BAB IV PENYAJIAN DATA
Dalam bab ini akan disajikan data-data yang didapat selama penelitian di Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu
Rantauprapat. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui pengaruh antara tunjangan penghasilan terhadap kinerja pegawai di Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat. Yang termasuk kedalam tunjangan penghasilan yaitu tunjangan keluarga, tunjangan umum, tunjangan
kesehatan, dan tunjangan beras. Adapun indikator untuk tunjangan penghasilan dalam penelitian ini adalah memberikan kepuasan kepada karyawan, memotivasi
karyawan dalam bekerja, menciptakan disiplin kerja, penghargaan atas prestasi kerja, menjamin asas keadilan, kesejahteraan pegawai, besarnya tunjangan, dan
bentuk tunjangan. Sedangkan indikator untuk kinerja pegawai adalah kesetiaan, prestasi kerja, tanggung jawab, ketaatan, kejujuran, dan kerjasama.
IV.1. Identitas Responden
Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan mengenai keterangan- keterangan para responden yang berkaitan dengan jenis kelamin, usia, tingkat
pendidikan, golonganpangkat, dan masa kerja responden.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
1 Laki-laki
24 50
2 Perempuan
24 50
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan responden berjumlah 48 orang, yaitu 24 orang responden 50 adalah berjenis kelamin laki-
laki dan 24 orang responden 50 adalah berjenis kelamin perempuan. Dari data diatas dapat disimpulkan bawa responden yang berjenis kelamin laki-laki sama
banyaknya dengan responden yang berjenis kelamin perempuan.
Tabel 5 Data Responden BerdasarkanUsia
No Usia
Frekuensi Persentase
1 20 - 30 tahun
11 23
2 31- 40 tahun
20 42
3 41 – 50 tahun
13 27
4 50 tahun
4 8
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tabel 5 diatas menunjukkan bahwa dari 48 orang responden atau sebesar 100 diketahui yang memiliki usia 20 – 30 tahun sebanyak 11 orang 23, yang
memiliki usia 31 – 40 tahun sebanyak 20 orang 42, yang memiliki usia 41 – 50 tahun sebanyak 13 orang 27, dan 50 tahun sebanyak 4 orang 8. Dari
uraian diatas dapat diketahui bahwa pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat didominasi oleh pegawai yang berusia 31 – 40 tahun.
Bila dilihat dari tingkat usia tersebut maka dapat disimpulkan bahwa masih banyak pegawai yang berada dalam usia produktif di Sekretariat DPRD
Universitas Sumatera Utara
Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat yang dibutuhkan dalam melakukan dan melaksanakan setiap kegiatan kerja yang ada di Sekretariat DPRD Kabupaten
Labuhanbatu Rantauprapat.
Tabel 6 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Frekuensi Persentase
1 SLTP
1 2
2 SLTA
26 54,2
3 Diploma D3
5 10,4
4 Sarjana S1
14 29,2
5 Pasca Sarjana S2
2 4,2
Jumlah 48
100 Sumber: Hassil Penelitian 2011
Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa dari 48 orang responden atau sebesar 100 diketahui yang memiliki tingkat pendidikan akhir SLTP sebanyak 1 orang
2, SLTA sebanyak 26 orang 54,2, Diploma D3 sebanyak 5 orang 10,4, Sarjana S1 sebanyak 14 orang 29,2 dan Pasca Sarjana S2
sebanyak 2 orang 4,2. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa tingkat akhir pendidikan yang dimiliki oleh pegawai Sekretariat DPRD Kabupaten
Labuhanbatu Rantauprapat yang paling banyak yaitu SLTA. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan para pegawai Sekretariat DPRD masih dalam kategori
cukup berkualitas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 7 Data Responden Berdasarkan GolonganPangkat
No GolonganPangkat
Frekuensi Persentase
1 Golongan I
1 2,08
2 Golongan II
27 56,25
3 Golongan III
15 31,25
4 Golongan IV
5 10,42
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Dari tabel 7 diatas menunjukkan bahwa dari 48 orang responden atau sebesar 100 dapat diketahui bahwa responden dengan Golongan I ada 1 orang
2,08, Golongan II ada sebanyak 27 orang 56,25, Golongan III sebanyak 15 orang 31,25, dan Golongan IV ada 5 orang 10,42. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa pegawai Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat didominasi oleh pegawai pada Golongan II yaitu pada
tingkat pendidikan akhir SLTA dan Diploma DIII.
Tabel 8 Data Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja
Frekuensi Presentase
1 1 – 5 tahun
10 20,83
2 6 - 10 tahun
21 43,75
3 11 – 15 tahun
8 16,67
4 16 – 20 tahun
7 14,58
5 20 tahun
2 4,17
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 20011
Tabel 8 tersebut menunjukkan bahwa dari 48 orang responden yaitu sebesar 100 dapat diketahui bahwa responden yang memiliki masa kerja 1 – 5
tahun ada sebanyak 10 orang 20,83, masa kerja 6 -10 tahun sebanyak 21 orang 43,75, masa kerja 11 – 15 tahun ada sebanyak 8 orang 16,67, masa kerja
Universitas Sumatera Utara
16 – 20 tahun ada sebanyak 7 orang 14,58, dan masa kerja 20 tahun ada sebanyak 2 orang 4,17. Dari uraian data diatas dapat dilihat bahwa pegawai
yang memiliki masa kerja 6 – 10 tahun lebih banyak dibandingkan masa kerja lainnya yaitu sebanyak 21 orang pegawai 43,75.
IV. 2. Tunjangan Penghasilan
Tunjangan penghasilan adalah segala pembayaran tambahan dari pendapatan sahgaji yang meliputi tunjangan keluarga, tunjangan umum,
tunjangan kesehatan, dan tunjangan beras yang diterima oleh Pegawai Negeri Sipil yang diberikan secara rutin atau periodik. Pada bagian ini, penulis akan
menjelaskan sehubungan dengan pertanyaan yang telah diajukan kepada para responden berkaitan dengan tunjangan penghasilan.
Tabel 9 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kepuasan Terhadap Tunjangan Keluarga
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat Puas
4 8
2 Puas
9 19
3 Cukup Puas
11 23
4 Kurang Puas
21 44
5 Tidak Puas
3 6
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan keluarga yaitu tunjangan yang diberikan kepada istrisuami dari PNS yang bersangkutan beserta dengan dua orang anaknya. Dari data pada tabel
diatas menunjukkan bahwa dari 48 responden ada sebanyak 4 responden 8
Universitas Sumatera Utara
menyatakan sangat puas terhadap tunjangan keluarga, sebanyak 9 responden 19 menyatakan puas terhadap tunjangan keluarga, 11 responden 23
menyatakan cukup puas terhadap tunjangan keluarga, sebanyak 21 responden 44 menyatakan kurang puas terhadap tunjangan keluarga, dan sebanyak 3
responden 6 menyatakan tidak puas terhadap tunjangan keluarga. Dengan adanya pemberian tunjangan keluarga, diharapkan dapat
membantu para Pegawai Negeri Sipil untuk menghidupi anggota keluarganya. Namun, ada 21 responden 44 yang menjawab kurang puas terhadap tunjangan
keluarga yang diterima. Hal ini bisa disebabkan karena Pegawai Negeri Sipil tersebut memiliki banyak anggota keluarga sehingga tunjangan yang diterima
dirasa kurang.
Tabel 10 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kepuasan Terhadap Tunjangan Umum
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat Puas
2 4
2 Puas
7 15
3 Cukup Puas
13 27
4 Kurang Puas
23 48
5 Tidak Puas
3 6
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan umum diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah yang tidak menerima tunjangan jabatan struktural, tunjangan jabatan fungsional atau
yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan dan diberikan setiap bulan. Data tabel diatas menunjukkan bahwa ada 2 responden 4 menyatakan sangat puas
Universitas Sumatera Utara
terhadap tunjangan umum, 7 responden 15 menyatakan puas terhadap tunjangan umum, 13 responden 27 menyatakan cukup puas terhadap
tunjangan umum, 23 responden 48 menyatakan kurang puas terhadap tunjangan umum, dan 3 orang responden 6 menyatakan tidak puas terhadap
tunjangan umum. Dari data diatas ada sebanyak 23 responden yang menyatakan kurang puas
terhadap tunjangan umum yang diterima. Hal ini disebabkan karena tunjangan umum diberikan berdasarkan golongan para pegawai. Pegawai dengan golongan
tinggi akan mendapatkan tunjangan umum yang tinggi dan pegawai dengan golongan yang rendah akan mendapatkan tunjangan umum yang rendah pula.
Banyaknya responden yang menyatakan kurang puas terhadap tunjangan umum karena dalam instansi terkait sebagian besar pegawainya berada pada golongan
yang rendah yaitu golongan II.
Tabel 11 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kepuasan Terhadap Tunjangan Kesehatan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat Puas
1 2
2 Puas
11 23
3 Cukup Puas
12 25
4 Kurang Puas
19 40
5 Tidak Puas
5 10
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Universitas Sumatera Utara
Tunjangan kesehatan diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil, istrisuaminya, beserta dengan dua orang anak setiap bulannya dengan besaran
sesuai ketentuan yang berlaku. Dari data diatas dapat dilihat bahwa ada sebanyak 19 responden yang
menyatakan kurang puas terhadap tunjangan kesehatan yang diterima. Hal ini berarti memperlihatkan bahwa pelayanan kesehatan yang diberikan kepada
pegawai negeri masih kurang maksimal. Selain itu, tunjangan kesehatan diberikan terbatas hanya kepada pegawai yang bersangkutan beserta istri dan dua orang
anak saja.
Tabel 12 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kepuasan Terhadap Tunjangan Beras
No Jawaban
Frekuensi Presentase
1 Sangat Puas
3 6
2 Puas
7 15
3 Cukup Puas
16 33
4 Kurang Puas
14 29
5 Tidak Puas
8 17
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan beras diberikan kepada pegawai dan anggota keluarganya beik dalam bentuk beras maupun uang sebanyak 10kgorang setiap bulannya kepada
anggota yang masuk dalam daftar gaji. Data pada tabel diatas menunjukkan bahwa ada 3 responden 6 menyatakan sangat puas terhadap tunjangan beras
yang diterima. Hal ini dapat disebabkan karena peegawai tersebut tidak mempunyai anggota keluarga yang berjumlah banyak sehingga besarnya
tunjangan beras yang diberikan dirasa sangat puas. Selain daripada itu, tidak ada
Universitas Sumatera Utara
ketimpangan besarnya tunjangan beras yang diberikan kepada pegawai yang bersangkutan.
Tabel 13 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Pengaruh Tunjangan Terhadap Semangat Dalam Melaksanakan Kerja
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Ya, sangat bersemangat
4 8,4
2 Ya, bersemangat
8 16,6
3 Cukup bersemangat
27 56,25
4 Kurang bersemangat
9 18,75
5 Tidak bersemangat
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan diberikan agar pegawai dapat lebih bersemangat dalam melaksanakan tugasnya dalam instansi terkait. Dari tabel diatas dapat dilihat
bahwa ada 4 responden 8,4 yang menyatakan sangat bersemangat. Hal ini dapat disebabkan karena sebagian kecil dari pegawai berada pada golongan paling
tinggi yaitu golongan IV. Dengan demikian, tunjangan yang tinggi membuat pegawai yang bersangkutan sangat bersemangat dalam melaksanakan tugas
kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 14 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemenuhan Kebutuhan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat terpenuhi
1 2
2 Terpenuhi
12 25
3 Cukup terpenuhi
18 38
4 Kurang terpenuhi
15 31
5 Tidak terpenuhi
2 4
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Dengan adanya pemberian tunjangan penghasilan yang diberikan oleh pemerintah, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para pegawai beserta
keluarganya. Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 1 responden 2 menyatakan sangat terpenuhi.
Hal ini dapat dikaitkan dengan pendidikan akhir Pegawai Negeri Sipil dimana ada 2 orang yang berpendidikan akhir Pasca Sarjana. Dengan tingkat
7pendidikan akhir yang tinggi, maka tunjangan yang diterima juga tinggi. Hal inilah yang menyebabkan mengapa kebutuhan pegawai sangat terpenuhi dengan
adanya tunjangan tersebut.
Tabel 15 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepatuhan Terhadap Peraturan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Ya, sangat berhasil
1 2,1
2 Ya, berhasil
15 31,25
3 Cukup berhasil
27 56,25
4 Kurang berhasil
4 8,3
5 Tidak berhasil
1 2,1
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Universitas Sumatera Utara
Tunjangan yang diberikan kepada pegawai diharapkan dapat menciptakan disiplin pegawai yaitu patuh terhadap berbagai peraturan yang telah ditetapkan
oleh pemerintah. Dari tabel dapat dibaca bahwa 1 responden 2,1 yang menyatakan tunjangan sangat berhasil membuat pegawai mematuhi peraturan
yang telah ditetapkan. Hal ini dapat terjadi karena dalam instansi tersebut hanya ada 2 pegawai
saja yang memiliki pendidikan akhir Pasca Sarjana dan dapat dipastikan bahwa pegawai tersebut berada pada golongan IV yang memiliki tunjangan yang lebih
besar daripada golongan lainnya. Inilah yang membuat pegawai sangat mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Tabel 16 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Disiplin Pegawai
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Ya, sangat benar
11 23
2 Ya, benar
24 50
3 Cukup benar
9 19
4 Kurang benar
2 4
5 Tidak benar
2 4
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Dengan adanya pemberian tunjangan, diharapkan dapat menciptakan dan meningkatkan disiplin bagi para pegawai. Dari tabel berikut diatas dapat dilihat
bahwa ada 24 responden 50 menyatakan benar bahwa tunjangan dapat menciptakan disiplin pegawai. Hal ini dapat dikaitkan dengan usia para pegawai
yang sebagian besar berusia antara 31-40 tahun. Dimana pada usia ini, dapat
Universitas Sumatera Utara
dipastikan bahwa para pegawai sudah mengerti dengan disiplin yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Dengan demikian dapat dililhat bahwa tunjangan dapat menciptakan disiplin pegawai. Hal ini akan membuat ketaatan dalam disiplin pegawai yang
telah ditetapkan oleh instansi. Sehingga segala sesuatunya berjalan sesuai aturan.
Tabel 17 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Tunjangan Sebagai Penghargaan Atas Kinerja
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju
20 42
2 Setuju
19 40
3 Cukup setuju
5 10
4 Kurang setuju
3 6
5 Tidak setuju
1 2
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan diberikan sebagai salah satu bentuk yang efektif untuk menghargai hasil kerja atau prestasi kerja pegawai. Dari tabel terlihat ada 20
responden 42 yang menyatakan sangat setuju bahwa tunjangan diberikan sebagai penghargaan terhadap kinerja pegawai. Hal ini memperlihatkan
bagaimana sebagian besar pegawai sangat mengharapkan tunjangan diberikan Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tunjangan dapat diberikan
sebagai salah satu bentuk penghargaan terhadap kinerja pegawai. Hal ini sebaiknya diseimbangkan dengan hasil kinerja yang telah diberikan pegawai
kepada instansi tempatnya bekerja agar pegawai lebih bersemangat lagi dalam melaksanakan dan meningkatkan kinerjanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 18 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Keadilan Terhadap Pemberian Tunjangan Keluarga
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat adil
1 2
2 Adil
8 17
3 Cukup adil
22 46
4 Kurang adil
13 27
5 Tidak adil
4 8
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan keluarga yang telah diberikan kepada pegawai diharapkan sudah berdasarkan atas asas keadilan agar tidak terjadi kecemburuan antar
pegawai. Data pada tabel memperlihatkan bahwa 1 orang responden 2 menyatakan bahwa tunjangan keluarga telah diberikan secara sangat adil, 8
responden 17 menyatakan adil, 22 responden 46 menyatakan cukup adil, 13 responden 27 menyatakan kurang adil, dan ada 4 responden 8 yang
menyatakan tidak adil. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa ada 1 responden 2 yang
menyatakan bahwa tunjangan keluarga sudah diberikan dengan sangat adil. Ini dapat disebabkan karena pegawai yang bersangkutan mendapatkan tunjangan
keluarga yang tinggi karena pegawai tersebut juga berada pada golongan yang tinggi pula.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 19 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Keadilan Terhadap Pemberian Tunjangan Setiap Bulan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat adil
- -
2 Adil
12 25
3 Cukup adil
20 42
4 Kurang adil
11 23
5 Tidak adil
5 10
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan yang diberikan dengan adil kepada para pegawai sangat penting untuk meningkatkan loyalitas pegawai dalam bekerja. Hal ini harus dapat
diciptakan agar pegawai dapat bekerja dengan baik sehingga kinerja yang dihasilkan juga maksimal. Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa tidak ada
responden yang menyatakan bahwa tunjangan yang diterima setiap bulan telah diberikan secara sangat adil, ada 12 responden 25 menyatakan bahwa
tunjangan telah diberikan secara adil, 20 responden 42 menyatakan cukup adil, 11 responden 23 menyatakan kurang adil, dan ada 5 responden 10 yang
menyatakan bahwa pemberiannya tidak adil. Dengan demikian, dapat dilihat bahwa tunjangan yang setiap bulannya
yang diberikan oleh pemerintah kepada pegawai negeri masih dirasa cukup adil sehingga hampir tidak ada rasa kecemburuan dalam hal penerimaan tunjangan
yang diberikan setiap bulannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 20 Distribusi Jawaban Responden Tentang Loyalitas Terhadap Pekerjaan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat bisa
10 21
2 Bisa
26 54
3 Cukup bisa
8 17
4 Kurang bisa
1 2
5 Tidak bisa
3 6
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Loyalitas terhadap pekerjaan yaitu dimana pegawai setia terhadap pekerjaannya serta mampu melaksanakan dan meyelesaikan pekerjaannya dengan
baik. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa yang paling mayoritas yaitu sebanyak 26 responden 54 menyatakan bahwa tunjangan penghasilan bisa meningkatkan
loyalitas pegawai terhadap pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa tunjangan berpengaruh terhadap loyalitas
pegawai terhadap pekerjaannya. Semakin baik tunjangan yang diberikan maka akan semakin baik pula tingkat loyalitas pehawai terhadap pekerjaannya. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tunjangan penghasilan yang diberikan oleh pemerintah kepada Pegawai Negeri Sipil dapat menjadi salah satu faktor dalam
meningkatkan loyalitas pegawai terhadap pekerjaan yang diembannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesejahteraan Pegawai
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Ya, sangat berhasil
6 12,5
2 Ya, berhasil
7 14,5
3 Cukup berhasil
15 31
4 Kurang berhasil
19 39
5 Tidak berhasil
1 2
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan penghasilan yang diberikan merupakan salah satu progran dalam rangka peningkatan kesejahteraan para pegawai. Dari data tabel terlihat
bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 19 responden 39 menyatakan tunjangan penghasilan kurang berhasil dalam mensejahterakan pegawai. Hal ini
berkaitan dengan mayoritas responden yang masih merasa kurang puas terhadap tunjangan yang diberikan selama ini yaitu tunjangan keluarga, tunjangan umum,
dan tunjangan kesehatan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian tunjangan yang
selama ini diterima oleh pegawai kurang berhasil untuk menciptakan kesejahteraan pegawai negeri sipil. Dan hal ini tidak sesuai dengan tujuan
pemberian tunjangan yaitu untuk kesejahteraan pegawai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 22 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kesungguhan Pegawai Dalam Bekerja
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Ya, sangat bisa
14 29
2 Ya, bisa
16 33
3 Cukup bisa
18 38
4 Kurang bisa
- -
5 Tidak bisa
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Kesungguhan pegawai dalam bekerja sangat mendukung dalam pencapaian hasil kinerja yang baik. Dan ini tergantung bagaimana tunjangan dapat
menciptakan kesungguhan pegawai dalam melaksanakan pekerjaannya. Dari tabel dapat dibaca bahwa mayoritas 18 responden 38 menjawab tunjangan
penghasilan cukup bisa membuat pegawai sungguh-sungguh dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan adanya pemberian tunjangan, maka pegawai cukup bisa melaksanakan pekerjaannya
dengan sungguh-sungguh. Hal ini dirasa cukup karena tunjangan yang selama ini diberikanpun belum dirasa maksimal oleh para Pegawai Negeri Sipil. Namun
meskipun demikian tidak sedikit pula responden yang menyatakan bahwa tunjangan bisa membuat pegawai bekerja dengan sungguh-sungguh.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 23 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kesesuaian Kebutuhan Dalam Pemberian Tunjangan Keluarga
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat sesuai
- -
2 Sesuai
8 17
3 Cukup sesuai
12 25
4 Kurang sesuai
21 44
5 Tidak sesuai
7 15
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan keluarga selayaknya diberikan sesuai dengan kebutuhan Pegawai Negeri Sipil dan juga anggota keluarganya sehingga kebutuhannya dapat
terpenuhi dengan baik. Tabel diatas memperlihatkan bahwa tidak ada responden yang menyatakan bahwa tunjangan keluarga yang diberikan sudah sesuai dengan
kebutuhan, 8 responden 17 menyatakan sesuai, 12 responden 25 menyatakan kurang sesuai, 21 responden 44 menyatakan kurang sesuai, dan
ada 7 responden 15 yang menyatakan tunjangan keluarga tidak sesuai dengan yang dibutuhkan.
Jawaban mayoritas responden yaitu sebanyak 21 responden 44 yang menyatakan kurang sesuai selaras dengan mayoritas jawaban responden
sebelumnya yang merasa kurang puas terhadap tunjangan keluarga yang telah diberikan selama ini. Hal ini menunjukkan bahwa para pegawai selama ini masih
merasa tunjangan keluarga yang diberikan setiap bulannya masih kurang sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan untuk anggota keluarganya karena besarnya
tunjangan keluarga yang tidak banyak dan jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan pemerintah juga terbatas.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 24 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kesesuaian Kebutuhan Dalam Pemberian Tunjangan Umum
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat sesuai
1 2
2 Sesuai
5 10,4
3 Cukup sesuai
16 33,3
4 Kurang sesuai
22 46
5 Tidak sesuai
4 8,3
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan umum yang diberikan setiap bulannya berdasarkan golongan pegawai diharapkan sudah sesuai dengan kebutuhan para pegawai. Tabel tersebut
diatas menunjukkan bahwa hanya ada 1 responden 2 yang menyatakan tunjangan umum sangat sesuai dengan kebutuhandan mayoritas ada 22 responden
46 menyatakan kurang sesuai. Hal ini disebabkan karena minoritas pegawai berada pada golongan IV
yang sudah dapat dipastikan mendapatkan tunjangan umum yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan golongan yang lainnya. Sedangkan mayoritas responden
yang menjawab kurang sesuai disebabkan karena mayoritas dari responden berada pada golongan II yang mendapatkan tunjangan umum lebih kecil daripada yang
berada pada golongan III dan golongan IV.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 25 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kesesuaian Kebutuhan Dalam Pemberian Tunjangan Kesehatan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat sesuai
- -
2 Sesuai
8 16,6
3 Cukup sesuai
17 35,4
4 Kurang sesuai
19 40
5 Tidak sesuai
4 8
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan kesehatan yang diberikan oleh pemerintah kepada Pegawai Negeri Sipil dan keluarganya diharapkan pelayanannya telah sesuai dengan
kebutuhan. Tabel diatas menjelaskan bahwa tidak ada satupun responden yang menyatakan tunjangan kesehatan sangat sesuai dengan kebutuhan, 8 responden
16,6 menyatakan sesuai, 17 responden 35,4 menyatakan kurang sesuai, 18 responden 40 menyatakan kurang sesuai, dan 4 responden 8 menyatakan
tidak sesuai. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa tunjangan kesehatan yang
diberikan pemerintah kepada pegawai masih dirasa kurang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pegawai negeri sipil. Hal ini dapat terjadi karena kurang baiknya
pelayanan kesehatan pemerintah yang diberikan kepada para Pegawai Negeri Sipil dan juga anggota keluarga yang termasuk didalamnya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 26 Distribudi Jawaban Responden Tentang
Kesesuaian Kebutuhan Dalam Pemberian Tunjangan Beras
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat sesuai
2 4
2 Sesuai
6 13
3 Cukup sesuai
19 40
4 Kurang sesuai
14 29
5 Tidak sesuai
6 14
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan beras diberikan dalam rangka untuk membantu para Pegawai Negeri Sipil dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Dengan
adanya tunjangan beras ini diharapkan dapat lebih meningkatkan kesejahteraan hidup pegawai yang bersangkutan. Tabel diatas memperlihatkan bahwa 2
responden 4 menyatakan bahwa tunjangan beras sudah sangat sesuai dengan kebutuhan pegawai.
Hal ini disebabkan karena pegawai yang bersangkutan yang menerima tunjangan beras tersebut memiliki sedikit anggota keluarga sehingga tunjangan
beras yang diberikan dirasa sangat sesuai. Hal lain dirasakan berbeda bagi para pegawai yang memiliki jumlah anggota keluarga yang melebihi jumlah
tanggungan pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 27 Distribusi Jawaban Responden Tentang
BaikTidaknya Pemberian Tunjangan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat baik
4 8
2 Baik
11 23
3 Cukup baik
13 27
4 Kurang baik
19 40
5 Tidak baik
1 2
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Besarnya tunjangan yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh terhadap kinerja para pegawai. Pemberian tunjangan yang baik akan berdampak
pada kinerja pegawai yang baik pula. Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa mayoritas 19 responden 40 menyatakan pemberian tunjangan masih
kurang baik. Hal ini sesuai dengan jawaban responden yang menyatakan bahwa
tunjangan yang diberikan selama ini masih kurang baik dan tujuan pemberian tunjangan penghasilan untuk kesejahteraan pegawai masih kurang berhasil.
Karena apabila tunjangan penghasilan sudah diberikan dengan baik, maka kehidupan Pegawai Negeri Sipil akan sejahtera.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 28 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Pemberian Tunjangan Dalam Bentuk Uang Tunai
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju
21 44
2 Setuju
23 48
3 Cukup setuju
3 6
4 Kurang setuju
1 2
5 Tidak setuju
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan dapat diberikan dalam bentuk uang ataupun barang. Namun perlu diketahui tunjangan dalam bentuk apakah yang lebih efektif untuk
meningkatkan kinerja pegawai. Dari tabel dapat dilihat ada sebanyak 21 responden 44 yang menayatakan sangat setuju apabila tunjangan diberikan
dalam bentuk uang tunai, 23 responden 48 menyatakan setuju, 3 responden 6 menyatakan cukup setuju, 1 responden 2 menyatakan kurang setuju, dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju untuk pemberian tunjangan dalam bentuk uang tunai.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pegawai menyatakan sangat setuju sebanyak 21 responden 44 dan setuju sebanyak 23
responden 48 yang intinya sama-sama setuju dalam hal pemberian tunjangan penghasilan dalam bentuk uang tunai yang akan diterima setiap bulannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 29 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Keefektifan Tunjangan Dalam Bentuk Uang Tunai
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Ya, sangat efektif
24 50
2 Ya, efektif
15 31
3 Cukup efektif
8 17
4 Kurang efektif
1 2
5 Tidak efektif
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tunjangan yang didapat Pegawai Negeri Sipil secara rutin setiap bulannya diberikan dalam bentuk uang tunai. Perlu diketahui apakah tunjangan dalam
bentuk uang tunai tersebut efektif atau tidak dalam rangka meningkatkan kinerja pegawai yang bersangkutan. Dari tabel dapat dilihat mayoritas ada 24 responden
50 menyatakan pemberian tunjangan dalam bentuk uang tunai sangat efektif. Hal ini menunjukkan bahwa pegawai lebih menyukai pemberian tunjangan
dalam bentuk uang tunai karena tunjangan dalam bentuk uang tunai dinilai sangat efektif untuk meningkatkan kinerja pegawai. Dapat disebabkan karena uang tunai
mempunyai kegunaan yang lebih banyak daripada barang yang kegunaannya terbatas pada fungsi barang tersebut.
IV. 3. Kinerja Pegawai
Kinerja adalah sebagai salah satu dari pekerjaan yang telah dilakukan oleh pegawai dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan dalam
jangka waktu tertentu. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai indikator- indikator yang berkaitan dengan kinerja pegawai,.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 30 Distribusi Jawaban Responden Tentang Instruksi
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Selalu mengikuti instruksi
26 54,2
2 Sering mengikuti instruksi
16 33,3
3 Kadang-kadang mengikuti instruksi
4 8,3
4 Jarang mengikuti instruksi
2 4,2
5 Tidak pernah mengikuti instruksi
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Instruksi ialah perintah yang diberikan oleh atasan kepada bawahan atau anggotanya untuk kemudian dilaksanakan. Dari tabel dapat dijelaskan mayoritas
ada 26 responden 54,2 yang selalu mengikuti instruksi dalam pelaksanaan pekerjaan.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa para pegawai negeri sipil selalu mengikuti instruksi atasannya dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Hal ini menandakan bahwa adanya kepatuhan para pegawai negeri sipil untuk setiap instruksi yang diberikan untuk kemudian dilaksanakan.
Tabel 31 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengerjaan Tugas
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Tidak Pernah
4 8
2 Jarang
6 13
3 Kadang-kadang
29 60
4 Sering
6 13
5 Selalu
3 6
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Dalam hal pengerjaan tugas, sebaiknya para pegawai menyelesaikan pekerjaan yang sudah menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Hal ini juga sebagai
Universitas Sumatera Utara
salah satu cara untuk mengasah kemampuan para pegawai dalam menyelesaikan pekerjaanya. Berdasarkan tabel diatas, ada 4 responden 8 yang menyatakan
tidak pernah mengerjakan tugas yang bukan menjadi tugas pegawai yang bersangkutan, 6 responden 13 menyatakan jarang, 29 responden 60
menyatakan kadang-kadang, 6 responden 13 menyatakan sering, dan ada 3 responden 6 yang menyatakan selalu mengerjakan tugas yang bukan menjadi
tugasnya. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa ada banyak pegawai yang
terkadang masih mengerjakan tugas yang bukanlah menjadi tugasnya yaitu sebanyak 29 responden 60. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan akhir
pegawai yang sebagian besar dari SLTA yaitu sebanyak 26 pegawai 54,2 dan keahlian para pegawai dalam menyelesaikan tugasnya.
Tabel 32 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kepentingan Instansi
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Selalu mengutamakan kepentingan instansi
11 23
2 Sering mengutamakan kepentingan instansi
23 48
3 Kadang-kadang mengutamakan kepentingan
instansi 13
27 4
Jarang mengutamakan kepentingan instansi 1
2 5
Tidak pernah mengutamakan kepentingan instansi
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Seorang pegawai yang baik, seharusnya lebih mengutamakan kepentingan instansinya daripada kepentingan pribadinya. Ini memperlihatkan bagaimana
pegawai tersebut bertanggung jawab terhadap instansi tempat ia bekerja. Dari
Universitas Sumatera Utara
tabel tersebut terlihat bahwa 11 responden 23 menyatakan selalu mengutamakan kepentingan instansi, 23 responden 48 menyatakan sering
mengutamakan kepentingan instansi, 13 responden 27 menyatakan kadang- kadang mengutamakan kepentingan instansi, 1 responden 2 menyatakan
jarang mengutamakan keperntingan isntansi, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak pernah mengutamakan kepentingan instansi.
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa lebih banyak responden yang menyatakan bahwa pegawai sering mengutamakan kepentingan instansi
yaitu sebanyak 23 responden 48. Hal ini berarti menunjukkan bahwa terkadang pegawai juga lebih mengutamakan kepentingan pribadinya
dibandingkan kepentingan instansi. Tingkat usia pegawai yang sebagian besar berada pada usia 31 – 40 tahun dimana pada usia ini biasanya seseorang tersebut
sudah berkeluarga bisa menjadi alasan mengapa pegawai mengutamakan keperntingan pribadinya. Terkadang ada urusan pribadi yang berkaitan dengan
keluarganya yang membuat seorang pegawai harus mengutamakannya dibandingkan dengan urusan instansinya.
Tabel 33 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kesetiaan Pegawai
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Selalu dilihat dari perilaku sehari-hari
28 58,3
2 Sering dilihat dari perilaku sehari-hari
17 35,4
3 Kadang-kadang dilihat dari perilaku sehari-hari
2 4,2
4 Jarang dilihat dari perilaku sehari-hari
1 2,1
5 Tidak pernah dilihat dari perilaku sehari-hari
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Universitas Sumatera Utara
Kesetiaan pegawai merupakan suatu sikap mentaati segala sesuatu yang berkaitan dengan kinerja dan instansinya yang dilakukan dengan penuh kesadaran
dan tanggung jawab. Dari data diatas dapat dijelaskan bahwa mayoritas 28 responden 58,3 menyatakan bahwa kesetiaan pegawai dapat dilihat dari
perilaku sehari-hari, 17 responden 35,4 menyatakan sering dilihat dari perilaku sehari-hari, 2 responden 4,2 menyatakan kadang-kadang dillihat dari
perilaku sehari-hari, dan tidak ada responden yang menyatakan bahwa kesetiaan pegawai tidak pernah dilihat dari perilaku sehari-hari.
Dari penjelasan tersebut bisa disimpulkan bahwa kesetiaan seorang pegawai terhadap instansi terkait dapat selalu dilihat dari perilaku sehari-hari
seorang pegawai dalam bekerja. Dengan demikian, perilaku sehari-hari seorang pegawai di instansi memperlhatkan bagaimana kesetiaan seorang pegawai
terhadap pekerjaan dan terhadap instansinya.
Tabel 34 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Setujukah Prestasi Kerja Meningkatkan Kinerja Pegawai
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju
35 73
2 Setuju
12 25
3 Cukup setuju
1 2
4 Kurang setuju
- -
5 Tidak setuju
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Prestasi kerja ialah kinerja yang dicapai oleh individu. Semakin baik prestasi kerja yang dicapai, maka semakin baik pula kinerja pegawainya. Dari
Universitas Sumatera Utara
tabel tersebut diatas dapat dilihat ada sebanyak 35 responden 73 yang menyatakan sangat setuju bahwa prestasi kerja dapat meningkatkan kinerja
pegawai, 12 responden 25 menyatakan setuju, 1 responden 2 menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menjawab kurang setuju ataupun
tidak setuju. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja seseorang
dalam suatu instansi sangat berpengaruh besar terhadap peningkatan kinerja pegawai. Semakin tinggi prestasi yang diperoleh seorang pegawai, maka akan
meningkat juga kinerja seorang pegawai.
Tabel 35 Distrbusi Jawaban Responden Tentang
Keberhasilan Dalam Pelaksanaan Tugas
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Selalu
16 33
2 Sering
31 65
3 Jarang
1 2
4 Jarang sekali
- -
5 Tidak pernah
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Prestasi kerja yang baik ialah apabila pegawai selalu berhasil dalam melaksanakan tugas yang ia kerjakan. Berhasil atau tidaknya tergantung pada
kemampuan para pegawai dalam mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya. Dari tabel dapat dilihat bahwa mayoritas 31 responden 65 menyatakan sering
berhasil dalam melaksanakan tugas.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini menunjukkan bahwa pegawai tersebut mampu dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Ini berkaitan dengan
tingkat pendidikan akhir pegawai yang sebagian besar SLTA dan Sarjana.
Tabel 36 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Prestasi Kerja Membantu Meningkatkan Kinerja
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat membantu
27 56,3
2 Membantu
17 35,4
3 Cukup membantu
3 6,3
4 Kurang membantu
1 2
5 Tidak membantu
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Prestasi kerja pegawai sangat penting untuk lebih mendorong pegawai dalam meningkatkan kinerja instansinya. Dari tabel dapat dijelaskan bahwa 27
responden 56,3 menyatakan bahwa prestasi kerja sangat membantu dalam meningkatkan kinerja.
Hal ini berkaitan dengan jawaban responden yang menyatakan sangat setuju bahwa prestasi kerja yang baik dapat membantu meningkatkan kinerja
pegawai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi yang diperoleh seorang pegawai dalam pelaksanaan kerja di instansinya sangat membantu dalam
meningkatkan kinerja pegawai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 37 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Ketepatan Waktu Dalam Menyelesaikan Pekerjaan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju
35 73
2 Setuju
10 21
3 Cukup setuju
2 4
4 Kurang setuju
1 2
5 Tidak setuju
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Pekerjaan yang diberikan baik oleh atasan ataupun instansi sebaiknya dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditetapkan. Hal ini mencerminkan
bagaimana seorang pegawai tersebut taat dan patuh baik kepada atasan ataupun instansinya dan juga pekerjaannya. Tabel tersebut diatas menunjukkan ada 35
responden 73 yang menyatakan sangat setuju bahwa pekerjaan harus diselesaikan tepat pada waktunya, 10 responden 21 menyatakan setuju, 2
responden 4 menyatakan cukup setuju, 1 responden 2 menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju jika pekerjaan
diselesaikan tepat pada waktunya. Dari penjelasan tersebut diatas, maka dapat disimpulkan bahwa para
pegawai sangat setuju bahwa setiap pekerjaan yang menjadi tanggung jawab mereka dapat diselesaikan tepat pada waktu yang telah ditentukan. Hal ini
menunjukkan bahwa pegawai di instansi terkait sangat taat dan memiliki kesanggupan terhadap pekerjaan yang telah diberikan dan dipercayakan
kepadanya untuk dilaksanakan dan diselesaikan. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan akan mencegah terjadinya penumpukan terhadap
pekerjaan lain yang harus diselesaikan oleh para pegawai.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 38 Distribusi Jawaban Responden Tentang Jam Kerja
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju
23 48
2 Setuju
21 44
3 Cukup setuju
3 6
4 Kurang setuju
1 2
5 Tidak setuju
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta memiliki ketetapan mengenai jam kerja. Setiap instansi mengharapkan agar pegawainya disiplin
terhadap jam kerja yang berlaku dalam instansi tempat bekerjanya. Tabel diatas memperlihatkan bahwa 23 responden 48 menyatakan sangat setuju terhadap
disiplin mengenai jam kerja, 21 responden 44 menyatakan setuju, 3 responden 6 menyatakan cukup setuju, 1 responden 2 menyatakan kurang setuju, dan
tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju. Jawaban responden yang didominasi dengan jawaban sangat setuju dan
setuju menunjukkan bahwa Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan sangat bertanggung jawab mengenai jam kerja yang telah ditetapkan oleh instansinya.
Hal ini memperlihatkan bahwa para pegawai di instansi terkait memiliki disiplin waktu dan sikap ketaatan yang baik terhadap instansinya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 39 Distribusi Jawaban Responden Tentang Masuk Kerja Tepat Waktu
No Jawaban
Frekuensi Presentase
1 Selalu
23 48
2 Sering
24 50
3 Jarang
1 2
4 Jarang sekali
- -
5 Tidak pernah
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Pegawai yang baik biasanya selalu masuk kerja tepat pada waktunya. Hal ini memperlihatkan bagaimana seorang pegawai tersebut taat terhadap instansinya
serta mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dan berlaku bagi seluruh pegawai tanpa terkecuali. Dari data tabel tersebut dapat dilihat bahwa ada 23 responden
48 yang menjawab selalu masuk kerja tepat waktu, 24 responden 50 menjawab sering, 1 responden 2 yang menyatakan jarang, dan tidak ada
responden yang menjawab jarang sekali ataupun tidak pernah. Dari penjelasan tersebut diatas memperlihatkan bahwa pegawai instansi
terkait memiliki disiplin waktu yang baik dalam hal jam masuk kerja. Dengan demikian keteraturan dan disiplin dalam hal jam masuk kerja berjalan dengan
baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 40 Distribusi Jawaban Responden Tentang
IdeSasaranInisiatif Pegawai Dalam Meningkatkan Produktivitas
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Selalu
5 10,4
2 Sering
26 54,2
3 Jarang
13 27,1
4 Jarang sekali
3 6,3
5 Tidak pernah
1 2
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Idesasaraninisiatif merupakan salah satu bentuk segi kreativitas pegawai dalam meningkatkan produktivitas pegawai. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa
5 responden 10,4 menjawab selalu mempunyai idesasaraninisiatif untuk meningkatkan produktivitas dalam tugas, 26 responden 54,2 menjawab sering,
13 responden 27,1 menjawab jarang, 3 responden 6,3 menjawab jarang sekali, dan 1 responden 2 menjawab tidak pernah.
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa para pegawai sering memiliki idesasaraninisiatif yang berarti dalam pelaksanaan tugas-tugasnya sebagai salah
satu upaya untuk meningkatkan produktivitas dalam tugas-tugas di instansi. Ini berarti pegawai yang bersangkutan cukup memiliki potensi dalam pekerjaanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 41 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perencanaan
No Jawaban Frekuensi
Persentase 1
Selalu 26
54 2
Sering 19
40 3
Jarang 2
4 4
Jarang sekali 1
2 5
Tidak pernah -
- Jumlah
48 100
Sumber: Hasil Penelitian 2011 Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, maka biasanya yang terlebih
dahulu dilakukan yaitu menyusun perencanaan agar pekerjaan nantinya dapat dilaksanakan dengan lebih teratur. Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ada 26
responden 54 selalu melihat perencanaan terlebih dahulu dalam pelaksanaan tugas, 19 responden 40 menjawab sering, 2 responden 4 menjawab jarang,
1 responden 2 menjawab jarang sekali, dan tidak ada responden yang menjawab tidak pernah.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan suatu tugas, para pegawai sebagian besar selalu melihat perencanaan terlebih dahulu.
Dengan melihat perencanaan terlebih dahulu, maka pekerjaan yang dilakukan akan berjalan secara lebih terstruktur sehingga hasilnya juga akan lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 42 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Ide-Ide Dalam Mengatasi Permasalahan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Ya, saya selalu memiliki ide-ide
14 29
2 Ya, saya sering memiliki ide-ide
17 35
3 Kadang-kadang saya memiliki ide-ide
25 52
4 Saya jarang memiliki ide-ide
2 4
5 Saya tidak pernah memiliki ide-ide
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Seorang pegawai yang kreatif biasanya memiliki ide-ide yang bisa digunakan ketika terjadi permasalahan dalam pelaksanaan pekerjaannya. Dari
tabel dapat dilihat bagaimana 14 responden 29 menyatakan selalu memiliki ide-ide dalam mengatasi permasalahan, 17 responden 35 menyatakan
memiliki ide-ide, 25 responden 52 menyatakan kadang-kadang memiliki ide, 2 responden 4 menyatakan jarang memiliki ide-ide, dan tidak ada responden
yang tidak pernah memiliki ide-ide dalam mengatasi permasalahan. Melalui penjelasan diatas, dapat dilihat ada minoritas responden yang
menyatakan jarang memiliki ide-ide jika terjadi permasalahan. Hal ini menunjukkan masih kurangnya tingkat kreativitas pegawai yang bersangkutan
dalam melaksanakan pekerjaanya dan masih kurangnya pegawai tersebut menguasai bidang pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 43 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Keberhasilan Ide-Ide Dalam Mengatasi Permasalahan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Ya, selalu dapat membantu
6 13
2 Ya, sering dapat membantu
16 33
3 Kadang-kadang dapat membantu
22 46
4 Jarang dapat membantu
4 8
5 Tidak pernah dapat membantu
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Ide-ide yang disampaikan oleh pegawai hendaknya memang sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi. Hal ini membuktikan bagaimana seorang
pegawai mampu memiliki kemampuan menyelesaikan masalah. Melalui tabel dapat dijelaskan bahwa 6 responden 13 menyatakan ide-ide yang disampaikan
dalam mengatasi permasalahan selalu dapat membantu, 16 responden 33 menyatakan sering dapat membantu, 22 responden 46 menyatakan kadang-
kadang dapat membantu, 4 responden 8 menyatakan jarang dapat membantu, dan tidak ada responden yang menyatakan bahwa ide-ide yang mereka sampaikan
tidak pernah dapat membantu. Dengan demikian, maka dapat disimpulkan bahwa ide-ide yang
disampaikan oleh para pegawai dalam mengatasi permasalahan kadang-kadang dapat membantu. Ini terlihat dari jawaban para responden yang dominan yaitu
sebanyak 22 responden 46 menyatakan kadang-kadang dapat membantu. Hal tersebut membuktikan bahwa pegawai cukup mampu menyelesaikan
permasalahan yang bisa terjadi secara tiba-tiba.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 44 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Penyelesaian Pekerjaan Pribadi Pegawai
No Jawaban
Frekuensi Persentase 1
Tidak pernah 12
25 2
Jarang 13
27 3
Kadang-kadang 19
40 4
Sering 3
6 5
Selalu 1
2 Jumlah
48 100
Sumber: Hasil Penelitian 2011 Setiap pegawai sebenarnya sudah memiliki tugasnya masing-masing yang
sesuai dengan bidangnya bekerja. Berhasil tidaknya pegawai dalam menyelesaikan sendiri pekerjaannya memperlihatkan bagaimana kemampuan
pegawai tersebut dalam menjalankan tugas-tugasnya. Data pada tabel diatas menjelaskan bahwa ada 12 responden 25 yang menyatakan tidak pernah
dibantu oleh rekan sekerja dalam menyelesaikan pekerjaan pribadinya, 13 reesponden 27 menyatakan jarang, 19 responden 40 menyatakan kadang-
kadang, 3 responden 6 menyatakan sering, dan 1 responden 2 menyatakan selalu dibantu oleh rekan sekerjanya dalam menyelesaikan tugas pribadi.
Dari penjelasan tersebut maka dapat dilihat bahwa kebanyakan pegawai kadang-kadang masih dibantu oleh rekan sekerjanya dalam penyelesaian tugas
pribadi yang telah ditanggungjawabkan kepada pegawai tersebut. Ini memperlihatkan adanya rasa kerjasama namun juga memperlihatkan kalau
pegawai memiliki kemampuan dalam taraf rata-rata. Hal ini dipengaruhi oleh tingkat pendidikan yang dimiliki oleh para pegawai dan kemampuan pegawai
dalam memahami tugas yang diberikan kepadanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 45 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Rasa Kerjasama Dalam Peningkatan Kinerja
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju
31 65
2 Setuju
16 33
3 Cukup setuju
1 2
4 Kurang setuju
- -
5 Tidak setuju
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Kerjasama merupakan kemampuan seseorang untuk bekerja dengan orang lain yang berada pada lingkup kerjanya. Kerjasama yang baik dapat tercipta
apabila hubungan antar pegawai juga dpat terjalin dengan baik. Dan hal tersebut dapat meningkatkan kinerja pegawai dan instansi yang bersangkutan. Dari tabel
dapat dijelaskan bahwa 31 responden 65 menyatakan sangat setuju bahwa rasa kerjasama yang tinggi dapat meningkatkan kinerja, 16 responden 33
menyatakan setuju, 1 responden 2 menyatakan cukup setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju maupun tidak setuju akan hal tersebut.
Dengan demikian, maka disimpulkanlah bahwa sebagian besar responden berpendapat rasa kerjasama yang tinggi dapat meningkatkan kinerja. Semakin
tinggi rasa kerjasama antar pegawai, maka semakin tinggi pula hasil kinerja yang diperoleh. Demikian pula sebaliknya, jika rasa kerjasama antar pegawai rendah
maka akan rendah pula hasil kinerjanya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 46 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Peran Rekan Sekerja Dalam Membantu Penyelesaian Pekerjaan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat bisa membantu
9 19
2 Bisa membantu
26 54
3 Cukup bisa membantu
8 17
4 Kurang bisa membantu
3 6
5 Tidak bisa membantu
2 4
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Rasa kerjasama yang tinggi dan hubungan yang baik dengan rekan kerja dapat membantu seseorang dalam menyelesaikan pekerjaannya. Tabel tersebut
diatas menjelaskan bahwa 9 responden 19 menganggap rekan sekerja sangat bisa membantu dalam menyelesaikan pekerjaan, 26 responden 54 menyatakan
bisa membantu, 8 responden 17 manyatakan cukup bisa membantu, 3 responden 6 menyatakan kurang bisa membantu, dan ada 2 responden 4
yang menyatakan tidak bisa membantu. Dari penjelasan tersebut maka disimpulkan bahwa para responden menilai
rekan sekerja bisa membantu rekannya dalam menyelesaikan pekerjaan. Ini memperlihatkan adanya rasa kerjasama dan kepeduliaan antar pegawai. Selain
daripada itu ini memperlihatkan bahwa rekan kerja yang satu dengan yang lainnya memperlihatkan hubungan yang baik dalam pelaksanaan pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 47 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kecakapan Pegawai Terhadap Pekerjaan
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat memiliki kecakapan
6 13
2 Memiliki kecakapan
20 42
3 Cukup memiliki kecakapan
16 33
4 Kurang memiliki kecakapan
3 6
5 Tidak memiliki kecakapan
3 6
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penlitian 2011
Kecakapan merupakan kemampuan seorang pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan dan dipercayakan kepadanya. Semakin tinggi
keberhasilan seorang pegawai dalam menyelesaikan pekerjaannya, maka ia dinilai semakin cakap dalam pekerjaannya. Dari tabel tersebut diatas, maka dapat
dijelaskan bahwa 6 responden 13 menyatakan pegawai sangat memiliki kecakapan terhadap pekerjaannya, 20 responden 42 menyatakan memiliki
kecakapan, 16 responden 33 menyatakan cukup memiliki kecakapan, 3 responden 6 menyatakan kurang memiliki kecakapan, dan 3 responden lainnya
6 menjawab tidak memiliki kecakapan. Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
pegawai memiliki kecakapan terhadap pekerjaan yang telah dibebankan oleh instansi kepada seorang pegawai. Dengan adanya kecakapan pegawai, maka
pekerjaan yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 48 Distribusi Jawaban Responden Tentang
Kecakapan Pegawai Dalam Meningkatkan Kinerja
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat setuju
29 60,4
2 Setuju
14 29,2
3 Cukup setuju
4 8,3
4 Kurang setuju
1 2,1
5 Tidak setuju
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Kecakapan pegawai memperlihatkan seberapa besar kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas-tugasnya. Semakin tinggi tingkat kecakapan pegawai
maka akan semakin tinggi pula kinerj yang dihasilkan pegawai tersebut. Tabel menunjukkan ada 29 responden 60,4 menyatakan sangat setuju bahwa
kecakapan pegawai penting dalam meningkatkan kinerja, 14 responden 29,2 menyatakan setuju, 4 responden 8,3 menyatakan cukup setuju, 1 responden
2,1 menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju bahwa kecakapan pegawai penting dalam meningkatkan kinerja.
Dari penjelasan diatas, maka disimpulkan bahwa para responden sangat setuju jika kecakapan pegawai merupakan salah satu faktor yang penting dalam
peningkatan kinerja. Kecakapan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai dalam rangka penyelesaian pekerjaannya.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 49 Distribusi Jawaban Responden Tentang Tanggung Jawab Terhadap Instansi
No Jawaban
Frekuensi Persentase
1 Sangat memiliki tanggung jawab
17 35,4
2 Memiliki tanggung jawab
25 52,1
3 Cukup memiliki tanggung jawab
5 10,4
4 Kurang memiliki tanggung jawab
1 2,1
5 Tidak memiliki tanggung jawab
- -
Jumlah 48
100 Sumber: Hasil Penelitian 2011
Tanggung jawab ialah kesanggupan seorang pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan
menyelesaikannya tepat waktu serta berani menerima resiko atas hasil pekerjaannya. Tabel tersebut diatas menunjukkan bahwa ada 17 responden
35,4 yang sangat memiliki tanggung jawab terhadap instansi, 25 responden 52,1 menyatakan memiliki tanggung jawab, 5 responden 10,4 menyatakan
cukup memiliki tanggung jawab, 1 responden 2,1 menyatakan kurang memiliki tanggung jawab, dan tidak ada responden yang tidak memiliki tanggung
jawab terhadap instansinya. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa para pegawai memiliki tanggung
jawab terhadap instansinya. Hal ini memperlihatkan bahwa para pegawai setia terhadap instansi dimana tempat pegawai tersebut bekerja.
IV. 4. Koefisien Korelasi Product Moment
Cara ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya atau besar kecilnya hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Adapun cara
penghitungannya dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: r
xy
: angka indeks koefisien r product moment n : jumlah sampel
∑x : jumlah x ∑y: jumlah y
Untuk melihat hubungan antara kedua variabel maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
4. Koefisien korelasi yang diperoleh sama dengan nilai nol r = 0, berarti
hubungan kedua variabel yang diuji tidak ada. 5.
Koefisien korelasi yang diperoleh positif r = +, artinya kenaikan nilai variabel yang satu diikuti nilai variabel yang lain dan kedua variabel memiliki
hubungan positif. 6.
Koefisien korelasi yang diperoleh negatif r = - artinya kedua variabel negatif dan menunjukkan meningkatnya variabel yang satu diikuti
menurunnya variabel yang lain. Berdasarkan data-data yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner dalam
proses penelitian, maka akan diperoleh perhitungan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
=
=
= =
0,283 Dari hasil perhitungan yang menggunakan koefisien korelasi product
moment, maka dapat dilihat hasil koefisien korelasi sebesar 0,283. Jika dibandingkan nilai kedalam r tabel product moment sebagaimana yang
dikemukakan oleh Fisher dan Yater dengan populasi = 48 maka harus diadakan perbandingan hasil perhitungan korelasi product moment dengan r hasil pada tabel
r tabel. Jika dilihat pada tabel koefisien korelasi product moment dengan taraf signifikan 5 untuk N=48, maka r tabel = 0,284.
IV. 5. Interpretasi Korelasi
Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antar kedua variabel berdasarkan nilai r koefisien korelasi, digunakan penafsiran atau
interpretasi angka yang dikemukakan oleh Sugiyono yaitu:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 50 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat tinggi
Dengan demikian dapat dilihat bahwa nilai r
xy
= 0,283 berada pada nilai penafsiran antara 0,20-0,399. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan
bahwa hubungan antara variabel X Tunjangan Penghasilan dengan variabel Y Kinerja Pegawai pada Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat dikategorikan “hubungan rendah”.
IV. 6. Koefisien Determinan
Teknik ini digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Perhitungan dilakukan dengan rumus:
D = r
xy 2
x 100 = 0,283
2
x 100 = 0,080089 x 100
= 8,0089 Dengan demikian, pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel X tunjangan
penghasilan dengan variabel Y kinerja pegawai adalah sebesar 8,0089
Universitas Sumatera Utara
sedangkan selebihnya sebesar 91,9911 dipengaruhi oleh faktor-faktor diluar cakupan penelitian.
Berdasarkan data-data yang diperoleh tersebut membuktikan bahwa Tunjangan Penghasilan hanya sedikit mempengaruhi Kinerja Pegawai di
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Universitas Sumatera Utara
BAB V ANALISA DATA