BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh
Belanda tahun 1920 dengan memanfaatkan Rumah Sakit Tentara di Sabang milik Dephankam yang telah kosong yang dapat menampung 1300 tempat tidur. Kini
diatas pertapakan Rumah Sakit Jiwa Sabang dipakai kembali sebagai pangkalan TNI Angkatan Laut. Sesudah kemerdekaan RI, Rumah Sakit Jiwa menempati 2 bangsal
pada Rumah Sakit Umum yang kini bernama Rumah Sakit Umum Dr. Zainal Abidin. Sedangkan sebagian lagi menumpang di Rumah Sakit Tentara Kuta Alam Banda
Aceh. Pada tahun 1963, didirikan beberapa bangsal Rumah Sakit Jiwa berikut berikut perumahan bagi pegawai di Lhok Nga Aceh Besar. Namun karena lokasi di Lhok
Nga tersebut saat itu sulit dijangkau kendaraan umum dari pusat kota Banda Aceh, dikembangkanlah Rumah Sakit Jiwa di lokasi sekarang, yaitu di kawasan Lamprit
Banda Aceh, berdekatan dengan RSU Dr. Zainal Abidin. Pada tahun 1976 Rumah Sakit Jiwa yang ada sekarang mulai di bangun. Pada
awal berdirinya, Rumah Sakit Jiwa berada di bawah pengelolahan pemerintah pusat melalui Departemen Kesehatan RI. Nama atau penyebutan rumah sakit jiwa Banda
Aceh kelas B berdasarkan SK Menkes No. 13578, kemudian berdasarkan keputusan Menkes No.303MENKESSKIV1994 tanggal 8 April 1994 menjadi Rumah Sakit
Jiwa Kelas A. Pada tahun 2001 sesuai Peraturan Daerah No. 42 yaitu, Rumah Sakit Jiwa
Pusat Banda Aceh diserahkan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah
47
Universitas Sumatera Utara
menjadi Badan Pelayanan Kesehatan Jiwa BPKJ Provinsi NAD. Pada bulan Maret 2008 Badan Pelayanan Kesehatan Jiwa BPKJ Provinsi NAD kembali menjadi
Rumah Sakit Jiwa Provinsi NAD sesuai dengan penerapan Qanun No.5 tahun 2007 tentang susunan organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah, dan
Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darusalam. Saat tsunami melanda Aceh dan sekitarnya 26 Desember 2004, Rumah Sakit
Jiwa kehilangan 26 orang karyawannya. Banyak peralatan medis dan inventaris yang terendam air tsunami yang tingginya mencapai 1 meter. Tembok yang mengelilingi
kompleks BPKJ Provinsi NAD menjadi runtuh. Pasca tsunami sebagai bangunan telah direkontruksi dan direnovasi oleh Badan Rehabilitasi dan Rekontruksi BRR
NAD-Nias dan sebagian bangunan lainnya sejak bulan Juni 2008 direkontruksi oleh Palang Merah Norwegia.
Tabel 4.1 Kunjungan Pasien Rawat Inap Berdasarkan Jenis Penyakit Tahun 2007-2009
No Diagnosa
Tahun Jumlah
2007 2008
2009
1 Gangguan mental organik
3 5
6 14
2 Gangguan mental dan prilaku akibat zat
83 67
52 202
3 Skizoprenia
2352 2207
1870 6429
4 Gangguan suasana perasaan
15 15
14 44
5 Gangguan prilaku dan emosional anak
dan remaja 1
1 6
Epilepsi 16
7 8
31 7
Retardasi mental 2
2 8
Surat keteranganvisum 5
5 6
16
Jumlah 2477
2306 1956
6729
Sumber: Data Sekunder Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Aceh Tahun 2011
Universitas Sumatera Utara
Tablel 4.2 Kunjungan Pasien Rawat Jalan Berdasarkan Jenis Penyakit Tahun 2007-2009
No Diagnosa
Tahun Jumlah
2007 2008
2009
1 Gangguan mental organik
19 44
70 133
2 Gangguan mental dan prilaku akibat zat
316 355
53 724
3 Skizoprenia
7798 7456
6232 21486
4 Gangguan suasana perasaan
648 604
712 1964
5 Gangguan neorotik
22 24
112 158
6 Sindrom prilaku yang berhubungan
dengan psikologis 10
14 16
40 7
Gangguan perkembangan psikologis 1
1 8
Gangguan prilaku dan emosional anak dan remaja
1 19
20 9
Gangguan yang tidak tergolongkan 24
9 265
298 10 Epilepsi
323 355
38 716
11 Cephalgia 12 Retardasi mental
4 4
13 Surat keteranganvisum 728
5141 5869
Jumlah 9893
14003 7517
31413
Sumber: Data Sekunder Rumah Sakit Jiwa Pemerintah Aceh Tahun 2011
4.2 Mekanisme Pelaksanaan Penelitian