Kualitas Adsorben dari Bahan Baku Limbah Termodifikasi ZnCl Kualitas Adsorben dari Bahan Bahan Baku Alami Termodifikasi ZnCl

11 terekstraksi dari interior ke eksterior partikel. Proses ini memodifikasi struktur meso dan makropori karbon [29]. Gambar 2.5 Mekanisme Reaksi Aktifasi dengan Aktifator H 3 PO 4 22 Menurut Hsu dan Teng [32] dalam pembuatan karbon aktif dengan aktifasi kimia, aktifator seperti ZnCl 2 dan H 3 PO 4 lebih baik digunakan untuk material lignoselulosa seperti ampas tebu, dibandingkan dengan aktifator yang bersifat basa yaitu KOH. Hal ini karena material lignoselulosa memiliki kandungan oksigen yang tinggi dan aktifator yang bersifat asam tersebut bereaksi dengan gugus fungsi yang mengandung oksigen, sedangkan untuk aktifator KOH bereaksi baik dengan karbon sehingga bahan baku yang memiliki kandungan karbon yang tinggi lebih baik menggunakan aktifator KOH. KOH baik dalam membentuk mikropori yang lebar dan distribusi yang luas dari mikropori tersebut, namun mesopori yang dihasilkan sangat sedikit. Sedangkan, ZnCl 2 menghasilkan mikropori yang lebar dan mesopori yang kecil. H 3 PO 4 membentuk mikropori namun seiring dengan terbentuknya mesopori yang lebar dan bahkan makropori [22].

2.5 ADSORBEN TERMODIFIKASI ZnCl

2

2.5.1 Kualitas Adsorben dari Bahan Baku Limbah Termodifikasi ZnCl

2 Menurut Pradhan [14] yang meneliti pembuatan karbon aktif dari limbah lumpur kertas dengan aktifator ZnCl 2, karbon aktif yang dihasilkan tersebut memiliki porositas yang lebih baik dibandingkan dengan penggunan aktifator KOH atau KCl. Dihasilkan karbon aktif dengan luas permukaan spesifik yang besar 737,6 m 2 g dan 12 nilai iodine tinggi 764,8 mgg. Menurut penelitian Namasivayam dan Sangeetha [4] tentang pembuatan karbon aktif dari limbah pertanian sabut kelapa dengan aktifator ZnCl 2 menghasilkan adsorben yang efektif untuk menghilangkan nitrat dari larutan 10,3 mg nitrat per g adsorben.

2.5.2 Kualitas Adsorben dari Bahan Bahan Baku Alami Termodifikasi ZnCl

2 Menurut Olayiwola [9] yang meneliti pembuatan karbon aktif dari kulit singkong dengan aktifator ZnCl 2 , parameter yang paling efektif untuk meng-adsorpsi logam Ni, Cd, Cr dan CN dari air limbah yaitu pada rasio sampel- ZnCl 2 1:1 gg. Berdasarkan penelitian Sodeinde [6] tentang pembuatan karbon aktif dari tempurung kelapa dengan aktifator ZnCl 2 dapat disimpulkan bahwa karbon aktif yang dibuat dapat mengkatalisis reduksi hexamine kobalt III dengan baik. Konversi hexamine kobalt III meningkat pesat dengan adanya karbon aktif tersebut. Menurut Rahmawati [33] yang meneliti pembuatan karbon aktif termodifikasi ZnCl 2 , karbon aktif tersebut dapat digunakan untuk menyerap residu klorin dalam air. Waktu optimum adsorpsi untuk karbon aktif tersebut adalah 30 menit dengan kapasitas adsorpsi 83,9566 μgg dan efisiensi 83,97 pada larutan kaporit 2,0 ppm. Dari penelitian Gao, et.al [8] tentang pembuatan karbon aktif dari kulit buah teh dengan aktifator ZnCl 2 diperoleh karbon aktif dengan luas permukaan sebesar 1024,19 m 2 g, total volume pori 0,7463 cm 3 g dan kapasitas adsorpsi methylene blue 291,5 mgg. Diperoleh data dari penelitian Kwaghger dan Adejoh [10] tentang pembuatan karbon aktif dari biji mangga dengan aktifator ZnCl 2 bahwa harga optimal yield karbon adalah 85,41, rasio impregnasi sebesar 1:2,8 dan waktu aktifasi selama 4,95 jam. Berdasarkan penelitian Owabor dan Iyaomolere [34] tentang pembuatan karbon aktif dari periwinkle shell dengan aktifator ZnCl 2 diperoleh kondisi-kondisi optimum yaitu pada rasio impregnasi antara 1,0 sampai 1,5 dengan kemampuan meng-adsorpsi iodine sebesar 104,95 mgg dan porositas 0,003947 kemudian pada rasio impregnasi 0,2 dengan yield sebesar 95,25. 13

2.6 FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS KARBON AKTIF