24
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
1.6 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian, Laboratorium Kimia Analisa dan Laboratorium Proses Industri Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas
Teknik, Universitas Sumatera Utara, Medan dan Laboratorium IKM Industri Kimia dan Mineral, Baristand Sumatra Utara, Medan.
1.7 BAHAN PENELITIAN Pada penelitian ini bahan yang digunakan antara lain:
1. Kulit salak di peroleh dari Kabupaten Tapanuli Selatan 2. Iodine 0,1 N
3. Seng klorida ZnCl
2
4. Natrium tiosulfat Na
2
S
2
O
3
0,1 N 5. Indikator amilum
6. Aquadest 7. Asam klorida HCl 0,8 N
3.3 PERALATAN PENELITIAN Pada penelitian ini peralatan yang digunakan antara lain:
1.
Vertical Tubular Reactor Furnace 2. Erlenmeyer
3. Buret 4. Pipet tetes
5. Corong gelas 6. Timbangan
7. Tabung Nitrogen 8. Desikator
9. Kertas saring 10. Statif dan klem
11. Hot plate 12. Gelas beker
25
3.4 RANGKAIAN PERALATAN 3.4.1 Rangkaian Peralatan Pembuatan Arang Aktif dan Analisa Nilai Iodine
Gambar 3.1 Rangkaian Peralatan Pembuatan Karbon Aktif dan Analisa Nilai Iodine
Keterangan gambar :
1.
Vertical Tubular Reactor Furnace 2. Erlenmeyer
3. Buret 4. Pipet tetes
5. Corong gelas 6. Timbangan
7. Tabung Nitrogen 8. Desikator
9. Kertas saring 10. Statif dan klem
11. Hot plate 12. Gelas beker
26
3.4.2
Vertical Tubular Reactor Furnace
Gambar 3.2 Vertical Tubular Reactor Furnace
Reaktor vertikal tubular ini terbuat dari bahan stainless steel yang berbentuk prisma tegak segienam. Didalamnya dipasang elemen pemanas dan dilengkapi
dengan batu api. Tutup reaktor ini dilengkapi dengan 6 drat sebagai penguncinya, dimana pada bagian ini juga dipasang pipa untuk mengeluarkan gas campuran dan
dihubungkan ke penampung uap. Pada reaktor tersebut, gas N
2
dialirkan masuk ke dalam reaktor dari bagian bawah melalui suatu pipa. Temperatur dan waktu diatur
pada kontrol panel yang dipasang pada dinding di sebelah reaktor.
Sampel yang telah kering ditimbang dan dimasukkan pada cawan porselin dan masukkan kedalam alat Vertical Tubular Reactor, lalu pastikan bahwa alat pirolisa
beserta sistem panelnya berfungsi dengan baik dan ketersediaan gas N
2
dengan kemurnian tinggi. Pastikan regulator gas berfungsi dengan baik dan set laju alir.
Aliran pipa pembuangan ditampung dengan menggunakan wadah penampung. Selanjutnya diset kondisi operasi alat vertical tubular reactor sesuai kondisi yang
telah ditentukan dan aliran gas N
2
yang dialirkan pada reaktor tersebut, bila suhu telah tercapai yaitu 400, 450, 500, 550 dan 600
°
C dengan kecepatan alir 105 cm
3
menit dipertahankan temperatur masing – masing selama 1, 2 dan 3 jam. Setelah proses pirolisis maka aliran gas N
2
diakhiri bila suhu operasi pada vertical tubular reactor telah turun hingga mencapai lebih kecil dibawah 100
°
C.
27
3.5 PROSEDUR PERCOBAAN 3.5.1 Persiapan Bahan Baku