Kerjasama Bappekab Jember dengan Lemlit Unej
24
Komoditas Perkebunan Non Tembakau
3.1 Lokasi Penelitian dan Jangka Waktu
Lokasi penelitian adalah Kabupaten Jember, sedangkan fokus wilayah penelitian berdasarkan sebaran potensi produksi komoditas
perkebunan non tembakau. Waktu penelitian direncanakan selama 4 empat bulan terhitung
sejak penandatangan Surat Perjanjian Kerjasama.
3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian yang Digunakan
Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode analitik, deskriptif dan korelasional. Metode deskriptif dapat diartikan
sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang
berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Untuk mendeskripsikan fakta-fakta tersebut, pada tahap permulaan tertuju pada
usaha mengemukakan gejala-gejala secara lengkap di dalam aspek yang diselidiki agar jelas keadaan atau kondisinya.
Metode deskriptif memusatkan perhatiannya pada penemuan fakta-fakta fact finding sebagaimana keadaan sebenarnya Nawawi,
1998. Sedangkan metode korelasional merupakan kelanjutan dari metode deskriptif yang memiliki tujuan mempelajari hubungan secara statistik
antara variabel-variabel yang sedang diteliti Nazir, 1999.
Kerjasama Bappekab Jember dengan Lemlit Unej
25
Komoditas Perkebunan Non Tembakau
3.3 Teknik Pengambilan dan Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data yang digunakan adalah menggunakan menggunakan Snowball Sampling. Menurut Sugiyono 2013 pengertian
Snowball Sampling yaitu teknik penentuan sample yang mula-mula
jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam penentuan sampel pertama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena belum lengkap informasi yang
diperoleh, maka penelti mencari orang lain yang di pandang lebih tahu dan melengkapi data yang diberikan oleh orang sebelumnya.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian digunakan teknik wawancara. Menurut Moleong, Lexy J. 2007 wawancara telah diakui
sebagai teknik pengumpulan data atau informasi dan banyak dilakukan dalam pengembangan sistem informasi. Wawancara adalah suatu
percakapan langsung dengan tujuan-tujuan tertentu serta menggunakan format tanya jawab yang terencana. Wawancara memungkinkan analis
sistem mendengar tujuan, perasaan, pendapat dan prosedur informal dalam wawancara dengan para pembuat keputusan organisasional.
Analis sistem menggunakan wawancara untuk mengembangkan hubungan mereka dengan klien, mengobservasi tempat kerja, serta
mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan menyiapkan orang yang diwawancarai dan memberi pertanyaan terkait temuan.
3.4 Metode Analisis 3.4.1 Analisa Deskriptif