Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 54
4.2. Kamus Indikator Kinerja Utama
KPI-1 . Pegawai dengan jabatan yang sesuai dengan kompetensi
Perspektif : LG-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM
KPI : Pegawai dengan jabatan yang sesuai dengan
kompetensi
Alasan Memilih Indikator
: Keberhasilan rumah sakit dapat terwujud apabila
menempatkan pegawai dengan jabatan sesuai kompetensi
Definisi : Kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang
pegawai berupa pendidikan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap disiplin yang diperlukan pada tugas
jabatannya sehingga pegawai tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, efektif dan
efisien. Yang dimaksud Pegawai adalah PNS dan Non PNS
Formula :
Jumlah pegawai sesuai kompetensi persemester x 100 Jumlah seluruh pegawai persemester
Bobot KPI : 0.03
Person in Charge
:
Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Sumber Data Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengumpul Data
:
Kepala Bagian SDM
Periode Pelaporan
:
Semester
Standar :
≥ 80
Kreteria penilaian
: Pegawai Sesuai Kompetensi PSK
PSK ≥ 80skor = 100
6 0≤PSK˂80skor = 75
4 0≤PSK˂60skor = 50
2 0≤PSK˂40skor = 25
PSK ˂20skor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
50 55
40 50
60
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 55
KPI-2. Persentase Pegawai dengan kinerja excellent
Perspektif : LG-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya Peningkatan Kompetensi SDM
KPI : Persentase pegawai dengan kinerja excellent
Alasan Memilih
Indikator :
Kemajuan dan mutu pelayanan rumah sakit dapat terwujud apabila pegawai memiliki kinerja excellent
Definisi : Kinerja excellent adalah hasil kinerja pegawai yang telah
melebihikualifikasi baik pada sasaran kinerja pegawai SKP dan target yang ditetapkan rumah sakit berdasarkan kontrak
kinerja dari masing-masing unitkerja
Formula :
Bobot KPI : 0.03
Person in Charge
:
Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Sumber Data Semua unit kerja
Pengumpul Data
:
Kepala Bagian SDM
Periode Pelaporan
:
Tahunan
Standar :
≥ 4
Kreteria penilaian
: Kinerja Excellent KE
KE≥ 16skor = 100 11≤KE ˂ 15skor = 75
6≤KE ˂10skor = 50 0≤KE ˂ 5skor = 25
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
1 2
3 4
5
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 56
KPI-3.
Jumlah pegawai yang memenuhi kualifikasi baik dalam penilaian perilaku kerja pegawai
Perspektif : LG-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya transformasi budaya kinerja
KPI : Jumlah pegawai yang memenuhi kualifikasi baik dalam
penilaian perilaku kerja pegawai
Alasan Memilih Indikator
: Dengan terwujudnya budaya kinerja akan meningkatkan
kualitas pelayanan
Definisi : Transformasi budaya kinerja adalah suatu proses
perubahan pola pikir, pengetahuan dan tingkah laku pegawai pada sesuatu yang bersifat positif yang
kemudian perlu dilestarikan menjadi budaya baru di rumah sakit.
Formula :
Bobot KPI : 0.03
Person in Charge
:
Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Sumber Data
Administrasi Sumber Daya Manusia
Pengumpul Data
:
Kepala Bagian SDM
Periode Pelaporan
:
Tahunan
Standar :
≥ 80
Kreteria penilaian
: Perilaku Kerja Pegawai PKP
PKP≥ 80skor = 100 6
0≤PKP ˂ 80skor = 75 4
0≤PKP ˂ 60skor = 50 2
0≤PKP ˂ 40skor = 25 P
KP ˂ 20skor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
60 70
55 60
65
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 57
KPI-4. Waktu pengembangan modul SIM-RS
Perspektif : LG-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya Peningkatan SIM-RS
KPI : Waktu Tunggu ketersediaan data siap di SIM-RS
Alasan Memilih Indikator
: Merupakan Indikator Keberhasilan rumah sakit sebagai BLU
dalam Penerapan Teknologi Informasi yang terintegrasi dengan sistem pelayanan di rumah sakit dan stakeholder
terkait
Definisi : Waktu tunggu ketersediaan Data siap di sistem adalah rata-
rata waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan satu modul SIMRS hingga dapat dioperasikan dan data-data
yang berhubungan dengan modul tersebut siap digunakan. Perhitungan menggunakan periode waktu yang sama
Formula :
Bobot KPI : 0.02
Person in Charge
:
Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Sumber Data Semua Unit Kerja Pelayanan dan Administrasi terkait SIM-
RS
Pengumpul Data : Kepala Instalasi EDP Periode
Pelaporan :
Semester
Standar : ˂ 1 bulan
Kreteria penilaian
: Waktu Pengembangan Modul WPM SIM-RS
WPM ˂ 1 bulan Skor = 100 1 bulan ≤ WPM ˂ 2 bulan Skor = 75
2 bulan ≤ WPM ˂ 3 bulan Skor = 50 3 bulan ≤ WPM ˂ 4 bulan Skor = 25
4 bulan ≤ WPM Skor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
2 bln 2 bln
2 bln 2 bln
1 bln
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 58
KPI-5. Jumlah Penambahan Modul yang Terintegrasi SIM-RS
Perspektif : LG-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya Peningkatan SIM-RS
KPI : Jumlah Penambahan modul yang terintegrasi SIM-RS
Alasan Memilih
Indikator :
Untuk mendukung pelayanan rumah sakit secara komprehensif
Definisi : Modul adalah softwareyang dikembangkan dalam SIM-RS terdiri
dari : 1. Modul Farmasi
2. Modul Laboratorium 3. Modul Radiologi
4. Modul Gizi 5. Modul Rehabilitasi Medik
7. Modul Pelayanan Ambulance 8. Modul Rawat Inap
9. Modul Remunerasi
10. Modul Stock Opname 11. Modul Perinatologi
12. Modul Asuhan Keperawata 13. Modul Kamar Bersalin
14. Modul Poli Eksekutif 15. Modul Admision
16. Modul Eksekutif Report 17. Modul Evaluasi Pelaporan
18. Terintegrasi secara menyeluruh dalam SIMRS
Formula :
Bobot KPI : 0.03
Person in Charge
:
Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Sumber Data Semua Unit Kerja Pelayanan dan Administrasi terkait SIMRS
Pengumpul Data
:
Kepala Instalasi EDP
Periode Pelaporan
:
Semester
Standar : 6 Unit
Kreteria penilaian
: Unit Penunjang yang Terintegrasi SIM-RS UPT
UPT ≥ 6 Unit Skor = 100 4 Unit ≤ UPT ˂ 6 Unit Skor = 75
2 Unit ≤ UPT ˂ 4 Unit Skor = 50 1 Unit Skor = 25
0 Unit Skor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
3 unit 4 unit
5 unit 6 unit
7 unit
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 59
KPI-6.
Indikator Penyelesaian Modernisasi Pengelolaan BLU
Area : Manajerial
Kategori Indikator
: Penyelesaian Modernisasi Pengelolaan BLU penerapan Aplikasi
BIOS
Perspektif : Learning and growth
Sasaran Strategis
:
Untuk meningkatkan kinerja layanan dan keuangan BLU
Dimensi Mutu : Sistem informasi BLU yang andal dan modern
Tujuan : Untuk mengukur tingkat modernisasi pengelolaan BLU dalam
mendukung peningkatan layanan serta peningkatan akuntabilitas dan akurasi manajemen dalam pengambilan keputusan
Definisi Operasional
: Persentase penyelesaian pengembangan sistem informasi pada tahun 2017 berdasarkan kelengkapan tahapan yang
diselesaikan dan kecepatan tahapan yang diselesaikan serta dapat terkoneksi dengan BIOS
Terdapat 6 enam Tahapan Modernisasi Pengelolaan BLU penerapan Aplikasi BIOS dengan dasar nilai capaian tiap
triwulan adalah100 dengan penjelasan:
Urutan Tahapan
Variabel Nilai
Penambah Nilai
pengurang
1 Pengisian data profil, layanan dan keuangan pada
BIOS secara lengkap dan up to date, dengan sub variabel:
Mengelola dan memiliki data BIOS
info umum, info khusus, info
keuangan yang up to date
- -
Penggunaan modul- modul pada BIOS
- 2.5
Memiliki Standard Operating Procedures
SOP updating data pada BIOS
- 2.5
2 Tersedianya website yang representatif dan up to
date, dengan sub variabel:
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 60
Memiliki Website dengan data profil,
alamat, kontak, berita, layanan,
tarif,pengaduan pelanggan dan up to
date -
2.5
Memiliki fitur survei kepuasan layanan
pada website -
2 Memiliki SOP
pengelolaan website -
2.5
3 Terbentuknya database terpusat
Memiliki database terpusat
- 2
Kelengkapan data pada database
terpusat parameter database
menyesuaikan BIOS -
2.5 Mengelola dan
memiliki data database yang up to
date dan valid -
2 Memiliki SOP
pengelolaan database
- 2.5
4 Tersedianya Webservices untuk transfer data ke
Kementerian Keuangan Memiliki webservices
2 2
Memiliki Kelengkapan data pada webservice
parameter webservice
menyesuaikan BIOS 2.5
2.5 Memiliki SOP
pengelolaan webservice
2.5 2.5
5 Tersedianya dashboard untuk kebutuhan
manajerial Memiliki dashboard
untuk manajerial 2.5
2.5 Memiliki Kelengkapan
data pada dashboard profil, layanan,
keuangan 2.5
2.5
6 Tersedianya proses bisnis terkait layanan dan
keuangan yang berbasis teknologi yang terintegrasi
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 61
Memiliki Proses bisnis layanan yang
berbasis teknologi informasi TI
terkoneksi antara Pendaftaran
permintaan pemberian layanan -
tarif - sistem pembayaran
perbankan
2 2
Memiliki Proses bisnis keuangan yang
berbasis TI akuntansi dan
pelaporan keuangan berbasis TI dan
Ketersediaan Cash Management System
CMS dari perbankan
3 3
Keterangan: Nilai Penambah adalah nilai yang ditambahkan jika realisasi
kinerja BLU dapat melampaui tahapan yang ditargetkan oleh BLU
Nilai Pengurang adalah nilai yang dikurangkan jika realisasi kinerja BLU tidak dapat memenuhi tahapan yang
ditargetkan oleh BLU Sub variabel ini bersifat wajib untuk dipenuhi mandatory,
dimana realisasi capaiannya menjadi prasyarat penilaian kinerja tiap triwulan. Penyampaian realisasi dengan
melampirkan hasil cetak Aplikasi BIOS info umum, info khusus dan info keuangan
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Triwulanan Standar
: 100 dengan penjelasan: Triwulan
Urutan Tahapan yang Harus diselesaikan
Triwulan I 1 s.d. 3 Tahapan
Triwulan II 1 s.d. 4 Tahapan
Triwulan III 1 s.d. 5 Tahapan
Triwulan IV 1 s.d. 6 Tahapan
Keterangan: Nilai Standar 100 pada Triwulan I adalah selesainya 3
Tahapan Nilai Standar 100 pada Triwulan II adalah selesainya 4
Tahapan Nilai Standar 100 pada Triwulan III adalah selesainya 5
Tahapan Nilai Standar 100 pada Triwulan IV adalah selesainya 6
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 62
Tahapan
Target : Penentuan Target oleh BLU sebagai berikut:
Contoh target lebih besar dari standar: RS A pada TW I ingin mengambil target 5 tahapan, melebihi
standar 3 tahapan, maka penghitungan besaran targetnya yaitu:
100+12 = 112 Contoh target lebih kecil dari standar:
RS B pada TW II memperkirakan hanya dapat menyelesaikan 3 tahapan yang dari 4 yang dipersyaratkan,
Maka besar target nya: 100-7 = 93
Catatan: Penentuan Target tahapan untuk Triwulan II tidak lebih kecil
dari Target Triwulan sebelumnya. demikian pula untuk penentuan target Triwulan III dan IV
Contoh: RS A pada TW I mengambil target 5 tahapan 112.
Maka pada Triwulan II, paling tidak RS A menetapkan target sebesar 5 tahapan sama dengan Triwulan sebelumnya, dari 4
tahapan yang menjadi standar dipersyaratkan. Maka besar target nya:
100+5 = 105
Formula Perhitungan
Realisasi : Perhitungan Realisasi setiap menggunakan baseline Target yang
ditentukan BLU pada tiap triwulannya. Formulasi:
100 +[Nilai Penambah] – [Nilai pengurang]
Contoh: RS A, TW I dari target 5 tahapan 112 hanya tercapai 3
tahapan maka realisasinya: 100-12 = 88
RS A, TW I dari target 5 tahapan 112 tercapai 5 tahapan maka realisasinya: 100 = 100
RS A, TW I dari target 5 tahapan 112 tercapai 6 tahapan maka realisasinya: 100+5 =105
Sumber Data :
Data pada BIOS dan data pada sistem informasi BLU; dan Data primer sebagai pembanding penguji kevalidan data
yang terekam pada sistem
PIC : Direktorat atau bagian pengelola data dan informasi
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 63
KPI-7.
Sistem antrian pasien rawat jalan onlineSMS
Area : Manajerial
Kategori Indikator
:
Kepuasan Pelanggan
Perspektif : Customer
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu : Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Tujuan : Terselenggaranya pelayanan registrasi rawat jalan secara
onlineSMS Definisi
Operasional : Rumah Sakit yang menggunakan Sistem Pendaftaran Rawat
Jalan OnlineSMS, merupakan front end application yang terintegrasi dengan SIMRS. Pasienmasyarakat dapat
mengakses sistem pendaftaran ini melalui website atau melalui telepon genggam.
Dengan adanya sistem pendaftaran rawat jalan onlineSMS ini, pasien dapat mendapatkan nomor reservasi melalui loket
pendaftaran pasien datang langsung ke RS, melalui telepon genggam.
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Triwulanan
Inklusi : Pasien rawat jalan yang mendaftar dengan menggunakan
Sistem Pendaftaran Rawat Jalan Online
Eksklusi : Pasien rawat jalan yang mendaftar langsung
Formula : 1. RS memiliki dan atau terkoneksi dengan sistem Pendaftaran
Rawat Jalan OnlineSMS dan terimplementasi 100 2. RS memiliki dan atau terkoneksi dengan sistem Pendaftaran
Rawat Jalan OnlineSMS dan belum terimplementasi 50
Sumber Data : Sistem Pendaftaran Rawat Jalan Online
Standar : 100
Kriteria Penilaian
:
Keterangan: S
: Nilai standar sebagaimana terdapat dalam Kontrak IKT RSBalai T
: Nilai Target sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak IKT RSBalai R : Nilai Realisasi yang didapat dari formula x 100]
PIC : Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Referensi
Petunjuk Teknis Sistem Pendaftaran Rawat Jalan Online
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 64
KPI-8.
Informasi ketersediaan tempat tidur
Kategori Indikator
:
Informasi Ketersediaan tempat tidur
Perspektif : Customer
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu : Efektifitas dan Mutu layanan
Tujuan : Terselenggaranya pelayanan informasi ketersediaan tempat tidur
RS
Definisi Operasional
: Informasi ketersediaan tempat tidur adalah kepatuhan rumah
sakit dalam memperbaharui data tempat tidur sehingga mempermudah akses layanan publik terhadap informasi
ketersediaan tempat tidur. Upaya memperbaharui informasi ketersediaan tempat tidur terdiri
dari :
1. Penyajian informasi ketersediaan tempat tidur secara online, yaitu terintegrasi dengan SIMRS Sistem Informasi
Manajemen Rumah sakit 2. Penyajian informasi ketersediaan tempat tidur secara
manual, yaitu menggunakan tool web service rest client yang ada di browser Firefox.
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Triwulan
Formula : 1. Ada secara online dan di update = 100
2. Ada secara online dan tidak update = 75 3. Ada secara manual dan di update = 50
4. Ada secara manual dan tidak update = 25
Eksklusi : -
Sumber Data : Siranap
Standar : 100
Kriteria Penilaian
:
Keterangan: S
: Nilai standar sebagaimana terdapat dalam Kontrak IKT RSBalai T
: Nilai Target sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak IKT RSBalai R : Nilai Realisasi yang didapat dari formula x 100]
PIC : Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 65
KPI-9. Penambahan Alat Kesehatan
Perspektif : LG-3
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya kehandalan alat kesehatan
KPI : Penambahan alat kesehatan
Alasan Memilih Indikator
: Merupakan indikator keberhasilanrumah sakit sebagai
badan layanan umum
Definisi : Penambahan alat kesehatan adalah pemenuhan peralatan
kesehatanyang direncanakan sesuai dengan pengembangan layanan.
Formula :
Bobot KPI : 0.03
Person in Charge
:
Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Sumber Data
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit IPSRS
Pengumpul Data
: IPSRS
Periode Pelaporan
:
Tahunan
Standar : 100
Kreteria penilaian
: Penambahan Alat Kesehatan PAK
PAK≥ 80skor = 100 6
0≤PAK ˂ 80skor = 75 4
0≤PAK ˂ 60skor = 50 2
0≤PAK ˂ 40skor = 25 P
AK ˂ 20skor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
100 100
80 80
80
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 66
KPI-10. Pemeliharaan sarana dan prasarana
Perspektif : LG-3
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya Kehandalan sarana dan prasarana
KPI : Pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana
Alasan Memilih
Indikator :
Merupakan indikator dalam menunjang kualitas sarana dan prasarana agar tetap bermutu baik dan laik digunakan
Definisi : Pemeliharaan sarana prasarana adalah suatu pekerjaan
memelihara sarana prasarana rumah sakit agar tetap baik dan laik digunakan sehingga dapat menunjang pelayanan
rumah sakit Pengembangan sarana prasarana adalah peningkatan
kemampuan sarana dan prasarana
Formula :
Bobot KPI : 0.03
Person in Charge
:
Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Sumber Data Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
Pengumpul Data
:
Kepala IPSRS
Periode Pelaporan
:
Semester
Standar : 100
Kreteria penilaian
: Pemeliharaan Sarana dan Prasarana PSP
PSP≥ 80skor = 100 6
0≤PSP ˂ 80skor = 75 4
0≤PSP ˂ 60skor = 50 2
0≤PSP ˂ 40skor = 25 P
SP ˂ 20skor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
80 100
100 100
100
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 67
KPI-11. Tingkat akuntabilitas kinerja RS BLU
Perspektif : IBP-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya perbaikan bisnis proses
KPI : Tingkat akuntabilitas kinerja RS BLU
Alasan Memilih
Indikator :
Menggambarkan kepedulian administrasi rumah sakit untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja pelayanan
Definisi : Tingkat akuntabilitas kinerja RS-BLU adalah pengukuran kinerja
rumah sakit yang terdiri dari aspek kinerja keuangan, aspek kinerja pelayanan dan aspek mutu serta manfaat kepada masyarakat
Formula : Indikator Keuangan : total skor dari rasio keuangan dan
kepatuhan pengelolaan keuangan BLU Indikator Klinis : total skor dari kepatuhan terhadap standar
pelayanan dan capaian indicator medik Indikator Manajerial: total skor dari Utilisasi, kepuasan pelanggan,
ketepatan waktu pelayanan, SDM, Sarana Prasarana,dan IT. Hasil penilaian kinerja adalah total skor dari ketiga indikator
keuangan, klinis, dan manajerial dengan kategori penilaian :
Bobot KPI : 0.04
Person in Charge
:
Direktur Utama
Sumber Data Semua unit layanan di direktorat pelayanan direktorat keuangan,
sdm dan umum
Pengumpul Data
:
Kepala Bagian Umum
Periode Pelaporan
:
Tahunan
Standar : AAA
Kreteria penilaian
: Tingkat Kinerja BLU
AAA Skor 100 A - AA Skor 75
BB - BBB Skor 50 CCC - B Skor 25
C - CC Skor 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
A A
AA AA
AAA
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 68
KPI- 12. Respontime rawat jalan.
Perspektif : IBP-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya perbaikan bisnis proses
KPI : Respontime rawat jalan
Alasan Memilih
Indikator :
Menilai ketepatan waktu pelayanan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
Definisi : waktu rata-rata yang diperlukan mulai dari pasien yang sudah terdaftar tiba
di poliklinik sampai dengan dilayani dokter di poliklinik tersebut menit
Formula :
Bobot KPI : 0.04
Person in Charge
:
Direktur Pelayanan
Sumber Data Instalasi Rawat Jalan
Pengumpul Data
: Kepala Sub Bagian Evapor dan Kepala Instalasi Penelitian dan
Pengembangan
Periode Pelaporan
:
Semester
Standar : ≤ 60 menit
Kreteria penilaian
: Waktu Tunggu Rawat Jalan WTRJ
WTRJ ≤ 60 menit skor = 100 60 menit WTRJ ≤ 80 menitskor = 75
80 menit WTRJ ≤ 100 menitskor = 50 100 menit WTRJ ≤ 120 menitskor = 25
WTRJ 120 menitskor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
40 menit 55 menit
50 menit 45 menit
40 menit
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 69
KPI- 13.
Kepuasan Pelanggan
Perspektif : Customer
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
KPI : Kepuasan Pelanggan
Alasan Memilih
Indikator :
Menilai ketepatan waktu pelayanan dalam rangka peningkatan mutu pelayanan
Definisi : Visite dokter spesialis adalah kunjungan dokter spesialis setiap hari kerja
sesuai dengan ketentuan waktu kepada setiap pasien yang menjadi tanggungjawabnya, yang dilakukan antara jam 08.00 sampai dengan 14.00
Formula : Kategori :
≤ pukul 12.00 nilai 100 Pukul 12.00 sd 14.00 nilai 50
≥ pukul 14.00 nilai 0 Jumlah visite dokter ≤ 12.00 x 100 + Jumlah visite dokter 12.00 sd 14.00
x 50 Total jumlah visite dokter Bobot KPI
: Person in
Charge :
Kepala instalasi rawat inap
Sumber Data Laporan Visite Rawat Inap
Pengumpul Data
:
Instalasi Customer Care
Periode Pelaporan
:
Bulanan
Standar : ≤ 60 menit
Kreteria penilaian
:
Keterangan: S
: Nilai standar sebagaimana terdapat dalam Kontrak IKT RSBalai
T : Nilai Target sebagaimana ditetapkan dalam Kontrak IKT RSBalai
R : Nilai Realisasi yang didapat
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
40 menit 55 menit
50 menit 45 menit
40 menit
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 70
KPI- 14. Respontime bedah elektif luka septik kusta
Perspektif : IBP-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya perbaikan bisnis proses
KPI : Respontime bedah elektif luka septik kusta
Alasan Memilih Indikator
: Menilai kecepatan penanganan bedah elektif luka septik pasien
kusta
Definisi : Rata-rata tenggat waktu yang dibutuhkan sejak pasien dengan
rencana operasi bedah elektifluka septikmasuk rawat inap sampai dengan operasi dilaksanakan jam
Formula :
Bobot KPI : 0.04
Person in Charge
:
Direktur Pelayanan
Sumber Data
Instalasi Bedah dan Instalasi Rawat Inap
Pengumpul Data
:
Kepala Instalasi Rehabilitasi Medik
Periode Pelaporan
:
Bulanan
Standar :
≤ 48 jam
Kreteria penilaian
: Waktu Tunggu Elektif WTE
WTE ≤ 48 jam skor = 100 48 jam WTE ≤ 72 jamskor = 75
72 jam WTE ≤ 96 jamskor = 50 96 jam WTE ≤ 120 jamskor = 25
WTE 120 jam skor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
48 jam 36 jam
36 jam 36 jam
30 jam
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 71
KPI-15. Waktu tunggu pelayanan
Area : Manajerial
Kategori Indikator
:
Ketepatan waktu pelayanan
Perspektif : Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan
Dimensi Mutu : Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Tujuan : Tergambarnya kecepatan penjadwalan pelayanan operasi luka
septik
Definisi Operasional
: Penanganan luka septik dimulai sejak dokter penanggung jawab
DPJP menetapkan bahwa perlu dilakukannya penanganan luka septik dan diakhiri sampai luka septik ditangani.
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan Periode Analisa 3 bulanan
Numerator : Jumlah waktu tunggu pasien yang dioperasi luka septik kusta
dalam 1 bulan
Denominator : Jumlah pasien yang dioperasi luka sepsis kusta pada bulan tsb
Inklusi : --
Eksklusi : --
Formula : Jumlah seluruh waktu tunggu pasien yang dioperasi luka septik
kusta dalam 1 bln dibagi Jumlah seluruh pasien yang dioperasi luka septik kusta pada bulan tsb
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data : Poli Klinik Luka
Standar : ˂ 48 Jam
PIC : Instalasi Rehabilitasi Medik
Kriteria Penilaian
:
WTE ˂ 48 jam -- 100 48 ja
m WTE ≤ 72 jam -- 75 72 jam WTE ≤ 96 jam -- 50
96 jam WTE ≤ 120 jam -- 25 WTE 120 jam -- 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
48 Jam 36 Jam
30 Jam 30 Jam
24 Jam
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 72
KPI-16. Waktu Tunggu Pelayanan Resep Obat jadi WTOJ
Area : Manajerial
Kategori Indikator
:
Ketepatan waktu pelayanan
Perspektif : Proses bisnis internal
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya Ketepatan Waktu Pelayanan
Dimensi Mutu : Efektifitas, efisiensi dan kesinambungan pelayanan
Tujuan : Tergambarnya kecepatan pelayanan resep obat jadi
Definisi Operasional
: Waktu tunggu pelayanan resep obat jadi adalah rata-rata waktu
yang dibutuhkan sejak pasien menyerahkan resep obat di loket apotek sampai dengan menerimamendapatkan obat jadi dari
petugas farmasi di apotik rawat jalan.
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan
Numerator : Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep
diloket apotek sampai dengan menerima obat
Denominator : Jumlah seluruh sampel atau jumlah seluruh resep obat jadi
Inklusi : Semua resep obat jadi di apotik rawat jalan
Eksklusi : Obat kemoterapi ; resep pasien rawat inap
Formula : Jumlah kumulatif waktu tunggu sejak pasien menyerahkan resep
diloket apotek sampai dengan menerima obat dibagi jumlah seluruh sample atau Jumlah seluruh pasien yang menyerahkan resep obat jadi
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data : Instalasi Farmasi Sampling bila jumlah pasien 50 pasien per bulan
Standar :
˂ e it
PIC : Direktur Pelayanan
Kriteria Penilaian
: WTOJ menit :
WTOJ ˂ 30 skor = 100 30 WTOJ ≤ 40 skor = 75
40 WTOJ ≤ 50 skor = 50 50 WTOJ ≤ 60 skor = 25
WTOJ 60 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
˂ 30 menit ˂ e it
˂ e it ˂ e it ˂ menit
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 73
KPI-17. Waktu Pemulihan Pasien Reaksi Kusta
Perspektif : IBP-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya perbaikan bisnis proses
KPI : Waktu pemulihan pasien reaksi kusta
Alasan Memilih Indikator
: Menggambarkan kualitas perawatan pasien reaksi kusta di rawat
inap
Definisi : Waktu pemulihan adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan
pasien yang mengalami reaksi kusta dalam perawatan rawat inap
Formula :
x 100 Bobot KPI
: 0.04 Person in
Charge :
Direktur Pelayanan
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Pengumpul Data
:
Instalasi Rawat Inap
Periode Pelaporan
:
Bulanan
Standar :
˂ 10 hari
Kreteria penilaian
: Pemulihan Reaksi Kusta PRK
PRK ˂10 hariskor = 100 10 hari ≤ PRK 15 hariskor = 75
15 hari ≤ PRK20 hariskor = 50 20 hari ≤ PRK25 hariskor = 25
PRK ≥ 25 hariskor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
30 hari 15 hari
10 hari 8 hari
8 hari
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 74
KPI-18. Prevention Of Disability POD
Perspektif : IBP-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya perbaikan bisnis proses
KPI : Prevention Of Disability POD
Alasan Memilih Indikator
: Sebagai Indikator dalam mendukung program Nasional
menurunkan kecacatan akibat penyakit kusta
Definisi : Prevention of Disability POD adalah pemeriksaan yang
dilakukan pada semua pasien kusta yang berobat ke rumah sakit untuk mengetahui tingkat kecacatan akibat kusta.
Pemeriksaan terhadap pasien kusta sesuai dengan indikasi untuk mencegah terjadinya kecacatan.
Indikasi :
1. Semua pasien baru kusta. 2. Pasien kusta aktif diperiksa setiap bulan.
3. Pasien datang dengan kasus neuritisreaksi. 4. Pasien kusta yang sudah RFT dilakukan pemeriksaan setiap 3
bulan. 5. Pasien yang RFC tidak perlu lagi dilakukan POD, kecuali ada
indikasi misal neuritis, reaksi, curiga relaps.
Formula :
Jumlah pasien kusta yang diperiksa POD perperiode Jumlah pasien kusta yang berobat ke RS pada periode yang sama
Bobot KPI : 0.04
Person in Charge
:
Direktur Pelayanan
Sumber Data Instalasi Rehabilitasi Medik
Instalasi Rawat jalan dan Instalasi Rawat Inap
Pengumpul Data
: Instalasi Rehabilitasi Medik
Poliklinik Kusta Terpadu dan Instalasi Rawat Inap
Periode Pelaporan
: Semester
Bulanan
Standar :
80
Kreteria penilaian
: Prevention of Disability POD
POD≥80 skor = 100 60≤POD˂ 80skor = 75
40≤POD˂ 60skor = 50 20≤POD˂40skor = 25
POD˂20 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
70 80
90 90
90
X 100
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 75
KPI-19. Jumlah pasien cacat akibat kusta yang dilakukan operasi bedah rekonstruksi
Perspektif : IBP-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya perbaikan bisnis proses
KPI : Jumlah pasien cacat akibat kusta yang dilakukan operasi bedah
rekonstruksi
Alasan Memilih Indikator
: Melaksanakan fungsi rumah sakit dalam mendukung program rehabilitasi
paripurna
Definisi : Operasi bedah rekonstruksi adalah tindakan operasi bedah untuk
memperbaiki fungsi yang cacat akibat penyakit kusta
Formula :
Bobot KPI : 0.04
Person in Charge
:
Direktur Pelayanan
Sumber Data Kepala Bidang Rehabilitasi
Kepala Instalasi bedah
Pengumpul Data
:
Kepala Instalasi bedah
Periode Pelaporan
:
Bulanan
Standar : 100
Kreteria penilaian
: Bedah Rekonstruksi Kusta BRK
BRK ≥80 skor = 100 60 ≤ BRK 80 skor = 75
40 ≤ BRK 60 skor = 50 20 ≤ BRK 40 skor = 25
BRK 20 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
100 100
100 100
100
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 76
KPI-20. Waktu Pemulihan Pasien Reaksi Kusta
Perspektif : IBP-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya perbaikan bisnis proses
KPI : Waktu pemulihan pasien reaksi kusta
Alasan Memilih Indikator
: Menggambarkan kualitas perawatan pasien reaksi kusta di rawat
inap
Definisi : Waktu pemulihan adalah waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan
pasien yang mengalami reaksi kusta dalam perawatan rawat inap
Formula :
Error Reference source not found.x 100 Bobot KPI
: 0.04 Person in
Charge :
Direktur Pelayanan
Sumber Data Instalasi Rawat Inap
Pengumpul Data
:
Instalasi Rawat Inap
Periode Pelaporan
:
Bulanan
Standar :
˂ 10 hari
Kreteria penilaian
: Pemulihan Reaksi Kusta PRK
PRK ˂10 hariskor = 100 10 hari ≤ PRK 15 hariskor = 75
15 hari ≤ PRK20 hariskor = 50 20 hari ≤ PRK25 hariskor = 25
PRK ≥ 25 hariskor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
30 hari 15 hari
10 hari 8 hari
8 hari
KPI-21. Ketepatan Identifikasi Pasien
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 77
Area : Manajerial
Kategori Indikator
:
Ketepatan Identifikasi Pasien
Perspektif : Keselamatan Pasien
Sasaran Strategis
:
Untuk memperbaiki meningkatkan ketelitian identifikasi pasien
Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan continuum of care dan keselamatan
pasien
Tujuan : Untuk dengan cara yang dapat dipercayareliable
mengidentifikasi pasien sebagai individu yang dimaksudkan untuk mendapatkan pelayanan atau pengobatan; dan untuk
mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap individu tersebut
Definisi Operasional
: Kebijakan danatau prosedur yang secara kolaboratif
dikembangkan untuk memperbaiki proses identifikasi, khususnya proses yang digunakan untuk mengidentifikasi pasien ketika
pemberian obat, darah atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau memberikan
pengobatan atau tindakan lain. Kebijakan danatau prosedur memerlukan sedikitnya dua cara
untuk mengidentifikasi seorang pasien, seperti nama pasien, dengan nama pasien, nomor identifikasi menggunakan nomor
rekam medis, tanggal lahir, gelang identitas pasien dengan barcode, atau cara lain. Nomor kamar atau lokasi pasien tidak
bisa digunakan untuk identifikasi. Kebijakan danatau prosedur juga menjelaskan penggunaan dua pengidentifikasipenanda
yang berbeda pada lokasi yang berbeda di rumah sakit, seperti di pelayanan ambulatori atau pelayanan rawat jalan yang lain, unit
gawat darurat, atau kamar operasi. Identifikasi terhadap pasien koma yang tanpa identitas, juga termasuk. Suatu proses
kolaboratif digunakan untukmengembangkan kebijakan danatau prosedur untuk memastikan telah mengatur semua situasi yang
memungkinkan untuk diidentifikasi. Ketepatan Identifikasi Pasien difokuskan pada kelengkapan
identitas pasien dengan barcode atau cara lain pada produk
– produk layanan yang sudah ditetapkan dengan keputusan
Direktur Utama RS. Direktur Rumah Sakit menetapkan produk layanan yang akan diberikan barcode identitas atau cara lain.
Cara lain yang dimaksud adalah penulisan identitas masih secara manual, tetapi harus jelas
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan
Numerator : --
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 78
Denominator : --
Inklusi : --
Eksklusi : Pasien dalam fase akut psikiatri gaduh gelisah
Formula : Telusur Total Sampling Kelengkapan Identifikasi Pasien dengan
Barcode atau cara lain : 1. Nama Pasien
2. Nomor Identitas Pasien menggunakan Nomer Rekam Medik 3. Tanggal Lahir
Barcode atau cara lain terdiri minimal 2 variabel dari 3 variabel Jumlah seluruh produk layanan yang diberikan barcode identitas
atau cara lain dikurangi jumlah seluruh produk layanan yang tidak diberikan barcode identitas atau cara lain dibagi Jumlah seluruh
produk layanan yang diberikan barcode identitas atau cara lain X 100
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data : Rekam Medik Unit Layanan
Standar : 100
PIC : Direktur Pelayanan
Kriteria Penilaian
: Barcode sesuai variabel, diberikan pada semua produk layanan
→ 100 Barcode sesuai variabel, diberikan pada sebagian produk
layanan → 75 Barcode tidak sesuai variabel, diberikan pada semua produk
layanan → 50 Barcode tidak sesuai variabel, diberikan pada sebagian produk
layanan → 25 Tidak ada
barcode → 0 Cara Lain
Target :
2015 2016
2017 2018
2019 100
100 100
100 100
KPI-22.
Cuci Tangan Hand Hygiene
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 79
Area : Manajerial
Kategori Indikator
:
Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan
Perspektif : Keselamatan Pasien
Sasaran Strategis
: Pencegahan dan pengendalian infeksi untuk mengurangai risiko
infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
Dimensi Mutu : Keselamatan pasien
Tujuan : Mengurangai risiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan
Definisi Operasional
: Penilaian ini berdasarkan dilakukan atau tidaknya cuci tangan
dalam five moments for hand hygiene lima momen cuci tangan yang ditetapkan olehWHO. Lima momen tersebut adalah:
1. Sebelum bersentuhan dengan pasien 2. Sebelum melakukan prosedur bersihsteril
3. Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien risiko tinggi 4. Setelah bersentuhan dengan pasien
5. Setelah bersentuhan dengan lingkungan sekitar pasien Ada enam langkah hand hygiene yang telah ditetapkan oleh
WHO. Langkah-langkah tersebut dimulai dengan meratakan sabun dengan menggosokkan pada kedua telapak tangan.
Kemudian menggosok punggung tangan dan sela-sela jari, menggosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan,
menggosok kedua punggung tangan dengan posisi kedua tangan saling mengunci, menggosok ibu jari kiri dengan diputar
dalam genggaman tangan kanan dan sebaliknya. Terakhir mengusap ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak
tangan kiri dan sebaliknya, kemudian bilas.
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan
Numerator : --
Denominator : --
Inklusi : --
Eksklusi : --
Formula : Telusur dokumen :
1. Ada Kebijakan 2. Ada SOP Panduan
3. Dilaksanakan sesuai dengan SOP dan dievaluasi
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data : Komite mutuPPI
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 80
Standar : Ada Kebijakan, ada SOP, dan dilaksanakan sesuai dengan SOP
PIC : Direktur Pelayanan
Kriteria Penilaian
: 1. Ada Kebijakan, ada SOP dan dilaksanakan sesuai dengan
SOP dandievaluasi = 100 2. Ada kebijakan, ada SOP dilaksanakan sesuai SOP dan tidak
dievaluasi = 75 3. Ada Kebijakan, ada SOP tidak dilaksanakan sesuai dengan
SOP dan tidak dievaluasi = 50 4. Tidak ada kebijakan, tidak ada SOP, dilaksanakan = 25
Tidak ada kebijakan, tidak ada SOP, tidak dilaksanakan = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019 100
100 100
100 100
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 81
KPI-23.
Persentase pengembalian rekam medis 1x24 jam
Perspektif : IBP-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya perbaikan bisnis proses
KPI : Persentase pengembalian rekam medis 1x24 jam
Alasan Memilih Indikator
:
Sebagai indikator peningkatan mutu pelayanan rekam medis
Definisi : Waktu pengembalian rekam medis sejak pasien dinyatakan pulang hingga
rekam medis kembali ke Instalasi Rekam Medis
Formula :
Bobot KPI : 0.04
Person in Charge
:
Direktur Pelayanan
Sumber Data Rekam Medis
Pengumpul Data
:
Kepala Instalasi Rekam Medis
Periode Pelaporan
:
Bulanan
Standar : 80
Kreteria penilaian
: Pengembalian Rekam Medik PRM
PRM ≥ 80 skor = 100 70 PRM ≤ 80 skor = 75
60 PRM ≤ 70 skor = 50 50 PRM ≤ 60 skor = 25
PRM ≤ 50 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
50 80
82 85
87
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 82
KPI-24. Kepatuhan terhadap clinical pathway
Area : Klinis
Kategori Indikator
:
Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya penyelenggaraan sistem manajemen klinik good
clinical governance berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu : Kesinambungan pelayanan continuum of care dan keselamatan
pasien
Tujuan : Terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi
risiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis dan memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta
penggunaan sumber daya yg efisien dan konsisten sehingga menghasilkan mutu pelayanan yang tinggi dengan menggunakan
praktek klinik yang berbasis bukti
Definisi Operasional
: Kepatuhan terhadap clinical pathway adalah kepatuhan para staf
medisDPJP dalam menggunakan clinical pathway untuk memberikan asuhan klinis pasien secara terstandarisasi dan
terintegrasi sehingga dapat meminimalkan adanya variasi proses asuhan klinis.
Setiap RS menetapkan paling sedikit 5 clinical pathway dari data 5 penyakit terbanyak dengan ketentuan high volume, high cost,
high risk dan diprediksi sembuh. Evaluasi atau cara penilaian penerapan ke-5 clinical pathway
tersebut adalah :
1.Dilakukan audit clinical pathway berupa kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap kepatuhan pelaksanaan asuhan klinis
indicator proses dan terhadap lama hari perawatan LOS Indikator output.
2.Dokumen clinical pathway diintegrasikan pada berkas rekam medis
Kepatuhan diukur dengan ketepatan LOS sesuai CP pada kasus tanpa varian tambahan.
Clinical pathway harus dilaporkan ke Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan sebelum triwulan I berakhir.
Audit clinical pathway dilakukan berkala setiap tiga bulan
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan
Eksklusi : Kasus dengan varian tambahan
Formula : Jumlah CP yang diimplementasikan sesuai dengan SPO
terintegrasi di Rekam Medik dan di evaluasi. Menghitung Jumlah CP yang diimplementasikan sesuai dengan
SPO
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 83
terintegrasi di Rekam Medik dan di evaluasi : 1. Ada 5 CP 100
2. Ada 4 CP 80 3. Ada 3 CP 60
4. Ada 2 CP 40 5. Ada 1 CP 20
6. Tidak ada CP 0 Catatan :
a. Apabila dalam uji petik ditemukan pengisian CP yang tidak lengkap dalam dokumen rekam medik, maka akan menjadi
faktor pengurang nilai yang diperoleh dilaporkan. Apabila CP yang dilaporkan tidak ada pasien sama sekali namun
sudah ada hasil evaluasi, maka tetap dihitung sebagai CP yang sudah dievaluasi. Namun triwulan berikutnya satker harus
mengganti dengan CP yang baru, ditetapkan oleh Direktur Utama RS dan dilaporkan ke Ditjen Pelayanan Kesehatan
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data : Komite MedikRekam Medik
Standar : Ada 5 CP sudah diimplementasikan, terintegrasi dalam berkas
Rekam Medik dan sudah dievaluasi
PIC : Direktur Pelayanan
Target :
2015 2016
2017 2018
2019 100
100 100
100 100
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 84
KPI-25. Penerapan Keselamatan Operasi PKO
Area : Klinis
Kategori Indikator
:
Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan pembedahan di
rumah sakit berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu : Efisiensi, efektivitas dan kesinambungan pelayanan
Tujuan : Tergambarnya kecepatan pelayanan pembedahan
Definisi Operasional
: Penerapan keselamatan operasi PKO adalah pengisian
checklist keselamatan operasi pada form yang dilakukan oleh petugas meliputi :
1. Tahapan Sign-in dilakukan sebelum induksi anestesi minimal dilakukan oleh
perawat dan dokter anestesi 2. Tahapan Time-out
dilakukan sebelum insisi kulit, diisi oleh perawat, dokter anestesi dan operator
3. Tahapan Sign-out dilakukan sebelum pasien meninggalkan kamar operasiOK,
di isi oleh perawat, dokter anestesi dan operator Kriteria : sesuai kriteria WHO JCI
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan
Numerator : Jumlah pasien pembedahan di ruang operasi yang telah diisi
lengkap checklist keselamatan pasiennya sesuai tahapan oleh petugas tertentu disertai tandatangan dan penulisan jam
pengisian
Denominator : Jumlah pasien pembedahan di ruang operasi
Eksklusi : --
Formula : Jumlah pasien pembedahan di ruang operasi yang telah diisi
lengkap ceklist keselamatan pasiennya sesuai tahapan oleh petugas tertentu dibagi Jumlah seluruh pasien pembedahan di
ruang operasi padabulan tsb x 100
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 85
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data : Inst. Bedah
Standar : 100
PIC : Direktur Pelayanan
Kriteria Penilaian
: Hasil = 100 skor = 100
90 ≤ Hasil 100 skor = 75 80 ≤ Hasil 90 skor = 50
70 ≤ Hasil 80 skor = 25 Hasil 70 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019 100
100 100
100 100
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 86
KPI-26. Prosentase Kejadian Pasien Jatuh
Area : Klinis
Kategori Indikator
:
Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu : Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan : Terselenggaranya pelayanan keperawatan yang aman dan efektif
bagi pasien dalam upaya mencapai pemenuhan sasaran keselamatan pasien internasional IPSG 6
Definisi Operasional
: Tidak adanya kejadian pasien jatuh adalah tidak terjadinya
pasien jatuh selama pasien mendapatkan pelayanan rawat inap di rumah sakit, baik akibat jatuh dari tempat tidur, dikamar mandi
dsb. Ketika pasien baru pertama kali masuk perawatan maka dalam
24 jam harus dilakukan asesmen awal keperawatan dimana dalam asesmen tsb dapat diketahui kemungkinan pasien berisiko
jatuh dengan scoring tertentu menggunakan instrumen penilaian risiko jatuh.
Penilaian resiko jatuh menggunakan skala Morse untuk pasien dewasa, skala Humpty Dumpty untuk pasien anak - anak, dan
skala jatuh untuk pasien geriatri. Tujuannya untuk dilakukan intervensi dan monitoring yang intensif terhadap pasien beresiko
jatuh dan harus dilakukan reasesmen jatuh dengan waktu sesuai derajat skornya.
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan
Numerator : Jumlah pasien jatuh
Denominator : Jumlah pasien rawat inap
Inklusi : Semua pasien rawat inap
Eksklusi : --
Formula : Jumlah kejadian pasien jatuh dibagi jumlah pasien rawat inap x
100
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 87
Sumber Data : Komite Keselamatan pasien
Standar :
˂ 3 PIC
: Direktur Pelayanan Kriteria
Penilaian :
Hasil ˂ 3 skor = 100 3 Hasil ≤ 9 skor = 75
9 Hasil ≤ 14 skor = 50 14 Hasil ≤ 20 skor = 25
hasil 20 skor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
≤ 3 ≤ 3
≤ 3 ≤ 3
≤ 3
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 88
KPI-27. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional FORNAS
Area : Klinis
Kategori Indikator
:
Kepatuhan dalam pelaksanaan standar pelayanan
Perspektif : Proses Bisnis Internal
Sasaran Strategis
: Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan kefarmasian
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu : Efektivitas dan keselamatan pasien JKN
Tujuan : Tergambarnya efisiensi pelayanan obat kepada pasien JKN
Definisi Operasional
: Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional Fornas adalah
kesesuaian penulisan resep oleh DPJP dengan Formularium Nasional untuk Pasien JKN
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan
Inklusi : Pasien JKN
Eksklusi : Obat yang ada dalam Clinical Pathway namun tidak ada dalam
Formularium Nasional
Formula : Jumlah item resep R yang sesuai Fornas dibagi jumlah total
item resep R x 100
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data : Inst. Farmasi
Standar :
≥ 80 PIC
: Direktur Pelayanan Kriteria
Penilaian :
Hasil ≥ 80 skor = 100 70 ≤ Hasil 80 skor = 75
60 ≤ Hasil 70 skor = 50 50 ≤ Hasil 60 skor = 25
Hasil 50 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019 100
100 100
100 100
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 89
KPI-28.
Infeksi Daerah Operasi IDO
Area : Klinis
Kategori Indikator
: Tindakan pengendalian Infeksi RS Perspektif
: Proses Bisnis Internal Sasaran
Strategis : Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan
berbasis mutu dan keselamatan pasien dalam pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit
Dimensi Mutu : Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan : Menurunkan kejadian infeksi Daerah operasi IDO
Definisi Operasional
: Infeksi Daerah Operasi adalah Infeksi yang terjadi pada daerah
insisi daerah operasi dalam waktu 30 hari tanpa implan dan satu tahun dengan implan pasca bedah.
Kriteria : 1. Pus keluar dari luka operasi atau drain yang dipasangdiatas
fascia. 2. Biakan positif dari cairan yang keluar dari luka atau
jaringanyang diambil secara aseptik. 3. Sengaja dibuka oleh dokter karena terdapat tanda
peradangankecuali hasil biakan negatif paling sedikit terdapat satudari tanda
– tanda infeksi berikut ini : nyeri, bengkak lokal,kemerahan dan hangat lokal dan
4. Dokter yang menangani menyatakan terjadi infeksi
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan
Numerator : Jumlah kasus Infeksi Daerah Operasi IDO
Denominator : Jumlah kasus operasi
Inklusi : Kasus operasi
Eksklusi : Prosedur sirkumsisi ; stitch abscess
Formula : Jumlah kasus IDO dibagi Jumlah kasus operasi x 100
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data : Komite PPI
Standar :
˂ 2
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 90
PIC : Direktur Pelayanan
Kriteria Penilaian
:
Hasil ˂ 2 skor = 100 2 Hasil ≤ 3 skor = 75
3 Hasil ≤ 4 skor = 50 4 Hasil ≤ 5 skor = 25
Hasil 5 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019 ˂ 2
˂ 2 ˂ 2
˂ 2 ˂ 2
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 91
KPI-29.
Kematian Pasien di IGD
Area : Klinis
Kategori Indikator
: Capaian Indikator Medik Perspektif
: Proses Bisnis Internal Sasaran
Strategis : Terwujudnya penyelenggaraan sistem pelayanan keperawatan
berbasis mutu dan keselamatan pasien
Dimensi Mutu : Efektivitas dan keselamatan pasien
Tujuan : Menurunkan kejadian infeksi Daerah operasi IDO
Definisi Operasional
: Kematian pasien di IGD adalah kematian pasien yang terjadi
dalam periode ≤ 8 jam sejak pasien datang ke IGD
Frekuensi Pengumpulan
Data :
Bulanan
Numerator :
Jumlah pasien meninggal di IGD ≤ 8 jam sejak datang
Denominator : Jumlah seluruh pasien yang ditangani di IGD
Inklusi :
Pasien yang meninggal di IGD ≤ 8 Jam
Eksklusi : Pasien DOA Death On Arrival
Formula :
Jumlah pasien meninggal di IGD ≤ 8 jam dibagi Jumlah seluruh pasien di IGD x 100
Bobot : Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data : IGD
Standar :
˂ 2.5 PIC
: Direktur Pelayanan Kriteria
Penilaian :
Hasil ˂ 2,5 skor = 100 2,5 Hasil ≤ 3 skor = 75
3 Hasil ≤ 3,5 skor = 50 3,5 Hasil ≤ 4 skor = 25
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 92
Hasil 4 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019 ˂ 2.5
˂ 2.5 ˂ 2.5
˂ 2.5 ˂ 2.5
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 93
KPI-30. Jumlah jejaring yang menjadi mitra strategis dalam 1 tahun
Perspektif : IBP-2
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya jejaring kemitraan strategis
KPI : Jumlah jejaring yang menjadi mitra strategis dalam 1 tahun
Alasan Memilih Indikator
: Menjamin kelangsungan proses bisnis pelayanan sebagai Rumah
sakit rujukan sebagai promosi.
Definisi : Mitra strategis adalah unit yang terkait dengan pelayanan
kesehatan, antara lain dinas kesehatan Kota, Kabupaten, Provinsi, LSM, Pasien, mitra pembiayaan kesehatan dan instansi
terkait lainnyasebagai promosi rumah sakit.
Formula :
Bobot KPI : 0.04
Person in Charge
:
Direktur Utama
Sumber Data Tata Usaha dan Humas
Pengumpul Data
:
Bagian Umum
Periode Pelaporan
:
Pertahun
Standar : 20 MoU
Kreteria penilaian
: Perjanjian Kerjasama PKMoU
MoU 20 skor = 100 5 ˂ MoU skor = 75
˂ MoU 5skor = 5 5 ˂ MoU skor = 5
MoU 5 skor =
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
15 MoU 18MoU
21MoU 24MoU
26MoU
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 94
KPI-31. Terakreditasinya rumah sakit secara bertahap
Perspektif : IBP-3
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya RS yang terakreditasi nasional
KPI : Terakreditasinya rumah sakit secara bertahap
Alasan Memilih Indikator
:
Akreditasi sebagai suatu ukuran pelayanan yang bermutu
Definisi : Akreditasi adalah suatu proses lembaga yang independen untuk melakukan
assesment terhadap Rumah sakit dengan tujuan menentukan kemampuan rumah sakit memenuhi standar yang dirancang untuk melaksanakan
pelayanan yang berorientasikan keselamatan pasien dan mutu pelayanan.
Formula :
Tingkat akreditasi pada waktu yang telah ditentukan. Bobot KPI
: 0.04 Person in
Charge : Direktur Utama
Sumber Data Tim Akreditasi
Pengumpul Data
:
Tim Akreditasi
Periode Pelaporan
:
Tahunan
Standar : Akreditasi Paripurna
Kreteria penilaian
: Tingkat Akreditasi
Akreditasi JCIKARSIskor = 100 Akreditasi Paripurna skor = 75
Akreditasi Utama skor = 50 Akreditasi Madya skor = 25
Akreditasi Dasar skor = 0
Target : 2015
2016 2017
2018 2019
Tercapainya akreditasi
Paripurna Verifikasi
akreditasi Paripurna
Verifikasi akreditasi
Paripurna Reakreditasi
paripurna dan persiapan
akreditasi internasional
Pemantapan persiapan
Akreditasi internasional
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 95
KPI-32.Persentase Kepuasan Pasien terhadap pelayanan rumah sakit
Perspektif : S-1
Sasaran Strategis
:
Terwujudnya kepuasan stakeholder internal dan eksternal
KPI : Persentase kepuasan pasien terhadap pelayanan rumah sakit
Alasan Memilih Indikator
:
Pelanggan merupakan aset dan stakeholder rumah sakit
Definisi : Kepuasan pasien eksternal adalah tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan yang di terima pasien
Formula :
Bobot KPI : 0.05
Person in Charge
:
Direktur Keuangan, SDM dan Umum
Sumber Data Survey Penelitian Pengembangan dan customer care
Pengumpul Data
:
Kepala Instalasi Penelitian Pengembangan dan Customer Care
Periode Pelaporan
:
3 Bulan Triwulan
Standar :
≥ 85
Kreteria penilaian
: Kepuasan Pasien KPs
KPs ≥ 85 skor = 100 70 ≤ KPs ˂ 85 skor = 75
55 ≤ KPs ˂ 70 skor = 50 40 ≤ KPs ˂ 55 skor = 25
KPs ˂ 40 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
75 78
80 82
85
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 96
KPI-33.
Kecepatan Respon Terhadap Komplain KRK
Area : Manajerial
Kategori Indikator
: Kepuasan Pelanggan Perspektif
: Customer Sasaran
Strategis : Terwujudnya Kepuasan Pelanggan
Dimensi Mutu : Efektivitas dan Mutu Pelayanan
Tujuan : Terselenggaranya pelayanan di semua unit yang mampu
memberikan kepuasan pelanggan.
Definisi Operasional
:
Kecepatan respon terhadap komplain adalah kecepatan Rumah sakit dalam menanggapi komplain baik tertulis,
lisan atau melalui mass media yang sudah diidentifikasi tingkat risiko dan dampak risiko dengan penetapan grading
dampak risiko berupa ekstrim merah, Tinggi kuning, Rendah hijau, dan dibuktikan dengan data, dan tindak
lanjut atas respon time komplain tersebut sesuai dengan kategorisasigradingdampak risiko.
Warna Merah : cenderung berhubungan dengan polisi, pengadilan,
kematian, mengancam sistemkelangsungan organisasi, poptensi kerugian material dll.
Warna Kuning : cenderung berhubungan dengan pemberitaan media,
potensi kerugian in material, dll. Warna Hijau :
tidak menimbulkan kerugian berarti baik material maupun immaterial.
Kriteria Penilaian : 1. Melihat data rekapitulasi komplain yang dikategorikan
merah,kuning, hijau. 2. Melihat data tindak lanjut komplain setiap kategori yang
dilakukan dalam kurun waktu sesuai standar. 3. Membuat
persentase jumlah
komplain yang
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 97
ditindaklanjuti terhadap seluruh komplain disetiap kategori
a. Komplain kategori merah KKM ditanggapi dan ditindaklanjutimaksimal 1x24 jam
b. Komplain kategori kuning KKK ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 3 hari
c. Komplain kategori hijau KKH ditanggapi dan ditindaklanjuti maksimal 7 hari
Frekuensi Pengumpulan
Data : Bulanan
Numerator :
KKM + KKK + KKH
Denominator :
3
Inklusi :
Komplain baik tertulis, lisan atau melalui media massa
Eksklusi :
--
Formula :
KKM + KKK + KKH : 3
Bobot :
Lihat pada Daftar dan Bobot Indikator
Sumber Data :
Survey kepuasan pelanggan, Rekapitulasi komplainkeluhan
Standar :
75
PIC :
Direktur Pelayanan
Kriteria Penilaian
: KRK :
75 KRK ≤ 100 skor = 100 50 KRK ≤ 75 skor = 75
25 KRK ≤ 50 skor = 50 KRK 25 skor = 25
Target :
2015 2016
2017 2018
2019 75
75 75
75 75
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 98
KPI-34.
Kepuasan masyarakat IKM
Area : Manajerial
Kategori Indikator
: Kepuasan pelanggan Perspektif
: Stake holder Sasaran
Strategis : Terwujudnya kepuasan stake holder Internal Eksternal
Dimensi Mutu : Efektifitas dan mutu pelayanan
Tujuan : Terseleggaranya pelayanan yang mampu memberikan kepuasan
pelanggan disemua unit
Definisi Operasional
: Kepuasan Pelanggan adalah pernyataan tentang persepsi
pelanggan terhadap jasa pelayanan kesehatan yang diberikan oleh RS.
Kepuasan pelanggan dapat dicapai apabila pelayanan yang diberikan sesuai atau melampaui harapan pelanggan. Hal ini
dapat diketahui dengan melakukan survey kepuasan pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan dengan mengacu
pada kepuasan pelanggan berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat IKM.
Pengukuran IKM dilaksanakan di lokasi layanan sesuai dengan metode dan ketentuan sebagaimana diatur dalam pedoman
survey kepuasan masyarakat pada pelayanan public Permenpan
– RB No.16 tahun 2014
Frekuensi Pengumpulan
Data :
3 bulan Triwulan
Numerator : Hasil penilaian IKM
Denominator : Skala maksimal nilai IKM
Inklusi :
Pasien rawat inap yang telah dirawat inap 1x24 jam Pasien rawat jalan yang telah berkunjung lebih dari 1 kali
Eksklusi : Pasien dengan gangguan jiwa, tidak sadar dan pasien anak yang
belum mengerti survey
Formula : Hasil penilaian IKM dibagi Skala maksimal nilai IKMx100
Bobot : 100
Sumber Data : Hasil survey kepuasan pelanggan di Rawat Inap Rawat Jalan
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 99
Standar : 85
PIC : Direktur Pelayanan
Kriteria Penilaian
: KP : K ≥ 85 2
70 ˂ KP ˂ 85 1.5 55 ˂ KP ≤ 70 1
40 ˂ KP ≤ 55 0.5
KP ≤ 40 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019 70
75 80
82 85
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 100
KPI-35. Persentase Pertumbuhan Pendapatan Pertahun
Perspektif : F-1 Pertumbuhan
Sasaran Strategis
: Terwujudnya Peningkatan Pendapatan dan Kendali Biaya KPI
: Persentase pertumbuhan pendapatan pertahun Alasan Memilih
Indikator : Memperlihatkan kemampuan rumah sakit dalam mengelola keuangan
Definisi : Pendapatan adalah aliran masuk atau kenaikan lain aktiva suatu badan
usaha atau pelunasan utang atau kombinasi dari keduanya selama suatu periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan
jasa, atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama dan usaha.
Formula :
Bobot KPI : 0.15
Person in Charge
: Direktur Keuangan, SDM dan Umum Sumber Data
Laporan realisasi penerimaan pertahun Target ukuran sampel : minimal 3 bulan
Pengumpul Data
: Kepala Bagian Keuangan Periode
Pelaporan : Bulanan
Standar :
≥ 4
Kreteria penilaian
: Tingkat Pertumbuhan Pendapatan TPP
TPP ≥4 skor = 100 3 ≤ TPP ˂4 skor = 75
2 ≤ TPP ˂ 3 skor = 50 1 ≤ TPP ˂2 skor = 25
TPP ≤0 skor = 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
20 30
2 4
6
Rencana Strategis Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019 101
KPI-36.
Rasio pendapatan terhadap biaya operasional POBO
Perspektif : F-1
Sasaran Strategis : Terwujudnya peningkatan pendapatan dan kendali biaya
KPI : Rasio pendapatan terhadap biaya operasional POBO
Alasan Memilih Indikator
: Merupakan indikator kinerja rumah sakit BLU yang bertujuan
untuk melihat efisiensi sekaligus kreatifitas pimpinan BLU dalam meningkatkan pendapatan
Definisi : 1. POBO adalah analisa keuangan yang membandingkan antara
pendapatan PNBP dan Biaya Operasional dalam persen. 2. Pendapatan PNBP merupakan pendapatan yang diperoleh
sebagai imbalan atas barangjasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil
kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung
dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN.
3. Biaya Operasional merupakan seluruh biaya yang dibutuhkan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang terdiri
dari belanja pegawai dan belanja barang, dan sumber dananya berasal dari penerimaan anggaran APBN dan pendapatan PNBP
satker BLU.
: Bobot KPI
: 0.15 Person in Charge
: Direktur Keuangan, SDM dan Umum Sumber Data
Laporan Aktivitas dalam Laporan Keuangan Akuntansi
Pengumpul Data : Kepala Bagian Keuangan
Periode Pelaporan : Semester
Standar : 65
Kreteria penilaian : POBO PB
PB 65 skor 100 57 PB ≤ 65 skor 90
50 PB ≤ 57 skor 80 42 PB ≤ 50 skor 70
35 PB ≤ 42 skor 60 28 PB ≤ 35 skor 50
20 PB ≤ 28 skor 40 12 PB ≤ 20 skor 30
4 PB ≤ 12 skor 20 PB ≤ 4 skor 0
Target :
2015 2016
2017 2018
2019
80 65
45 46
47
Rencana Strategi Bisnis RSK Dr. Sitanala Tangerang Tahun 2015-2019
104
BAB V ANALISA DAN MITIGASI RISIKO