Media Pembelajaran LANDASAN TEORI

18 belajar gedung, kelas, perlengkapan, laboratorium, perpustakaan, buku pelajaran, alat-alat peraga, sedang suasana yang paedagogis, tenang, gembira, adalah sarana- prasarana yang non fisik. Dari penjelasan tentang faktor yang mempengaruhi belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar itu tidak dapat dicapai secara kebetulan saja, tetapi harus diusahakan melalui berbagai usaha. Prestasi belajar juga merupakan penguasaan pengetahuan atau ketrampilan melalui proses perubahan tingkah laku yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang kualitasnya diukur dengan nilai tes atau angka nilai serta kemampuan intelektual moral dan ketrampilan.

2. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran Dalam proses pembelajaran kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang mampu diucapkan oleh guru melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan 19 dengan kehadiran media. Dengan demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media. Menurut Sadiman, dkk 2002:6, media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang berarti perantara yang dipakai untuk menunjukkan alat komunikasi. Secara harfiah media diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media pembelajaran menurut Briggs yang dikutip oleh Sadiman, dkk 2002:6, adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta perangsang peserta didik untuk belajar seperti buku, film, kaset, film bingkai, dan lain-lain. Sementara itu, Gagne yang dikutip oleh Sadiman, dkk 2002:6, mendefinisikan media pembelajaran adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan Association of Education and Communication TecnologyAECT di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan informasi. Sedangkan menurut Asosiasi Pendidikan Nasional National Education AssociationNEA media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca. 20 Dari beberapa definisi media yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran itu banyak jenisnya, namun demikian media itu dapat diklasifikasikan menjadi media visual media gambar dan grafis, media papan, media dengan proyeksi, media audio tape recorder dan radio, media audio visual televisi, VCD, internet, video cassete, benda asli dan orang. Peta termasuk pada klasifikasi media visual karena berbentuk gambar dan grafis tentang permukaan bumi. Dalam kerangka proses pembelajaran yang dilakukan guru, dengan digunakannya media pembelajaran maka peserta didik yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat terhindar dari gejala verbalisme atau mengetahui kata-kata yang disampaikan guru tetapi tidak memahami arti atau maknanya. Menurut Sadiman, dkk 2002:16, secara umum media pendidikan mempunyai kegunaan-kegunaan sebagai berikut: 1 Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka 21 2 Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya: a Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau model b Objek yang kecil, bisa dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar c Gerak yang terlalu cepat atau terlalu lambat, dapat di bantu dengan high speed photography atau timeplase d Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal e Objek yang terlalu kompleks misalnya mesin-mesin dapat disajikan dengan model, diagram, dan lain-lain f Konsep yang terlalu luas gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain dapat divisualkan dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain 3 Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk: a Menimbulkan kegairahan belajar b Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan lingkungan dan kenyataan 22 c Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan minatnya 4 Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus dibatasi sendiri. Apalagi bila latar belakang lingkungan guru dengan siswa juga berbeda. Masalah ini dapat dibatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan kemampuannya dalam: a Memberikan perangsang yang sama b Mempersamakan pengalaman c Menimbulkan persepsi yang sama. Sudjana dan Rifai yang dikutip oleh Arsyad 2004:24, mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, antara lain: 1 Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar 2 Bahan pengajaran akan lebih jelas maknamya, sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa dan memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pengajaran 3 Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, 23 sehingga siswa tidak bosan dan guru kehabisan tenaga, apalagi jika guru mengajar pada setiap jam pelajaran 4 Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain b. Alasan Penggunaan Media Menurut Sadiman, dkk 2002:10, penggunaan media dalam proses pembelajaran pada dasarnya bertitik tolak pada dua hal yaitu: 1 Belajar Merupakan Perubahan Perilaku Belajar dipandang sebagai perubahan perilaku peserta didik. Perubahan perilaku ini tidak terjadi dengan sendirinya tetapi melalui suatu proses. Proses perubahan perilaku ini dimulai dari adanya rangsangan yaitu peserta didik menangkap rangsang kemudian mengolahnya sehingga membentuk suatu persepsi. Semakin baik rangsangan yang diberikan, semakin kuat persepsi peserta didik terhadap rangsangan tersebut. Pembentukan persepsi harus diupayakan secara kuat oleh guru agar terbentuk suatu pengalaman belajar murid yang bermakna. Tetapi adakalanya pembentukan persepsi dapat terganggu karena terdapat kekurangan atau hambatan dalam alat indera, minat, pengalaman, kecerdasan, perhatian serta kejelasan objek yang akan dikenal. Untuk menanggulangi 24 kekuranganhambatan terbentuknya persepsi harus diupayakan suatu bentuk alat bantu yang memudahkan atau mengurangi hambatan-hambatan penguasaan kemampuan peserta didik. Oleh karena itu digunakanlah media pembelajaran sebagai pemecahan. 2 Belajar Merupakan Proses Komunikasi Proses belajar mengajar pada hakekatnya merupakan proses komunikasi. Proses komunikasi adalah proses menyampaikan pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu ke penerima pesan. Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada dalam kurikulum. Pesan berupa isi ajaran dan didikan yang ada di kurikulum dituangkan oleh guru atau sumber lain ke dalam simbol-simbol komunikasi baik simbol verbal maupun simbol non verbal atau visual. Selanjutnya penerima pesan menafsirkan simbol-simbol komunikasi tersebut sehingga diperoleh pesan. Dalam proses penyampaian pesan tersebut tidak selamanya sukses, karena terdapat beberapa hambatan baik yang ditimbulkan dan pemberi pesan ataupun dari penerima pesan. Media pendidikan sebagai salah satu sumber belajar yang dapat menyalurkan pesan dapat membantu mengatasi hal tersebut. Perbedan gaya belajar, minat, intelegensi, keterbatasan daya indera, cacat tubuh atau hambatan jarak geografis, jarak waktu dan 25 lain-lain dapat dibantu diatasi dengan pemanfaatan media pendidikan. c. Dasar dan Kriteria Pemilihan Suatu Media Sebelum memutuskan untuk menggunakan media tertentu dalam suatu peristiwa pembelajaran, seorang guru perlu memahami dasar-dasar dan kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan suatu media. Menurut Sadiman, dkk 2002:82, dasar-dasar dan kriteria pemilihan media seharusnya: 1 Memilih media harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran dan bahan pembelajaran yang akan disampaikan dan dicapai 2 Memilih media harus disesuaikan dengan kemampuan guru, baik dalam pengadaannya dan penggunaannya 3 Memilih media harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi atau pada waktu, tempat dan situasi yang tepat. 4 Memilih media harus memahami karakter dari media itu sendiri. 5 Memilih media harus berdasarkan pada karakteristik fase perkembangan peserta didik.

3. Teori Bermain

Dokumen yang terkait

Pengaruh permainan kartu milenium ular angka terhadap hasil belajar matematika pada materi operasi hitung bilangan: quasi ekpserimen di SDN Cengkareng Timur 17 Pagi

2 4 92

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Menyelesaikan Pengerjaan Hitung Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah dengan Alat Peraga Kelereng dan Diskusi Kelompok bagi Siswa Kelas II SD Negeri

0 9 148

5 PENGGUNAAN MEDIA TIMBANGAN BILANGAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN PADA SISWA KELAS II SD

4 50 108

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MEDIA KONKRET Peningkatan keaktifan belajar siswa dalam operasi hitung bilangan bulat melalui media konkret pada siswa kelas I SD Negeri Wungwung Tahun 2014/2015.

0 2 14

SKRIPSI Upaya Meningkatkan Pemahaman Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Melalui Permainan Kartu Bridge pada Siswa Kelas II Sekolah dasar Negeri Cemeng 3 Sambungmacan Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 15

PENDAHULUAN Upaya Meningkatkan Pemahaman Operasi Hitung Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Melalui Permainan Kartu Bridge pada Siswa Kelas II Sekolah dasar Negeri Cemeng 3 Sambungmacan Kabupaten Sragen Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 0 10

PENINGKATKAN PEMAHAMAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN CACAH MELALUI PERMAINAN Peningkatan Pemahaman Operasi Hitung Pengjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah Melalui Permainan Kartu Bridge Pada Siswa Kelas II SDN 01 Gemantar Jum

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV PADA MATERI POKOK OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE PERMAINAN DI SD NEGERI BENTARSARI 03 KECAMATAN SALEM.

0 3 90

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI PEMBAGIAN BILANGAN CACAH MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DOMI NUMBERS PADA SISWA KELAS 2 SD NEGERI DAWUNG TEGALREJO KABUPATEN MAGELANG.

0 1 84

PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DAN PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DI SD

0 6 96