13
2.6  FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS KARBON AKTIF
2.6.1 Bahan Baku
Bahan lignoselulosa merupakan prekursor umum yang digunakan dan di dalam industri pembuatan karbon aktif lignolselulosa merupakan 45 dari total bahan baku
yang digunakan. Untuk menghasilkan karbon aktif dengan kadar abu  yang rendah, kandungan  logam  haruslah  rendah  pula,  namun  kandungan  senyawa  volatil
diperlukan untuk kontrol dalam proses manufaktur. Bahan baku seperti batok kelapa dan  biji  buah  sangat  populer  untuk  banyak  jenis  karbon  aktif,  karena  densitasnya
yang relatif tinggi, sifat kekerasan dan kandungan senyawa volatil yang ideal untuk pembuatan karbon aktif granular. Batok kelapa, biji buah peach dan olive digunakan
secara  komersial  untuk  produksi  karbon  aktif  mikropori,  yang  berguna  untuk berbagai aplikasi yang sangat luas [35].
2.6.2  Temperatur Aktifasi
Temperatur,  khususnya  temperatur  aktifasi  akhir,  mempengaruhi karakteristik  karbon  aktif  yang  dihasilkan.  Menurut  penelitian  beberapa  peneliti,
suhu aktifasi  secara signifikan  mempengaruhi  hasil produksi karbon aktif dan  juga luas permukaan karbon aktif [35].
Pradhan [14] melakukan penelitian pembuatan karbon aktif dari lumpur kertas dan sekam padi menggunakan aktifator ZnCl
2
. Temperatur aktifasi yang digunakan dalam penelitian adalah 500
o
C, 550
o
C, dan 600
o
C. Nilai iodine karbon aktif yang diperoleh meningkat dari suhu 400
o
C hingga 600
o
C, yaitu sebesar 543,2 menjadi 769,5 mgg. Hubungan tersebut disajikan dalam bentuk grafik pada Gambar 2.6.
14 Gambar 2.6 Hubungan Temperatur Aktifasi terhadap Nilai Iodine Karbon Aktif [14]
Variasi  nilai  iodine karbon aktif diselidiki sebagai  fungsi temperatur aktifasi. Lumpur kertas digunakan sebagai bahan dan waktu aktifasi tetap pada 1 jam. Seperti
ditunjukkan  dalam  Gambar  2.6,  nilai  iodine  meningkat  secara  progresif  seiring peningkatan suhu aktifasi, dan kemudian menurun saat suhu melebihi 600 °C. Pada
suhu  tinggi  600  °C,  dinding  pori  antara  pori-pori  yang  berdekatan  hancur  dan mikropori mengalami kerusakan, yang menyebabkan penurunan nilai iodine karbon
aktif.  Dengan  demikian,  dapat  disimpulkan  bahwa  suhu  optimum  untuk  produksi karbon aktif dari kertas lumpur sekitar 600 °C [14].
2.6.3 Waktu Aktifasi