Satu Data Hilang Tabel 3.3. Banyak Barang X dan Lama Pengantaran Y dengan Satu Data

3.4. Penerapan Analisis Kovarian pada Rancangan Bujur Sangkar Latin

Data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan dari buku Design and Analysis of Experiments karangan Douglas C. Montgomery 2009: 609 yang berupa rancangan acak kelompok RAK, tetapi sudah dimodifikasi agar sesuai dengan RBSL. Seorang distributor minuman soda sedang mempelajari keefektifan metode pengantaran barang. Empat tipe truk dicobakan kepada empat orang pengemudi. Percobaan dilakukan selama empat hari, dengan lama pengantaran dalam menit sebagai variabel utama Y dan banyak barang yang diantar sebagai variabel pengiring X. Untuk penerapan dengan satu data hilang, dianggap percobaan pada hari ke-3 truk D tidak dapat beroperasi. Dan untuk penerapan dengan dua data hilang, dianggap percobaan pada hari ke-2 pengemudi ke-1 sakit dan pada hari ke- 4 truk B tidak dapat beroperasi.

3.4.1. Satu Data Hilang Tabel 3.3. Banyak Barang X dan Lama Pengantaran Y dengan Satu Data

Hilang Hari Pengemudi Total 1 2 3 4 X Y X Y X Y X Y X Y 1 24 27 A 26 25 B 38 40 C 36 33 D 124 125 2 32 35 B 26 22 C 31 34 D 40 44 A 129 135 3 50 53 C 40 D 35 33 A 42 46 B 167 132 4 26 30 D 40 41 A 25 26 B 20 18 C 111 115 Total 132 145 132 88 129 133 138 141 531 507 Universitas Sumatera Utara Truk A B C D X 139 125 134 133 Y 145 132 133 97 Sebelum dilakukan analisis kovarian, terlebih dahulu diduga data yang hilang: � 32 � = 4132 + 88 + 97 − 2507 4 − 14 − 2 = 42,333 dibulatkan menjadi Y 32D = 42. ���� = [549 − 174 − 130 − 4 − 1139] 2 [4 − 14 − 2] 2 = 834,568 Masukkan nilai dugaan ke dalam tabel pengamatan. Tabel 3.4. Banyak Barang X dan Lama Pengantaran Y dengan Satu Data Hilang Hari Pengemudi Total 1 2 3 4 X Y X Y X Y X Y X Y 1 24 27 A 26 25 B 38 40 C 36 33 D 124 125 2 32 35 B 26 22 C 31 34 D 40 44 A 129 135 3 50 53 C 40 42 D 35 33 A 42 46 B 167 174 4 26 30 D 40 41 A 25 26 B 20 18 C 111 115 Total 132 145 132 130 129 133 138 141 531 549 Truk A B C D X 139 125 134 133 Y 145 132 133 139 Universitas Sumatera Utara Asumsi-asumsi yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: a. Variabel pengiring tidak berkorelasi dengan perlakuan yang dicobakan. Hipotesis H : Variabel pengiring tidak berkorelasi dengan perlakuan yang dicobakan H 1 : Variabel pengiring berkorelasi dengan perlakuan yang dicobakan Taraf signifikansi: � = 0,05 Statistik uji: � = ��� � �−1 ⁄ ��� � ��−1 ⁄ Kriteria keputusan: H ditolak jika F hit F αt-1, tr-1 Perhitungan: � = 25,1875 4 − 1 ⁄ 550,375 44 − 1 ⁄ = 0,18305701 � 0,05 3, 12 = 3,49 H diterima karena F hit ≤ F α , artinya variabel pengiring tidak berkorelasi dengan perlakuan yang dicobakan. b. Hubungan antara variabel X dan Y bersifat linier Terlihat bahwa variabel X dan Y bersifat linier karena gambar grafiknya mengikuti garis lurus. Gambar 3.1. Grafik Hubungan Linier Variabel X dan Variabel Y c. Galat berdistribusi normal Universitas Sumatera Utara Prosedur pencarian komponen galat percobaan dapat dilihat pada Lampiran 1. Nilai dugaan galatnya adalah sebagai berikut: Tabel 3.5. Data Dugaan Galat pada Percobaan dengan Satu Data Hilang Baris Kolom Total 1 2 3 4 1 1,68419260 0,24233477 1,94424256 -3,87076993 0,00000000 2 -1,57108789 -1,40830116 1,31421758 1,66517147 0,00000000 3 -0,89138088 1,77827618 -2,73705428 1,85015898 0,00000000 4 0,77827618 -0,61230979 -0,52140586 0,35543947 0,00000000 Total 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 0,00000000 Komponen galat percobaan pada tabel diplotkan hasilnya seperti pada gambar berikut: Gambar 3.2. Grafik Galat dengan Satu Data Hilang Terlihat pada gambar grafik di atas bahwa titik-titik dugaan galat mengikuti garis diagonal yang berarti galat berdistribusi normal. d. Pengaruh X terhadap Y Hipotesis untuk uji ini adalah: H : γ = 0 X tidak mempengaruhi Y H 1 : γ ≠ 0 X mempengaruhi Y Universitas Sumatera Utara Taraf signifikansi: α = 0,05 Statistik uji: � = �� regresi ��� terkoreksi Kriteria keputusan: H ditolak jika F hit F αdb regresi, db galat terkoreksi Perhitungan: �� regresi = ����� �� � 2 ��� � = 644,625 2 550,375 = 755,01501817 � = �� regresi ��� terkoreksi = 755,01501817 9,37199637 = 80,56074594 � 0,05 1, 5 = 6,61 H ditolak karena F hit ≥ F α , artinya X berpengaruh terhadap Y. Setelah semua asumsi terpenuhi maka langkah selanjutnya dilakukan analisis kovarian. Adapun langkah-langkahnya dapat dilihat pada Lampiran 2. Tabel analisis kovariannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.6. Analisis Kovarian dengan Satu Data Hilang SK Sebelum dikoreksi KT regresi db regresi Setelah dikoreksi db JKx JKy JHKxy db JK KT Fhit Total 15 1020,437 5 1365,437 5 1139,062 5 - - 14 - - - Baris 3 434,1875 500,1875 464,5625 - - 3 5,615102 28 1,871700 76 0,199712 07 Kolom 3 10,6875 36,1875 8,8125 - - 3 30,18112 322 10,06037 441 1,073450 52 Perlakuan 3 25,1875 27,1875 21,0625 - - 3 12,27770 956 4,092569 85 0,436680 69 Galat 6 550,375 801,875 644,625 755,0150 1817 1 5 46,85998 183 9,371996 37 - Hipotesis yang diuji sebagai berikut: a. Pengaruh baris Hipotesis untuk uji ini adalah Universitas Sumatera Utara H : α 1 = α 2 = ... = α i = 0 tidak ada pengaruh baris terhadap respon yang diamati H 1 : minimal ada satu α i ≠ 0 ada pengaruh baris terhadap respon yang diamati Taraf signifikansi: α = 0,05 Statistik uji: � = ��� terkoreksi ��� terkoreksi Kriteria keputusan: H ditolak jika F hit F αdb baris, db galat Perhitungan: � = 1,87170076 9,37199637 = 0,19971207 � 0,05 3, 5 = 5,41 H diterima karena F hit ≤ F α , artinya tidak ada pengaruh hari terhadap lama pengantaran. b. Pengaruh kolom Hipotesis untuk uji ini adalah H : β 1 = β 2 = ... = β j = 0 tidak ada pengaruh kolom terhadap respon yang diamati H 1 : minimal ada satu β j ≠ 0 ada pengaruh kolom terhadap respon yang diamati Taraf signifikansi: α = 0,05 Statistik uji: � = ��� terk oreksi ��� terkoreksi Kriteria keputusan: H ditolak jika F hit F αdb kolom, db galat Perhitungan: � = 10,06037441 9,37199637 = 1,07345052 � 0,05 3, 5 = 5,41 H diterima karena F hit ≤ F α , artinya tidak ada pengaruh pengemudi terhadap lama pengantaran. Universitas Sumatera Utara c. Pengaruh perlakuan Hipotesis untuk uji ini adalah H : τ 1 = τ 2 = ... = τ k = 0 tidak ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati H 1 : minimal ada satu τ k ≠ 0 ada pengaruh perlakuan terhadap respon yang diamati Taraf signifikansi: α = 0,05 Statistik uji: � = ��� terkoreksi ��� terkoreksi Kriteria keputusan: H ditolak jika F hit F αdb perlakuan, db galat Perhitungan: � = 4,09256985 9,37199637 = 0,43668069 � 0,05 3, 5 = 5,41 H diterima karena F hit ≤ F α , artinya tidak ada pengaruh tipe truk terhadap lama pengantaran. Akan dibandingkan ketepatan analisis antara analisis varian sebelum dilakukan koreksi terhadap JK dan JHK dengan analisis kovarian sesudah dilakukan koreksi terhadap JK dan JHK dengan menghitung koefisien keragaman sebagai berikut: Koefisien keragaman untuk analisis varian ��� = ��� � − 1� − 2 = 801,875 4 − 14 − 2 = 133,64583333 �� = √��� �� 100 = �133,64583333 34,3125 100 = 33,69188812 Koefisien keragaman untuk analisis kovarian �� = √��� terkoreksi �� 100 = √9,37199637 34,3125 100 = 8,92203031 Terlihat bahwa koefisien keragaman setelah dikoreksi lebih kecil dibandingkan dengan koefisien keragaman sebelum dikoreksi. Hal ini Universitas Sumatera Utara menunjukkan bahwa analisis kovarian lebih tepat dibandingkan dengan analisis varian.

3.4.2. Dua Data Hilang Tabel 3.7. Banyak Barang X dan Lama Pengantaran Y dengan Dua Data