Mobilitas Penduduk Geografi 2 Kelas 11 Siti Azizah Susilawati Sumardi Muhammad Amin Sun 2009

Geografi SMA MA Kelas XI 60 Space Info menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat suatu arus migrasi dari Pulau Jawa ke pulau luar Jawa. Selain itu, statistik kebupaten di Jawa meunujukkan bahwa hanya ada sedikit daerah yang mengalami arus migrasi. Wilayah yang mengalami migrasi masuk ini adalah kabupaten-kota di JABOTABEK, Bandung, Pekalongan, Tegal, dan Sidoarjo yang merupakan hasil limpahan dari Surabaya. Semua daerah lainnya di pulau Jawa tumbuh pada suatu tingkat di bawah laju petumbuhan penduduk alami. Ini menyiratkan bahwa pusat-pusat kota seperti Jakarta dan Surabaya serta Bandung telah menjadi pemusatan migrasi penduduk. b. Mobilitas sirkuler adalah gerakan penduduk sementara, contoh para buruh tani disaat sedang tidak musim tanam maka mereka pergi ke kota untuk mencari tambahan nafkah, namun apabila datang musim tanam maka mereka kembali ke desa untuk bertani kembali. c. Mobilitas ulang alik adalah gerakan penduduk dalam wak- tu 24 jam sehingga pada hari yang sama dapat pulang ke tempat tinggalnya. Salah satu dinamika penduduk yang unik adalah mobilitas penglaju commuter. Fenomena commuter ini dapat ditemui di Jakarta dan sekitarnya Botabek. Tahukah anda ? bahwa sebenarnya kurang lebih 89 penduduk Jakarta adalah para commuter yang tinggalnya di wilayah Botabek Bogor, Tangerang dan Bekasi, maka selebihnya atau kurang lebih 11 adalah penduduk yang tinggal di Jakarta atau di kenal dengan istilah penduduk malam hari.

4. Rendahnya Kualitas Penduduk

Tinggi rendahnya kualitas penduduk dapat dilihat dari tingkat kesehatan, pendidikan, dan pendapatan.

a. Kualitas Kesehatan

Penentuan kualitas kesehatan penduduk dalam suatu negara ditunjukkan oleh variabel angka kematian kasar, angka kematian bayi, dan angka harapan hidup. Tingkat kesehatan penduduk suatu Gambar 2.8 Mobilitas penglaju Sumber: Foto Haryana 61 Geografi SMA MA Kelas XI negara dikatakan baik apabila angka kematian kasar dan angka kematian bayi rendah serta angka harapan hidupnya tinggi. Sedangkan tingkat kesehatan panduduk suatu negara dikatakan rendah apabila angka kematian kasar dan kematian bayi tinggi dan angka harapan hidupnya rendah. Indonesia pada hasil sensus tahun 2000 mempunyai angka kematian kasar sebesar 8,141000 penduduk, serta angka kematian bayi sebesar 57,3 kematian1000 kelahiran hidup dan angka harapan hidup mencapai 66,2 tahun. Angka kematian bayi merupakan parameter keberhasilan suatu wilayah dalam menangani kesehatan ibu dan anak. Sedangkan angka harapan hidup merupakan rata-rata umur penduduk suatu negara juga merupakan parameter keberhasilan suatu wilayah dalam menerapkan kebijaksanaannya di bidang kesehatan. Baik angka kelahiran maupun angka harapan hidup sangat dipengaruhi oleh fasilitas kesehatan dan fasilitas sosial lainnya. Suatu wilayah jika fasilitas kesehatannya rendah maka dapat menurunkan harapan hidup penduduknya.

b. Kualitas Pendidikan

Kualitas pendidikan penduduk Indonesia dapat diukur dari angka partisipasi sekolah penduduk dan angka putus sekolah. Angka partisipasi sekolah adalah proporsi dari keseluruhan penduduk dari berbagai kelompok usia tertentu 7-12,13-15,16-18, dan 19-24 yang masih duduk di bangku sekolah. Tabel 2.4 Angka Partisipasi Sekolah dan Angka Putus Sekolah Penduduk Indonesia Tahun 2002

c. Kualitas Pendapatan

Suatu negara diukur taraf hidupnya melalui pendapatan rata- rata perkapita negara tersebut. Pendapatan perkapita dipengaruhi oleh besar kecilnya pendapatan ekonomi nasional dalam satu tahun Gross National Product serta jumlah penduduk. GNP adalah suatu Angka Partisipasi Sekolah Angka Putuas Sekolah 7-12 13-15 16-18 19-24 96.1 79.3 49.9 11.7 7-15 16-18 19-24 2.8 9.4 11.1 Sumber: BPS dan BAPPENAS 2004