kedalam alat, lalu alat dioperasikan selama empat menit atau 100 kali putaran. Tablet ditimbang kembali dan dibandingkan dengan berat mula-
mula. Selisih berat dihitung sebagai keregasan tablet. Persyaratan keregasan harus lebih kecil dari 0,8 Ansel, 1989.
4. Waktu hancur Disintegration Test
Uji waktu hancur tablet dilakukan untuk tablet yang tidak bersalut, tablet bersalut bukan enterik, tablet salut enterik, tablet bukal, dan tablet
sublingual. Uji waktu hancur dilakukan dengan menggunakan alat uji waktu hancur. Masing-masing sediaan tablet tersebut mempunyai prosedur
uji waktu hancur dan persyaratan tertentu Siregar dan Wikarsa, 2010. Uji waktu hancur tidak dilakukan pada etiket jika dinyatakan
“tablet kunyah, tablet isap, tablet yang pelepasan zat aktif bertahap dalam jangka waktu tertentu, atau tablet melepaskan zat aktif dalam dua periode
berbeda atau lebih dengan jarak waktu yang jelas diantara periode pelepasan tersebut Siregar dan Wikarsa, 2010.
5. Disolusi Dissolution Test
Disolusi adalah suatu proses perpindahan molekul obat dari bentuk padat ke dalam larutan suatu media. Uji ini dimaksudkan untuk
mengetahui banyaknya zat aktif yang terlarut dan memberikan efek terapi di dalam tubuh. Kecepatan absorbsi obat tergantung pada pemberian yang
dikehendaki dan juga harus dipertimbangkan frekuensi pemberian obat Syamsuni, 2007.
6. Penetapan kadar zat aktif
Penetapan kadar zat aktif bertujuan untuk mengetahui apakah kadar zat aktif yang terkandung didalam suatu sediaan sesuai dengan yang
tertera pada etiket dan memenuhi syarat seperti yang tertera pada masing- masing monografi. Bila zat aktif obat tidak memenuhi syarat maka obat
tersebut tidak akan memberikan efek terapi dan juga tidak layak untuk dikonsumsi Syamsuni, 2007.
2.3 Paraseta
mol
Rumus Bangun : Acetamenophen; Paracetamol; p-acetamidophenol; N-
acetyl-p-amino-phenol
Gambar 2.1. Struktur parasetamol
Rumus Struktur : C
8
H
9
NO
2
Berat Molekul : 151,16
Nama Kimia : 4’- Hidroksiasetanilida
Pemerian : Serbuk hablur, putih; tidak berbau; rasa sedikit pahit.
Kelarutan : Larut dalam air mendidih dan dalam natrium
hidroksida1N; mudah larut dalam etanol; tidak larut dalam benzen dan eter. Ditjen POM, 1995.