et al. (2014) menunjukkan debt to asset ratio (DAR) berpengaruh positif tidak signifikan terhadap return on asset (ROA)

Bersadasarkan fenomena di atas hasil penelitian sebelumnya yang tidak konsisten, maka penulis akan melakukan penelitian yang berjudul: “Analisis

Pengaruh Leverage, Likuiditas, dan Aktivitas Terhadap Profitabilitas

Serta Implikasinya pada Nilai Perusahaan. (Studi Kasus pada Perusahaan


(27)

10

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini masalah yang ada dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah leverage, likuiditas dan aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas di perusahaan yang terdaftar di LQ 45?

2. Apakah profitabilitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan di perusahaan yang terdaftar di LQ 45?

3. Apakah leverage, likuiditas dan aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di LQ 45?

4. Apakah leverage, likuiditas dan aktivitas berpengaruh secara tidak langsung terhadap terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di LQ 45?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian yang telah disebutkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah leverage, likuiditas, dan aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas pada perusahaan LQ 45.

2. Untuk mengetahui apakah profitabilitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45.

3. Untuk mengetahui apakah leverage, likuiditas, dan aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan LQ 45.

4. Untuk mengetahui apakah leverage, likuiditas, dan aktivitas berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan LQ 45.


(28)

11

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini diharapkan hasil dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan nilai perusahaan.

2. Bagi Investor, hasil penelitian diharapkan investor dapat mengambil keputusan investasi yang lebih baik mengenai nilai perusahaan.

3. Bagi penulis, hasil penelitian diharapkan penulis dapat menerapkan teori-teroi yang telah diperoleh selama perkuliahan, selain itu dapat menambah ilmu pengetahuan tentang analisis pengaruh leverage, likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan.


(29)

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Analisis Laporan Keuangan

Menurut Brigham dan Houston (2006:94) analisis laporan keuangan jika dilihat dari sudut pandang investor, peramalan masa depan adalah inti dari analisis yang sebenarnya. Sementara itu dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan berguna untuk membantu mengantisipasi kondisi masa depan, yang lebih penting lagi adalah sebagai titik awal untuk merencanakan tindakan-tindakan yang akan memperbaiki kinerja di masa depan.

Menurut Munawir (2010:35) Analisis laporan keuangan adalah yang terdiri dari penelaahan atau mempelajari daripada hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Menurut (Moeljadi, 2006:43) mengemukakan bahwa analisis keuangan merupakan suatu penilaian terhadap kinerja perusahaan pada waktu yang lalu dan prospek pada masa datang. Melalui analisis keuangan diharapkan dapat diketahui kekuatan dan kelemahan perusahaan dengan menggunakan infromasi yang terdapat dalam laporan keuangan (financial statement). Menurut Harahap (2010:190) analisis laporan keuangan berarti menguraikan akun-akun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersfiat signifikan atau yang mempunyai makna


(30)

13 antara hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitaif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat.

Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa analisis laporan keuangan merupakan proses untuk mempelajari data-data keuangan agar dapat dipahami dengan mudah untuk mengetahui posisi keuangan, hasil operasi dan perkembangan suatu perusahaan dengan cara mempelajari hubungan data keuangan serta kecenderungnnya terdapat dalam suatu laporan keuangan, sehingga analisis laporan keuangan dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembilan keputusan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan juga dalam melakukan analisisnnya tidak akan lepas dari peranan rasio-rasio laporan keuangan, dengan melakukan analisis terhadap rasio-rasio keuangan akan dapat menentukan suatu keputusan yang akan diambil.

a. Tujuan Analisis Laporan Keuangan

Menurut Kasmir (2012:68) tujuan analisis laporan keuangan adalah: 1) Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode

tertentu, baik asset, kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode

2) Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan


(31)

14 3) Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki

4) Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukkan ke depan berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini

5) Untuk melakukkan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal 6) Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis

tentang hasil yang mereka capai.

Menurut Munawir (2010:31) tujuan analisis laporan keuangan merupakan alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan yang bersangkutan. Data keuangan tersebut akan lebih berarti pihak-pihak yang berkepentingan apabila data tersebut diperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lanjut sehingga akan dapat diperoleh data yang akan mendukung keputusan yang akan diambil.

b. Analisis Rasio Keuangan

Analisis laporan keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambil keputusan. Analisis keuangan (financial analysis) melibatkan pengguna berbagai laporan keuangan. Laporan keuangan biasanya dibuat oleh pihak manajemen dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya oleh pemilik perusahaan. Disamping itu, laporan keuangan juga dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan


(32)

15 lain yaitu sebagai laporan kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Dalam PSAK (IAI 2007) dinyatakan bahwa laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan dan kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagis sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan perusahaan merupakan salah satu sumber informasi yang penting disamping informasi lain seperti informasi industri, informasi kondisi pererkonomian, pangsa pasar perusahaan, kualitas manajemen dan lain-lain.

Menurut (Nasarudin & Fauzan,2006:134) analisis rasio keuangan dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan. Analisis laporan keuangan yang mencangkup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya dimasa datang. Analisa yang dilakukan mempunyai tekanan yang berbeda antara kreditor jangka pendek, kreditor jangka panjang dan pemiliki perusahaan. Ada yang lebih tertarik pada posisi likuiditas dan ada yang tertarik pada profitabilitas. Alat analisa yang bisa digunakan untuk mengetahui kondisi dan prestasi keuangan perusahaan adalah analisa rasio dan proporsional.

Menurut (Nasarudin & Fauzan, 2006:134) menjelaskan bahwa pada umumnya rasio keuangan dikelompokkan menjadi enam jenis yaitu: 1) Rasio Likuiditas. Rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya. Rasio


(33)

16 likuiditas yang sering digunakan adalah current ratio, quick ratio (acid test ratio) dan cash ratio.

2) Rasio Leverage. Rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana yang disupply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana yang diperoleh dari kreditur perusahaan. Rasio ini mempunyai beberapa implikasi, pertama para pemberi kredit akan melihat kepada modal sendiri untuk melihat batas keamanan pemberian kredit. Kedua, dengan menggunakan hutang, memberi dampak yang positif bagi pemilik, karena perusahaan memperoleh dana tetapi pemilik tidak kehilangan kendali atas perusahaan. Ketiga, apabila perusahaan mendapat keuntungan yang lebih besar dari beban bunga, maka keuntungan bagi pemilik modal sendiri akan menjadi lebih besar. Di dalam praktek rasio ini dihitung dengan dua cara. Pertama dengan memperhatikan data yang ada dineraca. Kedua, mengukur resiko hutang dari laporan laba rugi, yaitu seberapa banyak beban tetap hutang bisa ditutup oleh laba operasi. Kedua kelompok rasio ini bersifat saling melengkapi, dan umumnya para analisis menggunakan keduanya. Analisa ini terdiri dari Debt Ratio (rasio hutang), Time Interest Karned, Fixed Charger Coverage dan Debt Service Coverage.

3) Rasio Aktivitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan perbandingan antara tingkat penjualan dan


(34)

17 investasi pada berbagai jenis harta. Rasio ini terdiri dari inventory turn over, periode pengumpulan piutang, fixed asset turn over, dan total asset turn over.

4) Rasio Profitabilitas. Rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan investasi perusahaan. Rasio ini terdriri dari profit margin on sales, return on total sales, return on net worth.

5) Rasio Penilaian. Rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencerminkan kombinasi pengaruh dari rasio resiko dengan rasio hasil pengembalian.

2. Leverage

Rasio leverage adalah mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan utang. Penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan karena perusahaan akan masuk dalam kategori extreme leverage (utang ekstrim) yaitu perusahaan terjebak dalam tingkat utang yang tinggi dan sulit untuk melepaskan beban utang tersebut. Kerna itu sebaiknya perusahaan harus menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar utang (Fahmi,2013:72).

. Menurut Harahap (2010:306) rasio leverage adalah menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity).


(35)

18 Menurut Tampubolon (2013:41), pembiayan dengan hutang mempunyai pengaruh bagi perusahaan karena hutang mempunyai beban yang bersifat tetap. Kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang dapat menyebabkan kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan kebangkrutan perusahaan. Tetapi penggunaan hutang juga memberikan subsidi pajak atas bunga yang dapat menguntungkan pemegang saham. Dengan demikian, semakin tinggi rasio leverage maka semakin tinggi pula kerugian yang dihadapi, tetapi juga ada kesempatan mendapatkan laba yang besar. Sebaliknya semakin rendah rasio ini tentu mempunyai risiko yang lebih kecil. Oleh karena itu, penggunaan hutang harus menyeimbangkan antara keuntungan dan kerugiannya. Rasio leverage (solvabilitas) ini berusaha mengukur penjaminan hutang, baik dengan menggunakan total aktiva maupun modal sendiri.

Rasio leverage ini akan diukur melalui (a) rasio antara hutang dan modal sendiri, (b) rasio antara hutang dan aktiva (Moeljadi,2006:51)

a. Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio menggambarkan kemampuan modal sendiri menjamin hutang. Dengan kata lain, bagian dari hutang yang dapat dijamin dengan menggunakan modal sendiri. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan kreditor dengan pemilik perusahaan dan berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan hutang. Rasio ini diukur dengan


(36)

19 membandingkan antara seluruh hutang dengan modal sendiri (Moeljadi, 2006 : 51). Rumusnya sebagai berikut:

b. Debt to Asset Ratio

Rasio total hutang terhadap total aktiva yang umumnya disebut sebagai rasio hutang (debt ratio), akan mengukur presentase dari dana yang diberikan oleh para kreditor. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Total hutang meliputi kewajiban lancar dan hutang jangka panjang. Kreditor lebih menyukai rasio hutang yang lebih rendah karena semakin rendah angka rasionya, maka semakin besar peredaman dari kerugian yang dialami kreditor jika terjadi likuidasi. Di lain pihak, pemegang saham mungkin menginginkan lebih banyak leverage karena ia akan memperbesar ekspektasi keuntungan (Brigham & Houston, 2006:103-104). Dalam penelitian ini rasio leverage diukur dengan menggunakan debt to asset ratio (DAR), karena memiliki beberapa keunggulan yaitu dari rasio ini dapat melihat kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya, semakin tinggi DAR ini mengindikasikan semakin besar jumlah aset yang dibiayai oleh hutang, semakin kecil

DER =

y

DAR =


(37)

20 jumlah aset yang dibiayai oleh modal, semakin tinggi resiko perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjangnya, dan semakin tinggi beban bunga hutang yang harus ditanggung perusahaan.

3. Likuiditas

Menurut Brigham dan Houston (2006:95), rasio likuiditas merupakan rasio yang menunjukan hubungan antara kas dan aktiva lancar lainnya dari sebuah perusahaan dengan kewajiban lancarnya. Moeljadi (2006:48) mengemukakan bahwa istilah likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya dalam jangka waktu pendek atau yang segera harus dibayar. Alat pemenuhan kewajiban keuangan jangka pendek ini berasal dari unsur-unsur aktiva yang bersifat likuid, yaitu aktiva lancar dengan perputaran kurang dari satu tahun, karena lebih mudah dicairkan dari pada aktiva tetap yang perputarannya lebih dari satu tahun. Menentukan tingkat likuiditas perusahaan digunakan rasio likuiditas antara lain:

a. Current Ratio

Current ratio menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar (current active) dengan kewajiban lancar (current liabilities). Rasio ini merupakan rasio yang paling umum digunakan dengan rumus sebagai berikut:


(38)

21 Pada umumnya, aktiva lancar terdiri dari atas kas, surat berharga, piutang usaha, piutang wesel, dan persediaan. Sedangkan kewajiban lancar terdiri atas hutang usaha, wesel bayar, kewajiban jangka panjang yang akan jatuh tempo, pajak akrual dan beban akrual lainnya. Untuk menjaga current ratio yang tepat, manajemen harus memerhatikan beberapa faktor, antara lain jenis usaha, cash flow, maupun tingkat kredibilitas perusahaan tersebut dalam hubungannya dengan kreditor. (Moeljadi,2006:68). Dalam penelitian ini rasio likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio. Alasan digunakan rasio lancar secara luas sebagai ukuran likuiditas mencakup kemampuannya untuk mengukur:

1) kemampuan memenuhi kewajiban lancar, semakin tinggi perkalian kewajiban lancar terhadap aktiva lancar maka semakin besar keyakinan bahwa kewajiban lancar akan dibayar.

2) Penyangga kerugian, semakian besar penyangga, semakin kecil resikonya.

3) Cadangan dana lancar, rasio lancar merupakan ukuran tingkat keamanan terhadap ketidakpastian dan kejutan atas arus kas perusahaan.

Current Ratio = A


(39)

22 b. Cash Ratio

Cash Ratio menggambarkan kemampuan kas yang dimiliki perusahaan dalam menjamin hutang lancarnya. Rasio tersebut lebih menggambarkan tingkat kemampuan yang sebenarnya dibandingkan dengan rasio-rasio likuiditas lainnya. Hal ini disebabkan kas merupakan komponen alat likuid yang paling likuid dan fleksibel sehingga setiap saat dapat digunakan (Moeljadi,2006:68). Rumus dari rasio kas adalah sebagai berikut:

c. Quick Ratio

Quick ratio berarti likuiditas perusahaan diukur dengan menggunakan unsur-unsur, dengan cara tidak mempertimbangkan yang kurang likuid. Aktiva likuid (liquid asset) adalah aktiva yang diperdagangkan dalam suatu pasar yang aktif sehingga akibatnya dapat cepat diubah menjadi kas dengan menggunakan harga pasar yang berlaku. Rasio ini dihitung dengan mengurangkan persediaan dari aktiva lancar kemudian hasilnya dibagi dengan hutang lancar. Rumusnya adalah sebagai berikut:

Cash Ratio = + y

Quick Ratio = A −I y


(40)

23 Persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak likuid dan bila terjadi likuidasi, maka persediaan merupakan aktiva yang paling sering menderita kerugian. Oleh karena itu, pengukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek tanpa mengandalkan persediaan merupakan hal yang penting.

4. Aktivitas

Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan mengelola aktiva-aktivanya. Jika sebuah perusahaan memiliki terlalu banyak aktiva, maka biaya modalnya akan menjadi terlalu tinggi, sehingga keuntunganya akan tertekan. Sebaliknya, jika aktiva terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan juga akan hilang. (Brigham & Houston,2006:97). Berikut beberapa rasio yang menganalisis jenis-jenis aktiva antara lain:

a. Inventory Turnover Ratio

Dengan inventory ratio akan dihitung meliputi (1) kemampuan persediaan berputar selama satu tahun yang diukur dengan menggunakan perputaran persediaan (2) Waktu rata-rata dari persediaan tertahan di gudang. Rasio ini dihitung dengan cara membagi penjualan dengan persediaan. Jika nilai perputaraan persediaan suatu perusahaan jauh lebih rendah dari rata-rata industry, hal itu menunjukkan bahwa perusahaan tersebut terlalu banyak menyimpan persediaan. Kelebihan persediaan adalah sesuatu yang tidak produktif, dan mencerminkan suatu investasi dengan


(41)

24 tingkat pengembalian yang rendah. (Brigham & Houston,2006:97). Rumusnya adalah sebagai berikut:

Perlu diperhatikan, bahwa penjualan terjadi sepanjang tahun, sedangkan angka persediaan adalah angka pada suatu titik waktu tertentu. Kemudian jika bisnis perusahaan tersebut sangat bersifat musiman, atau jika terjadi kenaikan ataupun penurunan tren penjualan yang kuat selama tahun berjalan. Karena alasan ini, akan lebih baik jika menggunakan pembaginya adalah ukuran rata-rata persediaan (Brigham & Houston,2006:98).

b. Account Receivable Turnover

Account Receivable Turnover digunakan untuk mengetahui jumlah waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan piutang selama satu tahun yang dapat dihitung dengan cara membagi penjualan kredit dengan rata-rata piutang. Dengan menganggap seluruh penjualan kredit, Account Receivable Turnover menurut Moeljadi (2006:49) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Menurut Riyanto (2011:90) piutang sebagai elemen dari modal kerja dalam keadaaan berputar. Periode perputaran atau periode terikatnya modal

Inventory Turnover =

A/R Turnover =


(42)

25 dalam piutang adalah tergantung kepada syarat pembayarnnya. Makin lunak atau makin lama syarat pembayaran, berarti makin lama modal terikat pada piutang, yang ini berarti bahwa tingkat perputarannya selama periode tertentu adalah makin rendah. Tingkat perputaran piutang (receivable turnover) dapat diketahui dengan membagi jumlah credit sales selama satu periode tertentu dengan jumlah rata-rata piutang (average receivables).

.c. Total Asset Turnover

Total Asset Turnover disebut juga dengan perputaran total aset. Rasio ini melihat sejauh mana keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan terjadi perputaran secara efektif (Fahmi:2013:80). Adapun rumus total assets turnover adalah:

Jika suatu perusahaan memiliki nilai perputaraan total aktiva berada dibawah rata-rata industri, menandakan bahwa perusahaan tersebut tidak menghasilkan cukup banyak volume bisnis jika dilihat dari total investasinya untuk aktiva. Perusahaan sebaiknya melakukan langkah-langkah untuk meningkatkan penjualan, menjual beberapa aset, atau kombinasi dari keduanya.

Dalam penelitian ini rasio aktivitas diukur dengan menggunakan total asset turnover (TAT) karena mempunyai hubungan dengan sustainable

Total Asset Turnover =


(43)

26 growth, semakin tinggi total asset turnover maka akan semakin tinggi tingkat efisiensi perusahaan dalam penggunaan aktivanya sehingga membatasi pembelian aktiva baru yang dapat mengurangi modal sehingga akan meningkatkan profitabilitas, meningkatnya profitabilitas akan serta merta meningkatkan sustainable growth rate karena kemampuan perusahaan untuk mendanai aktivitas penjualannya meningkat.

5. Profitabilitas

Menurut Brigham dan Houston (2006:107) profitabilitas adalah hasil akhir dari sejumlah kebijakan dan keputusan yang dilakukan oleh perusahaan. Rasio ini akan menunjukan kombinasi efek dari likuiditas, aktivitas (manajemen aktiva), dan hutang pada hasil-hasil operasi. Moeljadi (2006:52) mengemukakan bahwa rasio-rasio profitabilitas berusaha mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri.

Tampubolon (2013:43) mengatakan bahwa rasio ini tergantung dari informasi akuntansi yang diambil dari laporan keuangan. Oleh karena itu, profitabilitas dalam konteks analisis rasio digunakan untuk mengukur pendapatan menurut laporan Rugi laba dengan nilai buku investasi. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah:

a. Profit Margin On Sales

Rasio ini mengukur jumlah laba bersih per nilai dolar penjualan, yang dihitung dengan membagi laba bersih dengan penjualan. Rumusnya adalah:


(44)

27 Jika suatu perusahaan memiliki margin laba yang rendah atau masih berada di bawah angka rata-rata industri, hal ini menunjukkan karena tingginya biaya-biaya yang biasanya terjadi karena operasi perusahaan yang tidak efisien. Margin laba yang rendah juga merupakan akibat dari penggunaan hutangnnya yang terlalu berlebihan. Jika perusahaan menggunakan lebih banyak hutang daripada yang lain, maka perusahaan tersebut akan memiliki beban bunga yang lebih tinggi. Beban bunga tersebut akan menurunkan laba bersih, dan karena penjualan tetap maka akibatnya margin laba akan menjadi relatif rendah. Dalam kasus seperti ini, perusahaan dengan margin laba yang rendah mungkin akan mendapatkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi atas investasi pemegang sahamnya karena penggunaan leverage keuangan. (Brigham & Houston, 2006:107)

b. Return On total Asset

Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan (Fahmi,2013:82). Adapun rumus return on asset adalah:

ROA = P

� x 100%


(45)

28 Apabila perusahaan memiliki tingkat pengembalian yang rendah merupakan akibat dari (1) kemampuan untuk menghasilkan laba perusahaan yang rendah, (2) biaya bunga yang tinggi yang dikarenakan oleh penggunaan hutangnya yang diatas rata-rata, dimana keduanya telah meyebabkan laba bersihnya menjadi relatif rendah. Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diukur dengan menggunakan return on asset karena ROA memiliki banyak keunggulan. Salah satunya adalah ROA dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan perusahaan.

c. Return On Equity

Return On Equity menunjukkan kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan kemampuan modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan yang tersedia bagi pemegang saham biasa (earnings available

for common stockholder’s). Rasio ini mengukur tingkat pengembalian atas investasi dari pemegang saham biasa dan merupakan rasio akuntansi yang paling penting, atau “jumlah akhir” (bottom line). Para pemegang saham melakukan investasi untuk mendapatkan pengembalian atas uang mereka. Rumus adalah:

Dari penjelasan mengenai rasio profitabilitas, jelas bahwa margin laba atau penjualan, tingkat pengembalian total aktiva dan tingkat pengembalian

ROE = A


(46)

29 ekuitas saham biasa, ketiganya menghitung kemampuan aktiva untuk menghasilkan laba (Moeljadi, 2006:53).

6. Nilai Perusahaan

a. Definisi Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan dapat dianggap sebagai “kue bola”. Tujuan dari manajer adalah untuk memperbesar “kue bola” tersebut. Keputusan struktur pemodalan (capita structure decision) dapat dilihat sebagai bagaimana baiknya memotong “kue bola” tersebut. Jika bagaimana Anda memotong mempengaruhi ukuran “kue bola” tersebut, maka keputusan struktur pemodalan ada pengaruhnya. Nilai perusahaan merupakan nilai pasar hutang ditambah dengan nilai pasar equity (Rodoni dan Ali, 2010:3-4).

Husnan dan Pudjiastuti (2007:7) menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan.

Jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, mereka harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan perusahaan dan memperbaiki kelemahannya. Analisis laporan keuangan akan melibatkan perbandingan kinerja perusahaan dengan kinerja perusahaan-perusahaan lain, mengevaluasi trend posisi keuangan perusahaan-perusahaan dari waktu ke waktu (Brigham & Houston, 2006:94).


(47)

30 Jika suatu kinerja perusahaan yang baik, maka nilai perusahaan juga akan baik, nilai perusahaan ini menunjukkan kinerja dan prospek yang bagus, dengan kinerja dan prospek yang bagus maka investor akan bersedia membayar untuk membeli sahamnya. Jadi secara sederhana, nilai perusahaan dapat diartikan sebagai harga yang bersedia dibayar oleh investor untuk memiliki suatu perusahaan dengan melihat kinerja dan prospek perusahaan tersebut.

b. Analisis Nilai Perusahaan

Suatu nilai perusahaan dapat diukur dengan rasio nilai pasar (market value ratio). akan menghubungkan harga saham perusahaan pada laba, arus kas, dan nilai buku per sahamnya. Rasio-rasio ini dapat memberikan indikasi kepada manajemen mengenai apa yang dipikirkan oleh para investor tentang kinerja masa lalu dan prospek perusahaan di masa mendatang (Brigham dan Houston:2006:110).

Menurut (Dewi Astuti,2004:38) rasio nilai pasar adalah sekumpulan rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku per saham, rasio ini memberikan kepada manajemen petunjuk mengenai apa yang dipikirkan investor atas kinerja perusahaan di masa lalu serta prospek di masa mendatang. Bila rasio likuiditas, manajemen aktiva, manajemen hutang, dan profitabilitas baik, maka kemudian rasio nilai pasar akan menjadi tinggi dan harga saham akan setinggi yang diharapkan.


(48)

31 Terdapat dua rasio nilai pasar yang populer adalah rasio harga-laba atau PER dan rasio nilai pasar/buku (Dewi Astuti,2004:38-39), yang akan dijelaskan dibawah ini.

1) Rasio Harga-Laba

Rasio ini dikenal dengan nama price-earning ratio/PER, rasio ini menunjukkan seberapa banyak investor bersedia membayar per rupiah laba yang dilaporkan, dengan rumus sebagai berikut:

2) Rasio Nilai Pasar/Nilai Buku

Rasio harga pasar saham terhadap nilai buku memberikan indikasi lain tentang bagaimana investor memandang perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian atas ekuitas yang relatif tinggi biasanya menjual saham beberapa kali lebih tinggi dari nilai bukunya, dibanding dengan perusahaan dengan tingkat pengembalian yang rendah. Rasio nilai pasar/buku dihitung dengan rumus:

PER = ℎ

��

PBV = ℎ � ℎ


(49)

32 Dalam penelitian ini nilai perusahaan dihitung dengan menggunakan price to book value (PBV) menggambarkan seberapa besar pasar mengahargai nilai buku saham suatu perusahaan. Rasio analisis ini berfungsi melengkapi analisis book value. Jika pada analisis book value, investor hanya mengetahui kapasitas per lembar dari nilai saham, pada rasio PBV, investor dapat membandingkan langsung book value dari suatu saham dengan market valuenya. Dengan rasio PBV investor dapat mengetahui langsung sudah berapa kali market value suatu saham dihargai dari book valuenya. Makin tinggi rasio ini, berarti pasar percaya akan prospek suatu perusahaan.


(50)

33

B. Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Rangkuman Penelitian Terdahulu

No Judul

Penelitian Nama Populasi

Alat

Statistik Hasil

1 Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Net Profit Margin, dan Total Asset Turnover Terhadap Return On Equity serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan Putri Anggraeni Ichsani (2011) Perusahaan PMDN Non Keuangan yang listed di BEI periode 2002-2009 Path Analysis Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER dan TAT memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ROE, DER berpengaruh positif dan signifikan terhadap PER, sedangkan TAT dan ROE berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PER.

2 Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas sebagai Variabel Intervening Natasha Rizky Alivia (2013) Perusahaan Manufaktur yang listed di BEI periode 2008-2011 Path Analysis Hasil penelitian menunjukkan TAT berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA dan PBV, sedangkan SG berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, dan NPM berpengaruh positif terhadap ROA dan berpengaruh negatif


(51)

34 terhadap PBV

3 Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan Syarif (2014) Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di BEI 2008-2012 Regresi Linear Berganda Hasil Penelitian menunjukkan bahwa CR tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. DER secara parsial tidak pengaruh secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Dan GPM secara parsial memiliki pengaruh signifikan.

4 Analisis

Pengaruh ROA, EPS, DER terhadap PBV Cici Wulandari (2015) Perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di BEI periode 2010-2013 Regresi Linear Berganda Hasil penelitian menunjukkan ROA dan EPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV, sedangkan DER berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap PBV

5 Pengaruh CR, TAT, dan Umur Perusahaan terhadap Profitabilitas Sefiani Dan Sitohang (2016) Perusahaan Food dan Beverages yang terdaftar di BEI periode 2008-2014 Regresi Linear Berganda Hasil penelitian menunjukkan TAT berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan CR dan umur perusahaan


(52)

35 berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

6 Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Likuiditas, Leverage, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Eva Ahsanti (2016) Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2015 Regresi Linear Berganda Hasil penelitian menunjukkan CT,WCT,CR, dan TAT berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA, sedangkan firm size berpengaruh tidak signifikan, dan DAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

7 Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Gisela Prisilia Rompas (2015) Perusahaan BUMN non-bank yang terdaftar di BEI periode 2007-2010 Regresi Linear Berganda Hasil penelitian menunjukkan CR, QR, DAR, DER, GPM, NPM secara bersama berpengaruh terhadap nilai perusahaan

8 Pengaruh Modal Kerja, Likuiditas, Aktivitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Ambarwati, et al. (2015) Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2009-2013 Regresi Linear Berganda Hasil penelitian menunjukkan WCT, TAT dan ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, sedangkan CR tidak berpengaruh signifikan


(53)

36 terhadap

profitabilitas

9 The Impact of Financial Structure, Financial Leverage and Profitability on Industrial Companies Share Value Abdallah Barakat (2014) Perusahaan Industri Saudi yang terdaftar di Bursa Efek Saudi periode 2009-2012 Regresi Linear Beganda Hasil penelitian menunjukkan financial structure dan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan sedangkan financial leverage tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

10 Price to Book Value Ratio and Financial Statement Variables Kenneth dan Ambrose (2014) Perusahaan yang terdaftar di Nairobi Securities Exchange periode 1991-2003 Multiple Linear Regression Analysis Hasil penelitian menunjukkan DPR, PBV, ROA, ROE dan RPS berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV, sedangkan GEAT tidak signifikan. Dan DPS berpengaruh negative terhadap PBV. Sumber: Kumpulan Penelitian Terdahulu


(54)

37

C. Kerangka Berpikir

Variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari variabel endogen/dependent (PBV) variabel intervening (ROA) dan variabel eksogen (independen) (DAR) (CR) (TAT). Berdasarkan landasan teori, pengaruh antara variabel dan hasil penelitian sebelumnya maka untuk merumuskan hipotesis, berikut menyajikan kerangka berfikir.

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Bursa Efek Indonesia (BEI)

DAR

PBV

Analisis Jalur

Laporan keuangan Perusahaan LQ 45 periode 2009-2015

Menentukan Model Diagram Jalur

CR

TAT

ROA

Uji Hipotesis

Interpretasi Analisis dan Hasil


(55)

38 Dalam penelitian ini untuk mengatahui hubungan antar variabel leverage, likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas serta implikasinya pada nilai perusahaan dalam perusahaan LQ 45 periode 2009-2015, sehingga dapat dibentuk suatu model hubungan pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.2

Model Hubungan Pemikiran

D. Keterkaitan Antar Variabel

1. Pengaruh Leverage terhadap Profitabilitas

Brigham dan Houston (2006:104) menyatakan bahwa rasio hutang yang lebih rendah dapat mengurangi resiko jika terjadi likuidasi. Rasio leverage membawa implikasi penting dalam pengukuran risiko finansial perusahaan. Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas perusahaan berkurang sebagai akibat dari penggunaan hutang perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang dihasilkan

ROA (Y) CR (X2)

TAT (X3) DAR (X1)


(56)

39 hutang tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Ahsanti (2016) menyebutkan bahwa adanya pengaruh negatif antara rasio hutang terhadap profitabilitas. Artinya apabila rasio hutang mengalami kenaikan maka profitabilitas perusahaan akan menurun. Hal tersebut dapat mengakibatkan kegagalan perusahaan dalam membayar bunga atas hutang sehingga menyebabkan kesulitan keuangan yang dapat berakhir dengan kebangkrutan.

2. Pengaruh Likuiditas terhadap Profitabilitas

Menurut Moeljadi (2006:68) Current Ratio (CR) menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar. Artinya, perusahaan memiliki aktiva lancarnya yang lebih tinggi dari kewajiban lancarnya sehingga mampu menghasilkan penjualan yang tinggi pula. Sefiani, et al. (2016) dalam penelitiannya menyebutkan bahwa adanya pengaruh positif antara CR dengan ROA. Hal tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi CR maka dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan.

3. Pengaruh Aktivitas terhadap Profitabilitas

Total Asset Turnover merupakan rasio aktivitas yang digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar efektivitas perusahaan dalam menggunakan sumber dayanya yang berupa asset. Rasio ini menunjukkan


(57)

40 kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan profitabilitas. Semakin tinggi perputaran total aset suatu perusahaan maka akan menghasilkan tingkat profitabilitas yang tinggi pula. Hal ini dikarenakan suatu perusahaan mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar dari total aset yang dimiliki perusahaan (Brigham dan Houston, 2006:100). Dalam penelitian Ambarwati, et al. (2015) menyebutkan bahwa terdapat hubungan positif antara rasio aktivitas dengan tingkat profitabilitas. Artinya, apabila rasio aktivitas perusahaan tinggi maka akan meningkatkan profitabilitas.

4. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Brigham dan Houston (2006:94) menyatakan bahwa jika manajemen ingin memaksimalkan nilai sebuah perusahaan, maka harus mengambil keuntungan dari kekuatan-kekuatan dan memperbaiki kelemahan-kelemahannya. Penelitian yang dilakukan Barakat (2014), menunjukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Profitabilitas yang tinggi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi para pemegang saham. Dengan rasio profitabilitas yang tinggi akan menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan, sehingga diminatinya saham perusahaan tersebut oleh para investor akan mengakibatkan nilai perusahaan tersebut akan meningkat (Sofyaningsih dan Hardiningsih, 2011). Hal ini


(58)

41 didukung oleh penelitian Wulandari (2015) menemukan adanya pengaruh positif return on asset terhadap price book to value. Artinya, apabila rasio profitabilitas perusahaan tinggi maka akan menaikan nilai perusahaan, begitupun sebaliknya

5. Pengaruh Leverage terhadap Nilai Perusahaan

Rasio leverage membawa implikasi penting dalam pengukuran risiko finansial perusahaan. Terdapat pengaruh negatif pada leverage keuangan yakni bahwa profitabilitas perusahaan berkurang sebagai akibat dari penggunaan hutang perusahaan yang besar, sehingga dapat menyebabkan biaya tetap yang harus ditanggung lebih besar dari operating income yang dihasilkan hutang tersebut. Dalam trade off theory bahwa apabila posisi struktur modal berada di atas target struktur modal optimalnya, maka setiap pertambahan hutang akan menurunkan nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Sari dan Abundanti (2014) menemukan adanya pengaruh negatif antara leverage terhadap nilai perusahaan. Artinya, apabila rasio leverage perusahaan tinggi maka akan menurunkan nilai perusahaan, begitupun sebaliknya.

6. Pengaruh Likuiditas terhadap Nilai Perusahaan

Likuiditas yang dalam hal ini diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR) menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban keuangannya yang harus segera dibayar dengan menggunakan hutang lancar. Semakin tinggi rasio ini maka semakin tinggi


(59)

42 pula kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar. Artinya, perusahaan memiliki aktiva lancar yang lebih tinggi dari kewajiban lancarnya sehingga mampu menghasilkan penjualan yang tinggi pula. Kemampuan menghasilkan penjualan yang tinggi akan berdampak terhadap kemampuan kewajiban jangka pendek perusahaan dan berdampak positif terhadap nilai perusahaan. Penelitian yang dilakukan Rompas (2013) menemukan adanya pengaruh current ratio (CR) terhadap nilai perusahaan.

7. Pengaruh Aktivitas terhadap Nilai Perusahaan

Rasio ini menunjukkan kemampuan total aktiva untuk berputar selama satu tahun untuk menghasilkan penjualan. Rasio ini mengukur kinerja manajemen dalam menjalankan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan dan meningkatkan profitabilitas. Semakin tinggi perputaran total aset suatu perusahaan maka akan menghasilkan tingkat profitabilitas yang tinggi pula. Hal ini dikarenakan suatu perusahaan mampu menghasilkan penjualan yang lebih besar dari total aset yang dimiliki perusahaan (Brigham dan Houston, 2006:100). Perusahaan/emiten yang memiliki laba tinggi mempunyai daya Tarik tersendiri bagi investor sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Semakin tinggi nilai total asset turnover (TAT) maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Dalam penelitian Alivia (2013) menyebutkan bahwa terdapat pengaruh total asset turnover (TAT) terhadap price to book value (PBV)


(60)

43

D. Hipotesis

Menurut Hasan (2010:31), Hipotesis Statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai keadaan populasi yang sifatnya masih sementara atau lemah kebenarannya. Hipotesis statistik dapat berbentuk suatu variabel atau nilai dari suatu parameter. Pengujian hipotesis adalah suatu prosedur yang akan mengahasilkan suatu keputusan, yaitu keputusan menerima atau menolak hipotesis itu. Dalam pengujian hipotesis, keputusan yang dibuat mengandung ketidakpastian, artinya keputusan bisa benar atau salah sehingga menimbulkan risiko. Besarnya kecilnya risiko dinyatakan dalam bentuk probabilitas.

Berdasarkan konsep-konsep dasar dan kerangka pemikiran di atas yang berkaitan dengan adanya pengaruh atau tidak adanya pengaruh signifikan dari variabel eksogen terhadap variabel endogen. Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. : Leverage berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas. 2. : Likuiditas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas. 3. : Aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap profitabilitas.

4. : Profitabilitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan. 5. : Leverage berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan. 6. : Likuiditas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan. 7. : Aktivitas berpengaruh secara langsung terhadap nilai perusahaan. 8. : Leverage berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai


(61)

44 9. : Likuiditas berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai

perusahaan.

10. : Aktivitas berpengaruh secara tidak langsung terhadap nilai perusahaan


(62)

45

A. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini, data yang digunakan adalah data perusahaan public yang terdaftar di index LQ45 sebagai objek penelitian. LQ45 merupakan indeks perusahaan yang terdiri dari 45 perusahaan (emiten) yang mempunyai tingkat likuiditas yang baik . Ditetapkan pada perusahaan yang terdaftar di LQ45 karena jenis usaha yang terdiri dari berbagai sektor yang dapat melengkapi penelitian-penelitian terdahulu dan data yang diperoleh lebih lengkap dibandingkan dengan hanya memilih satu sektor tertentu. Adapun variabel yang digunakan adalah leverage (DAR), aktivitas (TAT), likuiditas (CR), profitabilitas (ROA) dan nilai perusahaan (PBV)

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi ialah semua nilai baik hasil peritungan maupun pengukuran, baik kuantitatif maupun kualitatif, dari pada karakteristik tertentu menganai sekelompok objek yang lengkap dan jelas (Husaini dan Setiady, 2006:181). Populasi pada penelitian adalah perusahaan yang terdaftar di LQ45 periode pengamatan 2009-2015.


(63)

46

2. Sampel

Sampel adalah bagian yang diambil sebagian dari anggota populasi (Husaini dan Setiady, 2006:181). Sampel penelitian yang diambil adalah 22 perusahaan yang terdaftar pada LQ45 tahun 2009-2015. Dalam penelitian ini metode atau teknik yang digunakan adalah Teknik Sampling (Purposive Sampling) yang merupakan teknik penentuan sampel yang dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian (Husaini dan Setiady, 2006:186).

Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah:

a. Merupakan perusahaan yang terdaftar secara berturut-turut dalam indeks LQ45 selama periode 2009-2015

b. Perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangan berturut-turut selama periode tahun 2009 sampai dengan 2015

c. Perusahaan yang secara berturut-turut tidak mengalami kerugian selama periode 2009-2015

Hasil dari pertimbangan atau kriteria sampel yang ditemukan di atas, didapatkan sejumlah sampel perusahaan sebagai berikut:


(1)

106

Lampiran 11 : Data Total Pendapatan 2009-2015

No KODE 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 AALI 7.424.283 8.843.721 10.772.582 11.564.319 12.674.999 16.305.831 13.059.216 2 ADRO 26.938.020 24.689.333 39.874.050 35.996.469 40.308.692 41.355.222 37.029.662 3 ASII 98.526.000 129.991.000 162.564.000 188.053.000 193.880.000 201.701.000 184.196.000 4 BBCA 22.931.153 12.936.828 16.836.695 28.885.290 34.277.149 43.771.256 55.441.647 5 BBNI 18.878.575 18.837.397 20.691.796 22.704.515 26.450.708 33.364.942 36.895.081 6 BBRI 25.355.762 36.385.704 47.296.178 49.610.421 59.461.084 75.122.213 85.434.037 7 BDMN 10.845.774 14.417.745 16.882.491 18.858.281 20.130.837 22.991.485 22.420.658 8 BMRI 31.640.259 33.931.650 37.730.019 42.550.442 50.208.842 62.637.942 71.570.127 9 GGRM 31.122.728 35.779.822 39.790.610 49.028.696 55.436.954 65.185.850 70.365.573 10 INCO 7.609.520 12.763.230 12.425.550 9.354.052 11.308.498 12.909.588 11.575.292 11 INDF 37.397.319 38.403.360 45.332.256 50.059.427 57.731.998 63.594.452 64.061.947 12 INTP 10.576.456 11.137.805 13.887.892 17.290.337 18.691.286 19.996.264 17.798.055 13 ITMG 1.508.359 1.668.192 2.381.875 23.584.559 26.733.422 24.158.858 23.295.968 14 JSMR 3.692.000 4.378.584 4.960.472 9.070.219 10.294.668 9.175.319 9.848.242 15 KLBF 9.087.347 10.226.789 10.911.860 13.636.405 16.002.131 17.368.533 17.887.464 16 LPKR 2.565.101 3.125.213 4.189.580 6.160.214 6.666.214 11.655.042 8.703.650 17 LSIP 3.199.687 3.592.658 4.686.457 4.211.578 4.133.679 4.726.539 4.189.615 18 PGAS 18.024.279 19.765.716 19.567.407 24.914.688 36.828.609 42.389.226 44.979.267 19 PTBA 7.909.154 7.909.154 10.581.570 11.594.057 11.209.219 13.077.962 13.733.627 20 SMGR 14.387.850 14.344.189 16.378.794 19.598.248 24.501.241 26.987.035 26.948.004 21 TLKM 68.220.000 69.177.000 71.918.000 77.143.000 82.967.000 89.696.000 102.470.000 22 UNTR 29.241.883 37.323.872 55.052.562 55.953.915 51.012.385 53.141.768 49.347.479

Lampiran 12 : Data Laba Bersih Setelah Pajak 2009-2015

No KODE 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 AALI 1.660.649 2.016.780 2.498.565 2.520.266 1.903.884 2.622.072 695.684 2 ADRO 4.459.280 2.381.250 5.521.030 3.706.579 2.813.057 2.278.822 2.082.935 3 ASII 12.444.000 17.004.000 21.007.000 22.742.000 22.297.000 22.125.000 15.613.000 4 BBCA 6.807.242 8.479.273 10.817.798 11.718.460 14.256.239 16.511.670 18.035.768 5 BBNI 2.486.719 4.103.198 5.808.218 7.048.362 9.057.941 10.829.379 9.140.532 6 BBRI 7.308.292 11.472.385 15.087.996 18.687.380 21.354.330 24.253.845 25.410.788 7 BDMN 1.613.722 2.983.761 3.449.033 4.117.148 4.159.320 2.682.662 2.469.157 8 BMRI 7.198.488 9.369.226 12.695.885 16.043.618 18.829.934 20.654.783 21.152.398 9 GGRM 3.485.901 4.214.789 4.958.102 4.068.711 4.383.932 5.395.293 6.452.834 10 INCO 170.417 437.363 333.763 652.667 474.260 2.142.362 740.193 11 INDF 2.856.781 3.934.808 4.891.673 4.779.446 3.416.635 5.146.323 3.709.501 12 INTP 2.746.654 3.224.681 3.601.516 4.763.388 5.012.294 5.150.639 4.258.600 13 ITMG 335.551 204.151 546.126 4.177.856 2.828.039 2.489.911 924.959 14 JSMR 8.822.117 1.184.495 1.318.823 1.535.812 1.237.821 1.215.332 1.319.201 15 KLBF 1.049.667 1.343.798 1.522.956 1.775.099 1.970.452 2.121.091 2.057.694 16 LPKR 436.485 594.520 814.094 1.322.847 1.592.491 3.135.216 1.024.121 17 LSIP 707.487 1.033.329 1.701.580 1.115.539 768.625 916.695 623.309 18 PGAS 6.229.043 6.239.361 5.933.063 8.850.528 10.967.063 9.298.043 5.903.237 19 PTBA 2.008.891 1.998.937 3.088.067 2.909.421 1.854.281 2.016.171 2.035.911 20 SMGR 3.329.473 3.656.622 3.960.605 4.926.640 5.354.299 5.573.577 4.525.441 21 TLKM 16.043.000 15.870.000 15.470.000 18.362.000 20.290.000 21.446.000 23.317.000 22 UNTR 3.817.541 3.872.931 5.900.908 5.753.342 4.798.778 4.839.970 2.792.439


(2)

107

Lampiran 13 : Data Harga Saham (Close Price) 2009-2015

No KODE 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 AALI 22.750 26.200 21.700 19.700 25.100 24.250 15.850 2 ADRO 1.730 2.550 1.770 1.590 1.090 1.040 515 3 ASII 3.470 5.455 7.400 7.600 6.800 7.425 6.000 4 BBCA 4.850 6.400 8.000 9.100 12.500 13.575 15.600 5 BBNI 1.877 3.875 3.800 3.700 3.950 6.100 4.990 6 BBRI 3.825 5.250 6.750 6.950 7.250 11.650 11.425 7 BDMN 4.418 5.534 4.100 5.650 3.775 4.525 3.200 8 BMRI 4.621 6.391 6.750 8.100 10.750 11.000 12.550 9 GGRM 21.550 40.000 62.050 56.300 42.000 60.700 55.000 10 INCO 3.650 4.875 3.200 2.350 2.650 3.625 1.635 11 INDF 3.550 4.875 4.600 5.850 6.600 6.750 5.175 12 INTP 13.700 15.950 17.050 22.450 20.000 25.000 22.325 13 ITMG 31.800 50.750 38.650 41.550 28.500 15.375 5.725 14 JSMR 1.810 3.425 4.200 5.450 4.725 7.050 5.225 15 KLBF 1.300 3.250 3.400 1.060 1.250 1.830 1.320 16 LPKR 484 680 660 1.000 910 1.020 1.035 17 LSIP 1.670 2.570 2.250 2.300 1.930 1.890 1.320 18 PGAS 3.900 4.425 3.175 4.600 4.475 6.000 2.745 19 PTBA 17.250 22.950 17.350 15.100 10.200 12.500 4.525 20 SMGR 7.550 9.450 11.450 15.850 14.150 16.200 11.400 21 TLKM 9.450 7.950 7.050 9.050 2.150 2.865 3.105 22 UNTR 14.902 22.882 26.350 19.700 19.000 17.350 16.950

Lampiran 14 : Data Nilai Buku Saham 2009-2015

No KODE 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 AALI 3.953,25 4578,85 5.350,81 5.947,57 6.517,47 7.514,73 7.429,00 2 ADRO 545,74 493,24 700,35 905,47 1.225,62 1.267,27 1.446,01 3 ASII 985,56 1.217,15 1.875,23 2.218,53 2.622,99 2.972,17 3.125,82 4 BBCA 1.130,36 1.382,75 1.705,42 2.104,97 2.594,47 3.160,44 3.635,16 5 BBNI 1.190,19 1.775,15 2.028,34 2.333,96 2.556,94 3.272,16 4.206,11 6 BBRI 1.105,42 1.485,65 2.020,51 2.630,08 3.215,65 3.961,93 4.585,77 7 BDMN 1.865,87 2.191,03 2.680,14 2.997,85 3.292,04 3.444,84 2.650,37 8 BMRI 1.645,21 1.947,29 2.710,34 3.279,98 3.805,31 4.493,34 5.121,08 9 GGRM 5.985,20 7.612,73 12.755,43 13.827,70 15.288,42 17.269,85 19.753,73 10 INCO 2.384,98 1.990,03 1.615,14 1.675,29 2.116,88 2.234,49 2.705,25 11 INDF 1.802,13 2.835,08 3.593,17 3.888,50 4.370,30 4.695,49 4.911,10 12 INTP 2.902,48 1.824,15 3.866,28 5.275,07 6.241,85 6.731,75 6.483,14 13 ITMG 5.843,40 5.805,22 8.764,03 8.578,78 3.942,17 9.890,29 10.825,59 14 JSMR 1.675,37 1.145,25 1.235,13 1.439,38 1.598,09 1.680,15 1.818,92 15 KLBF 449,38 573,18 641,43 120,97 167,39 209,44 233,35 16 LPKR 267,04 379,35 407,26 497,02 614,34 764,65 819,70 17 LSIP 560,13 667,41 856,32 920,39 969,39 1.058,04 1.075,50 18 PGAS 484,36 572,71 640,07 939,33 1.380,40 1.520,07 1.827,66 19 PTBA 2.475,87 2.764,17 3.548,03 3.691,27 3.277,40 3.763,17 4.030,82 20 SMGR 1.719,16 2.048,41 2.460,78 3.062,43 3.675,95 4.215,18 4.626,27 21 TLKM 1.968,43 2.256,69 3.025,28 3.322,32 768,10 854,41 926,87 22 UNTR 4.005,67 4.669,39 7.375,51 8.659,35 9.557,00 10.341,91 10.522,49


(3)

108

Lampiran 15 : Hasil Path Analysis dengan Lisrel 8.8

DATE: 12/27/2016 TIME: 13:30

L I S R E L 8.80

BY

Karl G. Jöreskog and Dag Sörbom

This program is published exclusively by Scientific Software International, Inc.

7383 N. Lincoln Avenue, Suite 100 Lincolnwood, IL 60712, U.S.A.

Phone: (800)247-6113, (847)675-0720, Fax: (847)675-2140 Copyright by Scientific Software International, Inc., 1981-2006

Use of this program is subject to the terms specified in the Universal Copyright Convention.

Website: www.ssicentral.com

The following lines were read from file E:\Erick\path.SPJ:

PBV ROA DAR CR TAT

Correlation Matrix from file 'E:.corr' Sample Size = 154

Latent Variables X1 X2 X3 Z Y Relationships

DAR = X1 CR = X2 TAT = X3 ROA = Z PBV = Y Z = X1 X2 X3 Y = Z X1 X2 X3 Path Diagram

options ML=UL ADD=off it=500 EF set error variance DAR equal to free set error variance CR equal to free set error variance TAT equal to free set error variance ROA equal to free set error variance PBV equal to free set error variance Y equal to free set error variance Z equal to 0.1

set error covariance between DAR and PBV to free


(4)

109

Correlation Matrix

PBV ROA DAR CR TAT --- --- --- --- --- PBV 1.00

ROA 0.64 1.00

DAR -0.26 -0.71 1.00

CR 0.27 0.51 -0.61 1.00

TAT 0.45 0.72 -0.73 0.31 1.00

Number of Iterations = 22

LISREL Estimates (Maximum Likelihood)

Measurement Equations

PBV = 1.00*Y,, R² = 1.00

ROA = 1.92*Z,, R² = 1.00 (0.11)

17.49

DAR = 1.00*X1,, R² = 1.00 (0.057)

17.49

CR = 1.00*X2,, R² = 1.00 (0.057)

17.49

TAT = 1.00*X3,, R² = 1.00 (0.057)

17.49

Error Covariance for DAR and PBV = -0.24 (0.028)

-8.75

Structural Equations

Z = - 0.11*X1 + 0.12*X2 + 0.26*X3, Errorvar.= 0.10, R² = 0.63 (0.047) (0.035) (0.044)

-2.26 3.50 5.93

Y = 1.80*Z + 1.41*X1 + 0.45*X2 + 0.67*X3,, R² = 1.00 (0.22) (0.12) (0.091) (0.12)


(5)

110

Reduced Form Equations

= - 0.11* X1 + 0.12*X 2 + 0.26*X3 , Errorvar. = 0.10, Rý -2.26 3.50 5.93

Y = 1.22*X1 + 0.66*X2

(0.14) (0.11) (0.13)

8.91 6.32 8.79

Correlation Matrix of Independent Variables

X1 X2 X3

X1 1.00

X2 -0.61 1.00 (0.05)

-12.04

X3 -0.73 0.31 1.00

(0.04) (0.07) -19.29 4.25

Covariance Matrix of Latent Variables

Z Y X1 X2 X3

Z 1.00

Y 0.33 1.00

X1 -0.37 -0.02 1.00

X2 0.27 0.27 -0.61 1.00

X3 0.38 0.45 -0.73 0.31 1.00

Goodness of Fit Statistics

Degrees of Freedom = 0

Minimum Fit Function Chi-Square = 0.00 (P = 1.00)

Normal Theory Weighted Least Squares Chi-Square = 0.00 (P = 1.00)

The Model is Saturated, the Fit is Perfect !

Total and Indirect Effects

Total Effects of KSI on ETA

X1 X2 X3

Z -0.11 0.12 0.26

(0.05) (0.03) (0.04) -2.26 3.50 5.93

Y 1.22 0.66 1.14

(0.14) (0.11) (0.13) 8.91 6.32 8.79


(6)

111

Indirect Effects of KSI on ETA

X1 X2 X3

Z - - - - - -

Y -0.19 0.22 0.47

(0.10) (0.06) (0.08) -1.96 3.72 6.22

Total Effects of ETA on ETA

Z Y

Z - - - -

Y 1.80 - -

(0.22) 8.14

Largest Eigenvalue of B*B' (Stability Index) is 3.228

Total Effects of ETA on Y

(continued)

Z Y

PBV 1.80 1.00

(0.22) 8.14

ROA 1.92 - -

(0.11) 17.49

Indirect Effects of ETA on Y

Z Y

PBV 1.80 - -

(0.22) 8.14

ROA - - - -

Total Effects of KSI on Y

X1 X2 X3

PBV 1.22 0.66 1.14

(0.14) (0.11) (0.13) 8.91 6.32 8.79

ROA -0.20 0.23 0.50

(0.09) (0.07) (0.08) -2.28 3.57 6.31