Interprestasi Data PENYAJIAN DATA

85 A = Konstanta nilai Y apabila X = 0 b = Koefisien regresi nilai peningkatan jika bernilai positif ataupun penuruan jikabernilai negatif Berdasarkan hasil pengujian statistik t pada output tabel 5.5 diatas maka dapat dibentuk persamaan regresi sebagai berikut: = a + bX = Nilai b sebesar 0,606 pada persamaan regresi diatas, memiliki arti apabila variabel X motivasi naik sebesar 1 satuan maka variabel Y produktivitas kerja guru akan mengalami kenaikan sebesar 0,606 satuan.

5.6 Interprestasi Data

Setelah data yang diperoleh dalam penelitian diuraikan, maka pada tahap selanjutnya yaitu menginterprestasikan data secara keseluruhan untuk masing-masing variabel penelitian berdasrakan hasil pengklasifikasian nilai-nilai yang diperoleh dari responden. Berdasrakn klasifikasi yang telah ditentukan, maka keseluruhan data yang diperoleh dari responden untuk masing-masing variebel penelitian dapat diamati dari beberapa indikator sebagai berikut:

5.6.1 Motivasi

Berdasarkan hasil jawaban responden tabel 5.4 diketahui bahwa motivasi berada pada posisi sedang, hal ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi yang Universitas Sumatera Utara 86 dirasakan oleh guru di SMK Negeri 1 Sibolga sudah lumayan bagus. Tetapi, masih sangat perlu ditingkatkan lagi motivasi agar guru lebih bergairah dalam bekerja. Pengukuran motivasi guru dapat dilihat dari indikator faktor intrinsik adalah prestasi yang dicapai, pengakuan, dunia kerja, tanggung jawab dan kemajuan. Termasuk ke dalam faktor ekstrinsik adalah hubungan interpersonal antara atasan dan bawahan, teknik supervisi, kebijakan administratif, kondisi kerja, dan kehidupan pribadi. Berdasarkan kuesioner yang di berikan kepada 40 responden dapat diinterprestasikan sebagi berikut : Dari data yang diperoleh melalui motivasi dari dalam yaitu kesenangan dalam melaksanakan pekerjaan dapat dilihat dari rasa senang guru untuk melaksanakan tugas, apabila pegawai merasa senang dengan pekerjaan maka menghasilkan tekad untuk menjalani setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya. Mayoritas responden menjawab selalu memiliki merasa senang sebesar 47,5 untuk melaksanakan pekerjaan dengan rasa senang, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.10. kesadaran guru untuk melaksanakan tugas menjalani setiap pekerjaan dengan sebaik-baiknya walau tanpa pengawasan dari atasan yang tidak ada ditempat. Sebanyak 7 orang responden 29,4 menjawab kadang-kadang dan yang menjawab sering sebanyak 19 orang 47,5 dalam melaksanakan pekerjaan setiap harinya, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.11. Sedangkan indikator lain dari motivasi dari dalam yaitu kekuatan atas keinginan pegawai terhadap beberapa aspek kebutuhannya yang terdiri dari perasaan aman dalam melaksanakan pekerjaan, kepercayaan dan perhatian dari atasan, dan kenyamanan akan kondisi lingkungan kerja Universitas Sumatera Utara 87 perasaan yang nyaman terhadap lingkungan juga mempengaruhi rasa semangat kerja. Berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 22 responden 55 mayoritas menjawab setuju dengan rasa nyaman terhadap lingkungan kerja, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.12 Adanya perhatian dari atasan pegawai akan memacu peningkatan kerja. Sebanyak 17 responden 44,1 menjawab sering mendapat perhatian dari atasan dalam melakukan pekerjaan. Selain itu dengan adanya fasilitas pendukung dalam kerja di lingkungan akan mempengaruhi motivasi pegawai dalam bekerja, sebanyak 20 responden 50 mayoritas menjawab sangat setuju Selanjutnya indikator motivasi dari luar yaitu harapan yang terdiri dari promosi jabatan yang lebih tinggi, kompensasi atau gaji yang diperolehan penghargaan dari atasan. Kenaikan pangkat atau promosi jabatan menjadi motivasi tersendiri bagi setiap individu untuk dapat bekerja dengan semangat setiap harinya, sebanyak 31 responden 77,5 mayoritas menjawab sangat setuju dengan adanya kenaikan pangkat. Dengan gaji yang diterima setiap bulannya juga akan mempengaruhi semangat guru dalam bekerja, berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 19 responden 47,5 menjawab puas dengan gaji yang diterima setiap bulannya. Hal lain yang mempengaruhi motivasi dalam bekerja adalah mendapat penghargaan dari pimpinan maupun lingkungan berdasarkan data yang diperoleh sebanyak 30 responden 88,2 menjawab jarang mendapat penghargaan dari pimpinan maupun lingkungan. Selain itu indikator motivasi dari luar juga menyangkut peraturan atau ketentuan bagi guru dalam melaksanakan tugasnya, setiap organisasi mempunyai Universitas Sumatera Utara 88 caranya masing-masing dalam mengontrol pegawainya, demikian juga peraturan- peraturan yang ditetapkan suatu organisasi akan berbeda dengan organisasi lainnya. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa peraturan yang ada dalam organisasi sudah efektif dalam mendisiplinkan pegawai, sanksi yang diberikan kepada pegawai yang melanggar peraturan dapat berupa peringatan lisan dan peringatan tulisan. Menurut hasil penelitian sebanyak 19 responden 47,,5 mayoritas menjawab sangat setuju diberi sanksi atas tindakan atau kesalahan yang diperbuat karena tentunya akan berpengaruh terhadap aktivitas dalam bekerja. Penghargaan dari atasan sangat mempengaruhi motivasi kerja dalam suatu organanisasi. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Dengan adanya penghargaan baik dalam bentuk gaji,pangkat dan perhatian dari atasan dinilai mempunyai motivasi yang tinggi di dalam sebuah organisasi dan turut berperan dalam memotivasi pegawai agar lebih bekerja maksimal di dalam organisasi.

5.6.2 Produktivitas Kerja

Berdasarkan hasil jawaban responden tabel 5.2 diketahui bahwa produktivitas kerja guru berada pada posisi sedang, hal ini menunjukkan bahwa produktivitas kerja guru di SMK Negeri 1 Sibolga sudah lumayan bagus. Produktivitas kerja guru diukur melalui Sikap pegawai untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kerja, Banyaknya pekerjaan yang diselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan, Mengevaluasi waktu kerja dengan beban kerja yang dilakukan dalam waktu periode tertentu Produktivitas kerja pegawai dapat berjalan dengan baik apabila pekerjaan atau tugas guru memiliki waktu yang cukup dalam menyesaikan waktu tersebut Sebanyak Universitas Sumatera Utara 89 20 responden 50 menjawab memiliki waktu yang sangat seimbang dalam melakasanakan pekerjaan. Penggunaan Waktu mengajar secara efektif dan efisien merupakan salah satu indikator produktivitas dilihat dari mayoritas responden 15 responden 47,5 menjawab sering menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Dan untuk mendukung penilaian akan produktivitas kerja pegawai maka dapat dilihat dari pencapaian sasaran kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi. Dalam hal ini sebanyak 20 responden 50 mayoritas menjawab mampu sesuai sasaran dalam mencapai sasaran kerja yang telah ditetapkan oleh organisasi. Keterampilan merupakan suatu keahlian yang dimiliki sesuai dengan tugas- tugas praktis jabatan guru. Sebanyak 22 responden 55 mayoritas menjawab sesuai dengan mata pelajaaran yang saya ajarkan. Guru juga dituntut dalam meningkatkan kualitas kerja melalui diklat sebanyak 23 respon 57,5 menjawab pernah mengikuti diklat untuk meningkatkan kualitas kerja. Evaluasi kerja juga diperlu kan agar kualitas kerja tetap terpantau.berdasarkan data yang diperoleh mayoritas responden sebanyak 26 orang 65 menjawab selalu dievaluasi oleh pimpinan. Selain itu, disiplin merupakan penilaian yang paling penting dalam mengukur produktivitas kerja guru. Dalam hal ini displin meliputi kehadiran yang sah ketaatan mengenai jam masuk dan pulang kerja,. Berdasarkan jawaban dari responden untuk masing-masing indikator kehadiran dan ketaatan guru dalam jam masuk dan pulang kerja dapat dilihat adanya Universitas Sumatera Utara 90 tingkat produktivitas yang cukup karena mayoritas responden menjawab dengan kadang-kadang sebanyak 20 orang 50 .

5.6.3 Pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja guru Di SMK Negeri 1 Sibolga

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan dapat diketahui bahwa motivasi memiliki pengaruh yang cukup tinggi terhadap produktivitas kerja guru di SMK Negeri 1 Sibolga. Hal ini berarti motivasi yang diterima sudah cukup baik tetapi perlu ditingkatkan lagi motivasi terhadap guru. Berdasarkan perhitungan yang menggunakan uji signifikan statistik t didapat nilai thitung ttabel yaitu 7,918 2,024 dengan besar pengaruh sebesar 62,25 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara motivasi terhadap produktvitas kerja guru di SMK Negeri 1 Sibolga. Hal ini berarti semakin baik tingkat paket motivasi yang diberikan maka semakin baik pula produktivitas kerja guru di SMK Negeri 1 Sibolga. Dengan kata lain apabila apabila salah satu variabel terjadi peningkatan maka variabel yang berkorelasi juga mengalami peningkatan, begitu juga sebaliknya apabila salah satu variabel terjadi penurunan yang berkorelasi juga akan mengalami penurunan. Kemudian digunakan uji regresi linier sederhana untuk mengetahui arah hubungan antara variabel indenpenden dengan variabel dependen pakah positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai varibel Universitas Sumatera Utara 91 indenpenden mengalami kenaikan atau penurunan. Sesuai dengan perhitungan, didapat hasil dari b sebesar 0,606 . Artinya apabila variabel X Motivasi naik 1 satuan maka variabel Y Produktivitas kerja guru juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,606 satuan. Dari adanya tingkat pengaruh motivasi terhadap produktivitas kerja guru yaitu sebesar 62,25 maka dapat dilihat bahwa semakin baik tingkat motivasi yang diberikan maka akan semakin baik pula produktivitas kerja guru di SMK 1 Sibolga, Sedangkan, selebihnya yaitu 38,75 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar cakupan penelitian ini. Universitas Sumatera Utara 92

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan