148
ditempuh dengan kerjasama pemodalan atau hanya kontrak kerja pengelolaan, sehingga dalam mengelola agrowisata berwawasan
lingkungan di Salatiga tidak bersifat coba-coba, walaupun semuanya sudah direncanakan secara matang, namun dengan melibatkan mereka
yang mempunyai pengalaman akan lebih efisien dalam banyak hal.
c. Pelaksana operasional
Sebagai pelaksanaan operasional agrowisata berwawasan lingkungan membutuhkan sumberdaya manusia mulai dari pengelola sampai
dengan peranserta masyarakat, mereka berperan penting dalam keberhasilan pengembangan agrowisata. Kemampuan pengelola
agrowisata dalam menetapkan target sasaran dan menyediakan, mengemas, menyajikan paket-paket wisata serta promosi yang terus-
menerus sesuai dengan potensi yang dimiliki sangat menentukan keberhasilan dalam mendatangkan wisatawan.
Pemandu wisata merupakan salah satu sumberdaya manusia yang sangat penting. Kemampuan pemandu wisata yang memiliki
pengetahuan ilmu dan keterampilan menjual produk wisata sangat menentukan. Pengetahuan pemandu wisata seringkali tidak hanya
terbatas kepada produk dari obyek wisata yang dijual tetapi juga pengetahuan umum terutama hal-hal yang lebih mendalam berkaitan
dengan produk wisata tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh Bambang Riyantoko beberapa waktu yang lalu, mengatakan:
”Untuk meningkatkan hasil pengelolaan suatu obyek wisata, tidak sekedar menciptakan obyek wisata dan melengkapi dengan atraksi-
atraksi wisata saja, namun peran pemandu wisata sangat besar,
149
pengetahuan umum yang mereka miliki sangat dibutuhkan oleh wisatawan, mereka inilah yang biasanya membawa wisatawan ke
tempat tujuan obyek wisata baru, banyak ditemui calon wisatawan yang hanya mengetahui tempat-tempat wisata yang sudah punya
nama. Untuk mempromosikan tempat-tempat obyek wisata baru peranan pemandu wisata ini sangat besar, makanya pengelola
obyek wisata harus pintar-pintar menjalin hubungan dengan pemandu wisata”.
Obyek agrowisata yang telah dirancang dengan baik perlu ditangani oleh tenaga-tenaga pelaksana yang profesional. Untuk itu, diperlukan
tenaga terampil yang memiliki keahlian di bidangnya masing-masing. Beberapa tenaga operasional yang dibutuhkan antara lain, sebagai
berikut: 1 Manajer
Manajer merupakan pimpinan tertinggi di tingkat manajemen obyek agrowisata. Peran manajer adalah mengadakan koordinasi dan
integrasi, serta mendorong dan menggairahkan stafnya. Sebagai pimpinan, manajer harus memahami benar program yang akan
dijalankan untuk mengembangkan obyek agrowisata. Seorang manajer harus mempunyai ketertarikan dalam bidang yang akan diembannya,
supaya profesional menangani bidang pekerjaannya, banyak perusahaan swasta dalam menempatkan seorang manajer melalui
psikotes terlebih dahulu, sehingga akan mudah diketahui minat dan bakatnya. Manajer yang diharapkan dalam membangun agrowisata
berwawasan lingkungan sebaiknya yang memiliki latar belakang ilmu lingkungan, sehingga dalam pengambilan keputusan tidak hanya
sekedar berorientasi pada keuntungan saja, namun tetap berpijak pada etika-etika lingkungan hidup.
150
Hidayat, Direktur PT. Mittran, yang berkedudukan di Bekasi beberapa waktu yang lalu mengungkapkan:
“Bumi Serpong Damai belum dapat maksimal mengelola lingkungan hidupnya, karena top manajernya tidak memiliki pengetahuan masalah
pengelolaan lingkungan hidup, jadi belum semua sampah diolah menjadi kompos, tapi ya sudah lumayan delapan puluh prosen sampah
kota dan rumah tangga diolah menjadi kompos”.
Berdasarkan ungkapan tersebut diatas dapat disimpulkan, bahwa supaya dalam mewujudkan agrowisata berwawasan lingkungan sesuai
dengan prinsip-prinsip kelestarian lingkungan dibutuhkan tenaga manajer yang memiliki latar belakang pengetahuan tentang lingkungan
hidup. 2 Ahli lingkungan hidup
Manajer perlu dibantu pelaksana lainnya dalam menjalankan tugas. Supaya dalam pengelolaan agrowisata tetap berpegang pada etika
lingkungan hidup, perlu adanya ahli lingkungan hidup yang langsung terjun di lapangan. Ahli lingkungan ini mempunyai peranan yang
sangat penting untuk mengawasi dan mengontrol kawasan obyek agrowisata, baik yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan maupun
pengembangan budidaya. Ahli lingkungan hidup dapat dipekerjakan secara penuh waktu atau sebagai konsultan.
3 Ahli konstruksi dan desain Tenaga ahli ini bertanggung jawab atas desain dan konstruksi
sarana serta fasilitas obyek agrowisata. Ahli bangunan teknik sipil bertanggung jawab dalam membuat konstruksi bangunan yang kokoh
dan aman. Arsitek bangunan dan arsitek lansekap perlu bekerja sama untuk membuat bangunan yang harmonis dengan tata lingkungannya.
151
Ahli konstruksi ini tidak harus bekerja penuh waktu pada lokasi agrowisata, namun dapat bekerja sebagai tenaga konsultan.
4 Ahli budidaya tanaman Agrowisata merupakan obyek wisata dengan komponen utama
tanaman dan hewan budidaya. Ahli budidaya harus memahami teknologi budidaya yang mencakup pemilihan benih bermutu,
perlakuan tanam, dan pemeliharaannya. Kemajuan dalam teknik budi daya perlu diantisipasi agar obyek mampu memberikan informasi
kepada pengunjung dalam hal perkembangan teknologi budidaya. 5 Ahli ekonomi
Ahli ekonomi bertanggung jawab terhadap alokasi dan pemanfaatan sumberdaya yang ada untuk menekan pengeluaran dan
menaikkan pendapatan. Untuk mencegah pemborosan, perlu dibuatkan anggaran keuangan periode tertentu. Ahli ekonomi perlu menggali
potensi-potensi yang ada agar dapat diarahkan untuk menaikkan pendapatan obyek agrowisata.
d. Auditor