7
judul yang digunakan dalam kumpulan crita cekak sehingga ingin mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, 2 J.FX Hoery adalah pengarang yang sudah
banyak melahirkan karya sastra Jawa yang berkualitas. Karya-karya J.F.X Hoery bukan hanya berupa crita cekak, tetapi juga berupa geguritan, cerita sambung,
cerita rakyat, roman sejarah, cerita misteri, reportase yang sudah banyak diterbitkan majalah-majalah bahasa Jawa yang mulai terbit tahun 1971 sampai
sekarang. Selain menjadi pengarang dan wartawan, J.F.X Hoery juga berkiprah di dunia politik dengan menjadi anggota DPRD Bojonegoro. Alasan peneliti
memilih delapan crita cekak dari tujuh belas crita cekak adalah berangkat dari kemiripan tema dalam delapan crita cekak tersebut. Struktur karya sastra yang
lebih menekankan pada urutan satuan cerita atau sekuen dapat membantu pembaca untuk lebih memahami peristiwa dan wujud dalam crita cekak Nilai-
nilai yang terkandung di dalam kumpulan crita cekak Banjire Wis Surut sebagian besar berupa tolong menolong, tanggung jawab, kesetiakawanan, saling
menyayangi, serta berbakti kepada orang tua. Nilai-nilai yang terkandung dalam crita cekak tersebut dapat menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari dalam
bersikap dan bertingkah laku.
1.2 Rumusan Masalah
Setelah mengkaji latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana struktur naratif dalam kumpulan crita cekak Banjire
Wis Surut?
8
2. Nilai-nilai apa saja yang terdapat dalam kumpulan crita cekak
Banjire Wis Surut?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini terdiri dari dua hal yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui struktur naratif dalam kumpulan crita cekak Banjire
Wis Surut. 2.
Mengetahui nilai-nilai yang terdapat dalam kumpulan crita cekak Banjire Wis Surut.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua kalangan. Manfaat penelitian tersebut meliputi.
1. Bagi para penikmat karya sastra Jawa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang struktur naratif dalam
kumpulan crita cekak Banjire Wis Surut. 2. Bagi para pembaca kumpulan crita cekak Banjire Wis Surut,
penelitian ini diharapkan dapat membantu pemahaman terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam kumpulan crita cekak Banjire Wis
Surut.
9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS
2.1 Tinjauan Pustaka
Dalam penelitian ini peneliti mengacu pada hasil penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan
tinjauan pustaka untuk membandingkan seberapa besar keaslian sebuah penelitian yang akan dilakukan, dan untuk hal itu dapat dilakukan melalui peninjauan
terhadap penelitian yang sebelumnya. Tinjauan pustaka tentang struktur naratif dan nilai-nilai dalam karya sastra
pernah diteliti oleh beberapa peneliti dalam bentuk skripsi. Penelitian yang pernah dilakukan di antaranya sebagai berikut.
Nur Eva Darmayanti 2005, meneliti dengan judul ”Struktur Naratif dan Nilai-nilai Pendidikan dalam Fabel Berbahasa Jawa”. Penelitian tersebut
mengkaji tentang bagaimanakah stuktur cerita dalam fabel Jawa dan nilai-nilai pendidikan apa saja yang terdapat dalam fabel berbahasa Jawa serta bagaimana
wujud nilai-nilai pendidikan yang disampaikan lewat perilaku tokoh binatang dalam fabel Jawa. Hasil penelitian tersebut adalah tokoh-tokoh dari cerita tersebut
mempunyai karakter tentang pencurian, persahabatan, kecerdikan dan keserakahan. Nilai-nilai pendidikan yang ada dalam fabel Jawa adalah nilai
pendidikan ketuhanan, nilai pendidikan budi pekertikesusilaan, nilai pendidikan sosial kemasyarakatan dan nilai moral.
10
Penelitian yang dilakukan oleh Nike Esti Kurniawati 2006 dalam skripsinya yang berjudul ”Nilai-nilai dalam Kumpulan Cerita Sega Rames”,
mengkaji tentang struktur naratif, nilai-nilai pendidikan dalam kumpulan cerita Sega Rames. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam kumpulan cerita
Sega Rames terdapat sembilan peristiwa yaitu event kepahlawanan, tolong menolong, keikhlasan, kepasrahan, kesombongan, pemaksaan, keserakahan,
kecerdikan dan pengampunan. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat diselaraskan bahwa struktur naratif
digunakan untuk membedah struktur cerita sehingga dapat diteliti nilai-nilai yang terkandung di dalam cerita. Skripsi ini merupakan penelitian yang meneliti
kumpulan crita cekak Banjire Wis Surut dalam perspektif naratologi. Peneliti meneliti struktur naratif pada kumpulan crita cekak Banjire Wis Surut melalui
naratologi kemudian meneliti nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
2.2 Landasan Teoretis