Pengertian Stres Kerja Penyebab stres kerja

terus menerus. 2 Stres sedang, terjadi lebih lama, beberapa jam sampai beberapa hari, contohnya kesepakatan yang belum selesai, beban kerja yang berlebih, mengharapkan pekerjaan baru, anggota keluarga pergi dalam waktu yang lama, Situasi seperti ini dapat bermakna bagi individu yang mempunyai faktor predisposisi suatu penyakit koroner. 3 Stres berat, adalah stres kronis yang terjadi beberapa minggu sampai beberapa tahun, misalnya hubungan suami istri yang tidak harmonis, kesulitan financial dan penyakit fisik yang lama. 2.3. Stres kerja

2.3.1. Pengertian Stres Kerja

Stres kerja dapat diartikan sebagai sumber atau stresor kerja yang menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis. Seperti yang telah diungkapkan di atas, lingkungan pekerjaan berpotensi sebagai stresor kerja. Stresor kerja merupakan segala kondisi pekerjaan yang dipersepsikan karyawan sebagai suatu tuntutan Selye, dalam Widyasari, 2010. Menurut Greenberg 2004, stress kerja merupakan kombinasi dari sumber- sumber stress pada pekerjaan, faktor individu, dan sumber stress ekstra organisasi. Satu alur yang menggambarkan kompleksitas dari stress kerja diperlihatkan pada gambar 2.1 berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Skema Model Stres Kerja Universitas Sumatera Utara

2.3.2. Penyebab stres kerja

Alasan yang meyebabkan stres kerja sangat banyak, berkisar dari perubahan ekonomi sampai ke kemajuan teknologi yang sangat cepat. Kemajuan di bidang teknologi, yang seharusnya dapat menambah waktu luang, ternyata malah menambah tekanan untuk berbuat lebih banyak dalam waktu yang lebih singkat. Penyebab lainnya dapat dikelompokkan kedalam 3 kategori Safaria dan Safutra, 2009 yaitu : 1 Penyebab organisasional. a. Kurangnya otonomi dan kreativitas. b. Harapan, tenggat waktu, dan kuota yang tidak logis. c. Relokasi pekerjaan. d. Kurangnya pelatihan. e. Karier yang melelahkan. f. Hubungan dengan majikan penyelia yang buruk. g. Selalu mengikuti perkembangan teknologi mesin faks, voice mail, dan lain- lain. h. Downsizing, bertambahnya tanggung jawab tanpa penambahan gaji. i. Pekerja dikorbankan penurunan laba yang didapat. 2 Penyebab individual. a. Pertentangan antara karier dan tanggungjawab keluarga. b. Ketidakpastian ekonomi. c. Kurangnya penghargaan dan pengakuan kerja. d. Kejenuhan, ketidakpuasan kerja, kebosanan. Universitas Sumatera Utara e. Perawatan anak yang tidak adekuat. f. Konflik dengan rekan kerja. 3 Penyebab lingkungan. a. Buruknya kondisi lingkungan kerja pencahayaan, kebisingan, ventilasi, suhu, dan lain-lain. b. Diskriminasi ras. c. Pelecehan seksual. d. Kekerasan di tempat kerja. e. Kemacetan saat berangkat dan pulang kerja. Banyak ahli mengemukakan mengenai penyebab stres kerja itu sendiri. Soewondo 1992 dalam Widyasari, 2010, mengadakan penelitian dengan sampel 300 karyawan swasta di Jakarta, menemukan bahwa penyebab stres kerja terdiri atas 4 empat hal utama, yakni: 1 Kondisi clan situasi pekerjaan 2 Pekerjaannya 3 Job requirement seperti status pekerjaan dan karir yang tidak jelas 4 Hubungan interpersonal Luthans 1992, dalam Widyasari, 2010, menyebutkan bahwa penyebab stres stresor terdiri atas empat hal utama, yakni: 1. Extra organizational stresors, yang terdiri dari perubahan sosial dan teknologi, keluarga, relokasi, keadaan ekonomi dan keuangan, ras dan kelas, dan keadaan komunitastempat tinggal. Universitas Sumatera Utara 2. Organizational stresors, yang terdiri dari kebijakan organisasi, struktur organisasi, keadaan fisik dalam organisasi, dan proses yang terjadi dalam organisasi. 3. Group stresors, yang terdiri dari kurangnya kebersamaan dalam grup, kurangnya dukungan sosial, serta adanya konflik intraindividu, interpersonal, dan intergrup. 4. Individual stresors, yang terdiri dari terjadinya konflik dan ketidakjelasan peran, serta disposisi individu seperti pola Tipe A, kontrol personal, learned helplessness, sel-efficacy, dan daya tahan psikologis. Sedangkan Cooper dan Davidson 1991, dalam Widyasari, 2010 membagi penyebab stres dalam pekerjaan menjadi dua, yakni: 1. Group stresor, adalah penyebab stres yang berasal dari situasi maupun keadaan di dalam perusahaan, misalnya kurangnya kerjasama antara karyawan, konflik antara individu dalam suatu kelompok, maupun kurangnya dukungan sosial dari sesama karyawan di dalam perusahaan. 2. Individual stresor, adalah penyebab stres yang berasal dari dalam diri individu, misalnya tipe kepribadian seseorang, kontrol personal dan tingkat kepasrahan seseorang, persepsi terhadap diri sendiri, tingkat ketabahan dalam menghadapi konflik peran serta ketidakjelasan peran. Cooper dalam Widyasari, 2010, memberikan daftar lengkap stresor dari sumber pekerjaan yang tertera pada tabel berikut : Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2. Stresor dari Sumber Pekerjaan Stresor dari Stres Kerja Faktor yang Memengaruhi Hal-hal yang Mungkin Terjadi di Lapangan Konsekuensi Konsisi yang Mungkin Muncul Kondisi pekerjaan • Beban kerja berlebihan secara. kuantitatif. • Beban kerja berlebihan secara kualitatif • Assembly-line hysteria • Keputusan yangdibuat oleh seseorang • Bahaya fisik • Jadwal. Bekerja • Technostres • Kelelahan mental danatau fisik • Kelelahan yang amat sangat dalam bekerja burnout • Meningkatkan kesensitivan dan ketegangan Stres karena peran • Ketidakjelasan peran • Adanya bias dalam membedakan gender dan stereotype peran gender • Pelecehan seksual • Meningkatnya kecemasan dan ketegangan • Menurunnya prestasi pekerjaan Faktor interpersonal • Hasil kerja dan sistem dukungan sosial yang buruk • Persaingan politik, kecemburuan dan kemarahan • Kurangnya perhatian manajemen terhadap karyawan • Meningkatnya ketegangan • Meningkatnya tekanan darah • Ketidakpuasan kerja Perkembangan karir • Promosi ke jabatan yang lebih rendah dari kemampuannya • Promosi ke jabatan yang lebih tinggi dari kemampuannya • Keamanan pekerjaannya • Ambisi yang berlebihan sehingga mengakibatkan frustasi • Menurunnya produktivitas • Kehilangan rasa percaya diri • Meningkatkan kesensitifan dan ketegangan • Ketidakpuasan kerja Struktur Organisasi • Struktur yang kaku dan tidak bersahabat • Pertempuran politik • Pengawasan dan pelatihan yang tidak seimbang • Ketidakterlibatan dalam membuat keputusan • Menurunnya motivasi dan produktivitas • Ketidakpuasan kerja Universitas Sumatera Utara Tabel 2.2 Lanjutan Tampilan rumah- pekerjaan • Mencampurkan masalah pekerjaan dengan masalah pribadi • Kurangnya dukungan dari pasangan hidup • Konflik pernikahan • Stres karena memiliki dua pekerjaan • Meningkatnya konflik dan kelelahan mental • Menurunnya motivasi dan produktivitas • Meningkatnya konflik pernikahan

2.3.3. Dampak Stres Kerja