Tabel 12. Modal Usaha KUD Saroha Aeknatolu tahun 2003 – 2007
No Tahun
Modal Usaha Rupiah
Perubahan Orang
Persentase
1 2003
168.589.735 -
- 2
2004 196.864.771
28.275.036 14,36
3 2005
232.763.257 35.898.486
15,42 4
2006 282.545.412
49.782.155 17,61
5 2007
351.769.866 69.224.454
19,67
Sumber: Data Diolah dari Lampiran 24
Dari tabel 12. dapat dilihat bahwa perkembangan modal di KUD Saroha Aeknatolu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini juga diikuti dari
peningkatan persentasi kenaikan modal dari setiap tahunnya.
e. SHU Sisa Hasil Usaha
SHU adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam 1 tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam
tahun buku yang bersangkutan. Adapun perkembangan SHU yang ada di KUD Saroha Aeknatolu dapat dilihat pada tabel 13. berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 13. SHU KUD Saroha Aeknatolu tahun 2003 – 2007
No Tahun
SHU Rupiah
Perubahan Orang
Persentase
1 2003
35.170.278 -
- 2
2004 36.800.000
1.629.722 4,42
3 2005
47.891.928 11.091.928
23,16 4
2006 70.049.837
22.157.909 31,63
5 2007
108.095.157 38.045.320
35,19
Sumber: Data Diolah dari Lampiran 24
Dari tabel 13. dapat dilihat bahwa perkembangan SHU KUD Saroha Aeknatolu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini diikuti juga
dengan persentasi kenaikan SHU tersebut dari tahun ke tahun. Dengan meningkatnya jumlah SHU ini akan meningkatkan permodalan dari koperasi.
5.6 Masalah-Masalah yang Dihadapi dalam Pengembangan KUD Saroha
Aeknatolu
Adapun masalah–masalah yang dihadapi dalam pengembangan KUD Saroha Aeknatolu adalah:
1. Masih kurangnya keterampilan karyawan dalam menggunakan teknologi
khususnya dalam penggunaan komputer, dimana dengan teknologi ini ingin diketahui data dari setiap jumlah pembelian anggota setiap bulannya.
2. Koperasi masih kurang mampu mengembangkan usaha di beberapa sektor
perekonomian rakyat khususnya dalam pembelian hasil produk-produk pertanian. Hal ini disebabkan karena koperasi belum mampu menggunakan
teknologi yang ada untuk mengakses informasi yang dibutuhkan.
Universitas Sumatera Utara
3. Dalam mengtikuti Rapat Anggota Tahunan RAT, anggota koperasi masih
kurang dalam memberi saran-saran untuk perbaikan kinerja koperasi ke depannya.
4. Harga-harga yang tidak stabil untuk penjualan waserda, pupuk dan pestisida.
Hal ini menyebabkan stock dari setiap barang berkurang. Karena apabila harga turun dan koperasi tetap menjual dengan harga yang semula otomatis anggota
akan membeli dari tempat lain yang lebih murah. 5.
Adanya saingan koperasi seperti dibukanya toko-toko yang menjual barang- barang yang ada di waserda, berdirinya usaha penggilingan padi di sipangan
bolon, dan ada rencana dibukanya toko yang menjual pupuk dan pestisida. 6.
Adanya pencurian yang terjadi terhadap barang-barang yang dijual diwaserda. Pencurian ini sudah terjadi sebanyak dua kali.
7. Penurunan penggunaan jasa penggilingan padi.
8. Badan pemeriksa masih kurang mengadakan pengawasan terhadap setiap
kegiatan yang ada di koperasi. Dimana mereka tidak melakukan pemeriksaan rutin. Pemeriksaan tiga bulan sekali terhadap setiap kegiatan yang dilakukan
belum dikerjakan.
5.7 Upaya-Upaya yang Dilakukan Koperasi dalam Menghadapi Masalah-