145
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Etika Profesi Dan Profesional Bekerja
kata ini diganti kata buku dan kata anu diganti bagi. 2.
Ketepatan accuracy, bahasa dan informasi yang disampaikan harus betul- betul akurattepat
3. Konteks contex, bahasa dan informasi yang disampaikan harus sesuai
dengan keadaan dan lingkungan dimana komunikasi itu terjadi. 4.
Alur low, keruntutan alur bahasa dan informasi akan sangat berarti dalam menjalin komunikasi yang efektif
5. Budaya culture, aspek ini tidak hanya menyangkut bahasa dan informasi,
tetapi juga tata krama atau etika
2. Strategi Komunikasi yang Efektif
Ada beberapa strategi yang perlu diperhatikan dalam menciptakan suatu komunikasi yang efektif, yaitu :
1. Ketahui mitra bicara audience, kita harus cerdik dalam memilih kata-kata
yang digunakan dalam menyampaikan informasi atau buah pikiran kita. Bahasa yang dipakai harus sesuai dengan bahasa yang mudah dipahami oleh
audience kita.
2. Ketahui tujuan, tujuan kita berkomunikasi akan sangat menentukan cara kita
menyampaikan informasi 3.
Perhatikan konteks, pada saat berkomunikasi keadaan atau lingkungan sangat berperan dalam memperjelas informasi yang disampaikan.
4. Pelajari kultur, kultur atau budaya, habit atau kebiasaan orang atau masyarakat
juga perlu diperhatikan dalam berkomunikasi. 5.
Pahami bahasa, pahami bahasa orang lain yang menjadi mitra komunikasi sebagai bentuk penghargaan tehadap lawan bicara.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi yang Efektif
Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran dan hambatan dalam berkomunikasi antara lain :
1. Faktor Pengetahuan
Semakin luas pengetahuan yang dimiliki seseorang, maka ia semakin banyak perbendaharaan kata yang dapat memberikan dorongan bagi yang
bersangkutan untuk berbicara lebih lancar.
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Etika Profesi Dan Profesional Bekerja
146
2. Faktor Pengalaman
Makin banyak pengalaman yang dimiliki seseorang, makin menyebabkan seseorang terbiasa menghadapi sesuatu. Orang yang sering menghadapi
massa, sering berbicara di muka umum, akan lancar berbicara dalam keadaan apapun dan dengan siapapun.
3. Faktor Intelegensi
Orang yang intelegensinya rendah, biasanya kurang lancer dalam berbicara, karena kurang memiliki kekayaan perbendaharaan kata dan bahasa yang
baik. Cara berbicaranya terputus-putus, bahkan antara kata yang satu dengan kata lainnya tidakkurang adanya relevansi.
4. Faktor Kepribadian
Orang yang mempunyai sifat pemalu dan kurang pergaulan biasanya kurang lancar berbicara.
5. Faktor Biologis
Kelumpuhan organ berbicara, dapat menimbulkan kelainan-kelainan, seperti: a. Sulit mengatakan kata desis lipsing karena ada kelainan pada rahang,
bibir, gigi. b. Berbicara tidak jelas sluring, yang disebakan oleh bibir sumbing,
rahang, lidah tidak aktif. c. Berbicara ragu-ragu, gagap yang disebabkan tidak biasa berbicara
dengan orang banyak, sifat pemalu. Sebuah riset menunjukkan bahwa dalam komunikasi verbal, khususnya pada
saat presentasi, keberhasilan meyampaikan informasi 55 ditentukan oleh bahasa tubuh body language, postur, isyarat dan kontak mata – 38 ditentukan oleh nda
suara dan hanya 7 saja yang ditentukan oleh kata-kata Mechribian dan Ferris seperti dikutip oleh Endang Lestari dan MA. Mailiki. Riset lain juga menunjukkan
bahwa komunikasi akan lebih efektif apabila disampaikan secara bersamaan antara bahasa lisan dengan bahasa tulisan.
Agar komunikasi non verbal dapat dibangun dengan efektif, beberapa hal di bawah ini dapat menjadi pertimbangan :
1. Cara berpakaian
Cara berpakian telah mengkomunikasikan siapa dan apa status seseorang, baik dalam pekerjaan sehari-hari maupun dalam waktu-waktu tertentu rapat,
kunjungan resmitidak resmi, pesta
2. Waktu
Dalam berkomunikasi hendaknya memanfaatkan waktu sebaik-baiknya
147
Direktorat Pembinaan SMK 2013
Etika Profesi Dan Profesional Bekerja
3. Tempat
Dalam berkomunikasi hendaknya memperhitungkan tempat yang tepat untuk mencapai tujuan komunikasi kita.
Komunikasi didunia kerja yang sering dilakukan adalah komunikasi
intern antara atasan dan bawahan, maupun dengan rekan sejawat. Komunikasi ke atas adalah komunikasi yang mengalir dari tingkat yang lebih rendah bawahan
ke tingkat yang lebih tinggi penyelia, biasanya berbentuk pertanyaan, feedback, saranusulan. Pentingnya komunikasi ke atas :
1. Memberi informasi berharga untuk pembuatan keputusan.
2. Memberitahu penyelia kapan bawahan siap menerima informasi.
3. Mendorong keluh kesah muncul ke permukaan sehingga penyelia tahu apa
yang menganggu mereka. 4.
Menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada organisasi dengan memberi kesempatan kepada pegawai untuk mengajukan pertanyaan dan
menyumbang gagasan.
5. Mengizinkan penyelia untuk menentukan apakah bawahannya memahami
apa yang diharapkan dari aliran informasi ke bawah. 6.
Membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan mereka. Sedangkan komunikasi kebawah merupakan informasi mengalir dari jabatan
berotoritas tinggi ke otoritas lebih rendah. Informasi dari atasan ke bawahan biasanya berupa :
1. Informasi tentang bagaimana melakukan pekerjaan.
2. Informasi tentang dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan.
3. Informasi tentang kebijakan dan praktik organisasi.
4. Informasi tentang kinerja pegawai.
5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas sense of mission
4. Komunikasi Bisnis yang Efektif – oleh Tim