Penyataan Informann Tentang Kunjungan Ulang Dalam Program IVA Penyataan Informan

Berdasarkan hasil wawancara diatas, tindak lanjut dalam pemeriksaan IVA adalah jika dia negatif tidak dilakukan apa-apa,jika terdapat lesi prakanker dan luas lesi tersebut tidak lebar maka dapat langsung di krioterapi, setelah itu pasien tersebut dikasih obat-obatan.Namun jika temuan tidak bisa ditangani, puskesmas melakukan rujukan ke Rumah Sakit Deli Serdang Dan Rumah Sakit Adam Malik.

4.4.12 Penyataan Informann Tentang Kunjungan Ulang Dalam Program IVA

Tabel 4.18 Matriks Pernyataan Infoeman Tentang Kunjungan Ulang Dalam Menjalankan Program IVA Informan Pernyataan Informan 3 Udahlah yang udah 3 bulan 6 bulan yang setahun dua – tiga tahun Infotrman 4 Udah kan sekali lima tahun programnya, kami kan mulai programny dimulai tahun 2006 eh 2007 bulan 7 berarti udah mulai jalan 7 tahun kami ini. Ada yang gag kunjungan dan ad yang kunjungan ulang. Ya pokoknya kalau setingkat cryo itu pasti sembuh Informan 5 Kalau ada masalah kami suruh kunjungan ulang,, yang lima tahun yang lalu ada juga yang balik lagi, ada juga yang gag datang, biasanya gitu karena gag punya keluhan ya gag datang lagi dia, apa kiat 2 usaha mengajak yang gag datang itu? Belum kan tugas kita kan banyak, ya kalau dia ingat sebaiknya ya harus seperti itu lah ,,, tapii kayaknya belum sampai sejauh itu lah ,, cuman anjuran kami berikan Informan 6 Mereka yang berkunjung kesini ya,, ya kalau dia wajib cryo harus datang kembali,, Berdasarkan hasil wawancara di atas, terdapat pasien yang melakukan kunjungan ulang dan juga terdapat pasien yang tidak melakukan kunjungan ulang dengan alasan pasien tersebut tidak mempunyai keluhan setelah pemeriksaan IVA yang lalu. Universitas Sumatera Utara

4.4.13 Penyataan Informan

Tentang Hambatan-Hambatan Dalam Menjalankan Program Deteksi Dini Tabel 4.19 Matriks Pernyataan Informan Tentang Hambatan-Hambatan Dalam Menjalankan Program Deteksi Dini Informan Pernyataan Informan 2 Jadi hari rabu ada pemeriksaan IVA, jadi kalau ada dari desa yang bisa mengumpulkan ibu-ibu yang mau memeriksakan IVA ya kami lah yang turun, karna gag segampang ini, kan yang mereka mau diperiksa kan dia yang enggan malu katanya, semalem saya kan turun ke desapulo rejo , ada ibu ibu saya Tanya ibu udah memerika papsmearn? Belum katanya , ibu kenapa gag datang dipuskesmas ? Malu bu malu,, rata-rata disitu hanya satu orang ya ibu kepala desa karna terpaksa karna mau bawa warga yang lain itu semuany malu, sya bilang entar suami ibu gini gini gini ,, ya gag usah punya suami aja aku, hahaha ya kalau gag punya suami pun bisa kenak ini juga , ya nanti ibu bau, ibu ada keputihan? Hayo harus diginikan gag bayar kok, kan gampang kok,,,, , malu bu malu buk dokter katanya , gimana coba,,, jadi gini saya bilang gag usah kepuskesmas kami yang datang kumpulkan warga ,, malu bu malu,,,, Informan 3 Program puskesmas yang banyak itukan jadi kendala, udah itu sekarang kami yang petugasnya yang udah dilatih kan udah pada pensiun, jadi walau tetap itu kami tetap diikutkan , berarti dia magang, jadi dilatih sendiri tapi dia memang udah ikut dilapangan, otodidak. Infotrman 4 Ya kalau hambatan itu banyaklah, ya namanya masyarakat orang awam gitu lah malu loh dibuka-buka , dia kan segan lagi pula. Tapi kalau dilakukan pendekatan jadi kita dekat dengan masyarakat itu Informan 5 Hambatan-hambatan nya dana , satu masyarakat belum mau, pengetahuan masyarakat tentang pemeriksaan ini sedikit, kan ini kan pemeriksaan untuk kemaluan kan , ya itu kami melakukan pendekatan melalui perwiritan, gereja-gereja. Informan 6 Enggak ada ap, angkot gitu, hahaha, ya hambatannya kan yang diperiksa itu kemaluan kadang-kadang pasiennya itu malu, masih kurang apa ya,,, masih kurang apanya manfaat dari pemeriksaan itu, karna masih kuat rasa malunya kali, ya kami bawa santai aja, kami bawa ketawa, samanya kita buk konselingnya, bisa aja punya ibu lebih cantik dari punya kami, lagian kita enggak mengingat itu , kita hanya pemeriksaan ,, habis itu lupanya kami tuh bu, dimotivasi dia supaya jangan malu. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.19 Lanjutan Informan Pernyataan Informan 9 Pernah juga disuruh, tapi saya gag kesana,, kenapa? Takutt,, hahahha,, nanti ada penyakitnya .. orang puskesmasnya datang kemari di bidan tina itu. , Ada niat untuk melakukan iva? Gag ada hahahhaha Berdasarkan hasil wawancara di atas, hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Puskesmas Tanjung Morawa yaitu masalah program puskesmas yang banyak , dana yang sedikit, alat transportasi, dan hal yang paling besar hambatan dari masyarakat dikarenakan masih ada rasa malu, enggan, takut ketahuan penyakit dan juga kurangnya kesadaran masyarakat bahwa pentingnya deteksi dini karena masyarakat tersebut belum merasa sakit jadi mereka merasa belum perlu untuk melakukan pemeriksaan IVA. 4.4.14 Pernyataan Informan Tentang Pengawasan Program Deteksi Dini Tabel 4.20 Matriks Pernyataan Informan Tentang Pengawasan Program Deteksi Dini Informan Pernyataan Informan 1 Mereka punya laporan setiap bulannya, berapa pasien mereka, beserta nama-namanya, nomor KTP umurnya, alamatnya gitu, ada apa alternative mereka seperti jika anda candidiasis vaginya , keterangannnya obat-obat apa yang dipakeknya, kita dari dinas ada mempunyai namanya super visi jadi super visi kita itu kita lakukan kalau ditemukan kasus, jadi kita tanya Puskesmas Tanjung Morawa, hallo puskesmas tanjung morawa kapan ya kalian melakukan IVA ini, kami mauturun , sekarang sudah langsung online jadi kirimnya ke kemenkes jadi hasilnya ini tadi semuanya ini tadi hanya handout lah sama aku ini, mereka ini sekarang setiap puskesmas harus kirim langsung ke kemenkes Informan 2 Ya semuanya kami karna kami unit pelayanan teknis, jadi program itu memang dari dinas , jadi semua yang kami lakukan disini dibawah pengawasan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, ada evaluasi dari dinas ke puskesmas, ada datang langsung juga, ada dengan laporan kami setiap bulan, ya pelaporanlah secara tulisan Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Lanjutan Informan Pernyataan Informan 3 Ada kalau dulu pertiga bulan ada rapat Koordinasi lah monitor dan Evalusasi tiap 3 bulan sampai sekarang. Bagian P2P lah , ada kunjungan nya, setiap bulan ada laporannya beberapa yang dikerjai, deli serdang ka nada YKI kan yayasan kanker indeonesia itu memang ya sekalian kan, karena anggota deliserdang disana ya sekalian, ke dinas kabupaten deli serdang lalu ke dinas provinsi. Sekarang online sudah ada sejak video teleconference udah ada langsung ke Jakarta, beberapa yang dikerjai langsung ke Jakarta. Informan 4 Ya adalah pengawasannya dalam hal, tiap bulan kami melapornya , bagian itu, apa namanya program IVA di dinas san tuh ada bagiannya. Ada kunjungan dari dinas, tiap bulan lah, kami ka nada targetnya target kami selama lima tahun itu 5000 atau 4800 pasien kami dalam 1 bulan itu harus ada 80 orang per desa, sekarang kami kan 16 desa jadinya jumlah PUS haruslah kami dapat 80 setiap bulan .adanya khusus tempat laporannya itu. Informan 5 Sudah pasti,, kegiatan kami ya pasti ada pengawasannya,, kan kami ada laporan, ngelapornya ya sebulan sekali , di bagian P2P, ada kunjungan langsung. Informan 6 Iya ada pengawasan, tiap bulan, bagian P2P, pengawasan itu , dalam laporanlah,, sekarang ini ada lagi dari online,, laporan setiap online tiap bulan. Berdasarkan hasil wawancara di atas Puskesmas Tanjung Morawa di awasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang. Puskesmas membuat laporan setiap bulan dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang, dinas. Namun dimulai tahun 2015 ini terdapat sistempelaporan yang baru yaitu melalui media online langsung ke Kementrian Kesehatan di Jakarta. Universitas Sumatera Utara 70 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Implementasi Program Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Menggunakan Metode IVA di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Program deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA di Puskesmas Tanjung Morawa sudah berjalan dari tahun 2007 sampai sekarang.Sasaran program deteksi dini tersebut adalah wanita usia subur dengan usia 30-50 tahun, yang sudah berhubungan seksual dan sudah menikah. Pada 5lima tahun pertama PuskesmasTanjung Morawa dari tahun 2007-2012 sudah mencapai target yang ditentukan yaitu 80 dari wanita usia subur. Namun pada tahun 2014, yang melakukan test IVA yaitu 568 orang kurang dari jumlah sasaran yaitu 1032 orang selama setahun. Berdasarkan hasil penelitian implementasi program deteksi dini di Puskesmas Tanjung Morawa secara keseluruhan sudah dikatakan baik.Namun, masih terdapat masyarakat yang belum mau untuk melakukan pemeriksaan IVA dengan alasan takut mengetahui penyakitnya dan belum merasa sakit. 5.2 Ketersediaan Sumber Daya Manusia dalam Implementasi Program Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Menggunakan Metode IVA di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan unntuk melakukan upaya kesehatan. Tenaga kesehatan yang dapat melakukan pemeriksaan IVA adalah bidan terlatih, dokter umum terlatih dan dokter spesialis Obstetri dan ginekologi KEMENKES RI, 2013. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam menjalankan program IVA di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang terdapat 4 empat orang yang terdiri dari 1 dokter umum, 2 bidan dan 1 perawat.Dokter yang merupakan informan 3 didalam penelitian ini adalah Koordinator dalam program dengan latar pendidikan S1, sudah 8delapan tahun turut serta dalam menjalani program tersebut dan sudah mendapat pelatihan yang diadakan pada tahun 2007 di Jakarta. Informan 4 yaitu seorang bidan dengan latar pendidikan D1, sudah 8 delapan tahun turut serta dalam program tersebut dan sudah mendapatkan pelatihan IVA. Informan 5 dan Informan 6 yaitu seorang bidan dan perawat dengan latar belakang pendidikan D3 Kebidanan dan D3 keperawatan, mereka bergabung dengan program IVA ini sekitar 3 tiga tahun namun belum menadapatkan pelatihan IVA selama ini, mereka mempelajari secara otodidak tentang pemeriksaan IVA dengan didampingin oleh dokter. Hal ini terjadi dikarenakan petugas yang sudah dilatih sudah pensiun, sehingga mereka ditunjuk sebagai pengganti. Dasar penunjukkan mereka untuk menjadi petugas IVA yaitu mereka dinilai sudah berpengalaman karena selama dalam menjalankan program IVA selalu berdampingan dengan bagian IMS sehingga ketika terjadi kekurangan tenaga mereka langsung diikutkan bergabung dalam program ini. Sebenarnya dasar penunjukkan mereka sudah sesuai menurut KEMENKES RI tahun 2013 yaitu mereka sudah berpengalaman dalam memberikan pelayanan KB dan berpengalaman dalam pemeriksaan panggul. Namun hal itu tidak cukup diperlukan pelatihan yang harus diberikan kepada mereka, untuk menambah kompetensi mereka dalam melakukan pemeriksaan IVA dan juga menambah rasa percaya diri, tanggung jawab dan merasa sebagai bagian dari program tersebut. Universitas Sumatera Utara Puskesmas Tanjung Morawa dalam melaksanakan Program IVA tidak hanya dilakukan di dalam gedung namun diluar gedung.Adapun kegiatan yang dilakukan di luar gedung seperti melakukan kunjungan ke desa-desa secara bergantian setiap bulannya. Dalam melakukan kunjungan ke desa-desa tidak terlepas dari peran bidan-bidan desa dan kader posyandu.Peran dari bidan desa tersebut adalah memberikan informasi tentang pemeriksaan IVA yang dilaksanakan di Puskesmas Tanjung Morawa dan juga mengumpulkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan IVA. Puskesmas memberikan pelatihan berupa edukasi tentang kanker serviks, manfaat ,keuntungan dalam pemeriksaan IVA kepada kader dan juga bagaiman cara untuk mengajak masyarakat agar masyarakat mau untuk melakukan pemeriksaan IVA. Berdasarkan hasil wawancara Puskesmas Tanjung Morawa telah memberikan edukasi kepada kader dengan cara mengumpulkan para kader di kantor camatoleh petugas IVA yang berasal dari puskesmas. Peran kader dalam menjalankan program ini adalah mengajak masyarakat untuk melakukan pemeriksaan IVA, dengan cara mengumumkan lewat pengeras suara di mushola dan juga memberitahu rumah ke rumah jika ada pemeriksaan IVA di desa. Dalam keberhasilan program IVA di Puskesmas Tanjung Morawa juga dipengaruhi oleh peran kader. Susanti 2010 dalam penelitiannya terdapat faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya kunjungan IVA di wilayah kerja Puskesmas Halmahera Kecamatan Semarang adalah tingkat pendidikan, pengetahuan, peran kader, penyuluhan kesehatan dan dukungan keluarga. Wawasan dan motivasi kerja kader sebaiknya terus dibina agar tugas yang diberikan kepada mereka dapat dikerjakan secara optimal.Mereka harus Universitas Sumatera Utara disadarkan bahwa tugas mereka sangat penting artinya bagi pembangunan kesehatan warga mereka sehingga tugas mereka bukan semata-mata untuk kepentingan program kesehatan puskesmasMuninjaya, 2004. 5.3 Ketersediaan Sarana dan Prasarana dalam Implementasi Program Deteksi Dini Kanker Serviks Dengan Menggunakan Metode IVA di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Sarana dan Prasarana adalah seluruh bahan, peralatan, fasilitas dalam melaksanakan pemeriksaan IVA dan krioterapi, ruangan, alat transportasi dan media dalam melakukan sosialisasi program deteksi dini.Hasil penelitian Mursyid 2003 menyatakan bahwa pelaksanaan suatu program selalu membutuhkan berbagai sarana dan prasarana yang mendukung sehingga program tersebut dapat terlaksana sesuai dengan yang telah direncanakan. Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan di Puskesmas Tanjung Morawa didapat bahwa ketersediaan bahan dan peralatan sudah lengkap seperti asam asetat, swab panjang 8 untuk kapas atau spatula kayu, peralatan krioterapi dan lain sebagainya, sesuai dengan KEMENKES, 2013.Keseluruhan peralatan yang digunakan untuk menjalankan program ini masih dapat dipergunakan dan masih berfungsi seperti alat krioterapi yang masih bisa digunakan. Berdasarakan PERMENKES 75 TAHUN 2014, tata letak ruangan diatur berdasarkan zona privasinya. Dimana ruangan pemeriksaan IVA merupakan ruangan zona privat yaitu ruangan yang dibatasi oleh pengunjung puskesmas yang lainnya.Dari hasil observasi peneliti, pemeriksaan IVA tidak memiliki ruangan khusus, namun bergabung dengan ruangan MTBS dan juga terkadang dilakukan di ruang perawatan yang berada di ruangan paling belakang puskesmas. Hal ini terjadi, dikarenakan program yang dimiliki oleh puskesmas banyak dan memiliki ruangan yang terbatas. Universitas Sumatera Utara Ruangan tersebut bersih dan rapi, namun perbedaannya di ruangan perawatan terdapat meja ginekologisnya dilengkapi oleh tirai yang menutupi dan ruangan MTBS memiliki tempat tidur dengan dilengkapi oleh tirai juga. Ruangan yang sering dipakai untuk kegiatan IVA di ruangan MTBS.Ketika melakukan pemeriksaan IVA ruangan tersebut yang boleh masuk ke ruangan hanya pasien dan petugas kesehatan, sehingga pasien merasa nyaman dan terjaga privasinya. Hasil observasi ini didukung dengan pernyataan pasien IVA “Ruangannya nyaman, karna sunyi itu cuman saya sama ibuk itu aja”. Dalam melakukan penyuluhan puskesmas kurang menggunakan media, dengan alasan tidak semua tempat yang dapat dibawa media untuk penyuluhan sepertiPower point.Namun media dalam melakukan penyuluhan tidak harus menggunakan power point, melainkan juga dapat menggunakan gambar-gambar ataupun leaflet-leaflet yang berisikan tentang keuntungan dan manfaat dari pemeriksaan IVA. Transportasi yang digunakan ke desa-desa ialah ambulan atau puskesmas keliling yang dimiliki oleh Puskesmas tanjung morawa, namun ketika ambulan tersebut dipakai oleh program lain, mereka menggunakan becak, namun jika dana untuk transportasi habis mereka menggunakan kendaraan pribadi atau pun menumpang kendaraan teman yang lain. 5.4 Ketersediaan Dana Dalam Implementasi Program Deteksi Dini Dengan Menggunakan Metode IVA di Puskesmas Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang Dalam implementasi sebuah program, dana merupakan salah satu sumber daya yang terpenting dalam menunjang keberhasilan sebuah program. Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti dana yang digunakan bersumber dari APBD, BOK dan BPJS. Universitas Sumatera Utara Dalam pelaksanaan program deteksi dini dengan metode IVA di Puskesmas Tanjung Morawa dana yang dipakai untuk melakukan sosialisasi ataupun promosi berasal dari dana BOK. Dana yang berasal dari APBD yang dikelola oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang di peruntukkan untuk dana transportasi puskesmas jika puskesmas melakukan pemeriksaan IVA ke desa-desa setiap bulannya. Berdasarkan wawancara anggaran yang digunakan untuk transportasi dikeluarkan setahun sekali untuk setiap puskesmas dan dana tersebut diperuntukkan untuk empat orang petugas kesehatan ke desa-desa. Namundana tersebut dinilai sedikit, namun dana yang sedikit tidak menjadi penghalang puskesmas dalam memberikan pelayanan ke masyarakat. Biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat dalam pemeriksaan IVA adalah gratis, pasien hanya harus membawa, Kartu Tanda Pengenal KTP, Kartu Keluarga, Kartu BPJS yang bisa membuktikan bahwa masyarakat bertempat tinggal di Deli Serdang. Sedangkan untuk biaya krioteapi pasien dikenakkan sejumlah biaya jika pasien tersebut tidak menggunakan kartu BPJS.Untuk biaya cryotheraphy pasien tidak keberatan dalam menanggung biaya tersebut.

5.5 Advokasi

Advokasi adalah kombinasi kegiatan individu dan sosial yang dirancang untuk memperoleh komitmen politis, dukungan kebijakan, penerimaan sosial, dan sistem yang mendukung tujuan atau program kesehatan tertentu. Advokasi kesehatan adalah advokasi yang dilakukan untuk untuk memperoleh komitmen Universitas Sumatera Utara