2.3 Routing Pemetaan
Routing merupakan pertukaran informasi, rute waktu tujuan, dan informasi metric antara router untuk menemukan rute atau jalur yang optimal secepat mungkin pada jaringan, router
menggunakan informasi yang disediakan oleh routing protokol untuk membangun tabel routing bagi setiap protokol untuk mencari informasi rute path dan metric yang terkait
pada saat penentuan rute yang akan dipilih. [1]. Pada saat kita berbicara tentang routing diatas kita telah menyadarinya bahwasanya routing tersebut terjadi pada perangkat router dengan
demikian router dan routing merupakan kesatuan yang tidak bisa dipasahkan dikarenakan router merupakan perangkat proses terjadinya routing, Router dapat memilih rute tertentu
untuk mecapai tujuan destination berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan pada saat proses routing terhadap router beberapa rute dapat dianggap lebih cepat dibandingkan rute
lain, Router meyimpan tabel routing secara terpisah untuk setiap protokol setiap rute yang dianggap terbaik pada saat sekarang munkin tidak akan menjadi rute yang terbaik untuk
beberapa menit kedepan disebabkan bandwidth yang berbeda dan gangguan noise pada traffic jaringan. Menanggapi hal tersebut router telah beradaptasi dengan persoalan LAN
tersebut seperti ketersediaan bandwidth dan traffic lalu lintas. Dimana persoalan LAN ini telah dapat diselesaikan oleh algoritma link state yang terus menerus memantau keadaan pada
setiap rute pada saat proses routing terjadi tabel routing melacak rute, waktu rute yang akan dilewati dan metric.
Ada 2 dua jenis routing secara umum yang sering digunakan pada jaringan yaitu sebagai berikut :
1. Routing Statis
2. Routing Dinamis
2.3.1. Routing Statis
Routing statis adalah pemerosesan routing pada router secara manual dimana pada saat menentukan rute-rute dilakukan oleh administrator dengan menkonfigurasinya digunakan
pada jaringan skala kecil. [1].
Routing statis akan sedikit menyulitkan bagi administrator jaringan karena setiap router akan harus dikonfigurasi satu-satu sehingga pekerjaan ini tidak akan efisien walaupun
pada routing statis tidak akan membebani traffic jaringan karena update tidak dilakukan setiap saat dan resource cpucentral prosesing unit yang dibutuhkan untuk konfigurasi kecil
Universitas Sumatera Utara
namun kelemahan pada routing statis pada jaringan skala besar akan susah pada saat melakukan maintenance pengelolaan ketika terjadi kerusakan atau masalah.
Adapun cara kerja routing statis antara lain : 1.
Administrator jaringan yang mengkonfigurasi router 2.
Router melakukan routing berdasarkan informasi dalam tabel routing 3.
Routing statis digunakan untuk melewatkan paket data
Analogi
Misalkan kita berada pada persimpangan jalan mungkin kita akan merasa bingung jika tidak ada petunjuk jalan di setiap persimpangan jalan router seharusnya ada petunjuk jalan
supaya orang tidak bingung dan tersesat. Untuk jalan yang rumit dan berputar-putar tidaklah cukup jika menggunakan static routing. Tentunya kita akan merasa bingung jika disetiap
persimpangan kita harus bertanya pada orang apalagi kepada orang yang tidak dikenal. Oleh karena itu disini diperlukan dinamic routing analoginya seperti ada polisi yang membawa
HTHandy Talkie dan memberikan jalur mana saja yang bisa dilewati. Polisi akan selalu berkordinasi beberapa kali sehari agar jika ada jalan yang macet, ada taberakan, ada pohon
rubuh, polisi akan segera meng-update petunjuk jalan yang lain. Biasanya polisi yang berpangkat rendah akan memakai HT yang kita sebut sebagai RIP Routing Information
Protokol yang memiliki jarak paling jauh 30 hop simpangan. Polisi yang berada pada tempat yang ramai bisa menggunakan protokol IS-IS Intermediate System to Intermadiate
System atau OSPF biasanya sudah membawa HPhandphone maupun PDA Personal Digital Assitant jadi akan lebih pintar dan cepat untuk melakukan update. Polisi tingkat
dunia biasanya memiliki kantor pada persimpangan dan sudah mempunyai peralatan pelacak jaringan seluruh dunia ini disebut BGPBorder Gateway Protokol.
2.3.2. Routing Dinamis