dengan tingkat kepercayaan 95 persen atau α sebesar 0,05. Berikut adalah hasil
analisis hubungan antara faktor internal dan eksternal dengan persepsi petani terhadap budidaya wijen.
1. Hubungan antara Usia X1 dengan Persepsi terhadap Budidaya Wijen Y
Tabel 5.19. Distribusi responden berdasarkan hubungan antara usia dengan persepsi terhadap budidaya wijen
Persepsi terhadap
budidaya wijen Usia
Baik orang
Cukup orang
Buruk orang
· ≤ 40 tahun
· 41-50 tahun
· 51-60 tahun
· 61-70 tahun
· ³ 71 tahun
4 8
6 10
2 -
- 6
3 1
- -
- -
-
Jumlah 30
10 -
Sumber : analisis data primer Keterangan : r
S =
-0,272 t hitung = -1,744
t tabel = 2,024 α
= 0,05 NS
= Non Signifikan Tabel 5.19 menunjukkan bahwa petani responden yang memberikan
persepsi baik terhadap budidaya wijen paling banyak yaitu pada usia 61-70 tahun sebanyak 10 orang. Sedangkan persepsi cukup sebagian besar diberikan oleh
petani responden yang berusia usia 51-60 tahun, yaitu sebanyak 6 orang. Hasil analisis menunjukkan nilai r
S
sebesar -0,272 , dengan t
hitung
-1.744 t
tabel
2,024 maka Ho diterima, yang artinya tidak terdapat hubungan yang nyata antara usia
petani dengan persepsinya terhadap budidaya wijen. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan usia atau bertambahnya umur responden tidak berhubungan dengan
persepsi petani terhadap terhadap budidaya wijen. Persepsi yang baik terbentuk karena banyaknya pengalaman yang telah diperoleh selama membudidayakan
wijen. Sebagian besar petani wijen di Kabupaten Sukoharjo tergolong usia tua dan
telah menjalankan usahatani dalam kurun waktu yang cukup lama, sehingga sudah mengenal seluk-beluk budidaya wijen. Petani mempersepsi bahwa budidaya wijen
selama ini memberikan hasil yang baik serta cukup menguntungkan.
2. Hubungan antara Pendidikan Formal X2 dengan Persepsi terhadap
Budidaya Wijen Y Tabel 5.20. Distribusi responden berdasarkan hubungan antara pendidikan formal
dengan persepsi terhadap budidaya wijen Persepsi terhadap budidaya wijen
Pendidikan formal Baik
orang Cukup
orang Buruk
orang ·
Tidak sekolah ·
Tamat SD ·
Tamat SLTP ·
Tamat SLTA ·
Tamat perguruan
tinggi Diploma Sarjana
- 19
6 5
- -
9 -
1 -
- -
- -
-
Jumlah 30
10 -
Sumber : analisis data primer Keterangan : r
S =
0,257 t hitung = 1,638
t tabel = 2,024 α
= 0,05 NS
= Non Signifikan Berdasarkan tabel 5.20 dapat diketahui bahwa pada pendidikan tamat SD,
sebanyak 19 responden memberikan persepsi yang baik terhadap budidaya wijen dan 9 orang mempersepsi cukup. Petani responden dengan pendidikan tamat
SLTP sebanyak 6 orang memberikan persepsi yang baik terhadap budidaya wijen. Sisanya terdapat 5 petani responden dengan pendidikan tamat SLTA yang
memberikan persepsi baik, serta 1 orang mempersepsi budidaya wijen dalam kategori cukup. Pada Nilai r
S
antara pendidikan formal dengan persepsi terhadap budidaya wijen adalah 0,257 dengan nilai t
hitung
1,638 t
tabel
2,024, sehingga Ho diterima, dan dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang nyata
antara pendidikan formal dengan persepsi terhadap budidaya wijen. Hal ini
menunjukkan bahwa tinggi rendahnya pendidikan formal responden tidak berhubungan dengan persepsi petani terhadap budidaya wijen. Pendidikan petani
responden yang membudidayakan wijen di Kabupaten Sukoharjo tergolong rendah, tetapi pengetahuan tentang wijen diperbaharui melalui informasi yang
diperoleh dari kegiatan penyuluhan pertanian yang terkait dengan tentang budidaya wijen.
3. Hubungan antara Pendidikan Non Formal X3 dengan Persepsi terhadap