Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa besarnya kekuatan hubungan pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia terhadap sikap mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” STIK-P adalah 44.
4.5 Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis tabel tunggal, tabel silang dan uji hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat dilihat terdapat hubungan yang cukup berarti antara
responden yang menonton pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV terhadap sikap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi
“Pembangunan” STIK-P. dalam penelitian ini setengah dari responden yaitu 40 responden 50 yang cenderung berjenis kelamin laki-laki sering menonton
pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia yang ditayangkan di Metro TV lihat tabel 4.5 hal ini menunjukan bahwa para responden wanita lebih
menyukai pemberitaan yang ringan dan tingginya kemauan responden dalam menonton pemberitaan disebabkan oleh kepedulian responden terhadap profesi
wartawan karena sebagian besar mahasiswa STIK-P mencintai profesi wartawan, dan beberapa mahasiswa ada yang menjadi wartawan
freelance dan nantinya akan terjun ke dunia jurnalistik.
Menurut sebagian besar para responden, Metro TV telah berhasil menyajikan berita kekerasan terhadap wartawan Indonesia, mulai dari penyajian berita, isi
berita, gaya bahasa dan cara menyampaikan informasi dengan akurat dan faktual sehingga dapat mempengaruhi sikap para responden yaitu mahasiswa STIK-P.
tetapi Metro TV belum secara berkelanjutan menayangkan pemberitaan kekerasan pada wartawan Indonesia.
Dalam penelitian ini juga dapat dilihat bahwa rata-rata mahasiswa STIK-P yaitu 38 responden 47,5 menaruh perhatian terhadap pemberitaan kekerasan
yang terjadi pada wartawan Indonesia yang ditayangkan di MetroTV lihat tabel 4.18. para responden merasa prihatin terhadap pemberitaan tersebut karena
seharusnya wartawan atau jurnalis itu dilindungi dan diberi kebebasan untuk mencari berita sesuai dengan etika dan kode etik jurnalistik KEJ, walaupun ada
pihak yang tidak menyukai cara beberapa wartawan dalam mengambil berita, seharusnya para wartawan tersebut dihukum sesuai dengan undang-undang pers
Universitas Sumatera Utara
yang berlaku bukan dihukum dengan kekerasan fisik. Profesi wartawan adalah profesi yang mulia yaitu pencari kebenaran jadi seharusnya mereka juga
diperlakukan dengan mulia “wartawan yang mempunyai etika”. Pada analisis tabel silang 4.25 dapat dilihat hubungan antara frekuensi
menonton berita di MetroTV terhadap bertambahnya pengetahuan responden mengenai pemberitaan kekerasan yang dialami wartawan Indonesia. dapat dilihat
mayoritas responden yaitu sebanyak 38 orang menyatakan bahwa sering menonton berita di MetroTV dan dari 38 responden tersebut 19 orang diantaranya
menyatakan bahwa pengetahuannya bertambah setelah menyaksikan pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia.
Pada tabel 4.26 dapat dilihat hubungan antara seberapa sering responden menonton pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia denga kepedulian
responden terhadap pemberitaan tersebut. Dapat dilihat setengah dari jumlah responden yaitu sebanyak 40 orang menyatakan bahwa sering menonton
pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia yang ditayangkan di MetroTV dan dari 40 responden tersebut 25 orang diantaranya menyatakan bahwa
mereka peduli terhadap pemberitaan kekerasan yang dialami para wartawan atau jurnalis Indonesia.
Untuk melihat sejauhmana hubungan antara pengaruh emosional responden terhadap pemberitaan dengan responden mendukung informasi yang disampaikan
dalam pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia yang ditayangkan oleh MetroTV. Berdasarkan analisis tabel silang tersebut diperoleh gambaran
bahwa rata-rata responden yaitu sebanyak 46 orang menyatakan bahwa pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia mampu mempengaruhi
emosional para responden dan dari 46 responden tersebut 38 orang diantaranya menyatakan bahwa mereka mendukung informasi yang disampaikan dalam
pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia yang ditayangkan oleh MetroTV. Para responden berharap agar pemerintah peduli terhadap pemberitaan
ini dan segera menyelesaikan kasus ini sehingga nantinya tidak ada lagi kekerasan yang terjadi pada wartawan Indonesia.
Setelah analisis data tabel tunggal dan analisis tabel silang, maka seanjutnya dilakukan uji hipotesis. Pengukuran tingkat hubungan variabel yang linear dapat
Universitas Sumatera Utara
menggunakan rumus korelasi Koefisien Spearman Rho. Koefisien Spearman Rho,
yaitu menjelaskan hubungan antara variabel X pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia dan variabel Y sikap mahasiswa. Dalam penelitian ini
diharapkan dapat dilihat hubungan antara pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di MetroTV dan sikap mahasiswa STIK-P.
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan rumus
Spearman Rho Rank maka diperoleh nilai rho = 0,668. Jika dilihat dalam skala
Guilford, angka 0,668 berada pada skala 0,40 – 0,70 hal ini menunjukan
Hubungan yang cukup berarti. Untuk melihat sejauhmanakah hubungan antara pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV terhadap sikap
mahasiswa STIK-P maka digunakan rumus koefisien determinasi. Berdasarkan hasil dari perhitungan koefisien determinasi dalam penelitian ini, diperoleh
besarnya hubungan pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia di Metro TV terhadap sikap mahasiswa STIK-P adalah sebesar 44.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa banyak faktor yang menyebabkan mahasiswa
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” STIK-P tertarik menonton pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia yang
ditayangkan di Metro TV. Namun secara umum, mahasiswa STIK-P tertarik menonton dan mengikuti pemberitaan tersebut dikarenakan
mereka peduli terhadap wartawan dan kebanyakan diantara mereka mencintai profesi wartawan jadi membuat mereka ingin mengetahui dan
mengikuti pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia dan berharap agar kasus kekerasan terhadap wartawan Indonesia segera
terselesaikan. Dengan menonton pemberitaan kekerasan terhadap wartawan Indonesia pengetahuan mereka juga bertambah tentang undang-
undang pers, kode etik jurnalistik , yang paling penting mereka mengetahui etika pada saat meliput suatu peristiwa apalagi peristiwa yang
terjadi di daerah konflik. 2. Sikap merupakan suatu tindakan yang dilakukan berdasarkan apa yang
disukai, tidak disukainya dan apa yang diharapkannya. Hasil penelitian menyatakan bahwa secara umum sikap mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu
Komunikasi “Pembangunan” STIK-P adalah mereka sangat prihatin terhadap hukum yang ada di negeri ini bahwa seorang wartawan yang
dilindungi oleh undang-undang saja tidak mendapatkan keadilan, padahal mereka mempunyai hak dan kewajibann pada saat meliput suatu
pemberitaan kenapa selalu saja ada pemberitaan kekerasan yang terjadi terhadap wartawan dan para responden juga mendukung wartawan untuk
memberikan mereka ruang dan kebebasan pada saat meliput berita. Beberapa responden juga menyadari bahwa untuk menjadi seorang
Universitas Sumatera Utara