Kerangka Berfikir KAJIAN PUSTAKA

40 “Normal”, 0 siswa 0 “Gemuk”, 0 siswa 0 “Obesitas”. Status gizi siswa kelas V SD Negeri Patarangan 0 siswa 0 “Sangat Kurus”, 0 siswa 0 “Kurus”, 39 siswa 72 “Normal”, 12 siswa 22 “Gemuk”, 3 siswa 6 “Obesitas”

C. Kerangka Berfikir

Kebugaran jasmani adalah kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan fisik yang berarti dan masih mempunyai sisa atau cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dan untuk keperluab-keperluan lainnya. Kebugaran jasmani mencakup lima komponen yaitu kecepatan, kekuatan otot, daya tahan otot, tenaga eksplosif atau daya ledak, daya tahan jantung atau kardiorespirasi. Kebugaran jasmani dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor gizi, olahraga, dan istirahat. Faktor-faktor tersebut harus saling mendukung agar status kebugaran jasmani seseorang dapat diperoleh maksimal. untuk mengetahui kebugaran jasmani cara yang digunakan adalah menggunakan salah satu metode tes kesegaran jasmani Indonesia TKJI. Menggunakan TKJI karena sudah valid dan reliabel dan juga sudah mencakup lima komponen seperti kecepatan, kekuatan, dan ketahanan otot lengan dan bahu, kekuatan dan ketahanan otot perut, daya ledak atau tenaga eksplosif dan daya tahan jantung, peredaran darah dan pernafasan. Selain itu juga pada tes kesegaran jasmani ini mencakup keseluruhan butir tes merupakan satu kesatuan yang dapat diperuntukan penilaian tingkat kesegaran jasmani 41 Status gizi adalah gambaran keseimbangan antara kebutuhan gizi yang diperlukan tubuh dengan konsumsi zat gizi. Komponen status gizi meliputi tinggi badan dan berat badan. Status gizi dapat dipengaruhi oleh asupan makanan yang dimakan setiap harinya dengan keadaan gizi tubuh dan keadaan gizi dengan kesehatan jasmani antara kesehatan dengan kesegaran jasmani, serta antara kesegaran jasmani dengan prestasi fisik. Dengan kata lain gizi merupakan suatu penunjang yang penting dalam usaha mencapai prestasi fisik yang tinggi. Seseorang dapat diketahui status gizinya yaitu diukur dengan berbagai cara salah satu pengukuran adalah dengan menggunakan Indeks Masa Tubuh IMT dan kemudian dimasukkan ke dalam tabel standar IMT menurut umur dari Kemenkes 2010: 18-22. Untuk mengetahui nilai IMT, dihitung dengan rumus berikut: Keterangan : IMT= Indeks Massa Tubuh Kgm BB = Berat Badan Kg TB = Tinggi Badan cm Berdasarkan hasil perhitungan IMT tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel standar IMT menurut umur dari Kemenkes 2010: 18-22. Hasil dari perhitungan di atas, kemudian dilakukan pengelompokan status gizi yaitu: IMT= BB kg TB ²m 42 Tabel 1. Indeks Masa Tubuh menurut umur IMTU Untuk Usia 5-18 Tahun Kategori Status Gizi Ambang Batas Z-Score Sangat Kurus -3 SD Kurus -3 SD sampai dengan -2 SD Normal -2 SD sampai dengan 1 SD Gemuk 1 SD sampai dengan 2 SD Obesitas 2 SD Sumber: Kemenkes 2010: 4 43

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah diskriptif kuantitatif dengan dua variabel, metode yang digunakan metode survey dengan teknik tes dan pengukuran untuk pengumpulan data. Dalam penelitian ini hanya ada dua variabel, yaitu kesegaran jasmani dan status gizi pada siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMA N 2 Playen.

B. Deinisi Operasional Variabel Penelitian

1. Kesegaran jasmani Adalah kemampuan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMA N 2 Playen berdasarkan untuk melakukan suatu aktivitas tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih mempunyai cadangan tenaga untuk melakukan aktivitas yang bersifat mendadak. 2. Status gizi Adalah keadaan dalam tubuh siswa yang mengikuti ekstrakurikuler olahraga di SMA N 2 Playen sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat gizi pada siswa.

C. Populasi dan Sampel Penilitian 1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 173, populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Populasi dapat diartikan sebagai wilayah

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KESEGARAN JASMANI DENGAN KECERDASAN EMOSIONAL REMAJA YANG MENGIKUTI Hubungan Status Gizi Dan Kesegaran Jasmani Dengan Kecerdasan Emosional Pada Remaja Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Bola Basket Di SMA Muhammadiyah 1 Sur

0 0 18

HUBUNGAN ASUPAN GIZI DENGAN KEBUGARAN JASMANI PADA SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SUKAGUMIWANG INDRAMAYU.

1 4 36

PERBANDINGAN PERILAKU SOSIAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER PMR PADA SISWA SMA NEGERI SE-KABUPATEN CIREBON BARAT.

0 1 40

PERBEDAAN KOHESIVITAS SISWA YANG MENGIKUTI EKTRAKURIKULER OLAHRAGA DENGAN SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER NON OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 SLEMAN.

0 7 91

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI INDOOR DENGAN BOLAVOLI PANTAI DI SMA N 1 TANJUNGSARI.

0 2 105

TINGKAT STATUS GIZI DAN TINGKAT KEBUGARAN JASMANI SISWA SEKOLAH BERBASIS ISTIMEWA OLAHRAGA KELAS XI SMA NEGERI 1 TANJUNGSARI.

0 2 101

TINGKAT KESEGARAN KARDIORESPIRASI SISWA PUTRI YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLABASKET DI SMA NEGERI 2 KLATEN.

0 3 90

PERBEDAAN STATUS KESEGARAN JASMANI SISWA PUTRA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLAVOLI DAN BOLABASKET DI SMS NEGERI 1 PARAKAN KABUPATEN TEMANGGUNG.

0 9 98

TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL SISWA YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DAN YANG TIDAK MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMK PGRI SENTOLO.

0 0 115

PERBEDAAN TINGKAT KESEGARAN JASMANI SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA BASKET DENGAN SISWA MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BOLA VOLI

0 1 10