35
membaca gambar ke membaca kartu kata atau kalimat, maka ini tentu merupakan masalah karena jika gambar dihilangkan, anak
tidak lagi dapat membaca tulisan yang menyertai gambar tadi. e.
Kesulitan dalam intonasi Kesulitan ini terjadi bila anak belum paham tanda baca yang
utama seperti titik dan koma. Akibatnya anak tidak bisa mengatur tinggi rendah suaranya sehingga dia membaca terus
dari awal sampai akhir tanpa pernah berhenti di tengah – tengah.
Perbedaaanya membaca dengan menghafal adalah dalam membaca menghafal, anak mungkin tidak dapat membaca tetapi
dalam kesulitan intonasi, anak benar – benar dapat membaca,
dalam arti dia membaca atau menyuarakan semua tulisan, tetapi mendapat kesulitan dalam lagu membaca atau intonasi.
2. Indikator pembelajaran menulis
Menulis merupakan
kegiatan yang
mempersyaratkan kematangan untuk membentuk atau membuat huruf, di samping
mengenal apa yang dilambangkan oleh huruf tersebut. Merangkaikan huruf
– huruf secara benar sehingga dapat membentuk kata dan kemudian kalimat menuntut lanjutan yang lebih kompleks. Ahmad
Rofi’uddin 1998: 57-61 mengemukakan bahwa pengajaran menulis dapat difokuskan pada penulisan huruf, penulisan kata, penggunaan
36
kalimat sederhana, dan tanda baca huruf kapital, titik koma, dan tanda tanya. Penulisan huruf dimulai dengan beberapa langkah yaitu
a latihan memegang pensil dan sikap duduk,
b gerakan tangan dalam menulis garis lurus, setangah lingkaran,
lingkaran c
mengeblat dengan menggunakan karbon, kertas tipis dan menebalkan tulisan
d menghubungkan titik-titik untuk membentuk huruf
e menatap huruf atau kata koordinasi mata, ingatan, dan ujung jari
Penulisan kata, kalimat sederhana dan tanda baca dimulai dari beberapa latihan yaitu
a menyalin huruf
b menyalin kata
c menyalin kalimat
d menyalin bacaan sederhana
e menulis kalimat yang diucapkan guru
f melengkapi dengan huruf
g melengkapi dengan suku kata
h melengkapi dengan kata
Berdasarkan tuntutan kemampuan tersebut, maka kesulitan yang dialami anak
– anak dalam belajar menulis dapat dijadikan indikator adalah sebagai berikut :
37
a Bentuk huruf tidak sempurna dan kacau
Dalam belajar menulis, di samping bentuk hurufnya yang tidak sempurna, sering terjadi kekacauan bentuk huruf. Menulis
memang sangat erat kaitannya dengan membaca. Oleh karena itu, jika tidak dapat membedakan huruf b dan d, h dan k, maka dalam
menulis pun kekacauan itu akan tampak. b
Kesulitan atau salah ejaan Salah ejaan merupakan pencerminan dari kesulitan
merangkaikan huruf menjadi kata. Kesalahan ini misalnya dapat dijumpai pada penulisan suku kata tertutup, seperti :
pergi ditulis
pegi bermain
ditulis bemain
Selain itu, kesalahan ejaan juga dapat dijumpai dalam bentuk kekacauan letak huruf, sehingga tulisan ini sukar dibaca.
Misalnya : makan
ditulis mkana
kelapa ditulis
kelpa Tentu saja kesulitan yang demikian bersumber dari banyak
aspek, misalnya ketidakmampuan membedakan huruf dan mengenal kata.
38
C. Pertanyaan Penelitian