Geografi SMA MA Kelas XI 40
Tugas Kelompok
Pengendalian pertumbuhan penduduk dunia banyak dilakukan oleh sebagian besar negara-negara di dunia setelah Perang Dunia
II. Hal ini berhasil dilakukan terutama di negara-negara Barat. Saat itu berkembang dua pandangan yaitu negara-negara pronatalis dan
negara-negara antinatalis. Indonesia saat itu menerapkan pandangan pronatalis karena Indonesia merasa perlu masuk dalam kelas negara
besar yang minimal penduduknya berjumlah 250 juta.
Indonesia mengubah pandangan tentang kebijaksanaan kependudukannya pada tahun 1971 pada masa pemerintahan Orde
Baru, di mana mulai diterapkan program pengendalian pertumbuh- an penduduk. Anda pasti tahu program pengendalian pertumbuhan
penduduk di Indonesia yang sangat populer itu. Ya, program Keluarga Berencana KB. Hasil program Keluarga Berencana
tampak pada tahun 1990 dimana jumlah penduduk mencapai setengah dari jumlah penduduk saat KB pertama kali dicanangkan.
Pergilah ke Badan Pusat Statistik di tempat tinggal Anda lalu catat data penduduknya dari tahun ke tahun. Plat angkat yang
Anda dapat ke dalam grafik cartesius. Tahun pada sumbu x dan jumlah penduduk pada sumbu y. Hasil grafik tersebut merupakan
tren pertumbuhan penduduk kota Anda. Serahkan hasilnya kepada BapakIbu guru untuk dinilai
B PENDUDUK BERDASARKAN UMUR
DAN JENIS KELAMIN
Dari manakah data tentang jumlah penduduk dapat tersaji? Anda dapat mengingat-ngingat bahwa pada awal tahun 2000 beberapa petugas
pemerintah melakukan pendataan dan sebagai tanda maka setiap rumah dipasang stiker. Masih ingatkah Anda dengan hal tersebut?
Kegiatan tersebut adalah suatu pendataan penduduk yang dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan untuk
mengetahui jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin, umur, usia sekolah, angkatan kerja, dan lain sebagainya. Diharapkan dari pendataan tersebut
dapat terkumpul data-data kependudukan yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mengambil berbagai kebijaksaan.
41 Geografi SMA MA Kelas XI
Jumlah penduduk, komposisi penduduk, kepadatan penduduk serta beberapa variabel lain dalam kependudukan dipelajari dan dibahas dalam
Demografi.
1. Menghitung Jumlah Penduduk
Data yang paling pokok dalam demografi ialah jumlah penduduk. Jumlah penduduk dihitung dengan menggunakan metode sensus atau
cacah jiwa, registrasi penduduk, dan survei penduduk.
a. Sensus Penduduk
Sensus penduduk adalah pencatatan total tentang penduduk yang dilakukan olah Badan Pusat Statistik dengan tujuan untuk
mengetahui jumlah, komposisi, dan karakteristik penduduk yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali.
Sensus penduduk dibedakan menjadi dua macam berdasarkan pada status tempat tinggal penduduk yaitu sebagai berikut.
1 Sensus de facto
ialah penghitungan penduduk atau pencacahan jiwa yang dikenakan pada setiap orang yang pada waktu
diadakan pencacahan berada di dalam negara atau daerah yang bersangkutan.
2 Sensus de yure
ialah penghitungan penduduk atau pencacahan jiwa yang hanya dikenakan kepada penduduk yang benar-benar
berdiam atau bertempat tinggal di negara bersangkutan atau di daerah itu atau berdasarkan pada tempat tinggal yang tetap.
b. Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk ialah pencatatan tentang identitas atau ciri- ciri, status, dan kondisi penduduk yang dilaksanakan secara terus-
menerus oleh pemerintah mulai tingkat terendah yaitu desa atau kelurahan. Dari data hasil registrasi akan didapat laporan monografi
desa tentang kependudukan secara kontinu yang berisi data tentang kelahiran penduduk, kematian, perkawinan, perceraian, dan
perpindahan penduduk.
c. Survei Penduduk
Survei penduduk pada dasarnya sama dengan sensus penduduk, hanya pada survei penduduk ini dilakukan pada beberapa daerah
yang dijadikan sampelcontoh dari perhitungan penduduk tersebut. Biasanya pada survei penduduk ini dilakukan karena pertimbangan
waktu, biaya, dan tenaga pelaksana survei.
Geografi SMA MA Kelas XI 42
Space Info
Di Indonesia sampai dengan saat ini telah dilakukan sensus penduduk sebanyak enam kali. Sensus yang pertama kali dilakukan pada zaman
kolonial Belanda pada tahun 1930. Saat itu, sensus dilakukan untuk kepentingan pendataan tenaga kerja dan akan dimanfaatkan untuk
perkebunan di luar Pulau Jawa.
2. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin
Sekarang kita akan mempelajari penduduk berdasarkan keragamannya. Kita mulai dari rumah Anda. Berapakah jumlah angota
keluarga yang ada di rumah Anda? Berapakah yang berjenis kelamin laki-laki? Berapa beda umur Anda dengan anggota keluarga yang lain?
Bandingkan data di keluarga Anda dengan data kependudukan yang telah Anda dapatkan di depan
Apakah yang telah Anda lakukan dinamakan pendataan penduduk berdasarkan komposisi penduduk? Komposisi penduduk adalah
pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria-kriteria tertentu sesuai dengan tujuan pengelompokan tersebut. Contoh pengelompokan
penduduk, antara lain adalah berdasarkan jenis kelamin, umur, agama, bahasa, mata pencaharian, pendidikan, tempat tinggal, jenis pekerjaan,
dan lain-lain. Komposisi penduduk diperlukan dalam suatu negara karena dapat dijadikan dasar pengambilan kebijaksanaan dalam
pelaksanaan pembangunan.
Komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin merupakan variabel yang sangat penting dalam demografi. Hal ini disebabkan karena
dalam setiap pembahasan tentang masalah penduduk melibatkan variabel umur dan jenis kelamin.
Komposisi penduduk menurut umur disebut juga struktur penduduk. Struktur ini membagi umur dalam beberapa kelompok dengan interval
tertentu. Struktur penduduk antara wilayah satu dengan yang lain berbeda-beda. Negara maju mempunyai struktur penduduk yang
berbeda dengan negara yang sedang berkembang. Demikian pula struktur wilayah perkotaan akan berbeda dengan struktur penduduk
wilayah pedesaan. Hal tersebut bisa terjadi karena dipengaruhi oleh tiga variabel demografi yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi. Ketiga
variabel tersebut saling berpengaruh satu dengan yang lain, jika salah satu berubah maka variabel yang lain juga ikut berubah. Faktor sosial