Uji Asumsi Klasik ANALISIS DAN PEMBAHASAN

55

4.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik merupakan prasyarat analisis regresi berganda. Dari hasil perhitungan sampel rata-rata rasio keuangan selama tiga tahun, maka dalam penelitian ini perlu dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu yang meliputi: uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi yang dilakukan sebagai berikut: 1. Uji normalitas Pengujian apakah distribusi data normal atau tidak, salah satunya dengan menggunakan analisis grafik.Cara yang paling sederhana adalah dengan melihat histogram, membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal sebagaimana Gambar 4.1.berikut: Gambar 4.1 Grafik Histogram Universitas Sumatera Utara 56 Dengan melihat tampilan grafik histogram, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal.Namun demikian dengan hanya melihat histogram, hal ini dapat memberikan hasil yang meragukan khususnya untuk jumlah sampel kecil. Metode yang handal adalah dengan melihat normal probability plot, dimana pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, sebagaimana ditampilkan pada Gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2 Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 57 Jika dilihat berdasarkan grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa grafik pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Dalam uji normalitas residual dengan grafik dapat menyesatkan apabila tidak hati- hati secara visual kelihatan normal, oleh karena itu untuk melengkapi uji grafik dilakukan juga uji statistik lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistik Kolmogrov-Smirnov K-S dapat dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut: Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikansi Kolmogorov - Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 39 Normal Parameters a,,b Mean .0000000 Std. Deviation 8.11714299 Most Extreme Differences Absolute .156 Positive .091 Negative -.156 Kolmogorov-Smirnov Z .974 Asymp. Sig. 2-tailed .299 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Universitas Sumatera Utara 58 menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,299 maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal. 2. Uji Multikolinearitas Dalam mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar variabel independen pada model persamaan pertama digunakan variance inflation factor VIF. Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam output SPSS maka besarnya VIF dari masing-masing variabel independen dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Hasil Perhitungan VIF a. Dependent Variable: ROE Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa angka tolerance dari masing- masing variabel yaitu NPL, LDR, dan NIM dengan nilai 0.943, 0.951, dan 0.988 yang kesemuanya lebih besar dari 0.10 dan nilai VIF 1.060, 1.052, 1.012 10 maka dapat disimpulkan tidak ada multikolinearitas antar variabel independen tersebut. Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant NPL .943 1.060 LDR .951 1.052 NIM .988 1.012 Universitas Sumatera Utara 59 3. Uji Heteroskedastisitas Berikut ini hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser dapat ditunjukkan dalam tabel 4.4 sebagai berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedasitisitas .Coefficients a a. Dependent Variable: ROE Berdasar hasil yang ditunjukkan dalam tabel 4.4 tersebut nampak bahwa variabel bebas NPL menunjukkan hasil yang tidak signifikan, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NPL tersebut tidak terjadi heteroskedastisitas dalam varian kesalahan, dan variabel NPL yang digunakan tidak mempengaruhi residualnya. Sedangkan variabel LDR dan variabel NIM nampak mengalami heteroskedastisitas. Untuk menentukan heteroskedastisitas juga dapat menggunakan grafik scatterplot, titik-titik yang terbentuk harus menyebar secara acak , tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat melalui grafik Scatterplot, yang ditunjukkan pada gambar 4.3 dibawah ini : Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -.152 10.522 -.014 .989 NPL -4.562 1.052 -.507 -4.338 .000 LDR .001 .112 .001 .008 .994 NIM 4.787 1.105 .495 4.334 .000 Universitas Sumatera Utara 60 Gambar 4.3 Uji Heteroskedasitisitas Dari grafik scatterplottersebut dapat dilihat bahwa penyebaran residual tidak teratur atau tidak membentuk pola. Hal tersebut dapat dilihat pada titik- titik atau plot yang menyebar. Kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas. 4. Uji Auto Korelasi Penyimpangan autokorelasi dalam penelitian ini diuji dengan uji Durbin- Watson DW-test. Hasil regresi dengan level of signifikan 0. 05 α=0.05 dengan variabel independen sejumlah 3 dan banyak data sejumlah 39 n = 39 . Adapun hasil dari uji autokorelasi dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Autokorelasi B Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .741 a .549 .510 8.45787 1.810 a. Predictors: Constant, NIM, LDR, NPL b. Dependent Variable: ROE Universitas Sumatera Utara 61 Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan hasil dari uji autokorelasi dengan menggunakan metode Durbin-Watson DW. Dalam tabel DW, nilai n adalah 39, nilai k adalah 3, berdasar tabel nilai DU adalah 1.6575, maka berdasar rumus DW=4-DU, nilai Durbin-Watson d sebesar 1.810 lebih besar dari nilai batas atas du sebesar 1.6575 dan kurang dari nilai 4 –1.6334 4 – du sebesar 2.3425 yang berarti tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif pada model regresi linear. 5. Analisis Regresi Berganda Analisis pengaruh NPL, LDR, dan NIM terhadap rentabilitas modal sendiri ROE pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia BEI dapat dilihat dari hasil analisis regresi berganda. Pengujian koefisien regresi bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel independen X dengan variabel dependen Y baik secara bersama-sama dengan uji F maupun secara individual dengan uji t serta dengan uji koefisien determinasi.Dalam penelitian ini uji hipotesis yang digunakan meliputi; uji parsial t-test, uji pengaruh simultan F-test, uji koefisien determinasi R².

4.4 Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Finansial Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Pada Tahun 2006-2010

9 80 121

Pengaruh Jumlah ATM, Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL) Terhadap Earning Per Share (EPS) pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

11 115 92

PENGARUH RETURN ON ASSETS, NET PROFIT MARGIN, LOAN TO DEPOSIT RATIO, DAN NON PERFOMING LOAN TERHADAP MODAL PERBANKAN DI BEI TAHUN 2009 �.

0 4 22

Analisis pengaruh non performing loan, capital adequacy ratio, loan to deposit ratio dan net interest margin terhadap profitabilitas perbankan : studi empiris di industri perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011.

0 0 166

Analisis pengaruh capital adequacy ratio, non performing loan, loan to deposit ratio dan net interest margin terhadap rentabilitas perbankan di Indonesia : studi empiris di bank umum yang terdaftar di BEI periode 2007-2010.

0 0 101

Capital Adequacy Ratio, Loan To Deposit Ratio, Non Performing Loan, Operational Cost Ratio, Net Interest Margin dan Return On Assets Perusahaan Perbankan

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Perbankan 2.1.1.1 Pengertian Perbankan - Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahu

0 0 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Non Perorming Loan, Loan To Deposit Ratio, Dan Net Interest Margin Terhadap Rentabilitas Modal Sendiri Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2011-2013

0 0 8

ANALISIS PENGARUH NET INTEREST MARGIN, NON PERFORMING LOAN DAN RETURN ON ASSET TERHADAP LOAN TO DEPOSIT RATIO PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2013

0 0 16

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, LOAN TO DEPOSIT RATIO DAN NET INTEREST MARGIN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Empiris di Industri Perbankan yang terdaftar di BEI periode tahun 2007-2011)

0 0 164