B. Asas Komunikasi
Menurut Munir 2007 : 51 Beberapa asas komunikasi agar dapat berkomunikasi secara efektif, antara lain :
a. Komunikasi berlangsung antara pikiran seseorang dengan pikiran orang
lain. b.
Orang hanya bisa memahami tentang suatu hal jika menghubungkannya dengan hal lain yang telah di mengerti.
c. Orang yang melakukan komunikasi mempunyai suatu kewajiban untuk
membuat dirinya di mengerti. d.
Orang yang tidak paham menerima pesan mempunyai suatu kewajiban untuk meminta penjelasan.
C. Media Komunikasi Fasilitas Komunikasi
Fasilitas komunikasi yang membantu kelancaran aktivitas kerja pegawai pada bagian Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu:
a. Surat
Surat adalah salah satu alat komunikasi tertulis yang membuat berita atau informasi. Penggunaan surat lebih sering digunakan untuk pelaksanaan
tugas dan surat tersebut merupakan bukti atas pelaksanaan suatu pekerjaan seperti surat keterangan, surat masuk dan surat keluak, laporan dan sifat-
sifat yang berhubungan dengan kegiatan kantor.
b. Telepon
Universitas Sumatera Utara
Telepon adalah media komunikasi lisan yang cepat dan menambah kontak diantara sesama anggota organisasi dengan organisasi lain yang tempat
kerjanya berjauhan. Telepon lebih sering digunakan untuk mengakses informasi dari luar bagian ataupun luar organisasi.
c. Faximile
Faximile yaitu pengiriman berita, copy salinan, surat jarak jauh. Pesawat faximile merupakan kombinasi dari pesawat telepon dan komputer.
d. Pertemuan
Dalam pertemuan diharapkan agar para pegawai mampu memberikan masukan terhadap masalah yang dibicarakan sehingga ditemukan cara
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bentuk-bentuk pertemuan yang ada misalnya Rapat, seminar-seminar dan lain sebagainya.
e. Papan Pengumuman
Papan Pengumuman yaitu informasi pengumuman-pengumuman penting lainnya yang perlu untuk diketahui oleh Bagian Kemahasiswaan maupun
seluruh yang berada pada lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Kinerja Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan A. Pengertian Penilaian Kinerja
Purwanto 2006 : 46 Penilaian kinerja pegawai merupakan salah satu tugas yang paling penting bagi setiap pimpinan, yang diakui pula bahwa banyak
kesulitan dialami dalam menanganinya secara memadai. Tidaklah selalu mudah untuk menilai prestasi seorang pegawai bawahan secara akurat, dan lagi pula
Universitas Sumatera Utara
adalah serba sulit untuk menyampaikan hasil penilaian tersebut kepada bawahan yang bersangkutan tanpa menimbulkan rasa kecewa bagi yang bersangkutan.
Masalah yang dihadapi Pimpinan adalah bagaimana menilai kemampuan- kemampuan tenaga kerja pada saat ini sehubungan dengan persyaratan-
persyaratan sekarang maupun pada waktu-waktu mendatang. Penilaian-penilaian semacam ini umumnya mengacu kepada pegawai atau
kebajikan atau efisiensi pengharkatan. Hal tersebut memberitahukan kepadanya bagaimana ia telah melakukan pekerjaannya. Apa yang dapat ia perbuat
selanjutnya untuk mengubah perilaku kerjanya agar dapat berprestasi lebih efektif. Demikian pula ia dapat memperkirakan kemungkinan memperoleh kompensasi
dan imbalan-imbalan lain yang lebih meningkat pada waktu-waktu mendatang. Penilaian kinerja dapat didefenisikan menutut ahli, yaitu :
a. Penilaian kinerja dapat didefenisikan sebagai suatu hasil yang dicapai oleh
pegawai dalam mengerjakan tugas atau pekerjaannya secara efisien dan efektif Lawler dalam As’ad, 1991.
b. Jeweel Siegall 1990 menyatakan bahwa prestasi merupakan hasil
sejauh mana anggota organisasi telah melakukan pekerjaan dalam rangka memuaskan organisasinya yang telah diikuti.
c. Hasibuan 1990 hal ini juga dapat didefenisikan sebagai suatu hasil kerja
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas waktu, kecakapan, kesungguhan, serta
pengalaman.
Universitas Sumatera Utara
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai pada bagian Kemahasiswaan adalah bersumber dari pegawai. Semangat dan kegairahan kerja
para pegawai merupakan unsur penting dalam peningkatan kinerja pegawai. Maka sebaliknya pimpinan memperhatikan unsur penting tersebut, seperti :
1. Gaji yang memadai.
2. Kebutuhan pegawai perlu diperhatikan.
3. Penempatan pegawai pada posisi yang tepat.
Unsur-unsur ini diperhatikan oleh Pembantu Dekan III selaku Pimpinan pada Bagian Kemahasiswaan. Apabila unsure tersebut tidak diperhatikan akan
membuat semangat kerja menjadi rendah dan menyebabkan kinerja pegawai juga menurun.
a. Faktor Manajerial
Gaya kepemimpinan yang efektif, memotivasi, mengarahkan dan menggerakkan bawahannya agar dapat bekerja dengan lebih semangat
dalam melaksanakan tugasnya. Dalam hal ini faktor manajerial ini telah dilakukan Pembantu Dekan III selaku Pimpinan pada Bagian
Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. b.
Motivasi Pemberian motivasi oleh seseorang Pimpinan yang baik akan
membimbing dan melatih pegawainya. Memotivasi setiap pegawai tidaklah mudah, sebab setiap pegawai mempunyai latar belakang,
pengalaman, harapan dan keinginan yang berbeda-beda. Dengan memiliki motivasi yang tinggi tentu saja kinerja pegawai akan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
c. Alat-Alat Komunikasi
Untuk dapat meningkatkan kinerja pegawai juga dilihat dari faktor alat- alat komunikasi yang digunakan. Dengan alat komunikasi yang canggih
tentunya proses komunikasi akan terjalin dengan baik dan informasi yang akan disampaikan akan cepat diterima oleh komunikan.
B. Penilaian Kinerja Pegawai Pada Bagian Kemahasiswaan Fakultas
Ekonomi Sumatera Utara
Pada waktu sekarang proses penilaian bersifat universal. Evaluasi berlaku sepanjang pegawai ada dalam ikatan kerja. Tidak ada hari lewat tanpa terjadi
diskusi mengenai nilai dan kemampuan pegawai. Kebanyakan diskusi mengenai nilai dan kemampuan pegawai yang dilakukan secara informal. Dalam penilaian
kinerja pada Bagian Kemahasiswaan ini melalui 3 pendekatan, yaitu : a.
Seorang atasan menilai bawahannya. Dalam hal ini Pembantu Dekan III menilai langsung pegawainya dari tugas-tugas atau perintah yang
diberikan kepada pegawai sesuai dengan standar penilaian yang ditetapkan.
b. Sekelompok rekan sekerja menilai seorang rekan sekerja tertentu.
c. Para pegawai menilai atasannya. Penilaian kinerja ini dilakukan
melalui komunikasi yang terjalin antara Pimpinan dan bawahan apakah terbentuk dengan baik atau tidak. Hal ini dapat dilihat apakah Pimpinan
sudah memperhatikan atau memberikan bimbingan dan pelatihan yang baik terhadap pegawai mengenai tugas-tugas yang diberikan dan
Universitas Sumatera Utara
memberikan nasehat apabila terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Penilaian Kinerja ini sendiri memiliki beberapa tujuan bagi suatu organisasi sebagai berikut :
a. Untuk memperoleh dasar untuk pengambilan keputusan promosi.
b. Mengetahui kelemahan-kelemahan individu yang menghambat kinerja.
c. Mengetahui prestasi-prestasi yang dikembangkan.
d. Untuk mengalokasikan imbalan-imbalan bagi para karyawan.
Sedangkan bagi individu pegawai sendiri penilaian kinerja juga memiliki tujuan, yaitu :
a. Perbaikan kinerja menjadi lebih efektif.
b. Kesempatan untuk mendapatkan promosi baik jabatan maupun
peningkatan gaji.
C. Pentingnya Kinerja Pegawai