lebih suka membaca artikel media massa yang mendukung apa yang telah dipercayainya atau diyakininya.
2. Ingatan Selektif, mengasumsikan bahwa seseorang tidak akan mudah lupa atau sangat mengingat pesan
– pesan yang sesuai dengan sikap atau kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya. Contoh, penonton televisi
akan lebih mengingat bahkan hingga ke detailnya, liputan mengenai pertemuan partai politik yang didukungnya daripada partai politik lain
yang tidak disukainya. 3. Persepsi Selektif, seseorang akan memberikan interpretasinya terhadap
setiap pesan yang diterimanya sesuai dengan sikap dan kepercayaan yang sudah dimiliki sebelumnya. Contoh jika politisi yang didukungnya
mengubah pendapatnya mengenai sesuatu isu maka ia akan dinilai sebagai politisi yang bersikap fleksibel serta mengutamakan kepentingan
masyarakat, namun jika hal serupa terjadi pada politisi yang tidak disukainya, maka politisi itu akan dituduh tidak memiliki pendirian atau
tidak memiliki keyakinan. Proses selektif ini menunjukkan bahwa pada dasarnya seseorang berupaya
membatasi efek komunikasi massa dengan cara menyaring isi media yang diterimanya, sehingga isi media tidak mengakibatkan perubahan sikap yang
signifikan pada diri individu Morissan, 2010: 70-72.
2.1.4 Teori S-O-R
Teori S-O-R singkatan dari Stimulus-Organism-Response. Menurut
stimulus response efek yang ditimbulkan adalah reaksi stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan
reaksi komunikan Effendy, 2007: 254. Prinsip teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang
sederhana, dimana efek merupakan reaksi terhadap stimuli tertentu. Dengan demikian seseorang dapat mengharapkan atau memperkirakan suatau ikatan yang
erat antar pesan-pesan media dan reaksi audiens.
Universitas Sumatera Utara
Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan serta pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelley yang menyatakan
bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada 3 tiga variabel penting Effendy, 2007: 255. Adalah sebagai berikut:
1. Perhatian 2. Pengertian mencakup pengetahuan dan pemahaman
3. Penerimaan yaitu : a. Opini Positif
b. Opini negatif c. Opini Netral atau Pasif
Gambar 2.2 Teori S-O-R
Sumber: Effendy, 2007: 255
Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang
stimulus yang berkomunikasi dengan organism. Artinya kualitas dari sumber komunikasi
sources misalnya kredibilitas, kepemimpinan, gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan
perubahan perilaku seseorang, kelompok atau masyarakat. Pendekatan teori S-O-R lebih mengutamakan cara pemberian imbalan
yang efektif agar komponen konasi dapat diarahkan pada sasaran yang dikehendaki. Sedangkan pemberian informasi penting untuk dapat berubahnya
komponen kognisi. Komponen kognisi itu merupakan dasar untuk memahami dan mengambil keputusan agar dalam keputusan itu terjadi keseimbangan.
Stimulus Organism
Perhatian Pengertian
Penerimaan
Respon
Universitas Sumatera Utara
Keseimbangan inilah yang merupakan sistem dalam menentukan arah dan tingkah laku seseorang. Dalam penentuan arah itu terbentuk pula motif yang
mendorong terjadinya tingkah laku tersebut. Dinamika tingkah laku disebabkan pengaruh internal dan eksternal.
Dalam teori S-O-R, pengaruh eksternal ini yang dapat menjadi stimulus dan memberikan rangsangan sehingga berubahnya sikap dan tingkah laku
seseorang. Untuk keberhasilan dalam mengubah sikap maka komunikator perlu memberikan tambahan stimulus penguatan agar penerima berita mau mengubah
sikap. Hal ini dapat dilakukan dalam berbagai cara seperti dengan pemberian imbalan atau hukuman. Dengan cara demikian ini penerima informasi akan
mempersepsikannya sebagai suatu arti yang bermanfaat bagi dirinya dan adanya sanksi jika hak ini dilakukan atau tidak. Dengan sendirinya penguatan ini harus
dapat dimengerti, dan diterima sebagai hal yang mempunyai efek langsung terhadap sikap. Untuk tercapainya ini perlu cara penyampaian yang efektif dan
efisien. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin
diterima atau mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan
inilah yang melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.
Bila dikaitkan dengan penelitian ini, bagaimana pengaruh pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro T V terhadap sikap mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” STIK-P. Ada tiga variabel penting dalam menelaah sikap yang dirumuskan dalam teori S-O-R yaitu:
Pesan Stimulus : Pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV.
Komunikan Organism : Mahasiswa STIK-P. Efek Response : Sikap yang timbul melalui pemberitaan kekerasan
terhadap wartawan Indonesia di Metro TV, di kalangan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” STIK-P.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena yang sama. Konsep dibangun dari teori
– teori yang digunakan untuk menjelaskan variabel – variabel yang akan diteliti Bungin, 2005: 57.
Variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Variabel Bebas X atau Independent variabel
Variabel bebas merupakan variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat sehingga variabel bebas dapat dikatakan sebagai
variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah tayangan pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV.
2. Variabel Terikat Y atau Dependent Variabel
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
independent. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Pengetahuan dan Sikap Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Komunikasi “Pembangunan” STIK-P.
3. Karakteristik Responden Dalam penelitian ini karakteristik responden perlu disajikan untuk
mengetahui latar belakang responden.
Gambar 2.3 Bagan Konsep
Variabel X
Pemberitaan kekerasan terhadap
wartawan Indonesia di Metro TV
Variabel Y
Sikap Mahasiswa STIK-P
Karakteristik Responden
Universitas Sumatera Utara