Penyebab Kanker Serviks Perjalanan Penyakit Kanker Serviks Stadium kanker Serviks

SSK baru yang menjadi tempat pertemuan antara epitel skuamosa baru dengan epitel kolumnar. Daerah diantara kedua SSK disebut daerah transformasi. Gambar 2.1 Sambungan Skuamosa Columnar

2.1.2 Penyebab Kanker Serviks

Penyebab utama kanker serviks adalah Human Papiloma Virus HPV, HPV juga biasa disebut dengan wart virus virus kutil.Terdapat lebih dari 100 tipe HPV yang telah di identifikasi.Dari 40 tipe tersebut, 13 diantaranya merupakan tipe onkogenik dan dapat menyebabkan kanker serviks atau lesi prakanker pada permukaan serviks. Sedangkan tipe lain disebut sebagai tipe risiko rendah yang lebih menyebabkan kutil kelamin genital wart. Setiap wanita memiliki risiko terhadap infeksi HPV onkogenik, yang dapat menyebabkan kanker serviks.Virus ini berbasis DNA dan stabil secara genetis.Stabilitas genetik ini berarti infeksi akibat virus dapat dicegah melalui vaksinasi dalam jangka waktu yang panjang Emilia, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Perjalanan Penyakit Kanker Serviks

Proses terjadinya kanker leher rahim sangat erat hubungan dengan proses metaplasia. Masuknya mutagen atau bahan-bahan yang dapat mengubah perangai sel secara genetik pada saat fase aktif metaplasia dapat berubah menjadi sel yang berpotensi ganas.Perubahan ini biasanya terjadi di daerah transformasi. Sel yang mengalami mutasi disebut sel diplastik dan kelainan epitelnya disebut diplasia Neoplasia Intrapitel ServiksNIS.Dimulai dari displasia ringan, sedang, berat dan karsinoma in-situ dan kemudian berkembang menjadi karsinoma invasif.Lesi displasia dikenal sebgai lesi prakanker. Pada lesi prakanker derajat ringan dapat mengalami regresi spontan dan menjadi normal kembali.Tetapi pada lesi derajat sedang dan berat lebih berpotensi berubah menjadi kanker invasive. Gambar 2.2 Perjalanan Penyakit Kanker Serviks Universitas Sumatera Utara

2.1.4 Faktor Risiko Faktor-faktor yang menyebabkan perempuan terpapar HPV adalah :

a. Menikah memulai aktivitas seksual pada usia muda kurang dari 20 tahun. b. Berganti-ganti pasangan seksual. c. Berhubungan seks dengan laki-laki yang sering berganti pasangan. d. Riwayat infeksi di daerah kelamin atau radang panggul. e. Perempuan yang melahirkan banyak anak. f. Perempuan perokok mempunyai risiko dua setengah kali lebih besar untuk menderita kanker leher rahim dibanding dengan yang tidak merokok. g. Perempuan yang menjadi perokok pasif yang tinggal bersama keluarga yang mempunyai kebiasaan merokok akan meningkat risikonya 1,4 kali disbanding perempuan yang hidup dengan udara bebas KEMENKES,

2013. 2.1.5 Gejala-Gejala Kanker Serviks

Perubahan prakanker pada serviks biasanya tidak menimbulkan gejala dan perubahan ini tidak terdeteksi kecuali jika wanita tersebut melakukan pemeriksaan dini.Gejala biasanya baru muncul ketika sel serviks yang abnormal berubah menjadi keganasan dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Pada saat ini akan timbul gejala berikut : a Perdarahan vagina yang abnormal, terutama diantara menstruasi, setelah melakukan hubungan seksual dan setelah menopause. b Menstruasi abnormal lebih lama dan lebih banyak. Universitas Sumatera Utara c Keputihan yang menetap, dengan cairan yang encer, berwarna pink, coklat, mengandung darah atau hitam serta berbau busuk. Gejala dari kanker serviks stadium lanjut : a Nafsu makan berkurang, penurunan berat badan, kelelahan. b Nyeri panggul, punggung atau tungkai. c Dari vagina keluar air kemih atau tinja. d Patah tulang fraktur Nugroho dan Indra Utama, 2014.

2.1.6 Stadium kanker Serviks

FIGO International Federation of Gynaecology and Obstetrics adalah salah satu lembaga atau badan yang telah mengeluarkan pembagian stadium kanker serviks sehingga sistem inilah yang umumnya digunakan dalam pembagian kanker serviks.Pada sistem ini, angka romawi 0 sampai IV menggambarkan stadium kanker. 1. Stadium 0 Stadium 0 ini disebut juga dengan sebutan carcinoma in situ, karena pada stadium ini sel-sel kanker belum menyebar ke jaringan lain. Kanker masih kecil dan hanya terbatas pada permukaan serviks.Selain itu, kanker hanya ditemukan di lapisan atas dari sel-sel pada jaringan yang melapisi serviks. Angka harapan hidup penderita kanker stadium ini dalam lima tahun 100. 2. Stadium I Karsinoma yang hanya menyerang serviks, meskipun pertumbuhan kanker hanya terbatas pada serviks, namun infeksinya sudah mulai menyerang serviks dibagian bawah lapisan atas dari sel-sel serviks dan ini ditemukan Universitas Sumatera Utara hanya dileher rahim. Angka harapan hidup penderita kanker stadium ini dalam lima tahun adalah 85. Ada dua bagian dari stadium I yaitu IA dan IB. a. Stadium IA : Karsinoma invasif yang hanya didiagnosis melalui pemeriksaan mikroskopis, kedalaman invasi ≤ 5 mm dan ekstensi terluas ≥ 7 mm. - Stadium IA1 : Invasi stroma sedalam ≤ 3 mm dan seluas ≥ 7 mm. meskipun perkembangannnya sudah mulai meluas, namun tidak dapat terlihat sel kanker ini tanpa bantuan mikroskop. - Stadium IA2 : Invasi stroma sedalam 3 mm dan seluas 7 mm. b. Stadium IB : Lesi yang nampak secara klinis, terbatas pada serviks uteri atau kanker preklinis yang lebih besar daripada stadium IA. - Stadium IB1 : Lesi yang nampak ≤ 4 cm. Pada stadium ini, sudah mulai dapat melihat kanker dengan mata telanjang karena ukuran sel kanker kian membesar. - Stadium IB2 : Lesi yang nampak 4 cm. Pada stadium ini juga bisa dapat dilihat dengan mata telanjang. 3. Stadium II Lokasi kanker pada stadium ini meliputi serviks dan uterus, namun belum menyebar ke dinding pelvis atau bagian bawah vagina dan tidak mencapai dinding panggul.Kanker menyebar melewati leher rahim menyerang jaringan- jaringan disekitarnya. Angka harapan hidup penderita kanker stadium ini dalam lima tahun adalah 50-60. a. Stadium IIA : Kondisi dimana kanker meluas sampai ke atas vagina, tapi belum menyebar lebih dalam dari vagina. Kanker tidak Universitas Sumatera Utara menginvasi ke parametrium jaringan penyambung, namun melibatkan 23 bagian atas vagina. Pada IIA 1, lesi yang nampak ≤ 4 cm sedangkan IIA2, lesi yang nampak 4 cm. b. Stadium IIB : Kondisi dimana mulai nampak invasi ke parametrium namun melibatkan dinding samping panggul. 4. Stadium III Tumor meluas ke dinding pelvis dan atau melibatkan sepertiga bawah vagina dan atau menyebabkan hidronefrosis atau merusak ginjal.Selain itu, kanker mungkin juga telah menyebar ke simpul-simpul getah bening yang berdekatan. Angka harapan hidup pada stadium ini dalam lima tahun adalah 30. a. Stadium IIIA : kanker telah melibatkan sepertiga bawah vagina, tanpa ekstensi ke dinding pelvis. Dalam stadium ini, kanker telah meluas sampai ke dinding samping panggul. b. Stadium IIIB, sel kanker telah meluas sampai dinding samping vagina. Hal ini, akan menghambat proses berkemih, sehingga menyebabkan timbunan air seni di ginjal dan berakibat gangguan ginjal. Stadium ini telah mulai merusak ginjal. 5. Stadium IV Stadium ini merupakan stadium akhir kanker dimana kondisi kanker sudah sangat parah.Karsinoma telah meluas ke pelvis sejati atau telah melibatkan mukosakandung kemih atau rectum dan meluas melampaui panggul. Angka harapan hidup penderitan kanker stadium ini dalam lima tahun sangatlah kecil, yaitu 5. Universitas Sumatera Utara a. Stadium IVA : Pertumbuhannya menyebar ke organ-organ sekitarnya. b. Stadium IVB : Kondisi dimana sel kanker menyebar ke organ yang lebih jauh seperti paru-paru, hati dan tulang Arum, 2015. l Gambar 2.3 Stadium Kanker Serviks

2.2 Pencegahan Kanker Serviks

Dalam mencegah kanker serviks adalah dengan menghindari faktor resiko yang dapat menyebabkan kanker serviks. Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah kanker serviks adalah sebagai berikut: 1. Jangan biarkan keputihan terus menerus. 2. Hati-hati dalam memilih pembalut. 3. Hindari berhubungan intim saat haid. 4. Hindari memakai toilet kotor. 5. Jauhi oral seks. 6. Menghindari berhubungan intim di usia dini. 7. Kebersihan organ intim saat haid. Universitas Sumatera Utara