Dasar Hukum Hak Waris Anak Murtad (Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama Jakarta Utara Nomor: 84/Pdt.P/2012/PA.JU)

menolak pendapat Abu Hanifah dan sepakat bahwa hukuman mati terhadap orang murtad berlaku bagi pria dan wanita. 56 Konskuensi hukum secara moral terhadap orang murtad sama dengan orang kafir harbi, yaitu putus hubungan kemasyarakatan secara totalitas, termasuk hubungan suami-istri, pertalian darah, dan pembagian harta warisan. Yang disebutkan terakhir itu, adalah tidak boleh saling mewarisi antara anak dengan ayah, ibu, suami dengan istri karena ada perbedaan agama. 57

2. Warisan Anak Murtad

Ulama ahli tafsir, hadits, dam fikih bersepakat bahwa perbedaan pendapat agama pewaris dan ahli waris menjadi penghalang untuk mendapatkan harta warisan. Hal ini didasarkan kepada hadits Rasulullah SAW yang berbunyi : َﻢﯿِھا َﺮْﺑِإ ُﻦْﺑ ُقﺎَﺤْﺳِإَو َﺔَﺒْﯿَﺷ ﻲِﺑَأ ُﻦْﺑ ِﺮْﻜَﺑ ﻮُﺑَأَو ﻰَﯿْﺤَﯾ ُﻦْﺑ ﻰَﯿْﺤَﯾ ﺎَﻨَﺛ ﱠﺪَﺣ – ﻰَﯿْﺤَﯿِﻟ ُﻆْﻔﱠﻠﻟاَو – ﺎَﻨَﺛ ﱠﺪَﺣ : ِناَﺮَﺧﻵا َلﺎَﻗو ،ﺎَﻧَﺮَﺒْﺧَأ : ﻰَﯿْﺤَﯾ َلﺎَﻗ – ِﻦْﺑ ﱢﻲِﻠَﻋ ْﻦَﻋ ،ﱢيِﺮْھﱡﺰﻟا ِﻦَﻋ َﺔَﻨْﯿﯿُﻋ ُﻦْﺑا َﻋ ،ٍﻦْﯿَﺴُﺣ ُثِﺮَﯾ َﻻ : َلﺎَﻗ َﻢَﻌْﻠَﺻ ﱠﻲِﺒﱠﻨﻟا ﱠنَأ ،ٍﺪْﯾَز ِﻦْﺑ َﺔَﻣ ﺎَﺳُأ ْﻦَﻋ ،َنﺎَﻤْﺸُﻋ ِﻦْﺑ وِﺮْﻤَﻋ ْﻦ .َﻢِﻠْﺴُﻤْﻟا ُﺮِﻓﺎَﻜْﻟا ُثِﺮَﯾ َﻻَو ،َﺮِﻓﺎَﻜْﻟا ُﻢِﻠْﺴُﻤْﻟا 58 Yahya bin yahya, Abu Bakar bin Abu Syaibah, dan Ishaq bin Ibrahim menyampaikan kepada kami dengan lafaz milik Yahya – Yahya menggunakan lafaz akhbarana, sedangkan dua perawi lain menggunakan lafaz haddatsana – dari Ibnu Uyainah, dari az-Zuhri, dari Ali bin Husain, dari Amr bin Utsman, dari 56 Zainuddin Ali, Hukum Pidana Islam, Jakarta: Sinar Grafika, 2009, cet ke 2, hlm 77 57 Ibid, hlm 77 58 Muslim bin al-Hajjjaj al-Qusyairi an-Naisaburi, Ensiklopedia Hadits 4; Shahih Muslim 2, Jakarta: Almahira, 2012, cet ke 1, hlm 57. Usamah bin zaid bahwa Nabi bersabda, “Seorang Muslim tidak mewarisi orang kafir dan orang kafir juga tidak mewarisi orang muslim.” Dalam konteks hukum Islam di Indonesia, keberadaan hadits tersebut telah dimentahkan oleh KHI, yakni jika dalam kitab-kitab fikih diberi judul mawani al- irts, sedangkan dalam KHI tidak diatur jika seseorang terhalang hak waris karena berbeda agama atau murtad dapat ditentukan menurut putusan hakim yang memiliki kekuatan hukum tetap in kracht. 59 Hal ini terdapat dalam pasal 173 KHI yang menyatakan bahwa : seseorang terhalang menjadi ahli waris, apabila dengan putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dihukum karena. 60 a. Dipersalahkan telah membunuh atau mencoba membunuh atau menganiaya berat pada pewaris; b. Dipersalahkan secara memfitnah telah mengajukan pengaduan bahwa pewaris telah melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman 5 lima tahun penjara atau hukuman yang lebih berat. Berdasarkan uraian tersebut, peneliti berpendapat bahwa jika perbedaan ama tidak termasuk kelompok penghalang, maka logika hukumannya sama dengan yang diatur dalam hukum Adat dan Perdata B.W. Jika perbedaan agama bukan merupakan 59 Habiburrahman, Rekonstruksi HUKUM KEWARISAN ISLAM di Indonesia, Cet.I, Jakarta: KEMENTRIAN AGAMA RI, 2011, h.75-78 60 Habiburrahman, Rekonstruksi HUKUM KEWARISAN ISLAM di Indonesia, Cet.I, Jakarta: KEMENTRIAN AGAMA RI, 2011, h.75-78