Sistem Periodik Unsur SMA Jilid 1
31
Kecenderungan energi ionisasi: a. Dalam satu golongan energi ionisasi dari atas ke bawah
makin kecil, karena jari-jari atom bertambah besar. Meskipun jumlah muatan positif dalam inti bertambah
tetapi gaya tarik inti terhadap elektron terluar makin lemah karena jari-jari makin panjang. Akibatnya energi
ionisasi makin berkurang.
b. Dalam satu periode energi ionisasi unsur dari kiri ke kanan makin besar.
Bertambahnya jumlah muatan positif dalam inti dan jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti makin
kuat. Akibatnya energi ionisasi makin bertambah.
3. Afinitas elektron
Afinitas elektron adalah energi yang terlibat dilepas atau diserap ketika satu elektron diterima oleh atom suatu
unsur dalam keadaan gas.
10 20
30 40
50 60
100 200
300 400
Li C
Na Si
K F
Cl
Ge Rb
Sn Cs
l Br
A fi
n it
as el
ekt ro
n k
J m
o l
Nomor atom Z
Gambar 2.5 Hubungan afinitas elektron dengan nomor atom.
Sumber: Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti.
Afinitas elektron kJ mol
–1
KIMIA SMA Jilid 1
32
Tabel 2.11 Keelektronegatifan unsur-unsur menurut skala Pauling.
Afinitas elektron suatu unsur: a. Dalam satu golongan afinitas elektron unsur dari atas
ke bawah makin berkurang. Muatan inti bertambah positif, jari-jari atom makin besar,
dan gaya tarik inti terhadap elektron yang ditangkap makin lemah. Akibatnya afinitas elektron berkurang.
b. Dalam satu periode afinitas elektron unsur dari kiri ke kanan cenderung bertambah.
Muatan inti bertambah positif sedang jumlah kulit tetap menyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron yang
ditangkap makin kuat. Akibatnya afinitas elektron cen- derung bertambah.
4. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan adalah kecenderungankemam- puan atom untuk menarik elektron dalam suatu ikatan kimia.
Semakin besar keelektronegatifan suatu atom berarti dalam ikatan kimia atom tersebut cenderung menarik elektron dari
atom yang lain. Sebagai contoh dalam ikatan H dan Cl, atom Cl cenderung menarik elektron dari H, jadi Cl lebih
elektronegatif dari H. Unsur-unsur golongan VIIIA Gas Mulia sulit membentuk ikatan kimiatidak reaktif, jadi
keelektronegatifannya sangat rendah.
Be 1,5
Mg 1,2
Ca 1,1
Sr 1,0
Ba 0,9
Sc 1,3
Ti 1,6
V 1,6
Mn 1,5
Fn 1,8
Co 1,8
Ni 1,8
Cu 1,9
Zn 1,0
Ga 1,6
Cr 1,6
Ge 1,8
As 2,0
Se 2,4
Br 2,8
B 2,0
C 2,5
N 3,0
O 3,5
F 4,0
Al 1,5
Sl 1,8
P 2,1
S 2,5
Cl 3,0
Y Zr
Nb Tc
Ru Rh
Pd Ag
1,9 Cd
1,7 In
Mo 1,8
Sn 1,8
Sb 1,9
Te 2,1
l 2,5
La Hf
Ta Re
Os Ir
Pt Au
2,4 Hg
1,9 Tl
W Pb
1,8 Bi
1,9
Po
At Be
1,5 IIA
IIIB IVB
VB VIB
VIIB VIIIB
IB IIB
IIIA IVA
VA VIA
VIIA
Sistem Periodik Unsur SMA Jilid 1
33
Keelektronegatifan suatu unsur: a. Dalam satu golongan keelektronegatifan unsur dari atas
ke bawah makin berkurang. Jumlah muatan inti bertambah positif jumlah kulit ber-
tambah maka kemampuan inti untuk menarik elektron menjadi lemah. Akibatnya keelektronegatifan unsur
makin lemah.
b. Dalam satu periode keelektronegatifan unsur dari kiri ke kanan cenderung naik.
Muatan inti bertambah positif jumlah kulit tetap, me- nyebabkan gaya tarik inti terhadap elektron makin kuat.
Akibatnya kemampuan atom untuk menarik elektron makin besar.
5. Sifat logam